Leo bergegas mendekat dan menekan Brenda ke lantai."Jangan! Aku tahu salah, aku akan memberikannya padamu."Awalnya, Brenda berencana untuk bertahan sampai akhir. Namun, ketika Leo menekannya ke lantai, Brenda merasa putus asa.Meskipun Brenda kejam dan bengis, bukan berarti dia adalah wanita murahan. Sebaliknya, dia sangat menghargai dirinya sendiri.Tentu saja, jika Brenda bisa menyelamatkan nyawanya dengan mengorbankan kepolosannya, dia akan menerimanya.Namun, Brenda tahu betul bahwa Leo tidak akan membiarkannya pergi setelah bermain dengannya. Cepat atau lambat, Brenda harus menyerahkan liontin giok itu.Oleh karena itu, mengapa dia harus berkorban dengan sia-sia?"Bagus sekali." Leo melepaskannya, lalu dia berdiri dan merapikan pakaiannya.Leo hanya mencoba menakutinya, dia tidak benar-benar ingin berhubungan dengan Brenda.Meskipun Brenda sangat cantik, penampilannya masih lebih buruk dari Febi.Bahkan jika Leo membutuhkannya, dia akan mencari Febi.Leo melemparkan mantel padan
"Jangan pergi!"Febi buru-buru mengejar Leo dan menangkapnya."Ke mana lagi aku bisa pergi kalau aku nggak pergi ke sana?" tanya Leo.Febi terdiam. Sekarang, ada pengawal dan preman di mana-mana, hingga bahkan ada banyak murid sekte.Orang-orang ini pasti dipanggil oleh orang di aula untuk menghajar Leo.Sekarang apalagi manusia, seekor lalat pun akan kesulitan untuk terbang keluar."Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Badut-badut itu nggak akan bisa membunuhku sama sekali."Leo mencium kening Febi, lalu berbalik dan pergi.Febi ragu-ragu sejenak, lalu mengikutinya.Saat ini, di aula bawah. Semua orang masih berlutut di sana. Tidak ada seorang pun yang berani berdiri.Kata-kata Dewa Perang Zeva adalah perintah kekaisaran bagi mereka. Mereka tidak berani melanggarnya sedikit pun.Meskipun lutut semua orang sakit seakan hendak patah, mereka tetap harus menahannya dengan seluruh kekuatan mereka.Namun, yang paling parah adalah beberapa orang yang ingin buang air kecil. Mereka menaha
"Hentikan!""Coba aku lihat siapa yang berani menyentuhnya!"Tepat ketika semua orang hendak bergegas maju, suara tegas seorang wanita tiba-tiba terdengar dari belakang.Suaranya tidak nyaring. Namun, suara itu seperti guntur yang menggelegar hingga menggetarkan pikiran orang-orang.Semua orang tanpa sadar berbalik, lalu mereka melihat sekelompok orang berjalan cepat dari pintu hotel.Pemimpinnya adalah seorang wanita jangkung yang mengenakan rok mini hitam.Wanita itu terlihat berusia dua puluhan tahun. Matanya tampak cerah, gigi putih, kulit putih, rambut panjang tergerai dan auranya membuat orang tanpa sadar menundukkan kepala.Di belakang wanita itu ada belasan pria yang mengatakan jas dan sepatu kulit. Semua pria ini memiliki mata yang tajam dan gerakan yang seragam. Mereka memiliki aura membunuh tak kasat mata yang mengintimidasi.Semua orang yang hadir kaget dan bingung. Mereka tidak tahu siapa wanita itu. Mereka tidak berani bertindak gegabah untuk sementara waktu."Siapa kamu?
Selama bertahun-tahun, Leo telah mengirim orang untuk mencarinya berkali-kali. Namun, dia tidak menemukan petunjuk. Kemungkinan besar jasadnya dibawa pergi oleh hewan liar.Hal ini adalah rasa sakit yang tidak ingin Leo sebutkan di dalam hatinya.Orang di belakang wanita itu melihat Leo meraih bahu wanita itu. Dia segera bersiap melangkah maju untuk menghentikannya.Wanita itu mengangkat tangannya untuk menghentikan mereka. Kemudian, dia melihat ke arah Leo dan berkata, "Pak Leo, nyonya kami telah mencari ibumu selama ini. Akhir-akhir ini, dia mendapatkan beberapa petunjuk. Ibumu mungkin belum mati."Leo tertegun sejenak, kemudian dia menjadi sangat bersemangat. "Antar aku pergi menemui Bibi Shanna."Setelah status Leo mencapai level sekarang, tidak banyak hal yang dia pedulikan. Febi adalah salah satunya dan harta adalah yang lain. Jika ada hal yang lebih penting, tidak diragukan lagi itu adalah ibunya."Silakan!"Wanita itu berbalik ke samping dan memberi isyarat mengundang. Kemudian
"Nyonya, aku membawa Pak Leo kemari." Nayla membawa Leo ke aula.Shanna segera berdiri dan melihat Leo. "Kamu pasti Leo. Kamu sangat mirip dengan ayahmu.""Bibi Shanna," sapa Leo sambil melangkah maju.Meski mereka baru pertama kali bertemu, Leo tidak merasa asing dengan Shanna. Leo malah merasa sangat akrab dengannya."Datang dan duduklah di sini. Anggap saja ini sebagai rumahmu." Shanna meraih tangan Leo dan duduk di sofa. Kemudian, dia berkata sambil melihat ke arah Nora yang duduk di sana bermain ponselnya, "Nora, berhenti bermain-main. Cepat sapa Kak Leo."Nora mengerucutkan bibirnya dan berjalan dengan enggan."Kenapa kamu masih melamun? Cepat sapa Leo," kata Shanna dengan tidak senang."Kak!"Nora sangat enggan. Namun, di bawah paksaan ibunya, dia mau tidak mau harus bekerja sama."Gadis ini dimanjakan olehku, harap dimaklumi," kata Shanna dengan nada meminta maaf."Nggak apa-apa."Leo hanya melirik Nora. Dia cantik, tetapi dia datang bukan untuk bertemu wanita."Bibi Shanna, No
"Kamu pernah pergi ke sana. Bagaimana mungkin kamu nggak tahu?" kata Leo."Kami pergi ke sana dengan kapal pesiar. Sulit untuk mengetahui arah lautnya. Aku nggak tahu di mana letaknya," kata Nora sambil mendengus dengan sinis."Kalau begitu, kamu tahu harus pergi dari mana, 'kan?" tanya Leo."Kami pergi ke pantai dengan helikopter. Aku nggak tahu di mana tempatnya.""Kalau begitu, ada tempat khusus di sepanjang jalan yang kamu ingat, 'kan?" tanya Leo dengan enggan."Kami sedang mengobrol saat itu, jadi aku nggak memperhatikan. Singkatnya, jangan tanya lagi. Aku nggak tahu apa-apa," ujar Nora.Leo benar-benar tidak bisa berkata-kata terhadap wanita ini. Nora benar-benar terlihat seperti orang idiot.Shanna menghiburnya, "Leo, aku tahu kamu cemas, tapi masalah ini nggak bisa buru-buru. Pulau Keluarga Kusnadi seharusnya berada di tempat yang sangat rahasia. Aku nggak tahu sebelumnya, tapi jangan khawatir. Aku pasti akan mencari cara untuk menemukan pulau itu.""Di mana Keluarga Kusnadi?"
Shanna menunjukkan sikap yang tegas. Namun, Leo tidak bisa menolak dengan paksa.Bagaimanapun, bertahun-tahun telah berlalu. Namun, Shanna masih dapat mengingat persahabatannya saat itu. Shanna bahkan mencoba segala cara untuk menemukan Leo dan tidak meremehkan pengalaman hidupnya. Shanna bersikeras untuk menikahkan putrinya pada Leo.Persahabatan ini sangat erat, jadi Leo sangat menghormati Shanna.Tak lama kemudian, Kepala Keluarga Widyanto, Ari Widyanto telah kembali.Dibandingkan dengan keramahan Shanna, Ari tampak mendominasi. Sikapnya terhadap Leo terlihat acuh tak acuh.Dia sama sekali tidak menyukai Leo. Selain itu, dia sangat menentang hubungan keduanya.Saat Shanna pergi, Ari memanggil Leo, "Aku nggak suka bertele-tele. Kamu nggak layak untuk putriku. Aku harap kamu tahu diri."Leo mengerutkan keningnya. Namun, dia segera menenangkan emosinya. "Aku mengerti. Aku akan menjelaskan masalah ini kepada Bibi Shanna."Ari berkata sambil mengangguk puas, "Aku akan memberimu 20 miliar
Dua liontin giok dan Air Mata Malaikat dapat menemukan harta karun. Namun, dia belum melihat harta karun itu. Hanya saja, konon katanya harta karun tersebut dapat membuat kekuatan para praktisi meningkat pesat.Namun, harta karun itu adalah sesuatu yang belum bisa dikonfirmasi.Namun, Buku Surgawi berbeda. Saat gurunya masih hidup, dia memberi tahu Leo bahwa ada harta karun di dunia ini, yaitu Buku Surgawi.Buku Surgawi menyembunyikan kekuatan yang luar biasa. Kabarnya buku itu memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali orang mati, serta kemampuan untuk menentang kehendak surga dan mengubah nasib seseorang.Tercatat dalam buku-buku kuno bahwa orang yang mendapat Buku Surgawi dapat menaklukkan dunia.Selain itu, hal yang dipastikan bahwa Buku Surgawi itu nyata. Gurunya Leo pernah melihat Buku Surgawi dengan matanya sendiri.Selama perang, Buku Surgawi menghilang. Sejak saat itu, buku itu telah menghilang.Selama bertahun-tahun, Leo telah menanyakan tentang keberadaan Buku Surgawi. Na
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.