Bonar mengangguk, lalu dia memanggil seorang pelayan yang sakit parah.Pelayan ini menderita kanker hati stadium akhir. Penyakitnya sudah tidak dapat diobati. Dia hanya bisa mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk bertahan hidup dan menunggu kematian."Kalau kamu bisa menyembuhkan penyakitnya, aku akan percaya pada kemampuan medismu," kata Bonar."Dia hanya menderita kanker hati stadium akhir. Apa susahnya?" kata Leo dengan acuh tak acuh.Semua orang yang hadir terkejut. Leo mengetahui penyakit pelayan itu hanya dengan melihat wajahnya. Hebat sekali!Gito berkata sambil mendengus dingin, "Kamu pasti sudah bertanya sebelumnya, 'kan?"Bonar juga terlihat curiga. Leo bukannya tidak mungkin untuk menyelidiki penyakit pelayan itu terlebih dahulu. Bagaimanapun, penyakitnya bukanlah rahasia.Leo berkata sambil tersenyum lembut, "Melihat, mendengar dan bertanya, ini hanyalah keterampilan dasar pengobatan tradisional. Semua gejala pasien tertulis di wajahnya, jadi aku nggak perlu bertanya
Nico dan Dinda tiba-tiba kembali. Leo tidak menduga hal ini.Namun, Leo tidak takut. Keterampilan penyamarannya sangat luar biasa. Selain orang yang sangat mengenalnya, orang-orang mustahil untuk mengenalinya.Saat Nico mengetahui bahwa seorang dokter genius telah datang ke kediamannya dan mampu menyembuhkan putranya, dia sangat bersemangat.Nico hanya memiliki satu-satunya putra. Bonar adalah kebanggaan dan harapan terbesarnya. Selama dia bisa menyembuhkan Bonar, Nico akan melakukan apa saja.Jadi, dia buru-buru menyiapkan meja berisi makanan dan anggur mewah untuk menyambut Leo."Dokter Doni, bisakah kamu menyembuhkan penyakit tersembunyiku?" tanya Bonar dengan ekspresi penuh harap.Sebagai seorang pria, Bonar tidak merasa bergairah ketika melihat seorang wanita. Hal ini adalah hal yang paling menyakitkan di dunia."Temukan bahan obatnya dulu. Tiba saat itu, aku akan menyembuhkan penyakitmu sekaligus," kata Leo."Aku pikir kamu jelas-jelas membuat alasan atas ketidakmampuanmu," kata
Dinda ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Nico buru-buru tersenyum dan menenangkan suasana. "Dokter Doni, tenanglah. Dia adalah gadis kecil yang nggak berakal sehat. Jangan pedulikan dia. Dinda, kenapa kamu masih berdiri di sana? Cepat minta maaf pada Dokter Doni!""Maafkan aku!" Dinda tampak tidak begitu bersedia meminta maaf."Kamu nggak memiliki ketulusan sama sekali. Bagaimana kamu bisa memintaku untuk memaafkanmu." Leo menunjukkan ekspresi masam."Menurutmu, apa yang dianggap ketulusan?" tanya Nico sambil tersenyum."Begini saja. Aku sudah sibuk sepanjang hari. Aku lelah. Ambilkan aku baskom berisi air untuk mencuci kakiku. Cuci kakiku dan aku akan memaafkanmu," kata Leo.Dinda berkata dengan marah, "Apa! Kamu ingin aku mencuci kakimu. Mimpi kamu!"Nico juga sangat marah, tetapi dia masih berharap Leo mengobati putranya. Jadi, dia menahan amarahnya."Dokter Doni, karena kamu lelah, aku akan mengirimmu ke kamar tamu untuk beristirahat. Nanti, aku akan mengatur seseorang untuk
"Aku lelah, tolong antar aku ke kamar tamu untuk beristirahat." Leo menguap.Agar bisa tetap aman, Leo ingin menghindari Brenda.Awalnya, Nico ingin memperkenalkan Leo kepada Hasan dan yang lainnya. Namun, Leo ingin beristirahat, jadi Nico mau tidak mau menyerah....Di ruang tamu!"Pak Hasan, Pak Jasron, Nona Brenda, kenapa kamu ada di sini?" tanya Nico dengan rasa ingin tahu.Brenda berkata sambil tersenyum, "Kami mendapat kabar bahwa Leo mungkin telah datang ke Kota Fello.""Apa beritanya dapat dipercaya?" tanya Nico dengan ekspresi terkejut."Seseorang telah melihatnya dengan matanya sendiri, jadi ini nggak mungkin salah. Dia masih terluka, jadi ini adalah kesempatan bagus untuk menyingkirkannya. Ini adalah wilayah Keluarga Wandyasti. Aku memberimu waktu tiga hari, bisakah kamu menemukannya?" tanya Brenda."Aku nggak berani mengatakan di tempat lain. Tapi kalau di Kota Fello, bahkan kalau dia bersembunyi di lubang tikus pun, aku dapat menemukannya!" kata Nico dengan ekspresi sombon
Demi menyembuhkan putranya, Nico telah menghamburkan banyak uang. Bagaimanapun, dia bisa mendapatkan kembali uang itu.Namun dalam kasus ini, Jasron sedikit tidak senang. "Pak Nico, meskipun Akar Bunga Bulu Domba berusia ribuan tahun nggak sebagus ginseng ribuan tahun, itu nggak berbeda jauh. Tapi, harganya agak jauh tertinggal."Nico benar-benar ingin mengutuk. Namun, dia tidak punya pilihan selain menambahkan 20 triliun lagi pada Jasron.Untungnya, Hasan dan Jasron sangat dapat dipercaya. Mereka menyuruh orang mengirimkan bahan obat dalam semalam.Keesokan paginya, Nico membawa Bonar untuk mencari Leo."Dokter Doni, semua bahan obat telah ditemukan. Kapan kamu bisa mengobati penyakit putraku?" Nico tampak sangat sopan."Bawakan bahan obat kepadaku. Aku periksa dulu." Leo tampak sangat tenang.Nico bertepuk tangan. Sekelompok orang langsung berjalan masuk. Masing-masing dari memegang sebuah kotak di tangan mereka.Saat kotak itu dibuka, Leo melihat bahan obat langka.Bahan yang paling
Efek dari teratai salju berusia ribuan tahun itu lebih kuat dari yang dia bayangkan. Dengan kekuatan pemulihannya yang kuat, luka-luka Leo pulih sepenuhnya hanya dalam sekejap.Tidak hanya itu, Leo juga merasakan energi yang murni dan besar mengalir di anggota tubuh dan ratusan pembuluh darahnya.Karena kultivasinya mengalami kemacetan, energi negatif dan energi positif di tubuhnya tidak seimbang. Kekuatan Leo tidak dapat menerobos.Hal ini merupakan kelemahan terbesar dari teknik ini. Teknik ini harus menyerap energi negatif dari seorang wanita spiritual untuk menerobos kemacetan.Leo berdiri dan meregangkan tubuhnya. Dia merasa sekujur tubuhnya segar dan sangat nyaman.Kemudian, Leo mulai meracik obat dengan menggunakan ginseng berusia ribuan tahun, Akar Bunga Bulu Domba berusia ribuan tahun dan Ganoderma berusia ribuan tahun sebagai obat utama. Leo juga memadukan puluhan bahan obat lainnya.Bahan itu adalah semua bahan yang dibutuhkan untuk Pil Pemulihan.Pil Pemulihan adalah resep
"Tunggu sebentar lagi." Nico juga merasa cemas. Dia ingin masuk dan melihatnya, tetapi dia takut mengganggu Leo. Jika obatnya gagal, Nico pasti akan sangat menyesal.Saat ini, akhirnya pintu laboratorium terbuka.Leo berpura-pura berjalan keluar dengan ekspresi lelah."Dokter Doni, apakah kamu sudah berhasil meracik Pil Pemulihan?" tanya Bonar dengan tergesa-gesa."Sudah selesai, ambillah." Leo menyerahkan obat yang dia racik kepada Bonar.Bonar mengambilnya, lalu buru-buru membuka untuk memeriksanya. Saat dia melihat pil di dalamnya, Bonar hampir melompat kegirangan."Dokter Doni, apakah aku akan sembuh kalau meminum Pil Pemulihan ini?" tanya Bonar dengan ekspresi berharap."Pil Pemulihan saja nggak cukup. Aku harus membantumu melakukan akupunktur. Selain itu, meminum Pil Pemulihan juga memerlukan obat lain. Jangan salah minum. Kalau nggak, semua upayamu sebelumnya akan sia-sia," kata Leo mengingatkan.Awalnya, Bonar ingin menelan pil itu secara langsung. Namun, ketika dia mendengar a
Melihat belati itu hendak mengenai jantungnya Leo, Leo tiba-tiba membuka matanya dan meraih pergelangan tangan si pembunuh itu.Pada saat ini, pembunuh itu terkejut hingga wajahnya menjadi pucat. Dia buru-buru mencoba menarik tangannya, tetapi cengkeraman Leo sangat erat sehingga dia tidak dapat menarik tangannya tidak peduli seberapa keras dia mencoba.Jadi, si pembunuh itu menampar kepala Leo."Kejam sekali."Leo mengulurkan tangannya untuk menahan pukulan itu, lalu menariknya dengan kuat. Si pembunuh langsung terjatuh ke tempat tidurnya."Lepaskan aku!"Pembunuh itu berjuang keras dan berteriak pada saat yang bersamaan.Suara wanita itu jernih dan manis. Matanya tampak penuh dengan amarah.Leo menjentikkan jarinya, lalu semburan kekuatan spiritual muncul di udara. Leo menyalakan sakelar. Seketika, ruangan itu langsung menjadi terang.Pembunuh itu memiliki sosok yang anggun dan aroma samar di tubuhnya."Jangan bergerak. Kalau kamu bergerak lagi, aku akan membunuhmu." Leo mencengkera
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.