❤ Rina
Aku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.
Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.
Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta.
"Assalamu'alaikum Mas."
"Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?"
"Masih di toko, Mas. Pripun?"
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
❤ Rina"Ma, Mama dulu cita-citanya pengin jadi apa?"Aku langsung menundukan kepalaku untuk melihat putri kecilku yang saat ini sedang berada di dalam dekapanku."Kenapa El tiba-tiba tanya cita-citanya Mama? El tahu apa artinya cita-cita?"Melihat anggukan kepala dari putriku tercinta, senyumku otomatis langsung terkembang dengan sempurna."Kata Ibu guru, cita-cita itu keinginan. Harapan.""Tadi di sekolah, Ibu guru jelasin soal cita-cita?" tanyaku sambil memberikan usapan lembut di pipi gembil putriku tercinta.Lagi, putriku langsung memberikan anggukan kepalanya dengan gerakan ya
❤ Rina"Nggih Bu, terimakasih. Saya titip El nggih Bu. InsyaAllah, setengah jam lagi saya sampai di sekolah."" ..... ""Nggih Bu Dewi, sekali lagi terimakasih. Wa'alaikumsalam."Setelah selesai dengan panggilan teleponku, aku lekas meletakkan kembali ponselku ke dalam tas jinjingku."Yang telepon siapa, Rin?"Mendengar pertanyaan seperti itu, aku langsung menolehkan kepalaku ke arah ibu mertuaku."Tadi yang telepon Bu Dewi, wali kelasnya El di sekolah, Bu.""Bu Dewi bilang apa Rin? Nga
💙 Mas RezkyHari ini, biro perjalananku dapat orderan untuk handle acara dari sebuah Taman Kanak Kanak yang cukup terkenal di kota Semarang. TK Nuansa, sekolahnya anak-anak orang kaya atau pejabatnya kota Semarang.Sebelumnya, aku belum pernah handle acara di sana. Tapi melihat bagaimana background sekolah dan orang-orang yang ada di sana, aku jadi mempersiapkan acara ini jauh-jauh hari supaya hasilnya bisa berjalan dengan maksimal, lancar, dan tak ada kesalahan yang fatal.Bahkan aku dan karyawan-karyawanku di biro perjalanan sampai sering sekali mengadakan rapat khusus untuk membahas acara ini, tak seperti acara yang biasa kami tangani sebelumnya di tempat lain.Dan aku benar-ben
💙 Mas RezkyHari-hariku berjalan seperti biasa. Kerja. Kerja. Kerja lagi, dan masih saja kerja.Ya maklum, aku pria lajang yang belum punya tanggungan. Jadi hidupku memang masih hanya disibukan dengan kerja dan juga kerja. Selebihnya, tugasku adalah membahagiakan ibu negara tercinta, Ibu Sri yang paling ku cinta.Dering ponselku tiba-tiba berbunyi.Memang Ibu Sri telinganya peka sekali. Mungkin kuping Ibu berdenging karena sedang ku bicarakan sejak tadi. Karena buktinya, sekarang, beliau sudah meneleponku di siang bolong begini."Assalamu'alaikum Bu.""Wa'alaikumsalam Dek."
❤ Rina"Rin, besok masih nginep di sini kan?""Nggih Bu. Rina sama El nginep di sini sampai hari minggu."Ibu langsung tersenyum dengan sangat bahagia setelah mendengar jawaban memuaskan dariku."El sering-sering aja ya libur sekolahnya. Jadi kamu sama El bisa nginep di sini lama."Aku terkekeh pelan. "Maunya El juga begitu, Bu. Kalau lagi bosen, mintanya libur. Tapi kalau kelamaan libur, El repot minta berangkat sekolah terus.""Mirip kaya Papanya."Aku langsung menganggukan kepalaku tanda setuju. "Iya Bu. Mirip banget sama Mas Rama. Kalau udah minta sesuatu, pokoknya har
❤ Rina"Ma, hari ini makan udang lagi ya?"Aku langsung menolehkan kepalaku untuk melihat Elysia yang sekarang ini sudah memutar duduknya supaya sempurna menghadap ke arahku."Lagi? El suka banget ya sama udang goreng di Sari Laut?"Dan ternyata, Elysia benar-benar langsung mengangguk dengan begitu semangatnya. "Iya Ma. Soalnya udangnya besar-besar, rasanya enak, terus kriuk-kriuk kalau dimakan."Aku terkekeh melihat Elysia yang kini sedang meremas-remas tangannya di depan mulutnya. Mungkin dia seperti itu karena sedang membayangkan betapa renyahnya udang goreng tepung dari Sari Laut, sampai-sampai ia jadi memperagakannya."Oke. Nan
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky "Ya ampun. Nana masih cemburu sama Diandra?" Rina mendengus tanpa menjawab pertanyaanku. Aku menarik tubuh Rina untuk mendekat lagi padaku, "Coba cerita, sebenarnya, dulu, Nana lihat Mas ngapain aja sama Diandra sampai Nana cemburu kaya gini." Rina malah memukul dadaku, "Nggak tahu lah. Bodo. Nggak usah tanya-tanya." Aku tertawa, lalu mencium pipi Rina yang kini jadi menggembung dengan sangat lucu di kedua bagiannya. "Mas suka kalau Nana cemburu ka
💙 Mas Rezky Aku menaiki tangga untuk menuju ke kamarku setelah tadi selesai berbincang-bincang bersama semua keluarga dan mengantar mereka sampai depan rumah ketika mereka pamit pulang. Bersyukur sekali aku mempunyai keluarga besar yang pengertian dan sangat mengerti dengan kebutuhanku malam ini. Senyumku tak kunjung pudar sejak tadi pagi. Apalagi mengingat moment di mana hari ini aku sudah resmi menjadi seorang suami. Ya. Hari ini aku menikah. Aku sudah punya istri, aku tak sendiri lagi. Dan tentu saja, istriku adalah seorang Elsa Azarina Safira. Seseorang yang sudah kucintai sejak sekian lama. Akhirnya, hari ini, R
❤ RinaAku merenggangkan otot-ototku setelah selesai mengecek semua rekap resi pengiriman paket hari ini.Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata, Mas Rezky yang sedang meneleponku saat ini.Aku langsung tersenyum, dan segera menerima panggilan telepon dari calon suami tercinta."Assalamu'alaikum Mas.""Wa'alaikumsalam. Nana lagi di mana?""Masih di toko, Mas. Pripun?"
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobilku, setelah selesai memarkirkan kendaraan roda empatku di halaman besar rumah Rina. Menarik napas perlahan lalu menoleh ke arah kiriku di mana calon istriku sedang tertunduk memandangi putri cantikku yang sejak tadi sudah tertidur di pelukannya. Tiba-tiba, hatiku mencelos saat melihat Rina sedang mengatupkan bibirnya kuat-kuat bahkan ia sampai menggigitnya. Aku melepas sabuk pengamanku lalu mendekati Rina dan meletakkan satu lenganku di belakang kursi yang Rina tempati.
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :) ***** 💙 Mas Rezky Setelah memastikan bahwa Rina dan Elysia sudah masuk ke kamar Siska dan bayinya, aku langsung menarik napas sebanyak-banyaknya. Sedang mengumpulkan kekuatan dan kesabaran, bahwa semoga saja setelah ini aku bisa menyelesaikan masalah yang ada tanpa menimbulkan keributan. Aku memutar tubuhku, dan segera melangkahkan kedua kakiku dengan sangat mantap menuju orang-orang yang tadi telah tega menyakiti hati calon istriku. Aku telah sampai di hadapan mereka. Orang-orang yang saat ini jadi t
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku langsung tersenyum sangat bahagia karena memperhatikan dua perempuan kesayanganku yang saat ini sudah berdiri dengan begitu manis untuk menyambutku, di teras rumah Rina."Cantik banget si sayang-sayangnya Ayah Rezky Pramurindra," kataku ceria, saat kini aku sudah berdiri tepat di hadapan Rina dan Elysia.Rina tersenyum manis sekali seperti biasanya. Sedangkan putri kecilku, Elysia, ia sudah langsung merentangkan kedua tangannya karena ingin digendong dengan segera.Aku terkekeh sebentar sebelum akhirny
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****❤ RinaAku dan Gita telah keluar dari ruang fitting dan langsung melihat Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa bersama Elysia. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sebelumnya, tapi Mas Rezky dan Elysia benar-benar terlihat sangat bahagia dengan obrolan mereka."Nggak nyangka ya Rin, kalau ternyata, cinta pertamamu saat remaja akan Allah kabulkan sekarang."Aku langsung menganggukan kepalaku, "Iya, Gita. Sampai sekarang, aku juga masih sering nggak nyangka, dan kadang nggak percaya, kalau sekarang, aku bisa sama Mas Rezky saat aku udah punya Elysia."
❤ RinaAku menggandeng tangan Elysia untuk masuk ke butik milik Gita, sahabatku tercinta."Tante Gita!" seru Elysia saat dirinya sudah melihat Gita yang kini sedang berbicara dengan asistennya di meja kasir berada.Gita menolehkan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat kedatanganku dan Elysia. Dan setelahnya, Gita langsung berlutut serta membuka kedua lengannya untuk memeluk Elysia yang saat ini sudah berlari menuju ke arahnya."Halo, sayangnya Tante Gita. Apa kabar?" tanya Gita sambil mengusap-usap punggung Elysia.Elysia sudah memeluk erat leher Gita, "Baik, Tante. Tante Gita apa kabar? Udah lama banget nggak main sama El."
Chapter ini masih lanjutan di hari yang sama seperti kemarin ya :)*****💙 Mas RezkyAku sudah selesai mandi. Semua acara hari ini telah selesai, jadi waktunya istirahat dan kangen-kangenan sama calon istri.Aku mengetikan pesan terlebih dahulu untuk kukirimkan pada Rina.To : Rinaku ❤Nana, maaf, ini Mas baru selesai.Nana udah tidur belum?