💙 Mas Rezky
Siang ini, sepulang dari resto, aku ingin menjenguk Bu Widya di rumah sakit. Kebetulan, urusan di biro juga sudah selesai, jadi aku bisa datang ke rumah sakit tepat saat jam makan siang selepas sholat zuhur.
Sebelum datang ke sini, aku sudah mengirimkan pesan pada Rina, dan bertanya di mana kamar rawat Bu Widya. Jadi aku tak perlu bertanya lagi di bagian informasi, dan bisa langsung menemuinya di sini.
Akhirnya, aku sudah sampai di depan kamar rawat Bu Widya.
Perlahan, aku mengetuk pintu dan mengucapkan sebuah salam. "Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Mendengar jawaban salam, akhirnya aku segera membuka pintu untuk
❤ RinaSelang beberapa menit setelah Mas Rezky pulang, ternyata dokter datang untuk memeriksa keadaan Ibu sekarang. Dan bersyukur sekali karena kondisi Ibu sudah stabil, jadi sore ini sudah diperbolehkan untuk pulang.Elysia ikut bersama Shinta untuk mengurus administrasi rumah sakit. Sedangkan aku tetap di ruangan menjaga Ibu, sekaligus merapikan semua barang-barang selagi menunggu Cahyo datang untuk menjemput."Rina," panggil Ibu tiba-tiba.Aku yang sedang memasuk-masukan makanan dan alat makan ke dalam tas besar lekas menoleh dan berjalan menuju bed di mana Ibu berada. Aku duduk di kursi yang berada di samping ranjang rawat Ibu, dan tersenyum kepadanya. "Dalem Bu." (Iya Bu)
❤ Rina"Gimana? Mas Gilang jadi ke sini?" tanyaku pada Gita yang sepertinya sudah selesai dengan acara teleponnya.Gita langsung mengangguk, "Iya Rin. Jadi. Sebentar lagi, kayaknya Mas Gilang udah sampai sini.""Uwu banget si kalian. Pulang kerja nggak lihat kamu, langsung disusulin ke sini."Mendengar godaan dariku, Gita langsung memberikan dengusannya padaku."Ledek aja terus, Rin. Yang penting kamu bahagia, aku nggak papa kok," jawab Gita tanpa mau melihat ke arahku. Karena saat ini dia sedang sibuk menyuapi Chayra, putri kecilnya yang berusia 3 tahun.Aku terkekeh, "Lagian kalian lucu si. Pasangan gemes. Emang tadi kamu nggak iz
💙 Mas RezkyAku baru saja ingin keluar dari sebuah mall setelah membeli sepasang sepatu.Tapi ternyata di pintu utama, aku bertemu dengan Gilang, teman seangkatanku semasa SMA dulu."Lang," sapaku, saat Gilang sudah hampir tiba di hadapanku.Gilang tersenyum, lalu berhenti tepat di hadapanku. "Hai Ky. Habis ngapain di sini?"Kini, kami berdua sedang bersalaman singkat ala laki-laki.Mendengar pertanyaan yang Gilang ajukan padaku, aku langsung mengangkat tas belanjaanku. "Mampir cari sepatu, Lang. Kamu ngapain ke mall? Mau ketemu client di sini?""Ini aku mau nyus
❤ RinaAku dan Gita sedang duduk di kursi panjang yang ada di depan area time zone.Tadi, setelah mengantarkan Mas Rezky, Mas Gilang, Elysia, dan juga Chayra masuk ke area trampolin, aku dan Gita memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar melihat-lihat skincare atau pernak-pernik lainnya yang mungkin saja akan memanjakan mata kami berdua. Awalnya cuma ingin melihat-lihat saja, tapi pada akhirnya, kami membelinya juga.Memang dasar wanita.Selesai dengan kegiatan belanja, kami mampir untuk membeli minuman penghilang dahaga. Dan setelahnya, kini kami sudah duduk di sini untuk menunggu dua pria dewasa dan juga dua gadis cilik selesai dengan permainan mereka.Dan
❤ RinaSelesai bermain, ternyata anak-anak merasakan lapar kembali. Jadi kami memutuskan untuk makan siang yang kedua kali. Karena waktu memang masih sore hari, jadi tak mungkin kalau kami menyebutnya sebagai makan malam yang lebih awal untuk hari ini.Kami sudah mulai menyantap makanan kami. Dengan Gita yang bergantian antara menyuapkan makanan untuk dirinya sendiri, dan juga untuk Chayra yang memang duduk di pangkuannya sejak tadi.Melihat Gita yang sepertinya sedang kerepotan, akhirnya aku mengajukan diri untuk memberikan sebuah bantuan."Gita. Sini, biar aku aja yang nyuapin Chayra."Gita mengangkat wajahnya untuk melihat ke arahku, "Tapi makanmu juga belum habis, Rin."
❤ RinaAku terdiam di atas tempat tidurku setelah berhasil menidurkan putriku tercinta, Elysia.Aku tatap wajah tenang Elysia yang sepertinya sudah sangat lelap dalam tidurnya. Kuusap pelan pipi Elysia, dan kusingkirkan sedikit rambut yang saat ini jadi menutupi wajahnya.Melihat tidur Elysia yang terlihat tenang sekali, membuat pikiranku jadi kembali berkelana pada obrolanku dan Elysia malam tadi sebelum ia tertidur dalam pelukanku seperti saat ini.- Flashback -Selesai sholat isya tadi, aku dan Elysia sudah berbaring di atas tempat tidur setelah selesai dengan kegiatan kami untuk cuci muka dan sikat gigi.
💙 Mas RezkySelesai sholat subuh, aku termenung di atas tempat tidurku menatapi ponselku yang tetap tak menyala sejak tadi malam.Rina benar-benar tak membalas pesanku sama sekali. Teleponku sebanyak tiga kali juga tak ia terima saat pagi tadi.Aku menghela napas pasrah.Hanya bisa berharap, bahwa semoga saja tak ada yang berubah setelah ini. Sebab aku benar-benar tak siap jika harus kehilangan Rina lagi.Aku sungguh tak siap.Karena aku rasa, aku baru saja bersiap untuk mendekatinya. Aku baru saja berusaha. Jadi aku tak ingin semua jadi berakhir sia-sia."Ya Allah. Semoga aku mas
❤ RinaHari ini, Elysia ikut aku ke toko sejak tadi pagi.Cukup lama Elysia bermain di butik bersama Lia, kini gadis kecilku itu sedang sibuk mewarnai dengan setoples astor coklat di hadapannya. Dan tenang saja, karena kami sudah selesai makan siang dan juga sholat zuhur berjamaah bersama."Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam," jawabku dan Elysia di waktu yang bersamaan."Masuk aja," kataku mempersilahkan.Pintu terbuka. Dan ternyata, tamu yang sejak tadi ditunggu telah tiba."Hai Dam," sapaku, sambil memberikan senyumanku."Halo
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
❤ RinaAku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?""Masih di toko, Mas. Pripun?"
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobilku, setelah selesai memarkirkan kendaraan roda empatku di halaman besar rumah Rina. Menarik napas perlahan lalu menoleh ke arah kiriku di mana calon istriku sedang tertunduk memandangi putri cantikku yang sejak tadi sudah tertidur di pelukannya. Tiba-tiba, hatiku mencelos saat melihat Rina sedang mengatupkan bibirnya kuat-kuat bahkan ia sampai menggigitnya. Aku melepas sabuk pengamanku lalu mendekati Rina dan meletakkan satu lenganku di belakang kursi yang Rina tempati.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Setelah memastikan bahwa Rina dan Elysia sudah masuk ke kamar Siska dan bayinya, aku langsung menarik napas sebanyak-banyaknya. Sedang mengumpulkan kekuatan dan kesabaran, bahwa semoga saja setelah ini aku bisa menyelesaikan masalah yang ada tanpa menimbulkan keributan. Aku memutar tubuhku, dan segera melangkahkan kedua kakiku dengan sangat mantap menuju orang-orang yang tadi telah tega menyakiti hati calon istriku. Aku telah sampai di hadapan mereka. Orang-orang yang saat ini jadi t
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku langsung tersenyum sangat bahagia karena memperhatikan dua perempuan kesayanganku yang saat ini sudah berdiri dengan begitu manis untuk menyambutku, di teras rumah Rina."Cantik banget si sayang-sayangnya Ayah Rezky Pramurindra," kataku ceria, saat kini aku sudah berdiri tepat di hadapan Rina dan Elysia.Rina tersenyum manis sekali seperti biasanya. Sedangkan putri kecilku, Elysia, ia sudah langsung merentangkan kedua tangannya karena ingin digendong dengan segera.Aku terkekeh sebentar sebelum akhirny
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?