Febi memutar bola matanya. "Kapan kamu akan mengubah kebiasaan menyombongkan diri? Meskipun kekuatanmu nggak buruk, kamu masih tertinggal jauh dengan ketua. Terlebih lagi, ketua nggak hanya mampu berperang, tapi dia juga mendirikan Perusahaan Aksara. Sementara kamu hanyalah penjaga keamanan di Perusahaan Aksara.""Aku tahu, apakah kamu mencuri ini?" Ekspresi Febi berubah drastis."Leo, kamu terlalu berani. Berani-beraninya kamu mencuri barang-barang ketua. Apakah kamu mau menantang maut?"Saat Febi berbicara, dia meletakkan liontin Air Mata Malaikat ke tangan Leo. "Cepat cari kesempatan untuk mengembalikan liontin ini. Kalau seseorang mengetahuinya, nggak ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu!""Apa yang kamu pikirkan? Bagaimana mungkin aku mencuri sesuatu?" Leo terdiam."Kamu bilang kamu nggak mencurinya. Bagaimana kamu menjelaskan benda ini? Apakah kamu mencoba memberitahuku bahwa benda itu diberikan oleh ketua?"Setelah Febi mengatakannya, dia merasa konyol. Namun, Kai menga
Febi tanpa sadar ingin melawan, tapi Leo memeluknya dengan erat. Selain itu, Leo masih memegang dagunya dengan tangan yang lain, sehingga Febi tidak bisa menghindarinya.Akhirnya, Leo mendapat kesempatan langka ini. Tentu saja dia ingin menikmatinya dengan baik.Ciuman itu berlangsung selama dua menit penuh, hingga Febi sedikit terengah-engah.Saat Leo melepaskan ciumannya, Febi terjatuh lemas ke pelukannya. Wajah Febi tampak semerah apel merah matang yang sangat menggoda. Begitu melihatnya, Leo merasa sangat ingin menggigitnya.Begitu Leo melihat penampilannya, jantungnya langsung berdebar kencang. Kemudian, Leo kembali mencium bibir Febi dan mendorongnya ke sofa.Awalnya, Febi tidak menolaknya. Namun, saat Leo mencoba melepas pakaiannya, Febi langsung panik. Dia segera mendorong Leo menjauh dengan tergesa-gesa, lalu berlari ke atas."Jangan lupa kita masih bertaruh. Aku pasti akan memenangkan taruhan itu. Tunggu saja untuk melahirkan anakku," canda Leo.Kemudian, Leo menutup matanya
"Diam!" teriak Dani dengan tegas.Dani memang melakukan hal ini untuk proyek Kelana. Baginya, tidak masalah siapa yang mengelola perusahaan. Hal yang terpenting adalah siapa yang bisa menghasilkan uang untuknya.Kevin masih ingin mengatakan sesuatu. Namun, Santi buru-buru menghentikannya. Dia mengedipkan mata pada Kevin agar tidak bertindak gegabah.Demi proyek Kelana dan untuk menghindari Kai mencari masalah dengan mereka, Dani akan menyetujui persyaratan apa pun yang diajukan Febi. Jika Kevin masih bersikeras, dia hanya akan membuat Dani marah.Setelah tujuannya tercapai, Febi mengikuti mereka kembali.Leo tidak mengikutinya karena dia masih memiliki hal penting yang harus dilakukan.Tidak lama setelah anggota Keluarga Sharon pergi, konvoi mobil Rolls-Royce tiba di depan Leo.Heru turun dari mobil tengah, lalu dia meminta Leo naik.Setelah Leo masuk ke dalam mobil, Heru menyerahkan surat kepadanya. "Ini adalah surat yang baru saja kami terima."Leo buru-buru membuka surat itu dan mel
"Pak Leo, Leo sudah sampai," lapor seorang bawahan sambil buru-buru berlari kemari."Bagus sekali!"Hardi mengepalkan tinjunya. Matanya tampak dipenuhi dengan amarah.Dua menit kemudian, seorang pria berpakaian kasual berjalan dengan cepat. Orang itu adalah Leo."Um ...."Rosa buru-buru mengingatkan Leo untuk berhati-hati. Namun, mulutnya ditutup dengan selotip, jadi dia hanya bisa mengeluarkan suara "um"."Jangan takut, aku pasti akan membawamu kembali dengan selamat." Leo menunjukkan senyuman percaya diri.Hardi menyeringai, "Leo, kamu sangat berani. Kamu benar-benar berani datang ke sini sendirian. Tampaknya wanita ini sangat penting bagimu.""Hardi. Bagaimanapun, kamu adalah seorang master terkenal. Tapi, kamu bahkan memanfaatkan seorang gadis untuk mengancamku. Aku benar-benar malu padamu." Leo menunjukkan ekspresi menghina."Bagaimana dengan kamu yang menindas dan membunuh kedua cucuku? jawab Hardi dengan marah.Leo mencibir, "Kedua cucumu hanya beberapa tahun lebih muda dari
Dia mengeluarkan pedang samurai, lalu menebas Leo dengan satu pukulan.Leo tidak takut sama sekali. Dia menghindari pisau itu dengan, lalu meninju Hardi.Pukulannya itu bagaikan petir yang tak terbendung dan hendak menghancurkan segalanya.Hardi bereaksi dengan cepat. Dia buru-buru menebas Leo sambil tersenyum dengan ekspresi kejam.Pedangnya terbuat dari besi hitam yang tidak bisa dihancurkan. Ditambah dengan kemampuannya yang luar biasa, pedang itu pasti bisa membelah tinju Leo menjadi dua.Duar!Dalam sekejap, tinju Leo bertabrakan dengan pedang samurai itu, Namun, alih-alih melihat pemandangan berdarah yang dibayangkan semua orang, mereka malah melihat pemandangan yang luar biasa.Ekspresi Hardi berubah drastis. Kemudian, dia terpental oleh energi yang menakutkan, hingga katananya terlepas dari tangannya. Setelah itu, Hardi membuka mulutnya dan muntah darah.Bang!Hardi terbang mundur tujuh atau delapan meter, lalu terjatuh dengan keras hingga membuat lubang di tanah."Puft!"Hardi
"Aku harap begitu."Setelah berkata, Leo meraih salah satu jari tangan Hardi. Setelah terdengar suara krek, buku jari Hardi langsung hancur.Mata Hardi langsung membelalak. Keringat dingin pun mengucur di dahinya.Namun, Hardi tidak berteriak sama sekali. Dia menggertakkan gigi untuk menahan rasa sakit itu."Bagus sekali. Mari kita siksa pelan-pelan."Saat Leo berkata, dia meremukkan salah satu buku jarinya lagi, lalu buku jarinya yang ketiga dan keempat ....Hardi kesakitan hingga berkeringat dingin. Namun, dia masih menggertakkan gigi dan menahan rasa sakitnya."Permulaan sudah selesai. Ayo, kita masuk ke tahap selanjutnya. Aku akan membuatmu merasakan perasaan paling menakjubkan di dunia."Saat Leo berbicara, dia menampar Hardi dengan telapak tangannya. Energi sejati bawaan muncul dan memasuki tubuh Hardi dalam sekejap. Kemudian, energi sejati itu berubah menjadi jaring laba-laba yang tak terhitung jumlahnya dan merajalela di tubuhnya."Ah ...."Hardi tidak tahan lagi. Dia langsung
Setelah berkata, Leo membawa Rosa kembali ke kota. Dia juga secara pribadi mengirimnya pulang....Keesokan harinya, Kai mengetahui bahwa Febi telah kembali ke Kediaman Keluarga Sharon. Jadi, dia datang untuk meminta kontrak dengannya.Perusahaan Aksara!Di kantor Ketua!Satu pria dan wanita yang mengenakan baju besi berdiri di depan Leo.Pria itu menunjukkan ekspresi tegas dan tatapan yang membara.Wanita itu menunjukkan ekspresi datar. Penampilannya tampak heroik."Phoenix, Pegasus, salam kepada Ketua!"Keduanya berlutut dengan satu kaki dan memberi hormat pada saat yang sama. Gerakan mereka tampak serempak."Bangunlah. Mulai sekarang, panggil aku Pak Leo," kata Leo dengan acuh tak acuh."Oke!"Setelah Phoenix dan Pegasus menerima perintah, mereka berdiri."Kalian berdua hanya memiliki satu misi, yaitu melacak anggota Sekte Bintang yang bersembunyi di Kota Kumara. Cari cara untuk menemukan liontin giok. Heru akan membantu misi kalian," kata Leo."Baik!"Setelah keduanya menjawab, mer
"Putri dari Sekte Bintang!"Kai terkejut. "Aku nggak memprovokasi Sekte Bintang. Apa yang ingin kalian lakukan?"Wajah Kai tampak waspada. Wanita itu melihat ketakutan yang tak bisa disembunyikan di mata Kai.Sekte Bintang adalah sekte terbesar di Negara Fachia. Mereka memiliki master yang tak terhitung jumlahnya. Ketua sekte tersebut adalah salah satu master terbaik di dunia.Belum lagi, Brenda Helena sendiri bukanlah orang yang bisa dia lawan.Brenda adalah genius paling menonjol dari Sekte Bintang dalam seratus tahun terakhir. Dia sudah menjadi master terkenal di usia muda. Banyak orang berspekulasi bahwa dia telah memasuki Alam Guru Besar.Sebagai perbandingan, Sekte Jaguar hanyalah sampah."Pak Kai, jangan takut. Aku nggak punya niat buruk," kata Brenda sambil tersenyum."Lalu, untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Kai dengan hati-hati."Aku datang untuk bekerja sama dengan Pak Kai." Brenda menjelaskan tujuannya kemari."Nona Brenda, jangan bercanda. Sekte Jaguar adalah bagian dar