Share

Menyerah

Penulis: Anna Sahara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rasa haru tidak terbendung lagi ketika Lolita bertemu kembali dengan Aarav. Senyum kebahagian itu mengembang tatkala sang anak yang sudah diasuh selama lima tahun itu berlari ke arahnya.

"Mommy ...!" Sambil berlari, Aarav berteriak memanggil ibunya.

"Aarav ...." Lolita membentangkan kedua tangannya, menyambut sang anak yang sudah berminggu minggu tidak dilihatnya.

Sebaliknya, Sherly justru merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Tadinya dia turut senang saat akan mempertemukan putranya dengan Lolita. Akan tetapi, ketika melihat kedekatan ibu dan anak angkat itu, perasaan Sherly mulai gelisah, tidak tenang seakan akan dia akan kehilangan putranya dalam waktu dekat.

"Aku merindukan Mommy, kenapa Mommy tidak pulang pulang?" mulut kecil Aarav protes pada Lolita.

Perasaan Sherly bercampur aduk. Senang, cemburu, takut, dan juga cemas jika Aarav tidak menginginkannya lagi sebagai seorang ibu.

Tanpa sadar, Sherly mencengkram lengan Hansel. Mata awasnya masih mengamati Aarav yang tengah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kamu Milikku    Sherly Harus Dikorbankan

    "Bagaimana hasilnya, Selvi? Apa Sherly sudah menjawab panggilanmu?" Rosali duduk bersebelahan dengan Selvi. Pada akhirnya, wanita berusia empat puluh enam tahun itu setuju dengan suaminya yang akan segera menyerahkan Sherly pada Ronald. Sikap rakus Morgu membuat Rosali menyerah. Meski Sherly akan menolak, dia mengambil kesimpulan jika pernikahan itu harus segera dilakukan demi keberlangsungan hidup mereka ke depannya.Selvi menggelengkan kepala. Kembali menatap layar ponsel, dia berkata dengan lesu. "Apa mungkin Sherly sudah mengetahui dengan siapa dia akan dinikahkan, makanya dia tidak mau menjawab panggilanku."Sudah puluhan panggilan dan pesan yang dikirimkan, namun tak ada satu pun yang mendapat balasan. Selvi menyerah, tidak ingin memaksakan lagi."Bukannya kamu sudah memberitahu Sherly sebelumnya?" Rosali memelankan suaranya agar Morgu tidak mendengar pembicaraan mereka.Selvi menggeleng lagi. "Aku hanya mengatakan jika dia akan dijodohkan dengan pria kaya raya, tapi aku tidak

  • Kamu Milikku    Ancaman Lolita

    Sikap hangat dan kepedulian Hansel terhadap Sherly sontak membakar api kecemburuan dalam diri Lolita. Meski sebelumnya sudah mengetahui hubungan keduanya dan telah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala resiko, namun hatinya tetap panas tatkala menyaksikan kedekatan Hansel dan Sherly secara langsung."Keberanian seperti apa yang kamu miliki hingga begitu mudah bagimu untuk menemui wanita yang sudah kamu sakiti?" Lolita menempatkan dirinya sebagai korban. Menunjukkan jika dia tersakiti dalam hubungan terlarang antara Sherly dan Hansel. "Apa kamu begitu bangga saat memasuki rumah ini? Apa kamu sudah merasa di atas angin setelah memiliki Hansel dan Aarav? Apa kamu juga sudah puas setelah mengambil semua yang aku miliki?" cecar Lolita sembari menunjukkan wajah sedihnya. Dalam waktu singkat, kedua bola matanya juga sudah mulai berkaca kaca.Sherly memberanikan diri untuk membalas tatapan Lolita secara langsung. Dalam mata itu, Sherly menemukan luka, kebencian dan juga harapan yang hila

  • Kamu Milikku    Rencana Jahat

    "Bukankah kita sedang berdua saat ini?" goda Hansel."Maksudku di tempat lain."Hansel curiga terjadi sesuatu. "Apa Lolita mengatakan sesuatu yang menyakitimu?" "Tidak ada."Melihat ekspresi serius Sherly, Hansel langsung mengiyakan. "Baiklah, kita pulang sekarang. Aku juga ingin bicara hal penting denganmu. Kamu tunggu di sini, aku akan panggilkan Aarav."Sherly tidak menanggapi lagi. Kepalanya masih pusing, sibuk memikirkan cara membujuk Hansel. Ancaman Lolita tidak main main dan Sherly takut kehilangan putranya. Bahkan kini dia yakin jika Aarav akan menolak pulang bersamanya.Dugaan Sherly sangat tepat. Kurang lebih lima belas menit menunggu Hansel, pria itu keluar dari sebuah ruangan dengan tangan kosong. Hansel hanya keluar seorang diri, karena Aarav menolak ikut dengan mereka. Ditambah lagi ada Hannah yang ikut mempengaruhi sang anak, membuat Aarav bersikap manja, karena mendapat pembelaan dari neneknya."Aarav tidak mau ikut dengan kita," kata Hansel setelah berdiri di depan

  • Kamu Milikku    Permintaan Sherly

    Hansel tengah melakukan panggilan dengan salah satu bawahannya ketika sebuah ketukan pintu terdengar dari luar ruangannya. "Masuk saja!" Hansel segera mematikan panggilannya, lalu duduk di bibir ranjang menunggu Sherly.Malam itu, Aarav tidak ikut pulang. Sherly memutuskan untuk membersihkan sebuah kamar lain untuk Hansel agar mereka tidur dalam ruangan terpisah."Apa aku mengganggumu?" Sherly masih berdiri di depan pintu. "Tidak," Hansel menjawab, lalu menyuruh, "Masuklah!"Sherly enggan untuk berduaan di dalam kamar tersebut, jadi dia meminta pada Hansel. "Aku ingin bicara sesuatu denganmu, tapi sebaiknya di luar saja!""Ok." Hansel segera bangkit mengikuti langkah Sherly menuju ruang tamu.Setelah duduk berhadap-hadapan, Sherly memulai obrolan. Dia lebih dulu memastikan janji Hansel yang ingin menemaninya pulang ke kampung halaman."Bagaimana keputusannya? Apa kita jadi berangkat besok?" tanya Sherly dengan serius. Dia sudah tidak sabar untuk menemui keluarganya. Bersama dengan H

  • Kamu Milikku    Sambutan Sang Ayah

    Malam itu terasa berbeda dengan malam sebelumnya. Meski perasaan kurang senang sempat menonjol akibat permintaan Sherly, namun suasana romantis masih tercipta tatkala Sherly mengecup bibir Hansel lebih dulu. Terlalu indah bagi Hansel, karena Sherly juga menyatakan perasaannya yang mengungkapkan kebahagian ketika mereka bersama. Pada akhirnya, Hansel mendengar sendiri balasan perasaan Sherly terhadapnya.Hansel memandangi Sherly dengan tatapan berbeda. Ada perasaan haru, bahagia, namun ada kesedihan juga atas permintaan wanita itu."Kenapa melihatku seperti itu?" Sherly bertanya. Seketika dia menyesal dengan keberaniannya. Harusnya tidak perlu sampai menyentuh bibir Hansel dengan bibirnya. "Apa ada larangan untuk melihat wanita yang akan aku nikahi?" Hansel ikutan protes. Tidak ingin melewatkan momen indah di malam itu, dia pun melanjutkan. "Sekarang boleh kita lanjutkan ciuman tadi?"Wajah Sherly berubah merah, menahan malu dari godaan Hansel. Sepertinya, pria di depannya akan berub

  • Kamu Milikku    Penebus Hutang

    "Pulang juga kamu anak sialan!" gertak Morgu dengan mata melotot tajam. Kebenciannya bertambah tatkala melihat anak bungsunya pulang bersama dengan tiga pria asing. Aib apa lagi yang akan dibawa Sherly? Morgu tidak berani membayangkannya. Namun demikian, sebuah tuduhan lolos dari mulutnya. "Mau sampai kapan kamu berhenti bermain dengan para pria? Apa belum cukup apa yang sudah kamu lakukan pada kami?" Jangankan untuk menjawab, Sherly bahkan tidak berani menatap wajah marah ayahnya. Sementara Hansel refleks menggenggam tangan Sherly yang sudah gemetar. Pria itu ingin memberi semangat pada wanitanya, namun Morgu sontak berpikiran lain."Anak kurang ajar, kamu selalu membuat malu keluarga ini!" makian itu terdengar lagi dari mulut Morgu.Sudah lumayan lama Morgu tidak melihat Sherly. Ketika bertemu kembali, tangannya mengepal, semangatnya untuk memaki masih bisa membara, padahal kesehatannya belum stabil pagi itu.Mendengar suara teriakan Morgu yang cukup keras, Rosali, Selvi dan Chan

  • Kamu Milikku    Memanfaatkan Kepolosan Sherly

    Hansel segera berdiri tepat di depan pria paruh baya itu, lalu mengulurkan tangannya. "Perkenalkan, aku Hansel, ayah dari anak yang telah dilahirkan Sherly," ucap Hansel dengan lantang.Seluruh anggota keluarga Sherly sontak berdiri serentak, terkejut mendengar penjelasan Hansel. Semuanya ternganga saat menatap pria tampan itu. Akhirnya, orang yang bertanggung jawab atas kehamilan Sherly muncul juga dan mengakui kesalahannya.Jika Rosali, Selvi dan Chandra terlihat lega melihat kedatangan Hansel, lain halnya dengan Morgu. Bola mata pria berusia setengah abad itu seketika melebar mengetahui status Hansel. Selanjutnya, dia berdiri dengan tangan yang refleks terangkat. Beruntung Chandra dengan sigap menghentikan Morgu. Karena peduli dengan kesehatan sang ayah mertua, dia segera menahan tubuh pria itu. "Kau ...!" Gusar, Morgu mengangkat jari telunjuknya di depan muka Hansel. "Jadi kau orangnya, bajingan yang telah menghamili Sherly lalu mencampakkannya seperti sampah!""Aku bukan baji

  • Kamu Milikku    Hanya Anak Angkat

    "Aku tawarkan lima kali lipat dari semua yang Anda sebutkan ini!" Hansel berkata dengan tegas. Tidak sedikit pun ada perhitungan untuk Sherly, karena wanita itu adalah ibu dari anaknya sekaligus wanita yang sangat dicintainya."A ... a ... apa? Benarkah kamu akan memberikan sebanyak itu?" Tidak hanya tercengang, Morgu juga mendadak gagap tatkala Hansel memberi penawaran tinggi. Bagaimana bisa Hansel berkata dengan entengnya seakan akan uang sebanyak itu tidak ada artinya bagi pria itu? Dari dalam kantong jaketnya, Hansel mengeluarkan selembar cek kosong yang telah dipersiapkan dari awal, lalu menyerahkannya pada Morgu. "Isi sendiri nominal yang Anda inginkan!"Morgu bersemangat untuk menerimanya. Staminanya juga meningkat lima kali lipat sama seperti uang yang akan dijanjikan Hansel.Namun, sebelum mengisi jumlah uang yang akan diterimanya, Morgu lebih dulu memeriksa keaslian cek tersebut. Dia adalah orang kampung yang tentu saja tidak paham dengan benda tersebut. Dan ini pertama kal

Bab terbaru

  • Kamu Milikku    Permintaan Maaf

    Hansel ingin mengejutkan istrinya setelah mereka kembali, namun kejutan itu satu persatu telah datang dengan sendirinya.Ya, orang tua Sherly lebih dulu masuk ke dalam ruangan itu. Rosali langsung memeluk Sherly, diikuti Selvi serta keluarga kecilnya. Sedangkan Morgu terlihat menunduk malu setelah memasukkan ruangan tersebut. Dia bahkan tidak berani menyaksikan kedekatan antara Sherly dan Selvi, juga dengan istrinya yang sangat menyayangi Sherly."Ayah ...!" Sherly menyebut panggilan itu pada Morgu. Meski pria tua itu bukan ayah biologisnya dan terang-terangan memutus hubungan dengannya, namun Sherly tetap menganggapnya sebagai ayah."Ayah, kemarilah!"Seketika Morgu terharu dengan panggilan itu. Dia langsung memeluk Sherly. "Ayah minta maaf, ayah sangat jahat padamu, ayah egois telah memanfaatkanmu selama ini," ucapnya dengan penuh penyesalan."Aku sudah melupakannya," balas Sherly dengan ikhlas. "Bagiku, kamu tetaplah ayahku."Saat itu, Rosali kembali mengusap rambut Sherly. Dia jug

  • Kamu Milikku    Ada Kejutan

    "Sherly ...!" Hansel berbisik di telinga istrinya untuk membangunkan wanita itu. "Sherly ... bangunlah, ini aku datang."Perlahan, Sherly mengerjapkan matanya dengan malas. Pada kehamilan yang kedua ini, dia mudah mengantuk. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tubuhnya juga letih selama perjalanan. Itu sebabnya Ronald membiarkan Sherly beristirahat untuk malam ini saja, tapi dengan tangan yang terikat."Hansel ...." Dengan sebelah tangannya, Sherly mengucek mata. Dia masih ragu dengan penglihatannya yang samar-samar. "Kamu datang, ini benar benar kamu yang datang?" dia bertanya untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah bagian dari mimpi."Ya, ini aku datang," Hansel membenarkan. Untuk meyakinkan Sherly, dia mengecup bibir wanita itu sebanyak tiga kali. "Tetap tenang di sini!"Seterusnya, Hansel langsung mencari cara untuk melepaskan ikatan tangan Sherly. "Apa kamu tahu kuncinya diletakkan di mana?" tanya Hansel setelah berusaha mencari kunci borgol yang mengikat tangan She

  • Kamu Milikku    Pengorbanan

    Setelah mendapatkan serangan dari anak buah Yoga, Hamza masih tidak menyesali perbuatannya. Alih-alih melarang atau meminta penjelasan secara detail, dia justru mendorong para penjahat itu agar melanjutkan misi mereka."Bawa saja dia pergi, terserah kalian ingin melakukan apa, aku tidak peduli dengan keselamatan wanita pembawa sial ini!" Hamza membiarkan, bahkan senang melihat Sherly digotong oleh orang yang tidak mereka kenal."Ayah, kenapa kamu begitu tega pada Sherly?" Lolita tak berdaya karena ruang geraknya dihalangi oleh Hamza dan orang suruhan ayahnya. Pada saat Sherly dibawa oleh sekelompok penjahat itu, Lolita terduduk lemas di atas lantai. Untuk beberapa menit lamanya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia berteriak, merasa buruk karena tidak dapat memberi bantuan pada adiknya yang tengah hamil.'Cepatlah datang, Hansel!' ujar Lolita dalam hati. Dia telah mengirimkan pesan pada Hansel sebelum memasuki gedung tersebut."Sudahlah , jangan bertingkah bodoh seperti ini seolah-olah d

  • Kamu Milikku    Kemarahan Lolita

    "Bagaimana bisa kalian gagal mendapatkan Sherly?" Ronald murka mengetahui dua orang suruhannya telah didahului oleh orang lain. "Kalian sudah lebih dulu berada di sana, bahkan sejak pagi telah memasuki rumah itu, apa kalian tidak melihat ada orang yang mencurigakan?" "Maaf, Pak Ronald, kami tidak mengetahui jika pria itu juga menginginkan Sherly." Salah satu dari kedua pria itu menjawab. "Terlalu banyak yang melihat ke arah Sherly, kami kesulitan untuk menebak siapa saja yang ingin menculiknya malam itu.""Bodoh ...! Kalian memang bodoh, tidak berguna!" bentak Ronald. Tidak terima dengan alasan itu. Seandainya, tidak ada yang mengikuti langkah Ronald setiap saat, dia sudah mengambil tindakan sendiri. Kebencian Ronald terlalu tinggi untuk Sherly dan Hansel membuat pria itu rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membalaskan dendamnya."Jangan gegabah seperti itu, Ronald!" Yoga tiba-tiba muncul di ruangan itu. Dia menepuk pundak Ronald, lalu berkata lagi. "Aku sudah tahu siapa

  • Kamu Milikku    Kondisi Sherly

    Mansion mewah dengan fasilitas terlengkap di kota itu mendadak mengalami masalah internal dalam hal penerangan. Hal itu tentu menumbuhkan kecurigaan bagi para penghuni rumah atau tamu malam itu.Terutama Hansel yang telah kehilangan Sherly dalam hitungan detik. Begitu cahaya lampu kembali menerangi ruangan demi ruangan, hal pertama yang Hansel lakukan adalah mencari keberadaan istrinya."Sherly ... Sherly ...!" Hansel memanggil manggil istrinya sembari berjalan mondar mandir. Dengan wajah panik, dia menyusuri setiap ruangan terdekat dari tempat awal mereka berdiri.Sebagai pemilik mansion, Hilman langsung memberi perintah pada orang kepercayaannya untuk memeriksa kondisi keamanan di rumah tersebut. "Periksa semua di sekitar rumah, jangan ada satu pun yang terlewat! Jika ada yang mencurigakan, segera melapor!"Sang asisten bergerak melaksanakan tugasnya. "Kenapa dia bisa menghilang sendiri?" Alexander keheranan. "Di antara sekian banyak orang yang ada di ruangan ini, kenapa hanya wani

  • Kamu Milikku    Penculikan

    Sherly berusaha menarik tangannya dari genggaman Hansel, namun pria itu tidak membiarkannya lepas. "Hansel ... semua orang melihat kita. Tolong lepaskan tanganku, yakinkan keluargamu dan aku akan menjaga Aarav!" dia mencari aman.Hansel tidak setuju. Dia justru bersemangat untuk membawa Sherly dan Aarav menuju keluarganya. "Kita hadapi bersama!" ujarnya."Apa maksudnya ini?" Meski paham dengan tujuan Hansel, Hilman tetap bertanya, dan dia melakukan itu hanya untuk menjaga wibawanya yang terkenal tegas di depan rekan rekan keluarga mereka.Hansel sama sekali tidak gentar menghadapi Hilman. Ketika sudah berdiri tepat di hadapan sang kakek, dia memperkenalkan istrinya lebih dulu. "Wanita yang aku bawa ini namanya Sherly. Bukankah Kakek ingin bertemu dengannya? Aku sudah membawanya, tolong terima dia menjadi menantu di keluarga ini sebagai istriku!" pinta Hansel dengan suara yang datar. Tidak ada keraguan, namun dia masih terlihat waspada jikalau Hilman tidak menerima kehadiran Sherly.B

  • Kamu Milikku    Vonny vs Lolita, Hansel ,dan Sherly.

    Setelah beberapa hari berlalu, Vonny masih tidak bisa menerima kehadiran Sherly sebagai adiknya. Dia terlalu benci dengan wanita itu, lalu bagaimana caranya untuk melupakan permusuhan mereka?Kemarahan dalam diri Vonny semakin meledak tatkala mengetahui jika Sherly sudah melaksanakan pernikahan dengan Hansel dan mereka juga sudah memiliki anak yang selama ini diasuh oleh Lolita. "Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan semua yang harusnya menjadi milikku, Sherly. Aku akan menghancurkan hidupmu." Vonny menatap gambar gambar Santos ketika bersama dengan Sherly. Foto itu terlihat intim, berpelukan, berciuman, membuat siapa pun yang melihatnya akan percaya jika keduanya tengah menjalin hubungan serius."Dengan semua ini, aku akan mempermalukanmu di depan keluarga Hansel. Lihat saja, Sherly, semua orang akan semakin jijik melihatmu. Dan aku yakin Hansel tidak akan menerimamu lagi." Vonny menganggap Sherly memiliki keberuntungan hanya karena kemiripan mereka. "Jangan harap aku akan mengan

  • Kamu Milikku    Waktu Yang Ditunggu

    Ketika Santos bergerak ke arahnya, Sherly langsung mengangkat kedua tangannya untuk menghentikan pria itu. "Berhenti di situ, jangan mendekat!" dia masih trauma dengan perlakuan Santos padanya."Aku hanya ingin bicara sebentar, Sherly, aku tidak ingin berbuat kasar padamu." Santos diam di tempat. "Tolong beri aku kesempatan untuk meminta maaf padamu. Aku sangat menyesali kebodohanku itu.""Bukankah Hansel menyuruhmu untuk menyelesaikan masalahmu di perusahaan ini?" Sherly mengingatkan Santos dan mengabaikan ucapan pria itu. "Tolong segera keluar dari sini!" pintanya lagi.Untuk meyakinkan Sherly, Santos segera berlutut di hadapan Sherly. Dia mengatupkan kedua tangannya, merendahkan diri agar Sherly percaya padanya. "Tolong maafkan aku, Sherly, aku tidak akan bisa tenang sebelum mendapat maaf darimu. Tujuanku datang hari ini juga hanya ingin mendapat maaf darimu.""Aku bersumpah atas nama ibuku, aku sudah menyesali semua perbuatanku waktu itu. Aku khilaf, Sherly, tolong maafkan aku!"

  • Kamu Milikku    Ingin Bicara Berdua

    Sembari meletakkan botol minumannya di atas meja, Sherly memberi kode pada Hansel agar tidak buru-buru mengungkapkan hubungan mereka di depan wanita paruh baya itu.Mereka berdua sama sama tahu jika kondisi Farah tidak terlalu bagus untuk menerima berita yang mengejutkan. "Aku paham," ucap Hansel dengan suara yang pelan. Setelah itu, dia lebih dulu berdiri untuk menyambut Santos dan Farah."Selamat siang, Hansel!" Farah terlihat lebih bersemangat, maka dia lebih dulu menyapa. "Apa kedatangan kami mengganggumu?""Tidak sama sekali, Bibi," sambut Hansel dengan ramah. "Ayo duduk dulu!"Saat itu Sherly juga mendekat, namun dia tidak ingin bicara pada Santos. Kemarahannya terhadap pria itu belum sepenuhnya hilang. Maka dia hanya bertegur sapa dengan Farah, dan membantu wanita itu untuk duduk di sofa tepat di sebelahnya. Santos mengikutinya. Rasa bersalah terhadap Sherly membuat pria itu diam seribu bahasa. Hingga detik ini, dia belum mendapat kesempatan untuk meminta maaf secara langsung

DMCA.com Protection Status