Share

simbiosis

....

"Tunggu, Ka. Abang mau bicara," ucap Lyan.

Suaka tersenyum dan mengikuti ke mana Lyan mengajaknya duduk. Dia begitu senang jika Lyan sudah menyebutnya dengan sebutan Abang, karena biasanya Lyan akan menyebut nama dirinya, saya atau aku.

"Kenapa, Bang?" Suaka duduk berdua di balkon depan, yang terhubung dengan kolam apartemen. Ya, apartemen ini memang memiliki satu kolam kecil yang biasa Lyan gunakan untuk menjernikah pikiran ketika suntuk melanda.

"Abang tertarik dengan pembicaraanmu dengan Almira tadi mengenai orang di balik Zidan. Kenapa kamu kepikiran sejauh itu?" tanya Lyan penasaran.

Suaka mengambil rokok yang ada di dalam jaket Lyan dan menyalakannya. Lyan pun ikut melakukannya juga, karena merokok adalah jatidiri Lyan. Suaka sudah paham tabiat sang kakak yang suka membawa cerutu itu ke mana saja. Meskipun Suaka bukan perokok, tetapi Suaka tidak juga menolak menggunakannya jika sedang berdua dengan Lyan.

"Jadi, Abang mau tahu lebih lanjut apa dugaan Suaka?" tanya Suaka sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status