Share

Mendadak Pusing

“Siang ini aku ingin melihat persiapan di toko pusat untuk launching majalah tahunan. Kalau kamu agak repot, aku akan pergi dengan Siska,” ujar Aruna sambil merapikan dasi Ansel.

“Aku belum melihat jadwal hari ini. Nanti aku kabari andai bisa atau tidak mengantarmu,” balas Ansel.

Aruna menatap suaminya dengan seulas senyum. Dia mengangguk-anggukan kepala lantas mengangsurkan jemari di permukaan dasi Ansel.

Ansel mencium kening Aruna seperti biasanya setelah istrinya itu memberi perhatian, lantas keduanya pun keluar kamar untuk sarapan bersama sebelum ke kantor.

Ansel dan Aruna mengantar Emily ke sekolah lebih dulu. Mereka kini sudah sampai di sekolah Emily.

“Nanti siang yang jemput Oma Ayana, ya.” Aruna mengingatkan Emily karena tak bisa menjemput Emily.

“Iya, Mami jangan cemas. Aku akan menunggu sampai Oma datang,” ucap Emily sambil menenteng tasnya.

“Baiklah, belajar yang rajin, ya.” Aruna mencium kening Emily.

“Mami

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
wardah
runa keras kepala bener dah
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
tuh kan pingsan sok kuat sih kamu runa mangkanya dibilangin jangan ngeyel kalau sakit mau la dibawa kdokter
goodnovel comment avatar
Adeena
bener2 keturunan'y Bintang ya ga mau nurut...gemes jadi'y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status