Share

Bab 112

"Dewa Perang Zeva, tolong ampuni dia. Dia nggak bermaksud nggak menghormatimu." Febi terus memohon belas kasihan.

Sebelum Alvin membuka suara, Raka berkata terlebih dahulu, "Febi, lihatlah situasinya. Jangan lupa identitasmu sekarang. Kamu adalah tunanganku. Bagaimana kamu bisa memohon untuk pria lain?"

"Selain itu, Leo ​​​​si pecundang ini bahkan berani duduk di kursi ayah angkatku. Sekarang, ayah angkatku sudah datang, tapi masih duduk di sana dengan santai. Dia nggak menghargai ayah angkatku sama sekali. Sekalipun aku membunuhnya sepuluh kali, itu nggak akan berlebihan."

"Kursi ini nggak tertulis nama. Kenapa aku nggak boleh duduk?" kata Leo sambil tersenyum.

Tepat ketika Raka hendak memarahi, Alvin tiba-tiba berteriak, "Diam!"

"Apa kamu mendengarnya? Ayah angkatku menyuruhmu diam!" kata Raka sambil tersenyum sinis.

"Aku ingin kamu diam!" teriak Alvin keras sambil menampar Raka lagi.

Tamparan ini bahkan lebih kuat hingga membuat Raka sedikit linglung.

Alvin sangat marah. Awalnya, di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status