“Gadis nakal, kau masih banyak bicara ya? Awas kamu!” Tidak ada hari bagi mereka dan mereka terus kejar-kejaran sampai salah satu dari mereka lelah. Dan guru serta tetua yang ada disana hanya memandang mereka dengan senyuman. Tidak mengganggu atau menghentikan apa yang mereka lakukan itu, karena mereka juga butuh ketenangan dan kebebasan. “Apa kita benar-benar membiarkan mereka bebas disini? Bukankah ini tempat ketenangan bagi kita?” Tanya seorang tetua pada master sekte yang keluar dari tempatnya karena ada urusan di luar sebelumnya.“Tidak masalah, ini hanyalah hubungan antara adik kakak. Aku tidak pernah memaksa mereka untuk mengubah hati mereka, kemajuan yang mereka dapatkan juga sudah sangat baik tapi hati mereka saja belum yakin. Jadi biarkan saja mereka mencari jati diri sendiri tanpa bantuan kita!” jawab master sekte dengan senyum tenang di balik cadarnya. Lalu dengan ekspresi yang cukup santai, dia pergi meninggalkan area tersebut agar keduanya tidak terganggu dengan kehadi
Jika ingin melawan musuh yang berasal dari sekte super lain, Tian Sen butuh kekuatan lebih dari sekarang. Itu karena yang ia lindungi bukan dirinya sendiri, banyak orang yang harus ia lindungi seperti Ying Liangyi, murid puncak devouring dan seluruh murid sekte Shenlin yang sudah di anggap memiliki ikatan kuat dengannya. We Yan menggeleng kepalanya pada Tian Sen, dia mengingatkan Tian Sen untuk tidak terburu-buru meningkatkan kekuatannya. Karena dari segi kualitas, Tian Sen benar-benar berbeda dari yang lain dan juga kualitas Tian Sen bukan pada kecepatan kultivasinta tapi pada pondasi yang ada dalam diri Tian Sen sendiri. Dan menurut We Yan, lebih baik Tian Sen memperkuat pondasinya daripada terburu-buru memaksa naik.“Nak, kamu itu berbeda dari yang lain. Meski kekuatanmu lebih rendah dari anak muda yang lain, tapi jika di adu pun kamu tidak akan kalah. Jadi, jangan paksa dirimu untuk melangkah terlalu cepat!” Tegur We Yan pada Tian Sen dengan suara rendah. Tian Sen menghela nafas,
Swussshhhh….“HM? Ada apa? Kenapa wajahmu tampak sedikit cemberut? Tidak bisa lepas dari keluargamu?” Tanya Ying Liangyi melihat Tian Sen yang bersikap sangat aneh. Tian Sen menoleh ke arah Ying Liangyi dan tersenyum, bukan itu yang membuat dia cemberut tapi ada sesuatu yang tidak dapat ia jelaskan dari melihat orangtua angkatnya tadi. Entah kenapa, perasaannya mengatakan kalau ia akan sulit untuk kembali setelah hari ini pergi. “Cuman perasaanmu saja, jangan terlalu di pikirkan! Mari kembali tahun baru besok, aku akan kembali denganmu!” Hibur Ying Liangyi yang jelas hanya ingin menikmati hari di luar sekte. Itulah yang membuatnya senang saat pergi keluar apalagi keluarga Tian Sen sangat baik padanya seolah dia sudah menjadi keluarga dalam rumah keluarga Xu itu. TIan Sen menghela nafas tidak berdaya, bukan berarti ia ingin berprasangka buruk tapi entah kenapa melihat wajah rumit sang ibu membuat Tian Sen tidak tenang.“Mari lupakan dulu hal yang belum tentu terjadi, Aku akan mencerit
Sudah satu hari berlalu dalam perjalanan, Tian Sen dan Ying Liangyi menikmati waktu santai dengan elang hijau. Mereka juga tidak terlalu terburu-buru meskipun ada perintah untuk kembali, bahkan Ying Liangyi berani untuk singgah ke berapa tempat yang membuat Tian Sen menghela nafas tidak berdaya dengan kegilaan gadis tersebut dalam belanja. Tapi sebagai seorang pria, Tian Sen tidak mengeluh dan mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi karena jika ditinggal takutnya akan membuat masalah. Dengan kecantikan serta betapa indahnya tubuh Ying Liangyi, siapa pria yang tidak menyukai gadis secantik ini? Tentu selama Tian Sen bersama Ying Liangyi, auranya akan selalu kejam sehingga tidak ada yang berani mendekati mereka berdua bahkan untuk berkenalan saja.“HM? Apa kamu lihat ini? Permen merah, apa ini enak?” Tanya Ying Liangyi melihat seorang anak berusia kurang delapan tahun menjual permen. Tampak tidak ada yang mendekati anak itu tapi anak itu masih terus berusaha menjual dagangannya kepada or
TIan Sen menggelengkan kepalanya menatap Ying Liangyi, tampaknya ia harus memberikan sedikit pelajaran dalam hidup pada gadis tersebut. Jika tidak, gadis muda ini yang hanya tahu dia melakukan perbuatan baik akan merasa dirinya benar dalam membantu orang lain tanpa melihat situasi di sekitar. Menatap ke arah dimana gadis kecil itu menghilang, Tian Sen dapat menemukan lokasi gadis itu dengan mudah tapi hal pertama adalah melihat apakah Ying Liangyi mengerti atau tidak dengan yang ia katakan.“Kamu sebenarnya telah salah melakukan hal tadi!” Kata Tian Sen dengan senyum pada Ying Liangyi, tentu mendengar kalau apa yang dilakukannya salah di mulut Tian Sen membuatnya tidak dapat menahan diri bertanya. Dimana salah yang dikatakan oleh Tian Sen tersebut, Tian Sen dengan tenang tidak mengatakan banyak hal. “Ayo ikut denganku, lihat sendiri dan kamu akan paham apa yang aku maksud!” Kata Tian Sen menarik tangan Ying Liangyi pergi dari jalanan kota tersebut menuju gang sepi di ujung kota. Saat
Tatapan Tian Sen lembut pada Ying Liangyi meskipun dia memberikan pelajaran bagi wanita itu. Tapi saat pandangannya jatuh kepada para pengemis, aura Tian Sen jauh berbeda dan itu membuat mereka semua langsung gemetar. Jelas kalau Tian Sen cukup marah dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang ini pada Ying Liangyi. Perbedaan Tian Sen dan Ying Liangyi langsung nampak oleh para pengemis itu, mereka bahkan mulai mundur sebab pria muda yang baru saja muncul tidak seperti wanita muda sebelumnya. Pria itu tidak ragu membunuh mereka, itulah insting mereka yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari. “Kalian, jika tidak pergi dalam waktu tiga detik. Kalian bisa tinggal disini selamanya!” Ucap Tian Sen dengan suara yang dingin, untuk sementara mereka masih tetap diam dan bersikeras bertahan demi uang. Tapi setelah tiga detik, Tian Sen tidak melihat satu orang pun ingin pergi dari sana. “Karena kalian tidak ingin pergi, maka… tinggalah!” Tian Sen mengangkat tangannya lalu sepuluh pedang munc
Pada saat itu, sebuah tangan menyentuh kepala gadis yang masih ingin berlutut meminta bantuan Tian Sen. Tangan lembut yang sudah lama tidak pernah mengelus kepalanya dan tangan yang selama ini sangat dia rindukan selama ini. Menoleh ke belakang, wanita yang sudah lama tidak sadar itu tersenyum padanya sambil tangan mengelus kepala gadis kecil tersebut.“Nak, jangan buat kakak itu kesulitan!” Ucap sang ibu dengan senyum yang sudah terlihat sangat tua. Tapi gadis kecil itu langsung memeluk ibunya tersebut dengan penuh air mata. “Ibu, ibu, kamu bangun! Ibu aku rindu ibu,” gadis kecil itu benar-benar menangis di pelukan sang ibu dan dia benar-benar melupakan segalanya soal permintaan tadi.“Ibu tahu, ibu tahu, kamu sudah kesulitan selama ini yah… maafkan ibumu yang lemah ini!” Sang ibu benar-benar tahu kalau anaknya kesulitan dan dia juga masih bisa merasakan seberapa menderita anaknya karena kehidupan yang menyedihkan dari dirinya sebagai seorang ibu. Andai saja dia kuat dan andai saja
“Kamu harus jadi anak yang baik, patuhi kedua kakak itu dan lupakan masa lalumu setelah ini! Bisakah kamu berjanji pada ibu?” Tanya ibu si gadis dengan tatapan lembut kepada anaknya. Dia ingin anaknya menjadi lebih mandiri dan tidak lagi mengingat masa lalunya. Tentu dia juga berharap pada Tian Sen untuk menepati janjinya tersebut. “Baik ibu, aku akan mematuhi apa yang ibu katakan padaku!” “Anak yang baik…”Pada akhirnya gadis kecil itu tidak tahu apa-apa, malam itu mereka berdua mengobrol dan gadis itu tetap tertawa dan menceritakan segalanya. Tentu sebagai seorang ibu, dia hanya bisa mendengar lalu memberi nasehat kepada anaknya tersebut. Tian Sen dan Ying Liangyi menunggu dengan tenang di luar, mereka tentu mendengar semuanya tapi tidak masuk ke dalam untuk memberi waktu kepada gadis tersebut. Hanya setelah pagi hari, saat gadis itu sadar kalau sang ibu sudah hampir tidak bernafas dia berteriak membangunkan Tian Sen dan Ying Liangyi dari kebersamaannya. “Ibu… ibu… bangun!” Tiba-
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k