Share

Bab 114

"Leo, dasar bajingan. Aku bunuh kamu!"

Raka berteriak dengan marah. Dia telah menahan amarahnya. Namun, sekarang Leo memeluk wanita kesayangannya dan memprovokasi dia. Seketika, amarah Raka langsung tersulut.

Setelah meraung, Raka berdiri. Sekretarisnya Raka buru-buru menghentikannya. "Pak Raka, tenanglah. Apakah kamu ingin melanggar perintah Dewa Perang Zeva?"

Kata Dewa Perang Zeva seperti seember air dingin yang dituangkan ke kepalanya. Dalam sekejap, semua amarahnya langsung menghilang.

Raka tidak seberani Leo. Tidak ada perbedaan antara tidak mematuhi perintah Dewa Perang Zeva dengan menantang maut.

"Leo, ​​​​tunggulah. Saat hari gelap, aku akan mengulitimu, meremukkan tulangmu dan menyebarkan abumu. Kalau nggak, aku nggak akan bisa menghilangkan kebencian di hatiku."

Raka mengucapkan kata-kata ini dengan tegas.

Dani juga sangat marah. "Febi, cepat turun. Kamu duduk di pelukan seorang pria di depan umum, apa kamu nggak tahu malu?"

Febi tanpa sadar ingin berdiri, tetapi Leo memelukn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status