Home / Pendekar / Kaisar Seruling Emas / Bab 4 Karbara Abiyasa

Share

Bab 4 Karbara Abiyasa

Author: Sayap Uranus
last update Last Updated: 2023-08-24 19:40:10

Tubuh Angling seperti terkelupas kulitnya. Setelah tangannya tiba-tiba menggenggam pusaka tingkat dewa, yakni seruling emas. Ia juga tak sengaja menarik kitab ajian serat jiwa yang sangat terlarang, dan energinya masuk ke dalam wadah induk miliknya.

Energi metafisika yang berada di dalam gua terserap sangat cepat masuk ke dalam wadah induk tenaga dalamnya, dan menaikan fasenya ke fase pejuang bintang lima dalam sekejap.

“Aaargh!” Angling Madangkara terus mengerang dengan seluruh urat otot menonjol besar di sekujur tubuh. Bahkan gua itu tak berhenti bergetar, membuat semua penduduk di desa Pasir Merak ketakutan, termasuk semua anggota partai Kelabang Iblis.

“Huff … huff ….” Angling Madangkara berhasil menarik keluar sepenuhnya pusaka seruling emas, dan ia berlutut satu kaki dengan dada kembang-kempis, serta bulir-bulir keringat membasahi tubuhnya, “Huff … aku harus cepat keluar dari sini, dan menyelamatkan warga Desa Pasir Merak, karena esok hari mereka semua akan dieksekusi.”

Angling Madangkara menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskan nafasnya pelan-pelan untuk menenangkan kembali ritme jantungnya yang berdetak tak beraturan.

Kemudian memegang tangan kirinya memegang tangan kanan Empu Satria, dan tangan kanan Angling meletakan lubang seruling emas itu ke mulutnya untuk ditiup.

“Untung saja aku berhasil menerobos dengan cepat ke fase pejuang bintang lima. Kalau tidak butuh waktu yang lama aku bisa keluar dari dalam gua ini,” batin Angling sambil meniup seruling emasnya untuk memanggil salah satu penjaga suci benua nusantara, yakni Karbara Abiyasa.

Seekor Serigala setinggi 2 meter, memiliki tanduk berbentuk bilah pedang lengkung muncul di hadapan Angling. Manik mata biru menatap tajam Angling, tetapi pria tampan yang memiliki hidung mancung tersebut tidak takut pada tatapan serigala besar tersebut.

“Hai, lama tidak bertemu!” ucap Angling sambil mendekati Karbara Abiyasa, lalu mengelus-elus lembut bulu Serigala berbulu hitam tersebut. 

Bulu-bulu Karbara Abiyasa memang terlihat runcing, tetapi ketika dipegang sangat lembut. Dikehidupan sebelumnya pun Angling selalu mengelus-elus lembut bulu Karbara Abiyasa, ketika dirinya merasa sedih. Karena tindakan yang dilakukannya itu bisa sedikit menenangkan pikirannya disaat kalut.

“Grrrr ….” Karbara Abiyasa menggeram halus, lalu duduk dengan menjilat-jilat manja pipi Angling. Karbara Abiyasa bukan tampak sebagai Serigala yang haus darah sekarang, lebih mirip Anjing yang sangat manja pada tuannya.

“Sudah-sudah, aku akan memberikanmu daging segar nanti. Ayo bawa aku keluar dari gua ini, hehehe …,” pinta Angling terkekeh geli, karena Abiyasa terus menjilat pipinya.

“Grrr … Grrr ….” Abiyasa menggeram pelan meminta Empu Satria untuk dinaikan ke atas punggungnya. Ia dapat merasakan hati bersih Empu Satria yang menolak diangkat menjadi seorang Begawan di kerajaan Sutasoma, dan lebih memilih menjadi pengelana.    

Angling mengangkat tubuh Empu Satria, dan menaruhnya ke punggung Abiyasa, Lalu ia pun melompat di belakang tubuh Empu Satria untuk memegangnya supaya tidak jatuh saat Karbara Abiyasa berlari kencang.

Abiyasa segera berlari menerobos air terjun, saking cepatnya keempat kaki Abiyasa itu seperti memijak permukaan air. Serigala hitam tersebut berlari sesuai arahan dari Angling melalui pikirannya menuju pusat Desa Pasir Merak.

Benar saja sesampainya di depan gapura desa, ada banyak warga yang sudah berlutut dengan tangan terikat ke belakang. Mereka semua akan diperjual belikan sebagai budak, karena memang pekerjaan partai Kelabang Iblis adalah membunuh, merampok, memperjualbelikan manusia sebagai budak atas dasar keserakahan.

“Cegat Serigala itu!” teriak pemimpin kecil kedua anggota partai Kelabang Iblis cabang Desa Pasir merak sambil menunjuk ke arah Abiyasa dengan hunusan pedangnya.

20 anggota partai Kelabang Iblis berlari ke arah Abiyasa dengan menghunuskan pedangnya, dan berteriak keras. Angling Madangkara mengikat tubuh Empu Satria dengan benang roh, dan melemparkan ujung benang roh tersebut ke salah satu pohon. Lalu menarik benang roh tersebut kuat-kuat untuk melompat ke dahan pohon tersebut. 

Setelah melihat tuannya tidak ada lagi dipunggungnya, Abiyasa yang memiliki fase yang sama dengan Angling Madangkara. Karena fase kekuatan penjaga suci akan mengikuti tingkat budidaya tuannya, Abiyasa mencakar leher 20 anggota partai Kelabang Iblis satu persatu, hingga membuat kepala itu putus dari lehernya.

“Groaar … Auuuu!” Abiyasa melolong kegirangan, karena apa yang dijanjikan Angling Madangkara tentang daging segar telah dipenuhi oleh tuannya itu.

Pemimpin kecil yang berada di dekat kumpulan warga yang terikat menarik busur panah yang berada di punggungnya. Lalu diarahkan ke arah Abiyasa, dan busur itu dilepaskannya. 

Anaka panah berjumlah 10 buah tersebut melesat dengan cepat ke arah Abiyasa secara beruntun. Pemimpin kecil itu sudah merasa senang, dan tersenyum lebar, karena akan berhasil membunuh Serigala besar tersebut dengan anak panahnya yang telah dilumuri oleh racun Kala Wisesa.

“Dasar bodoh, Karbara Abiyasa memang memiliki bulu yang lembut. Namun bulu itu bisa mengeras secara otomatis kalau ada yang menyerangnya,” gumam Angling dengan tersenyum Licik.

Suara rentetan dentangan terdengar sangat keras saat anak-anak panah itu menghantam kepala, tubuh, kaki depan, dan kaki belakang Abiyasa.

“Apa? Kenapa bisa seperti itu?” 

Pemimpin gerombolan kecil tersebut matanya melebar, dan ekspresi wajahnya yang kegirangan kini berubah menjadi syok. Karena serangannya tak mampu menembus kulit Abiyasa yang sekeras berlian.

Abiyasa berlari ke arah pemimpin gerombolan kecil yang sudah terkencing-kencing. Pria berbaju ninja hitam tersebut bersiap berlari, karena semua anak buah, dan bos besarnya sudah tewas di tangan kawanan Angling.

Namun belum sempat ia berlari cepat, kepalanya sudah diterkam oleh Abiyasa, dan tubuhnya ditelan bulat-bulat.

“Roaar!” Abiyasa mengaum sambil mendongakan kepalanya keatas, tanda ia sangat senang memakan daging para manusia yang berada di fase pejuang bintang lima.

Angling turun sambil melompat dengan punggung menggendong Empu Satria yang masih pingsan. Matanya terus berkeliling mencari seseorang di dalam kerumunan tersebut. Karena di kehidupan sebelumnya ada seorang pembuat pil yang disebut Tabib Dewa akhirnya diperjualbelikan menjadi budak oleh partai Kelabang Iblis.

Sebab Tabib Dewa ini menjadi budak, kemudian ia dibeli oleh para bangsawan kerajaan yang memihak pada dewa sesat, dan pada perang Kerajaan Awan Merah, pasukan yang dipimpin oleh Angling Madangkara mengalami kekalahan telak. Hal itu disebabkan Tabib Dewa berhasil menciptakan pil pemulihan surgawi yang mampu meningkatkan fase hanya dalam sekejap.

"Abiyasa, cepat makan semua daging segar itu!" titah Angling. Lalu ia berjalan ke arah kumpulan warga, dan mengelus lembut kepala Abiyasa yangs sedang menikmati tubuh anggota partai Kelabang Iblis, "Setelah ini, kamu kembali masuk ke dalam tubuhku, ya!"

"Grr … grrr!" Abiyasa menjawab dengan menggeram dengan mengangguk.

Angling meniup seruling emasnya untuk melepaskan puluhan jarum roh, dan memutuskan semua ikatan para yang menjerat kedua tangan warga Desa Pasir Merak.

“Terima kasih, Tuan. Terima kasih telah menyelamatkan kami.”

Kumpulan warga serentak bersujud ke arah Angling, termasuk para warga yang berada di dalam krangkeng. Kondisi tubuh mereka semua penuh sayatan luka, dan lebam ungu di sekujur tubuh.

“Mereka kejam sekali. Warga yang tak berdosa pun disiksa dengan sadis, dan diperjualbelikan atas nama keserakahan. Di kehidupan sebelumnya kalian semuanya telah tewas, tapi di kehidupan ini aku tidak akan membiarkannya,” batin Angling sambil meneteskan bulir-bulir bening di kedua kelopak matanya.

Angling membangunkan mereka satu persatu, karena tak tega melihat mereka harus bersujud pada orang yang gagal mewujudkan dunia damai di kehidupan sebelumnya.

Tiba-tiba salah satu sosok gadis cantik yang berada di dalam kerumunan warga dengan tubuh kumal dan baju compang-camping, berlari cepat menuju hutan larangan yang berada di dalam.

Angling Madangkara reflek mengejarnya, padahal ia tidak tahu gadis berumur 14 tahun itu siapa.

 

Related chapters

  • Kaisar Seruling Emas   Bab 5 Partai Iblis Darah

    Angling berlari cepat mengejar gadis cantik berpakaian kumal tersebut. Entah mengapa tubuhnya reflek begitu saja, dan saat ia sudah mendekat, Angling melompat untuk menerkamnya.Mereka berdua berguling-guling di permukaan tanah, dan kedua mata mereka saling memandang. Seakan-akan tatapan itu penuh arti.“Aishwarya Chandra?” gumam Angling dengan mata melebar, dan suara gumaman Angling dapat didengar oleh kedua telinga Chandra. Chandra menatap nyalang Angling masih dalam keadaan berguling-guling di permukaan tanah, dan menendang singkong premium milik pemuda berambut sebahu tersebut, “Dasar laki-laki mesum!”“Aakh!” pekik Angling dengan tubuh terpental beberapa meter, lalu berguling ke kiri, dan ke kanan sambil memegangi singkong premium miliknya.“Berani kau menyentuh tubuhku, hah?”“Bu-bukan, aku tidak bermaksud seperti i-itu,” sergah Angling mencoba bangkit berdiri, tetapi tetap tidak mampu karena singkong premiumnya masih merasakan ngilu setelah ditendang oleh Chandra.Secepat mung

    Last Updated : 2023-08-24
  • Kaisar Seruling Emas   Bab 6 Rahasia Kota Lotus Api

    Angling menangkis dengan seruling emasnya, lalu menendang kedua pedang tersebut sambil salto ke belakang. Begitu ada kesempatan, ia langsung menerobos dinding rumah yang terbuat dari bambu di belakang dengan gerakan lompat harimau, dan berhasil keluar.Sosok ninja berbaju hitam tersebut tidak membiarkan Aggling kabur, dia juga menerobos kobaran api yang sudah membesar. Rumah itu ambruk setelah diterobos oleh sosok ninja tersebut, hingga kobaran apinya hampir mengenai Angling. “Aku harus memancingnya ke dalam hutan. Aku butuh kedua pedang itu,” gumam Angling terus berlari ke dalam bagian luar hutan terlarang guna memancing sosok ninja tersebut untuk mengejarnya. Namun tetap saja sosok ninja tersebut lebih cepat gerakannya. Hanya dalam satu hembusan nafas, dia sudah berada di depan Angling dan melepaskan tebasan beruntun.“Mati kau! Ajian Candra Kembar!” serunya dengan tatapan nyalang.Angling kembali menangkis dengan seruling emas. Ketiga senjata itu berbenturan, dan keduanya terpun

    Last Updated : 2023-09-19
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-7 Kesurupan Maung Lodaya

    Angling mengelus-elus kepalanya yang sakit setelah dipukul oleh Empu Satria, dan Candra. Lalu berjalan masuk ke dalam bangunan bekas istana Adipati kota Lotus Api tanpa meminta izin kepada orang yang sedari menawarkan bangunan itu seharga 100 koin emas. Sang penjaga istana Adipati Lotus Api membiarkan Angling begitu saja.“Aku telah menemukan penyebab wabah ini!” gumam Angling tanpa menoleh.Ketika ia sampai di depan sebuah dinding, tangannya mengelus pelan untuk menghilangkan debu yang menutupi dinding tersebut, dan tampak sebuah gambar yang tercetak di dinding tersebut, serta sangat dihafal Angling Madangkara dalam ingatannya.Angling menekan gambar Serigala mirip Abiyasa, dan gambar Rubah berekor 10. Seketika itu juga dinding itu bergerak ke atas, dan mengeluarkan suara gesekan batu yang sangat keras..Empu Satria, Candra, dan orang dari suku Dwaya yang menjual bangunan istana tersebut terkejut setengah mati. Mereka bertiga bertanya-tanya, bagaimana Angling bisa tahu bahwa ada pintu

    Last Updated : 2023-09-20
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-8 Ceroboh

    Candra menangkis cakaran kedua tangan Angling dengan kedua pedangnya, dan membuat tubuh Angling terpundur dengan merangkak. Pria berambut hitam tersebut sudah berubah bentuk fisiknya seperti siluman Harimau yang memiliki kuku-kuku panjang, manik matanya merah darah, dan keempat gigi taringnya mencuat ke atas dan ke bawah, hingga meneteskan air liur.Candra berlari cepat dengan membalikan posisi pedangnya ke bagian dalam, lalu melompati tubuh Angling, dan mendarat dengan sempurna setelah melakukan lompatan harimau. Setelah mendarat, Candra tidak basa-basi lagi menghantamkan kedua ujung gagang pedang ke tengkuk Angling, dan langsung membuatnya pingsan.Bayanaka juga ikut pingsan, dan merubah panah pasopati tersebut menjadi sebuah sarung tangan besi dengan warna berbeda, warna merah di sebelah kiri, dan warna biru di sebelah kanan.Candra menumpu tubuhnya dengan kedua pedang yang ditusukan ke permukaan lantai dalam keadaan dada kembang kempis, dan nafas tersengal.“Dasar pendekar monster

    Last Updated : 2023-09-21
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-9 Kutukan Maung Lodaya

    Angling panik, sebab mengira Maung Lodaya akan menerkam warga desa Pasir Merak yang pingsan untuk dilahapnya. Kemudian ia melompat ke arah Maung Lodaya yang sedang mengaum untuk menghentikan gelombang pasir Gandiwa.Namun usaha salah paham dari Angling itu berbuah manis, Maung Lodaya berhasil dihantam kepalanya dengan seruling emas.Perlahan tubuh Maung Lodaya lenyap, tetapi sebelum tubuh Harimau berwarna jingga tersebut lenyap, mulutnya terbuka, dan menghisap semua pasir Gandiwa.“Aku mengutukmu, Angling Madangkara! Kau akan merasakan haus darah ketika bulan purnama, dan hanya bisa sembuh kalau kau menemukan pasir Gandiwa!”Suara menggelegar tersebut adalah suara Maung Lodaya yang tak terima dirinya dihantam seruling emas, dan membuat tubuhnya kembali tersegel di dalam seruling emas.“Apa? A-aku salah paham terhadap Maung Lodaya?” Angling matanya membulat, karena apa yang dilakukannya pada Maung Lodaya justru jadi bumerang baginya.Empu Satria yang mengetahui pasir Gandiwa yang sanga

    Last Updated : 2023-09-22
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-10 Kakek Segala Tahu

    Anak panah itu diselimuti kobaran api yang sangat besar. Pasukan Rasputi yang sedang menaiki kuda segera mundur dengan berlari sejauh mungkin.Benar saja saat anak panah itu mengenai permukaan tanah, ledakan dahsyat terjadi. Bahkan membuat 13 anak buah Rasputi terpental dari punggung kuda yang sedang dinaikinya.Ledakan itu menciptakan kobaran api yang sangat besar disertai gelombang kejut yang sangat dahsyat, dan mampu meluluhlantakkan wilayah dalam radius 200 meter.“B*d*b**! Siapa yang berani melakukan ini pada pasukan elit milikku?” berang Rasputi dengan menggertakkan gigi, dan gada besar yang sudah diangkat ke udara.Pasukan Lotus salju juga yang berjaga di atas menara depan gerbang masuk kota Lotus Api segera menembaki Rasputi dengan ratusan anak panah secara bertubi-tubi.“Ajian Triwikrama!” seru Rasputi, dan membuat tubuhnya menjadi raksasa setinggi 20 meter. Lalu mengayunkan gada raksasa tersebut untuk menghempaskan ratusan anak panah yang segera mengenai hampir seluruh bagia

    Last Updated : 2023-09-23
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-11 Kesepakatan

    Angling menyelesaikan pembuatan pil pemulihan nirwana dengan sangat cepat. Pil berwarna biru pudar tersebut segera disimpan ke dalam cincin nirwana miliknya dengan gerakan cepat. “Abiyasa, cepat! Kita harus menolongnya!” seru Angling sambil menunjuk ke arah pria berbadan kekar dengan kumis tipis dan memakai baju keraton berwarna emas yang sedang menaiki kuda. Lalu bergegas menaiki punggung Karbara Abiyasa, dan Serigala berbulu hitam runcing tersebut berlari cepat ke arah Patih Winda Basudara yang sedang menyeret tubuh Kakek Segala Tahu dengan kudanya menjauh dari pintu gerbang benteng kota raja Pringgandani.Para pengawal Patih Winda Basudara yang sedang berlari di depan kuda sang patih langsung berhenti. Kemudian melepaskan tusukan tombak ke arah Abiyasa. Tubuh Serigala hitam yang hendak berhenti tersebut terpundur ke belakang, dan hampir saja terjungkal.“Grrr ….”Dengan tatapan tajam Abiyasa menggeram keras, dan bersiap menyerang para pengawal sang patih.“Tenang Abiyasa! Ini han

    Last Updated : 2023-09-24
  • Kaisar Seruling Emas   Bab-12 Kutukan Maung Lodaya Bereaksi

    Angling segera bereaksi dengan melayangkan pukulan ke dahi Putri Dyah Ayu menggunakan seruling emas, dan membuatnya memekik kesakitan, hingga terpundur beberapa langkah.Namun Putri Dyah yang sudah melepaskan cengkramannya di leher Angling kembali menyerang dengan lompat harimau untuk menumbuk perut Angling, dan merobeknya dengan cakaran kedua tangannya.“Auuu!”Abiyasa membesarkan tubuhnya, dan langsung melompat untuk menghalau serangan Putri Dyah Ayu. Alhasil gadis bertubuh seksi yang terbuka belahan gunung kembarnya tersebut, dan hampir lepas kain yang menutupi bagian tersebut, tubuhnya terpental setelah menabrak kepala Abiyasa.“Jangan ada yang masuk!” teriak Angling dari dalam kamar dengan suara panik. Sebab dia tidak mau ada yang terluka oleh amukan Putri Dyah Ayu yang sedang kerasukan siluman yang cukup ganas.“Hahaha …. Lebih baik kau serahkan tubuhmu untuk aku makan, hahaha …,” kata Putri Dyah Ayu dengan tertawa menyeringai.Abiyasa yang kesal melompat ke arah Putri Dyah Ayu

    Last Updated : 2023-09-26

Latest chapter

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-12 Kutukan Maung Lodaya Bereaksi

    Angling segera bereaksi dengan melayangkan pukulan ke dahi Putri Dyah Ayu menggunakan seruling emas, dan membuatnya memekik kesakitan, hingga terpundur beberapa langkah.Namun Putri Dyah yang sudah melepaskan cengkramannya di leher Angling kembali menyerang dengan lompat harimau untuk menumbuk perut Angling, dan merobeknya dengan cakaran kedua tangannya.“Auuu!”Abiyasa membesarkan tubuhnya, dan langsung melompat untuk menghalau serangan Putri Dyah Ayu. Alhasil gadis bertubuh seksi yang terbuka belahan gunung kembarnya tersebut, dan hampir lepas kain yang menutupi bagian tersebut, tubuhnya terpental setelah menabrak kepala Abiyasa.“Jangan ada yang masuk!” teriak Angling dari dalam kamar dengan suara panik. Sebab dia tidak mau ada yang terluka oleh amukan Putri Dyah Ayu yang sedang kerasukan siluman yang cukup ganas.“Hahaha …. Lebih baik kau serahkan tubuhmu untuk aku makan, hahaha …,” kata Putri Dyah Ayu dengan tertawa menyeringai.Abiyasa yang kesal melompat ke arah Putri Dyah Ayu

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-11 Kesepakatan

    Angling menyelesaikan pembuatan pil pemulihan nirwana dengan sangat cepat. Pil berwarna biru pudar tersebut segera disimpan ke dalam cincin nirwana miliknya dengan gerakan cepat. “Abiyasa, cepat! Kita harus menolongnya!” seru Angling sambil menunjuk ke arah pria berbadan kekar dengan kumis tipis dan memakai baju keraton berwarna emas yang sedang menaiki kuda. Lalu bergegas menaiki punggung Karbara Abiyasa, dan Serigala berbulu hitam runcing tersebut berlari cepat ke arah Patih Winda Basudara yang sedang menyeret tubuh Kakek Segala Tahu dengan kudanya menjauh dari pintu gerbang benteng kota raja Pringgandani.Para pengawal Patih Winda Basudara yang sedang berlari di depan kuda sang patih langsung berhenti. Kemudian melepaskan tusukan tombak ke arah Abiyasa. Tubuh Serigala hitam yang hendak berhenti tersebut terpundur ke belakang, dan hampir saja terjungkal.“Grrr ….”Dengan tatapan tajam Abiyasa menggeram keras, dan bersiap menyerang para pengawal sang patih.“Tenang Abiyasa! Ini han

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-10 Kakek Segala Tahu

    Anak panah itu diselimuti kobaran api yang sangat besar. Pasukan Rasputi yang sedang menaiki kuda segera mundur dengan berlari sejauh mungkin.Benar saja saat anak panah itu mengenai permukaan tanah, ledakan dahsyat terjadi. Bahkan membuat 13 anak buah Rasputi terpental dari punggung kuda yang sedang dinaikinya.Ledakan itu menciptakan kobaran api yang sangat besar disertai gelombang kejut yang sangat dahsyat, dan mampu meluluhlantakkan wilayah dalam radius 200 meter.“B*d*b**! Siapa yang berani melakukan ini pada pasukan elit milikku?” berang Rasputi dengan menggertakkan gigi, dan gada besar yang sudah diangkat ke udara.Pasukan Lotus salju juga yang berjaga di atas menara depan gerbang masuk kota Lotus Api segera menembaki Rasputi dengan ratusan anak panah secara bertubi-tubi.“Ajian Triwikrama!” seru Rasputi, dan membuat tubuhnya menjadi raksasa setinggi 20 meter. Lalu mengayunkan gada raksasa tersebut untuk menghempaskan ratusan anak panah yang segera mengenai hampir seluruh bagia

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-9 Kutukan Maung Lodaya

    Angling panik, sebab mengira Maung Lodaya akan menerkam warga desa Pasir Merak yang pingsan untuk dilahapnya. Kemudian ia melompat ke arah Maung Lodaya yang sedang mengaum untuk menghentikan gelombang pasir Gandiwa.Namun usaha salah paham dari Angling itu berbuah manis, Maung Lodaya berhasil dihantam kepalanya dengan seruling emas.Perlahan tubuh Maung Lodaya lenyap, tetapi sebelum tubuh Harimau berwarna jingga tersebut lenyap, mulutnya terbuka, dan menghisap semua pasir Gandiwa.“Aku mengutukmu, Angling Madangkara! Kau akan merasakan haus darah ketika bulan purnama, dan hanya bisa sembuh kalau kau menemukan pasir Gandiwa!”Suara menggelegar tersebut adalah suara Maung Lodaya yang tak terima dirinya dihantam seruling emas, dan membuat tubuhnya kembali tersegel di dalam seruling emas.“Apa? A-aku salah paham terhadap Maung Lodaya?” Angling matanya membulat, karena apa yang dilakukannya pada Maung Lodaya justru jadi bumerang baginya.Empu Satria yang mengetahui pasir Gandiwa yang sanga

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-8 Ceroboh

    Candra menangkis cakaran kedua tangan Angling dengan kedua pedangnya, dan membuat tubuh Angling terpundur dengan merangkak. Pria berambut hitam tersebut sudah berubah bentuk fisiknya seperti siluman Harimau yang memiliki kuku-kuku panjang, manik matanya merah darah, dan keempat gigi taringnya mencuat ke atas dan ke bawah, hingga meneteskan air liur.Candra berlari cepat dengan membalikan posisi pedangnya ke bagian dalam, lalu melompati tubuh Angling, dan mendarat dengan sempurna setelah melakukan lompatan harimau. Setelah mendarat, Candra tidak basa-basi lagi menghantamkan kedua ujung gagang pedang ke tengkuk Angling, dan langsung membuatnya pingsan.Bayanaka juga ikut pingsan, dan merubah panah pasopati tersebut menjadi sebuah sarung tangan besi dengan warna berbeda, warna merah di sebelah kiri, dan warna biru di sebelah kanan.Candra menumpu tubuhnya dengan kedua pedang yang ditusukan ke permukaan lantai dalam keadaan dada kembang kempis, dan nafas tersengal.“Dasar pendekar monster

  • Kaisar Seruling Emas   Bab-7 Kesurupan Maung Lodaya

    Angling mengelus-elus kepalanya yang sakit setelah dipukul oleh Empu Satria, dan Candra. Lalu berjalan masuk ke dalam bangunan bekas istana Adipati kota Lotus Api tanpa meminta izin kepada orang yang sedari menawarkan bangunan itu seharga 100 koin emas. Sang penjaga istana Adipati Lotus Api membiarkan Angling begitu saja.“Aku telah menemukan penyebab wabah ini!” gumam Angling tanpa menoleh.Ketika ia sampai di depan sebuah dinding, tangannya mengelus pelan untuk menghilangkan debu yang menutupi dinding tersebut, dan tampak sebuah gambar yang tercetak di dinding tersebut, serta sangat dihafal Angling Madangkara dalam ingatannya.Angling menekan gambar Serigala mirip Abiyasa, dan gambar Rubah berekor 10. Seketika itu juga dinding itu bergerak ke atas, dan mengeluarkan suara gesekan batu yang sangat keras..Empu Satria, Candra, dan orang dari suku Dwaya yang menjual bangunan istana tersebut terkejut setengah mati. Mereka bertiga bertanya-tanya, bagaimana Angling bisa tahu bahwa ada pintu

  • Kaisar Seruling Emas   Bab 6 Rahasia Kota Lotus Api

    Angling menangkis dengan seruling emasnya, lalu menendang kedua pedang tersebut sambil salto ke belakang. Begitu ada kesempatan, ia langsung menerobos dinding rumah yang terbuat dari bambu di belakang dengan gerakan lompat harimau, dan berhasil keluar.Sosok ninja berbaju hitam tersebut tidak membiarkan Aggling kabur, dia juga menerobos kobaran api yang sudah membesar. Rumah itu ambruk setelah diterobos oleh sosok ninja tersebut, hingga kobaran apinya hampir mengenai Angling. “Aku harus memancingnya ke dalam hutan. Aku butuh kedua pedang itu,” gumam Angling terus berlari ke dalam bagian luar hutan terlarang guna memancing sosok ninja tersebut untuk mengejarnya. Namun tetap saja sosok ninja tersebut lebih cepat gerakannya. Hanya dalam satu hembusan nafas, dia sudah berada di depan Angling dan melepaskan tebasan beruntun.“Mati kau! Ajian Candra Kembar!” serunya dengan tatapan nyalang.Angling kembali menangkis dengan seruling emas. Ketiga senjata itu berbenturan, dan keduanya terpun

  • Kaisar Seruling Emas   Bab 5 Partai Iblis Darah

    Angling berlari cepat mengejar gadis cantik berpakaian kumal tersebut. Entah mengapa tubuhnya reflek begitu saja, dan saat ia sudah mendekat, Angling melompat untuk menerkamnya.Mereka berdua berguling-guling di permukaan tanah, dan kedua mata mereka saling memandang. Seakan-akan tatapan itu penuh arti.“Aishwarya Chandra?” gumam Angling dengan mata melebar, dan suara gumaman Angling dapat didengar oleh kedua telinga Chandra. Chandra menatap nyalang Angling masih dalam keadaan berguling-guling di permukaan tanah, dan menendang singkong premium milik pemuda berambut sebahu tersebut, “Dasar laki-laki mesum!”“Aakh!” pekik Angling dengan tubuh terpental beberapa meter, lalu berguling ke kiri, dan ke kanan sambil memegangi singkong premium miliknya.“Berani kau menyentuh tubuhku, hah?”“Bu-bukan, aku tidak bermaksud seperti i-itu,” sergah Angling mencoba bangkit berdiri, tetapi tetap tidak mampu karena singkong premiumnya masih merasakan ngilu setelah ditendang oleh Chandra.Secepat mung

  • Kaisar Seruling Emas   Bab 4 Karbara Abiyasa

    Tubuh Angling seperti terkelupas kulitnya. Setelah tangannya tiba-tiba menggenggam pusaka tingkat dewa, yakni seruling emas. Ia juga tak sengaja menarik kitab ajian serat jiwa yang sangat terlarang, dan energinya masuk ke dalam wadah induk miliknya.Energi metafisika yang berada di dalam gua terserap sangat cepat masuk ke dalam wadah induk tenaga dalamnya, dan menaikan fasenya ke fase pejuang bintang lima dalam sekejap.“Aaargh!” Angling Madangkara terus mengerang dengan seluruh urat otot menonjol besar di sekujur tubuh. Bahkan gua itu tak berhenti bergetar, membuat semua penduduk di desa Pasir Merak ketakutan, termasuk semua anggota partai Kelabang Iblis.“Huff … huff ….” Angling Madangkara berhasil menarik keluar sepenuhnya pusaka seruling emas, dan ia berlutut satu kaki dengan dada kembang-kempis, serta bulir-bulir keringat membasahi tubuhnya, “Huff … aku harus cepat keluar dari sini, dan menyelamatkan warga Desa Pasir Merak, karena esok hari mereka semua akan dieksekusi.”Angling

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status