Leo mengulurkan jari dan menjentikkannya. Anna mendengar suara keras. Kemudian, botol anggur merah itu langsung meledak seolah-olah terkena peluru.Setelah itu, Leo menampar wajah Anna.Leo masih merasa kesal, jadi dia menampar Anna lagi dengan punggung tangannya.Anna benar-benar tertegun oleh pemukulan itu. Dia sangat pusing hingga terjatuh ke lantai.Dia adalah wanita yang cantik. Namun, saat ini wajahnya merah dan bengkak, sudut mulutnya berdarah. Beberapa giginya bahkan terlepas."Keluar sekarang! Kalau kamu nggak keluar, aku bunuh kamu!" Suara Leo terdengar dingin dan tanpa emosi.Leo sangat marah. Jika dia tidak kembali tepat waktu, dia tidak berani memikirkan konsekuensinya."Apakah wajahmu masih sakit?"Melihat wajah Febi yang merah dan bengkak, Leo merasa sangat tertekan."Nggak apa-apa, sebentar lagi aku akan baik-baik saja. Terima kasih telah menyelamatkanku." Febi menunjukkan ekspresi terima kasih. Leo telah menyelamatkannya dua kali.Tentu saja, ini tidak termasuk kejadia
Febi memutar bola matanya. "Kapan kamu akan mengubah kebiasaan menyombongkan diri? Meskipun kekuatanmu nggak buruk, kamu masih tertinggal jauh dengan ketua. Terlebih lagi, ketua nggak hanya mampu berperang, tapi dia juga mendirikan Perusahaan Aksara. Sementara kamu hanyalah penjaga keamanan di Perusahaan Aksara.""Aku tahu, apakah kamu mencuri ini?" Ekspresi Febi berubah drastis."Leo, kamu terlalu berani. Berani-beraninya kamu mencuri barang-barang ketua. Apakah kamu mau menantang maut?"Saat Febi berbicara, dia meletakkan liontin Air Mata Malaikat ke tangan Leo. "Cepat cari kesempatan untuk mengembalikan liontin ini. Kalau seseorang mengetahuinya, nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!""Apa yang kamu pikirkan? Bagaimana mungkin aku mencuri sesuatu?" Leo terdiam."Kamu bilang kamu nggak mencurinya. Bagaimana kamu menjelaskan benda ini? Apakah kamu mencoba memberitahuku bahwa benda itu diberikan oleh ketua?"Setelah Febi mengatakannya, dia merasa konyol. Namun, Kai menga
Febi tanpa sadar ingin melawan, tapi Leo memeluknya dengan erat. Selain itu, Leo masih memegang dagunya dengan tangan yang lain, sehingga Febi tidak bisa menghindarinya.Akhirnya, Leo mendapat kesempatan langka ini. Tentu saja dia ingin menikmatinya dengan baik.Ciuman itu berlangsung selama dua menit penuh, hingga Febi sedikit terengah-engah.Saat Leo melepaskan ciumannya, Febi terjatuh lemas ke pelukannya. Wajah Febi tampak semerah apel merah matang yang sangat menggoda. Begitu melihatnya, Leo merasa sangat ingin menggigitnya.Begitu Leo melihat penampilannya, jantungnya langsung berdebar kencang. Kemudian, Leo kembali mencium bibir Febi dan mendorongnya ke sofa.Awalnya, Febi tidak menolaknya. Namun, saat Leo mencoba melepas pakaiannya, Febi langsung panik. Dia segera mendorong Leo menjauh dengan tergesa-gesa, lalu berlari ke atas."Jangan lupa kita masih bertaruh. Aku pasti akan memenangkan taruhan itu. Tunggu saja untuk melahirkan anakku," canda Leo.Kemudian, Leo menutup matanya
"Diam!" teriak Dani dengan tegas.Dani memang melakukan hal ini untuk proyek Kelana. Baginya, tidak masalah siapa yang mengelola perusahaan. Hal yang terpenting adalah siapa yang bisa menghasilkan uang untuknya.Kevin masih ingin mengatakan sesuatu. Namun, Santi buru-buru menghentikannya. Dia mengedipkan mata pada Kevin agar tidak bertindak gegabah.Demi proyek Kelana dan untuk menghindari Kai mencari masalah dengan mereka, Dani akan menyetujui persyaratan apa pun yang diajukan Febi. Jika Kevin masih bersikeras, dia hanya akan membuat Dani marah.Setelah tujuannya tercapai, Febi mengikuti mereka kembali.Leo tidak mengikutinya karena dia masih memiliki hal penting yang harus dilakukan.Tidak lama setelah anggota Keluarga Sharon pergi, konvoi mobil Rolls-Royce tiba di depan Leo.Heru turun dari mobil tengah, lalu dia meminta Leo naik.Setelah Leo masuk ke dalam mobil, Heru menyerahkan surat kepadanya. "Ini adalah surat yang baru saja kami terima."Leo buru-buru membuka surat itu dan mel
"Pak Leo, Leo sudah sampai," lapor seorang bawahan sambil buru-buru berlari kemari."Bagus sekali!"Hardi mengepalkan tinjunya. Matanya tampak dipenuhi dengan amarah.Dua menit kemudian, seorang pria berpakaian kasual berjalan dengan cepat. Orang itu adalah Leo."Um ...."Rosa buru-buru mengingatkan Leo untuk berhati-hati. Namun, mulutnya ditutup dengan selotip, jadi dia hanya bisa mengeluarkan suara "um"."Jangan takut, aku pasti akan membawamu kembali dengan selamat." Leo menunjukkan senyuman percaya diri.Hardi menyeringai, "Leo, kamu sangat berani. Kamu benar-benar berani datang ke sini sendirian. Tampaknya wanita ini sangat penting bagimu.""Hardi. Bagaimanapun, kamu adalah seorang master terkenal. Tapi, kamu bahkan memanfaatkan seorang gadis untuk mengancamku. Aku benar-benar malu padamu." Leo menunjukkan ekspresi menghina."Bagaimana dengan kamu yang menindas dan membunuh kedua cucuku? jawab Hardi dengan marah.Leo mencibir, "Kedua cucumu hanya beberapa tahun lebih muda dari
Dia mengeluarkan pedang samurai, lalu menebas Leo dengan satu pukulan.Leo tidak takut sama sekali. Dia menghindari pisau itu dengan, lalu meninju Hardi.Pukulannya itu bagaikan petir yang tak terbendung dan hendak menghancurkan segalanya.Hardi bereaksi dengan cepat. Dia buru-buru menebas Leo sambil tersenyum dengan ekspresi kejam.Pedangnya terbuat dari besi hitam yang tidak bisa dihancurkan. Ditambah dengan kemampuannya yang luar biasa, pedang itu pasti bisa membelah tinju Leo menjadi dua.Duar!Dalam sekejap, tinju Leo bertabrakan dengan pedang samurai itu, Namun, alih-alih melihat pemandangan berdarah yang dibayangkan semua orang, mereka malah melihat pemandangan yang luar biasa.Ekspresi Hardi berubah drastis. Kemudian, dia terpental oleh energi yang menakutkan, hingga katananya terlepas dari tangannya. Setelah itu, Hardi membuka mulutnya dan muntah darah.Bang!Hardi terbang mundur tujuh atau delapan meter, lalu terjatuh dengan keras hingga membuat lubang di tanah."Puft!"Hardi
"Aku harap begitu."Setelah berkata, Leo meraih salah satu jari tangan Hardi. Setelah terdengar suara krek, buku jari Hardi langsung hancur.Mata Hardi langsung membelalak. Keringat dingin pun mengucur di dahinya.Namun, Hardi tidak berteriak sama sekali. Dia menggertakkan gigi untuk menahan rasa sakit itu."Bagus sekali. Mari kita siksa pelan-pelan."Saat Leo berkata, dia meremukkan salah satu buku jarinya lagi, lalu buku jarinya yang ketiga dan keempat ....Hardi kesakitan hingga berkeringat dingin. Namun, dia masih menggertakkan gigi dan menahan rasa sakitnya."Permulaan sudah selesai. Ayo, kita masuk ke tahap selanjutnya. Aku akan membuatmu merasakan perasaan paling menakjubkan di dunia."Saat Leo berbicara, dia menampar Hardi dengan telapak tangannya. Energi sejati bawaan muncul dan memasuki tubuh Hardi dalam sekejap. Kemudian, energi sejati itu berubah menjadi jaring laba-laba yang tak terhitung jumlahnya dan merajalela di tubuhnya."Ah ...."Hardi tidak tahan lagi. Dia langsung
Setelah berkata, Leo membawa Rosa kembali ke kota. Dia juga secara pribadi mengirimnya pulang....Keesokan harinya, Kai mengetahui bahwa Febi telah kembali ke Kediaman Keluarga Sharon. Jadi, dia datang untuk meminta kontrak dengannya.Perusahaan Aksara!Di kantor Ketua!Satu pria dan wanita yang mengenakan baju besi berdiri di depan Leo.Pria itu menunjukkan ekspresi tegas dan tatapan yang membara.Wanita itu menunjukkan ekspresi datar. Penampilannya tampak heroik."Phoenix, Pegasus, salam kepada Ketua!"Keduanya berlutut dengan satu kaki dan memberi hormat pada saat yang sama. Gerakan mereka tampak serempak."Bangunlah. Mulai sekarang, panggil aku Pak Leo," kata Leo dengan acuh tak acuh."Oke!"Setelah Phoenix dan Pegasus menerima perintah, mereka berdiri."Kalian berdua hanya memiliki satu misi, yaitu melacak anggota Sekte Bintang yang bersembunyi di Kota Kumara. Cari cara untuk menemukan liontin giok. Heru akan membantu misi kalian," kata Leo."Baik!"Setelah keduanya menjawab, mer
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.