Di rumah malam, Tian Sen disambut dengan hangat oleh para wanita yang ada disana. Mereka berbondong-bondong datang kepada Tian Sen sambil menariknya untuk duduk, ada yang memijat bahunya, mengipas dirinya ataupun memijat kakinya. Hal tersebut membuat Tian Sen sangat puas dengan pergaulan seperti ini, beberapa wanita menceritakan tentang perubahan tempat mereka. Sekarang tanah di sekitar tempat mereka mencari nafkah sudah menjadi milik mereka dan mulai besok akan di bangun banyak tempat hiburan atas nama Tian Sen disana. Tentu saja ini juga berkat bantuan orang yang di kirim oleh ayahnya, dengan bantuan orang itu ia tidak perlu terlalu banyak memberikan saran karena cukup dengan menjelaskan sedikit orang itu akan paham tata cara dan semua yang di inginkan oleh Tian Sen. “Kalau begitu baguslah! Kalian semua tidak perlu lagi bekerja seperti sebelumnya, kalian juga bisa mendapatkan banyak uang untuk keluarga kalian!” Ucap Tian Sen mendengar kalau rencananya sudah mulai dilaksanakan dan t
“Yah… Lalu menurutmu bagaimana pria ini kalau bukan dia sangat baik?” We Yan terdiam saat ditanya seperti itu karena dia sendiri tidak tahu harus menjawab bagaimana kepada sang raja. Tiba-tiba pada saat mereka masih bingung, seorang melapor kepada mereka kalau mereka bertemu dengan Tuan muda Tian saat sedang memeriksa kediaman tuan kota. Dan mereka menemukan semua ini di dalam kantong semesta milik Tian Sen, saat mereka melihat benda-benda aneh dan kotak berisi koin emas mata keduanya agak aneh. Mereka saling pandang lalu menghela nafas tidak berdaya, tentu dalam artian yang sama dan pikiran sama. “Baiklah, sekarang dimana tuan muda itu?” Tanya Raja dengan agak cemberut menatap ke arah prajurit itu. “Yah…. Kami pergi ke tempat bisnis yang akan dijalankan pagi tadi. Tapi saat kami sampai tuan muda tidak ada disana, para wanita disana juga tidak tahu kapan tuan muda Tian pergi. Jadi…!” Saat keduanya mendengar kalau Tian Sen sudah menghilang, mereka berdua hampir saja jantungan. Jela
Dan saat sampai di suatu tempat, TianSen melihat ada sebuah danau di depan serta ada sebuah gua di dalam lautan tersebut. Tian Sen Segera bergerak menuju air terjun, dengan cepat ia masuk ke dalamnya dan menemukan gua yang cukup layak untuk di tinggali. Saat sampai mulai membersihkan sedikit gua tersebut, Tian Sen mulai duduk di dalamnya setelah berhasil memasang beberapa bendera formasi yang akan memberitahu ia kalau ada penyusup ataupun musuh yang mendekat ke arah gua tersebut. Tapi sebelum ia melakukan itu, ada sesuatu yang aneh dari dalam gua tersebut, Tian Sen masuk sedikit ke arah batas dimana hanya ada dinding batu saja. “Aneh, apa aku salah yah? Lupakan saja, mari fokus meningkatkan ranahku!” Ucapnya setelah melihat tidak ada yang aneh dari gua di bawah air terjun tersebut. Duduk, lalu menutup mata memulai latihan tertutup Tian Sen untuk naik ke tingkat kedelapan.Dan pada saat kenaikan ke tingkat ke delapan, tulang-tulang Tian Sen akan di tempat lebih jauh lagi lalu perlahan
“Hahahaha! Ini luar biasa, kekuatan tubuhku benar-benar tidak bertambah tapi serangan serta gerakanku terasa lebih ringan daripada sebelumnya. Ranah pemurnian tubuh tingkat delapan memang luar biasa!” Ucap Tian Sen dengan ekspresi sangat bersemangat saat merasakan kalau kekuatan di dalam tubuhnya melimpah. Tidak hanya melimpah bahkan ia bisa merasakan kalau setiap serangan yang ia lancarkan lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang ia tidak lagi takut jika berhadapan dengan ranah Yuan qi tingkat empat atau lima. Karena dengan kecepatannya saja, ia yakin bisa kabur jika memang tidak bisa menang melawan mereka. Tapi meski begitu tetap masih ada perbedaan setiap ranah yang dimana Tian Sen tidak yakin bisa membunuh ahli di atas ranah Yuan qi tingkat ketiga secara pasti. Melihat ke arah Mayat monster yang ada di danau, itu sangat rugi jika tidak dijadikan bahan makanan. Meski monster tapi daging mereka sangatlah enak jadi Tian Sen dengan cepat memasukan ketiganya ke dalam cincin penyimpanan m
Pemimpin gorila yang melihat itu tidak menghindar, dia malah mengamuk lalu dua tangannya dipukul ke dadanya. Sebagai seorang pemimpin kawanan gorila itu dia tidak mungkin kalah dengan serangan semacam itu. Jadi dengan raungan keras dan tubuh besarnya satu tinjunya langsung menyerang ke arah dua jari yang datang tersebut.GRAAAAAAARRRR……“Berisik! Jangan berharap bisa menahan teknik barulu ini. Third finger, Destroy the mountain!” teknik Five fingers destroyed, teknik yang setiap stepnya akan menjadi jauh lebih kuat dari stepa awal. Contoh di step pertama satu jari menekan batu, lalu diikuti dengan menekan gunung, langka ketiga menghancurkan gunung. Setiap kekuatannya akan membuat serangan menjadi dua kali lipat dari step sebelumnya, karena itulah Tian Sen dapat lebih kuat daripada teknik pada umumnya. Atau teknik seperti itu setara dengan tingkat surga, hanya saja sekarang Tian Sen dapat melepaskan selevel tingkat menengah. Yang pasti sudah cukup untuk melawan pemimpin gorilla tersebu
SWISSHHH… “Apa yang terjadi pada junior kalian?” Tanya sosok yang muncul setelah beberapa jam kepergian Tian Sen dari tempat itu. Kali ini mereka yang datang jauh lebih kuat dan tingkatan mereka ada di ranah Yuan qi tingkat tiga sampai lima. Di antara mereka, satu ada di tingkat kelima dan yang lain hanya dua dan tidak ranah Yuan qi. “Itu….” “Senior! Ini yang terjadi, aku akan menjelaskannya!” Ucap salah satu pria maju lalu dengan serius menjelaskan semua yang terjadi disana. Tentu saja itu adalah versinya bukan kenyataan yang terjadi pada mereka, senior wanita yang mendengar cerita itu ingin membantah tapi dua anggora lain melarangnya dengan menarik wanita itu mundur ke belakang. Bahkan gadis yang dia anggap baik dan tahu terima kasih ternyata ikut memberikan keterangan palsu, melihat itu semua membuat dia sangat jijik kepada mereka semua. “Bagus, ada orang yang berani melawan paviliun kita ternyata! Ayo, aku akan mencarinya dan membalas dendam kalian.” Jelas sekali orang yan
Di saat mereka berpikir untuk menangkap TIan Sen, pemuda yang mereka cari itu pun sudah menyiapkan hadiah besar untuk mereka. Pada pagi harinya saat matahari mulai naik, semua dari mereka bersiap untuk bergerak memasuki hutan dengan tujuan menemukan Tian Sen dalam tiga hari, jika mereka tidak menemukan Tian Sen dalam tiga hari mereka akan segera kembali. Tapi jika mereka menemukan Tian Sen, mereka akan membagi harta yang didapatkan secara merata dan mereka akan melupakan semuanya saat keluar dari hutan.BOOOOOMMMM“Sialan, monster yang kuat!” Saat mereka sedang bergerak, pada beberapa jam kemudian mereka melihat Tian Sen sedang bertarung dengan monster tingkat ketiga. Kondisi tubuhnya juga sangat buruk karena ada luka dimana-mana dan hal itu menjadi kegembiraan bagi mereka. “Tampaknya dia benar-benar dalam keadaan yang terdesak! Apa kita akan turun tangan sekarang senior?” Tanya gadis yang sangat bersemangat saat melihat pedang di tangan Tian Sen memiliki tingkat yang cukup bagus. Se
Tian Sen tersenyum menyenangkan melihat mereka yang tidak tahu apa-apa itu, baginya mereka benar-benar sangat bodoh karena berpikir bisa menang melawannya. Dengan satu jentikan jari Tian Sen yang tadi tampak sekarat tiba-tiba menghilang yang membuat mereka semua terkejut karena tidak melihat tubuh Tian sen. Pada saat bersamaan, sosok Tian Sen sudah ada di atas pohon duduk sambil menatap mereka dengan senyuman yang sinis. Seolah melihat mangsa yang sudah jatuh dalam perangkapnya sendiri, kesenangan yang sangat memuaskan bagi Tian Sen disaat mereka yang sudah menganggap diri mereka di atas tiba-tiba jatuh dengan buruk ke jurang tanpa dasar.“Apa Kau…”SLAASSSSSSHHHH“Bajingan, kau berani kau membunuh murid dari pavilion guntur!” Ucap senior dari anggota yang tidak tahu bagaimana Tian Sen membunuh juniornya padahal posisi pemuda itu tidak bergerak sedari awal. Dan juga jelas mereka melihat Tian Sen terluka kehabisan energi tapi bagaimana bisa ada disana? Apa yang terjadi? Ini benar-benar
“Salam paman Zao, salam paman Tu, maaf murid terlambat!” Ucap Tian Sen meminta maaf karena keterlambatan dirinya. Saat melihat Tian Sen meminta maaf, Tu Si dan Zao We tersenyum sambil mengangguk.“Tidak masalah, karena kamu sudah datang mari kita mulai saja acaranya!” Zao We berdiri lalu melambaikan tangannya. Dan arena yang tadi tidak tertutupi tiba-tiba tertutupi oleh formasi besar yang sangat kuat, Tian Sen juga langsung turun dari langit ke arena.BOOOOOMMM…“Saudara Tian, akhirnya kamu datang. Aku pikir kamu tadi tidak akan datang karena latihanmu!” Ucap Wu Yan yang langsung turun saat melihat Tian Sen di arena. “Maaf saudara Wu, aku benar-benar tidak bermaksud terlambat!” Sahut Tian Sen dengan ekspresi tulus meminta maaf. Jelas ekspresi ini benar-benar sangat jarang bahkan sulit terlihat pada Tian Sen selama ini, rasa penghormatan Tian Sen pada Wu Yan benar-benar luar biasa. Tentu hal ini karena apa yang ia rasakan pada penatua sekte, bahkan di saat penatua itu tidak tahu siapa
Tian Sen mendengar ucapan penatua hanya tersenyum, di saat Tian Sen merasa dirinya sudah lama bermeditasi dan tubuhnya agak kaku. Penatua tiba-tiba mengatakan hal penting yang Tian Sen langsung sadar hari apa hari ini. Ekspresi Tian Sen juga berubah, karena memang hari ini adalah hari pertandingan antar murid puncak Devouring. Seharusnya ia tidak terlambat bukan? Tian Sen menghela nafas tanpa daya memikirkan kalau ternyata sudah sepuluh hari berlalu semenjak ia mengasingkan diri. Penatua yang melihat Tian Sen sedikit bermasalah karena mungkin akan terlambat tersenyum lalu menepuk pundaknya.“Jika kamu tidak siap, aku bisa mengundang untukmu selama beberapa hari. Bagaimana?” Tanya penatua menawarkan saran yang bagus tapi juga Tian Sen rasa akan buruk untuk dirinya jika ingin tinggal lama di dalam sekte.“Tidak, aku harus datang. Jika terlambat iya bagaimana lagi? Tidak menerima tantangan orang lain karena alasan benar-benar bukan gayaku penatua.” Melihat Tian Sen yang bersikeras untuk
Ju Jingyi Tiba-tiba terkejut mendengar pertanyaan sang guru, dia mengerti kalau orang yang ditanya oleh gurunya adalah Tian Sen. Pemuda yang menyelamatkannya serta murid sekte super saat benua barat menyerang, pemuda itu benar-benar sangat berbakat. Jika pemuda itu masuk ke dalam sekte mereka, dia yakin dalam beberapa tahun lagi, dia sendiri tidak yakin apakah dapat bersaing dengan pemuda itu. Bakat energi mental serta kultivasinya bukanlah candaan, jika ada orang yang bilang kalau keduanya akan membuat orang bermasalah tapi pada pemuda itu tidak ada masalah yang terjadi. Malah Tian Sen terlihat sangat unggul dibandingkan perwakilan sekte abadi, hanya dengan tahap tengah golden core tingkat rendah, dia dapat bersaing dengan mereka di atasnya. “Penilaian mu benar-benar tinggi yah? Apa kamu jatuh hati padanya karena telah menyelamatkan kamu?” Tanya sang guru dengan suara yang sedikit berbeda daripada sebelumnya. Ju Jingyi menggelengkan kepalanya, dia memang sedikit tertarik tapi tidak
BOOOOOMMM…“Bagus! Adik junior bagus,” Di sekte istana suci, terlihat seorang gadis muda tengah bertarung dengan seorang pria muda. Gadis itu berhasil memberikan pukulan yang cukup melukai pemuda tersebut, sampai pemuda itu langsung terpukul mundur karena pukulannya. Dari luar arena, para penggemar si gadis merasa senang dan Mulai berteriak akan kemenangan dari gadis tersebut. Tetua sekte yang melihat bakat gadis muda, mengangguk puas karena merasa kalau satu lagi murid yang baik telah masuk ke sekte mereka. Gadis itu adalah Ju Ling'er yang berhasil menjadi murid baru terbaik di sekte dan dia juga di angkat langsung oleh master sekte istana suci sebagai murid kedua. Sehingga statusnya sama dengan sang kakak, meskipun berada jauh dari sang kakak yang termasuk murid elit dari sekte. “Saudari junior, aku kalah!” Ucap pemuda itu membungkuk setengah badan dan mengakui kekalahannya. Saat itu, Ju Ling'er juga dengan senyum manisnya memberi hormat sebagai sesama murid yang saling menghormat
“HM? Paling kuat kah?” Mata penatua itu melihat-lihat ke arah empat patung batu itu, tapi dia tidak mengatakan mana yang lebih kuat. Malah dia membiarkan Tian Sen melihat dan menilai sendiri dengan mata serta hatinya, teknik misterius hanya dapat dipelajari dengan mencocokan diri sendiri bersama teknik itu. Selama seseorang merasa itu mampu dia lakukan tanpa memaksakan dirinya, teknik misterius akan perlahan cocok dengan diri si pemilik. Saat Tian Sen mendengar kalau penatua itu memintanya untuk memilih sendiri, Tian Sen sontak langsung bergerak ke patung batu dengan tangan hitam. Meski auranya mendominasi, tapi itu tidak jauh lebih kuat dari teknik tangan dewa petirnya bahkan tangan dewa petirnya jauh lebih kuat. Hanya saja, ia tidak bisa menggunakan teknik itu sekarang karena untuk menggunakannya, Tian Sen harus berada di atas ranah Nascent soul. Jadi ia melupakan ‘tangan dewa kehancuran’ lalu beranjak ke batu yang dimana ada bintang dengan pedang di tengah-tengah. Teknik ‘pedang b
Pria tua dengan tongkat itu penuh senyuman melihat Tian Sen masuk lebih jauh, dia juga mulai melangkah masuk mengikuti langkah Tian Sen. Para murid yang melihat penatua tersebut, ekspresi mereka menjadi sangat hormat, itu karena dia adalah penjaga Paviliun bintang dan statusnya lebih tinggi daripada Zao We maupun Tu Si di sekte Shenlin ini. Beberapa murid yang akan keluar bahkan memberi salam padanya sebagai bentuk rasa hormat, tapi pria tua itu tetap melangkah dengan sangati sambil menunjukan senyumannya kepada para murid. “Huf.. tetua Qin tampaknya tertarik dengan saudara Tian bukan?” Beberapa murid bisa melihat kalau penatua itu tertarik dengan Tian Sen dan mereka bisa memperhatikan ekspresi senang dari penatua itu saat melihat Tian Sen.“Iya, mungkin saja saudara Tian bisa memilih salah satu teknik terbaik itu. Tapi… ini juga pandanganku, tampaknya saudara Tian mungkin bisa menang melawan saudara senior kita!” Yang lain memiliki pikiran mengenai duel antara Tian Sen dengan murid
Tian Sen menatap tajam ke arah Tu Si, jelas kalau paman Tu tidak akang menghalanginya tapi sudah dapat dipastikan kalau ia akan jatuh dalam perang besar hanya untuk memperebutkan seorang wanita. Jika dipikirkan lagi, lebih baik tidak terlibat dengan masalah seperti wanita karena itu tidak akan ada akhirnya, malah hidup akan jadi lebih sulit jika sampai terjerumus ke dalamnya. Apalagi dari kata-kata Tu Si, Ju Jingyi jelas sangat dilindungi oleh istana suci jadi tidak mungkin sembarangan orang dapat mendekatinya. Tentu, Tian Sen tidak perlu ikut campur mengenai hal tersebut, jadi ia ingin melupakannya hanya saja Tu Si langsung membuat Tian Sen merasakan dingin yang mengerikan dari belakangnya. “Nak, meski kamu tidak ingin campur tangan. Tapi saat kamu menolongnya susah tersebar ke semua generasi muda, bahkan mereka sudah menetapkan kamu sebagai musuh abadi mereka!” Ucapan Tu Si membuat Tian Sen benar-benar terdiam tapi ia tidak percaya dengan ucapan paman Tu tersebut. Jadi ia dengan te
“Baiklah, kalau begitu aku juga setuju. Mohon bimbingannya saudara Wu!” Jawab Tian Sen dengan kedua tangan saling memeluk sambil diangkat di depan badan. Melihat Tian Sen setuju, kedua orang tua tersebut tersenyum puas dan mereka sangat senang dengan pilihan Tian Sen tersebut.“Bagus, aku suka dengan keberanian saudara Tian!” Begitu juga Wu Yan yang dengan perasaan puas saat mendengar Tian Sen mau menerima tantangannya. Situ We dan juga dua murid senior lain hanya menggelengkan kepala mereka tidak berdaya, Wu Yan memang murid senior yang paling keras di puncak. Baik dalam peraturan maupun dengan sesuatu yang dia tidak senangi, seperti sekarang, dia tidak ragu menantang orang yang dia tidak senangi jika itu perlu dilakukan. Karena menurutnya, sesuatu yang didapatkan dengan cara cepat termasuk tindakan yang buruk serta tidak punya keadilan bagi yang lain. Zao We tersenyum mendengarnya, lalu dengan tenang mengumumkan semuanya di depan semua murid puncak, “Baiklah, kalian berdua bisa ber
“Kamu tampaknya sangat yakin dengan anak ini bukan? Darimana keyakinan kamu itu?” Tanya pemimpin puncak dengan ekspresi penasaran melihat ke arah Tu Si yang tampak sangat percaya diri dengan bakat Tian Sen. Jelas kalau dia pikir tian Sen sebenarnya tidak mungkin dapat bertarung dengan murid senior yang ada di posisi tiga besar, terlebih ketiga murid itu sudah mempelajari salah satu teknik misterius puncak mereka. Dan mereka sudah mempunyai energi bintang yang jauh lebih kuat daripada TIan Sen yang belum mempelajarinya karena baru saja masuk, tapi Tu Si meyakinkan kalau Tian Sen bisa menang dalam melawan salah satu dari tiga murid senior itu. Karena dia sendiri yang melihat Tian Sen dapat menghadapi anggota benua barat dengan kekuatannya sendiri, meski itu karena bantuan dari Wind Lightning sekalipun tetap saja Tian Sen pasti punya caranya sendiri.“Kalau begitu mari bertaruh dengan pilihanmU!” Pada akhirnya pemimpin puncak setuju dan mulai turun sesaat setelah Tian Sen selesai menjala