Share

84. Menipu

Author: kirito
last update Last Updated: 2024-11-15 10:24:04

“Yah… Lalu menurutmu bagaimana pria ini kalau bukan dia sangat baik?” We Yan terdiam saat ditanya seperti itu karena dia sendiri tidak tahu harus menjawab bagaimana kepada sang raja. Tiba-tiba pada saat mereka masih bingung, seorang melapor kepada mereka kalau mereka bertemu dengan Tuan muda Tian saat sedang memeriksa kediaman tuan kota. Dan mereka menemukan semua ini di dalam kantong semesta milik Tian Sen, saat mereka melihat benda-benda aneh dan kotak berisi koin emas mata keduanya agak aneh. Mereka saling pandang lalu menghela nafas tidak berdaya, tentu dalam artian yang sama dan pikiran sama.

“Baiklah, sekarang dimana tuan muda itu?” Tanya Raja dengan agak cemberut menatap ke arah prajurit itu.

“Yah…. Kami pergi ke tempat bisnis yang akan dijalankan pagi tadi. Tapi saat kami sampai tuan muda tidak ada disana, para wanita disana juga tidak tahu kapan tuan muda Tian pergi. Jadi…!” Saat keduanya mendengar kalau Tian Sen sudah menghilang, mereka berdua hampir saja jantungan. Jelas sekali kalau Tian Sen memang pelaku atas semua yang terjadi dan tampaknya ia sengaja melakukannya agar mereka sadar tidak ada di dunia ini yang gratis.

“Lalu, kami baru tahu dari para wanita yang di tahan oleh tuan kota kalau yang memotong jari, lidah serta pita suara dan saraf dari tuan kota adalah tuan muda Tian sendiri. Jadi…. Sekarang tuan kota yang kita tangkap benar-benar sudah tidak berguna atau…”

“Cukup! Kamu bisa pergi sekarang dan berikan kotak di tanganmu pada Marques We!” Raja tidak lagi mau mendengar tentang saudara jauhnya yang kejam dan tidak berperasaan itu. Dia telah memberikan kedudukan bagus serta harta yang melimpah agar dia bisa hidup tanpa rasa khawatir sepanjang hidupnya tapi ternyata kebaikan yang dia berikan malah membuat saudara jauhnya bertindak terlalu jauh.

Menculik, membunuh, bahkan menjual wanita serta anak-anak adalah sesuatu yang sangat dia benci sejak dulu. Bahkan orangtuanya saja sudah menegaskan kalau hal tersebut benar-benar tidak layak bagi seorang penguasa biarkan. Karena itulah jual beli budak tidak pernah terjadi lagi di kerajaan Chu, tapi siapa sangka bajingan itu melakukan semuanya dalam diam. Tentu masalah ini akan dia usut lagi sampai semua bajingan yang ikut ambil bagian dalam masalah ini lenyap sepenuhnya dari kerajaan Chu. We Yan yang melihat raja pusing karena anak angkatnya menoleh ke arah lain, dia paham kalau tidak akan dapat lepas dari tanggung jawab karena dia adalah ayah dari Tian Sen. Raja mengambil kotak di tangan We Yan lalu membukanya, saat itu ada tulisan yang agak membuat raja tersenyum.

“Ambil buku ini, setidaknya bisa membantu raja untuk berlatih!” Kata-kata itu tertulis sangat santai seolah yang dilakukan oleh Tian Sen hanyalah masalah ringan.

“Anakmu benar-benar bisa saja menenangkan ku, dia memberiku buku kultivasi. Menurutmu apakah ini pantas?” Tanya Sang raja memberikan kultivasi itu pada We Yan yang langsung membuka dan membacanya dengan hati-hati. Saat We Yan membuka halaman demi halaman, jantungnya langsung berdetak lebih kencang bukan karena bentuk bukunya tapi isinya benar-benar luar biasa. Sampai matanya tidak bisa lepas dari satu halaman ke halaman lain sebelum bisa mencerna semuanya. Sang raja yang terus berbicara tentu mengerutkan kening saat We Yan tidak menjawab dirinya, dia akan menegur tapi matanya penuh kejutan saat melihat tubuh We Yan melepaskan energi yang luar biasa.

“Kamu ….! Kenapa terlihat aneh begitu?”

“Rajaku, ini bukan buku biasa. Setidaknya anakku tidak berbohong padamu, bagaimana dengan begini saja jika anda tidak suka berikan saja padaku!” Ucap We Yan langsung dan berterus terang serta ekspresi wajahnya sangat bersemangat. Raja Chu langsung mengambil buku itu dengan cepat, jika memang berguna seperti itu maka dia harus mencobanya dulu. Melihat itu We Yan mencoba untuk merayu sang raja tapi sang raja memberikan satu lembar kertas yang ada di bawah buku tersebut padanya.

“Ayah, buku ini tidak cocok untukmu. Sembuhkan saja lukamu dulu, nanti saat aku kembali mungkin aku punya cara untuk meningkatkan kultivasi ayah. Tenang saja, anggap ini sebagai hadiah dariku untuk raja dan tolong jaga wanita di rumah malam iya ayah!”

“Tidak akan ada yang percaya kalau anakmu bisa melakukannya!” Ucap raja Chu merasa tidak akan ada yang akan percaya kalau Tian Sen bisa melakukan hal seperti itu. Mereka benar-benar kalah cepat dari seorang pemuda yang ternyata memiliki kecerdasan lebih daripada para orang yang lebih dulu punya pengalaman.

We yan hanya dapat mengangkat bahunya, memang buku yang ada di tangan Raja Chu sangat bagus tapi memikirkan begitu banyak harta yang ada di tangan Tian Sen entah kenapa dia masih merasa kalau mereka menderita kerugian besar dari masalah ini. Jadi mereka hanya mendapatkan bukti mengenai para wanita yang disiksa lalu dijadikan budak di luar kerajaan. Dan untuk memperkuat masalah ini, tampaknya raja akan menggunakan sistem lama dimana memberikan laporan palsu yang tidak terlihat kepada rakyatnya, tentu alasan terbesar karena Tian Sen menyebabkan mereka harus melakukan hal tersebut.

“Lain kali jangan pernah libatkan bocah itu!” UCap Sang raja kepada We Yan, meski mereka menganggap Tian Sen jenius tapi jangan coba-coba melibatkan pemuda tersebut dengan urusan kerajaan. Akan repot jika anak itu melakukan apapun yang ia inginkan di belakang mereka.

“Yah, aku juga tidak berani memberikan tugas lagi padanya. Raja sendiri sudah melihat betapa buruknya tuan kota karena perlakuan anakku itu!” Sahut We Yang dengan ekspresi canggung dan juga agak takut, bahkan saat dia mendengar berita tersebut entah kenapa kedua kakinya tidak bisa untuk tidak menutupi miliknya. Dia juga berkeringat mendengar berita kekejaman para wanita tersebut, tentu saja bahkan raja yang memberi hukuman mati kepada para penjahat pun merasakan hal sama dengan mereka yang mendengar bahkan melihatnya sendiri.

…….

Tian Sen sudah berhasil keluar dari kota dengan menyamar menjadi seorang pria paruh baya serta identitas baru yang didapatkan melalui nyonya rumah malam tersebut. Dengan apa yang ada di tangannya, sekarang ia bisa bergerak bebas masuk ke dalam hutan, merasakan energi di dalam tubuhnya yang mulai meledak Tian Sen langsung memasuki hutan lalu mencari tempat untuk menaikan ranahnya ke tingkat kedelapan. Sudah lebih dari tiga hari berlalu semenjak Tian Sen keluar dari kota dan kali ini ia sudah berada di sebuah hutan yang sesuai dengan peta di tangannya.

“Semakin sulit ditekan, aku harus segera mencari tempat untuk bersembunyi!” Ucapnya bergerak terus masuk ke arah dalam hutan.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
goodnovel comment avatar
es070684
Terima kasih bonusnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   85. Pemurnian tubuh tingkat delapan

    Dan saat sampai di suatu tempat, TianSen melihat ada sebuah danau di depan serta ada sebuah gua di dalam lautan tersebut. Tian Sen Segera bergerak menuju air terjun, dengan cepat ia masuk ke dalamnya dan menemukan gua yang cukup layak untuk di tinggali. Saat sampai mulai membersihkan sedikit gua tersebut, Tian Sen mulai duduk di dalamnya setelah berhasil memasang beberapa bendera formasi yang akan memberitahu ia kalau ada penyusup ataupun musuh yang mendekat ke arah gua tersebut. Tapi sebelum ia melakukan itu, ada sesuatu yang aneh dari dalam gua tersebut, Tian Sen masuk sedikit ke arah batas dimana hanya ada dinding batu saja. “Aneh, apa aku salah yah? Lupakan saja, mari fokus meningkatkan ranahku!” Ucapnya setelah melihat tidak ada yang aneh dari gua di bawah air terjun tersebut. Duduk, lalu menutup mata memulai latihan tertutup Tian Sen untuk naik ke tingkat kedelapan.Dan pada saat kenaikan ke tingkat ke delapan, tulang-tulang Tian Sen akan di tempat lebih jauh lagi lalu perlahan

    Last Updated : 2024-11-15
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   86. Di kepung

    “Hahahaha! Ini luar biasa, kekuatan tubuhku benar-benar tidak bertambah tapi serangan serta gerakanku terasa lebih ringan daripada sebelumnya. Ranah pemurnian tubuh tingkat delapan memang luar biasa!” Ucap Tian Sen dengan ekspresi sangat bersemangat saat merasakan kalau kekuatan di dalam tubuhnya melimpah. Tidak hanya melimpah bahkan ia bisa merasakan kalau setiap serangan yang ia lancarkan lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang ia tidak lagi takut jika berhadapan dengan ranah Yuan qi tingkat empat atau lima. Karena dengan kecepatannya saja, ia yakin bisa kabur jika memang tidak bisa menang melawan mereka. Tapi meski begitu tetap masih ada perbedaan setiap ranah yang dimana Tian Sen tidak yakin bisa membunuh ahli di atas ranah Yuan qi tingkat ketiga secara pasti. Melihat ke arah Mayat monster yang ada di danau, itu sangat rugi jika tidak dijadikan bahan makanan. Meski monster tapi daging mereka sangatlah enak jadi Tian Sen dengan cepat memasukan ketiganya ke dalam cincin penyimpanan m

    Last Updated : 2024-11-16
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   87. Tidak tahu terimakasih

    Pemimpin gorila yang melihat itu tidak menghindar, dia malah mengamuk lalu dua tangannya dipukul ke dadanya. Sebagai seorang pemimpin kawanan gorila itu dia tidak mungkin kalah dengan serangan semacam itu. Jadi dengan raungan keras dan tubuh besarnya satu tinjunya langsung menyerang ke arah dua jari yang datang tersebut.GRAAAAAAARRRR……“Berisik! Jangan berharap bisa menahan teknik barulu ini. Third finger, Destroy the mountain!” teknik Five fingers destroyed, teknik yang setiap stepnya akan menjadi jauh lebih kuat dari stepa awal. Contoh di step pertama satu jari menekan batu, lalu diikuti dengan menekan gunung, langka ketiga menghancurkan gunung. Setiap kekuatannya akan membuat serangan menjadi dua kali lipat dari step sebelumnya, karena itulah Tian Sen dapat lebih kuat daripada teknik pada umumnya. Atau teknik seperti itu setara dengan tingkat surga, hanya saja sekarang Tian Sen dapat melepaskan selevel tingkat menengah. Yang pasti sudah cukup untuk melawan pemimpin gorilla tersebu

    Last Updated : 2024-11-16
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   88. Menangkap

    SWISSHHH… “Apa yang terjadi pada junior kalian?” Tanya sosok yang muncul setelah beberapa jam kepergian Tian Sen dari tempat itu. Kali ini mereka yang datang jauh lebih kuat dan tingkatan mereka ada di ranah Yuan qi tingkat tiga sampai lima. Di antara mereka, satu ada di tingkat kelima dan yang lain hanya dua dan tidak ranah Yuan qi. “Itu….” “Senior! Ini yang terjadi, aku akan menjelaskannya!” Ucap salah satu pria maju lalu dengan serius menjelaskan semua yang terjadi disana. Tentu saja itu adalah versinya bukan kenyataan yang terjadi pada mereka, senior wanita yang mendengar cerita itu ingin membantah tapi dua anggora lain melarangnya dengan menarik wanita itu mundur ke belakang. Bahkan gadis yang dia anggap baik dan tahu terima kasih ternyata ikut memberikan keterangan palsu, melihat itu semua membuat dia sangat jijik kepada mereka semua. “Bagus, ada orang yang berani melawan paviliun kita ternyata! Ayo, aku akan mencarinya dan membalas dendam kalian.” Jelas sekali orang yan

    Last Updated : 2024-11-17
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   89. Mengincar

    Di saat mereka berpikir untuk menangkap TIan Sen, pemuda yang mereka cari itu pun sudah menyiapkan hadiah besar untuk mereka. Pada pagi harinya saat matahari mulai naik, semua dari mereka bersiap untuk bergerak memasuki hutan dengan tujuan menemukan Tian Sen dalam tiga hari, jika mereka tidak menemukan Tian Sen dalam tiga hari mereka akan segera kembali. Tapi jika mereka menemukan Tian Sen, mereka akan membagi harta yang didapatkan secara merata dan mereka akan melupakan semuanya saat keluar dari hutan.BOOOOOMMMM“Sialan, monster yang kuat!” Saat mereka sedang bergerak, pada beberapa jam kemudian mereka melihat Tian Sen sedang bertarung dengan monster tingkat ketiga. Kondisi tubuhnya juga sangat buruk karena ada luka dimana-mana dan hal itu menjadi kegembiraan bagi mereka. “Tampaknya dia benar-benar dalam keadaan yang terdesak! Apa kita akan turun tangan sekarang senior?” Tanya gadis yang sangat bersemangat saat melihat pedang di tangan Tian Sen memiliki tingkat yang cukup bagus. Se

    Last Updated : 2024-11-18
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   90. Menangkap mangsa

    Tian Sen tersenyum menyenangkan melihat mereka yang tidak tahu apa-apa itu, baginya mereka benar-benar sangat bodoh karena berpikir bisa menang melawannya. Dengan satu jentikan jari Tian Sen yang tadi tampak sekarat tiba-tiba menghilang yang membuat mereka semua terkejut karena tidak melihat tubuh Tian sen. Pada saat bersamaan, sosok Tian Sen sudah ada di atas pohon duduk sambil menatap mereka dengan senyuman yang sinis. Seolah melihat mangsa yang sudah jatuh dalam perangkapnya sendiri, kesenangan yang sangat memuaskan bagi Tian Sen disaat mereka yang sudah menganggap diri mereka di atas tiba-tiba jatuh dengan buruk ke jurang tanpa dasar.“Apa Kau…”SLAASSSSSSHHHH“Bajingan, kau berani kau membunuh murid dari pavilion guntur!” Ucap senior dari anggota yang tidak tahu bagaimana Tian Sen membunuh juniornya padahal posisi pemuda itu tidak bergerak sedari awal. Dan juga jelas mereka melihat Tian Sen terluka kehabisan energi tapi bagaimana bisa ada disana? Apa yang terjadi? Ini benar-benar

    Last Updated : 2024-11-18
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   91. Musuh yang muncul kembali

    BOOOOOMMM…Tian Sen dan ketiga sosok yang telah berubah itu bertarung dengan sengit, pukulan demi pukulan di layangkan kepada Tian Sen. Tapi ia dengan mudah menghindari setiap gerakan yang menyerang ke arahnya, bahkan tidak ada satupun yang terlihat melukai dirinya meski telah di serang habis-habisan. Sesaat ketiganya akan menggunakan tinju yang kuat, saat itulah Tian Sen langsung melompat ke langit dan mundur menjauhi sisi ke tiganya. Matanya menatap serius sambil memperhatikan setiap gerak-gerik tubuh mereka, terlebih dari ekspresi mereka jelas kalau efek samping dari perubahan itu telah di mulai. “Kalian benar-benar menggunakan teknik mengerikan seperti itu, apa kalian tidak sadar kalau alasan kalian bisa menjadi lebih kuat karena binatang kecil yang ada di dalam perut kalian? Yah, percuma saja aku bicara dengan kalian sekarang!” Xiao Chen bisa melihat kalah mereka sudah kehilangan kesadaran. Ke tiganya sudah tidak lagi manusia karena mata mereka juga sudah berubah merah sepenuhny

    Last Updated : 2024-11-19
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   92. Mari bertemu di masa depan

    “Kau benar-benar sama dengan ayahmu! Baiklah, aku juga tidak tahu dimana posisinya tapi yang jelas ini mungkin ada hubungan dengan orang itu. Tapi kamu bilang sudah membunuhnya bukan?” Pemuda itu mengangguk, memang benar dia sudah membunuh orang itu tapi tidak tahu perasaan yang akrab tersebut muncul. Bukan sebagai teman ataupun saudara, lebih ke arah permusuhan yang jelas-jelas sangat dalam. Dia memiliki insting yang selalu terbuka pada saat musuhnya masih hidup tentu syaratnya dia sudah pernah melawan atau bertemu dengan orang itu.Sekarang dia merasakan hal tersebut meski samar-samar karena itulah dia bertanya kepada pria di layar yang lebih paham tentang masalah tersebut. Tapi pria itu juga tidak tahu dimana posisi orang itu hanya memang dia tampak masih hidup. Dalam keadaan yang sulit, berarti meski dia tidak mati setidaknya dia sudah sangat terluka kemungkinan saat melawan pemuda berpakaian putih itu. Mengerutkan kening pemuda tidak dapat mengetahui posisinya, tapi jika memang b

    Last Updated : 2024-11-19

Latest chapter

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   265. Pertarungan kecepatan

    “Salam paman Zao, salam paman Tu, maaf murid terlambat!” Ucap Tian Sen meminta maaf karena keterlambatan dirinya. Saat melihat Tian Sen meminta maaf, Tu Si dan Zao We tersenyum sambil mengangguk.“Tidak masalah, karena kamu sudah datang mari kita mulai saja acaranya!” Zao We berdiri lalu melambaikan tangannya. Dan arena yang tadi tidak tertutupi tiba-tiba tertutupi oleh formasi besar yang sangat kuat, Tian Sen juga langsung turun dari langit ke arena.BOOOOOMMM…“Saudara Tian, akhirnya kamu datang. Aku pikir kamu tadi tidak akan datang karena latihanmu!” Ucap Wu Yan yang langsung turun saat melihat Tian Sen di arena. “Maaf saudara Wu, aku benar-benar tidak bermaksud terlambat!” Sahut Tian Sen dengan ekspresi tulus meminta maaf. Jelas ekspresi ini benar-benar sangat jarang bahkan sulit terlihat pada Tian Sen selama ini, rasa penghormatan Tian Sen pada Wu Yan benar-benar luar biasa. Tentu hal ini karena apa yang ia rasakan pada penatua sekte, bahkan di saat penatua itu tidak tahu siapa

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   264. Kedatangan yang terlambat

    Tian Sen mendengar ucapan penatua hanya tersenyum, di saat Tian Sen merasa dirinya sudah lama bermeditasi dan tubuhnya agak kaku. Penatua tiba-tiba mengatakan hal penting yang Tian Sen langsung sadar hari apa hari ini. Ekspresi Tian Sen juga berubah, karena memang hari ini adalah hari pertandingan antar murid puncak Devouring. Seharusnya ia tidak terlambat bukan? Tian Sen menghela nafas tanpa daya memikirkan kalau ternyata sudah sepuluh hari berlalu semenjak ia mengasingkan diri. Penatua yang melihat Tian Sen sedikit bermasalah karena mungkin akan terlambat tersenyum lalu menepuk pundaknya.“Jika kamu tidak siap, aku bisa mengundang untukmu selama beberapa hari. Bagaimana?” Tanya penatua menawarkan saran yang bagus tapi juga Tian Sen rasa akan buruk untuk dirinya jika ingin tinggal lama di dalam sekte.“Tidak, aku harus datang. Jika terlambat iya bagaimana lagi? Tidak menerima tantangan orang lain karena alasan benar-benar bukan gayaku penatua.” Melihat Tian Sen yang bersikeras untuk

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   263. Sepuluh hari berlalu

    Ju Jingyi Tiba-tiba terkejut mendengar pertanyaan sang guru, dia mengerti kalau orang yang ditanya oleh gurunya adalah Tian Sen. Pemuda yang menyelamatkannya serta murid sekte super saat benua barat menyerang, pemuda itu benar-benar sangat berbakat. Jika pemuda itu masuk ke dalam sekte mereka, dia yakin dalam beberapa tahun lagi, dia sendiri tidak yakin apakah dapat bersaing dengan pemuda itu. Bakat energi mental serta kultivasinya bukanlah candaan, jika ada orang yang bilang kalau keduanya akan membuat orang bermasalah tapi pada pemuda itu tidak ada masalah yang terjadi. Malah Tian Sen terlihat sangat unggul dibandingkan perwakilan sekte abadi, hanya dengan tahap tengah golden core tingkat rendah, dia dapat bersaing dengan mereka di atasnya. “Penilaian mu benar-benar tinggi yah? Apa kamu jatuh hati padanya karena telah menyelamatkan kamu?” Tanya sang guru dengan suara yang sedikit berbeda daripada sebelumnya. Ju Jingyi menggelengkan kepalanya, dia memang sedikit tertarik tapi tidak

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   262. istana suci

    BOOOOOMMM…“Bagus! Adik junior bagus,” Di sekte istana suci, terlihat seorang gadis muda tengah bertarung dengan seorang pria muda. Gadis itu berhasil memberikan pukulan yang cukup melukai pemuda tersebut, sampai pemuda itu langsung terpukul mundur karena pukulannya. Dari luar arena, para penggemar si gadis merasa senang dan Mulai berteriak akan kemenangan dari gadis tersebut. Tetua sekte yang melihat bakat gadis muda, mengangguk puas karena merasa kalau satu lagi murid yang baik telah masuk ke sekte mereka. Gadis itu adalah Ju Ling'er yang berhasil menjadi murid baru terbaik di sekte dan dia juga di angkat langsung oleh master sekte istana suci sebagai murid kedua. Sehingga statusnya sama dengan sang kakak, meskipun berada jauh dari sang kakak yang termasuk murid elit dari sekte. “Saudari junior, aku kalah!” Ucap pemuda itu membungkuk setengah badan dan mengakui kekalahannya. Saat itu, Ju Ling'er juga dengan senyum manisnya memberi hormat sebagai sesama murid yang saling menghormat

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   261. empat teknik misterius

    “HM? Paling kuat kah?” Mata penatua itu melihat-lihat ke arah empat patung batu itu, tapi dia tidak mengatakan mana yang lebih kuat. Malah dia membiarkan Tian Sen melihat dan menilai sendiri dengan mata serta hatinya, teknik misterius hanya dapat dipelajari dengan mencocokan diri sendiri bersama teknik itu. Selama seseorang merasa itu mampu dia lakukan tanpa memaksakan dirinya, teknik misterius akan perlahan cocok dengan diri si pemilik. Saat Tian Sen mendengar kalau penatua itu memintanya untuk memilih sendiri, Tian Sen sontak langsung bergerak ke patung batu dengan tangan hitam. Meski auranya mendominasi, tapi itu tidak jauh lebih kuat dari teknik tangan dewa petirnya bahkan tangan dewa petirnya jauh lebih kuat. Hanya saja, ia tidak bisa menggunakan teknik itu sekarang karena untuk menggunakannya, Tian Sen harus berada di atas ranah Nascent soul. Jadi ia melupakan ‘tangan dewa kehancuran’ lalu beranjak ke batu yang dimana ada bintang dengan pedang di tengah-tengah. Teknik ‘pedang b

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   260. Aku akan membawamu ke suatu tempat

    Pria tua dengan tongkat itu penuh senyuman melihat Tian Sen masuk lebih jauh, dia juga mulai melangkah masuk mengikuti langkah Tian Sen. Para murid yang melihat penatua tersebut, ekspresi mereka menjadi sangat hormat, itu karena dia adalah penjaga Paviliun bintang dan statusnya lebih tinggi daripada Zao We maupun Tu Si di sekte Shenlin ini. Beberapa murid yang akan keluar bahkan memberi salam padanya sebagai bentuk rasa hormat, tapi pria tua itu tetap melangkah dengan sangati sambil menunjukan senyumannya kepada para murid. “Huf.. tetua Qin tampaknya tertarik dengan saudara Tian bukan?” Beberapa murid bisa melihat kalau penatua itu tertarik dengan Tian Sen dan mereka bisa memperhatikan ekspresi senang dari penatua itu saat melihat Tian Sen.“Iya, mungkin saja saudara Tian bisa memilih salah satu teknik terbaik itu. Tapi… ini juga pandanganku, tampaknya saudara Tian mungkin bisa menang melawan saudara senior kita!” Yang lain memiliki pikiran mengenai duel antara Tian Sen dengan murid

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   259. memasuki Paviliun bintang

    Tian Sen menatap tajam ke arah Tu Si, jelas kalau paman Tu tidak akang menghalanginya tapi sudah dapat dipastikan kalau ia akan jatuh dalam perang besar hanya untuk memperebutkan seorang wanita. Jika dipikirkan lagi, lebih baik tidak terlibat dengan masalah seperti wanita karena itu tidak akan ada akhirnya, malah hidup akan jadi lebih sulit jika sampai terjerumus ke dalamnya. Apalagi dari kata-kata Tu Si, Ju Jingyi jelas sangat dilindungi oleh istana suci jadi tidak mungkin sembarangan orang dapat mendekatinya. Tentu, Tian Sen tidak perlu ikut campur mengenai hal tersebut, jadi ia ingin melupakannya hanya saja Tu Si langsung membuat Tian Sen merasakan dingin yang mengerikan dari belakangnya. “Nak, meski kamu tidak ingin campur tangan. Tapi saat kamu menolongnya susah tersebar ke semua generasi muda, bahkan mereka sudah menetapkan kamu sebagai musuh abadi mereka!” Ucapan Tu Si membuat Tian Sen benar-benar terdiam tapi ia tidak percaya dengan ucapan paman Tu tersebut. Jadi ia dengan te

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   258. Banyak penggemar?

    “Baiklah, kalau begitu aku juga setuju. Mohon bimbingannya saudara Wu!” Jawab Tian Sen dengan kedua tangan saling memeluk sambil diangkat di depan badan. Melihat Tian Sen setuju, kedua orang tua tersebut tersenyum puas dan mereka sangat senang dengan pilihan Tian Sen tersebut.“Bagus, aku suka dengan keberanian saudara Tian!” Begitu juga Wu Yan yang dengan perasaan puas saat mendengar Tian Sen mau menerima tantangannya. Situ We dan juga dua murid senior lain hanya menggelengkan kepala mereka tidak berdaya, Wu Yan memang murid senior yang paling keras di puncak. Baik dalam peraturan maupun dengan sesuatu yang dia tidak senangi, seperti sekarang, dia tidak ragu menantang orang yang dia tidak senangi jika itu perlu dilakukan. Karena menurutnya, sesuatu yang didapatkan dengan cara cepat termasuk tindakan yang buruk serta tidak punya keadilan bagi yang lain. Zao We tersenyum mendengarnya, lalu dengan tenang mengumumkan semuanya di depan semua murid puncak, “Baiklah, kalian berdua bisa ber

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   257. Menjadi murid senior

    “Kamu tampaknya sangat yakin dengan anak ini bukan? Darimana keyakinan kamu itu?” Tanya pemimpin puncak dengan ekspresi penasaran melihat ke arah Tu Si yang tampak sangat percaya diri dengan bakat Tian Sen. Jelas kalau dia pikir tian Sen sebenarnya tidak mungkin dapat bertarung dengan murid senior yang ada di posisi tiga besar, terlebih ketiga murid itu sudah mempelajari salah satu teknik misterius puncak mereka. Dan mereka sudah mempunyai energi bintang yang jauh lebih kuat daripada TIan Sen yang belum mempelajarinya karena baru saja masuk, tapi Tu Si meyakinkan kalau Tian Sen bisa menang dalam melawan salah satu dari tiga murid senior itu. Karena dia sendiri yang melihat Tian Sen dapat menghadapi anggota benua barat dengan kekuatannya sendiri, meski itu karena bantuan dari Wind Lightning sekalipun tetap saja Tian Sen pasti punya caranya sendiri.“Kalau begitu mari bertaruh dengan pilihanmU!” Pada akhirnya pemimpin puncak setuju dan mulai turun sesaat setelah Tian Sen selesai menjala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status