Share

Bab 74

"Dasar pecundang, sudah hampir mati masih berani pamer. Aku hancurkan mulutmu dulu!"

Jovan berkata sambil mendatangi Leo. Febi masih ingin menghentikannya, tapi Leo buru-buru menariknya pergi.

Jovan menunjukkan senyuman kejam dan menampar wajah Leo dengan keras.

Leo menunjukkan senyuman menghina dan mengulurkan tangan untuk meraih pergelangan tangan Jovan.

Jovan langsung terkejut dan berusaha keras menarik tangannya. Namun, tangan Leo seperti besi yang menjepit erat pergelangan tangannya.

"Krek!"

Leo memelintir lengannya dengan pelan, lalu pergelangan tangannya langsung patah.

"Ah ...."

Jovan langsung menjerit kesakitan. Jeritan itu sangat memilukan dan menakutkan untuk didengarkan.

Leo menunjukkan cibiran, kemudian dia menampar perut Jovan. Jovan segera terpental mundur dan muntah darah. Matanya tampak sangat terkejut dan tidak percaya.

Awalnya, Jovan berpikir bahwa setelah kaki Leo patah, pria itu akan dapat ditindas sesuka hatinya. Namun, Jovan tidak pernah membayangkan situasi akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status