“Lihatlah di belakang ibu!” Ucap We Biyao meminta Tian Sen untuk melihat ke belakang sang ibu. Tian Sen sedikit bingung, tapi dengan anggukan Xu Lia, ia tetap berjalan ke belakang dan melihat ada ayunan. Tapi bukan ayunan yang membuat Tian Sen terdiam di tempat, itu adalah apa yang ada di dalam ayunan itu sendiri. *Oi… Oi… siapa bayi kecil ini?” Tanya Tian Sen bingung melihat ada bayi kecil di dalam ayunan. “Itu Xu Yan, hehehehe! Adik kecil kita,” jawab We Biyao dengan ekspresi kaku di wajahnya. Menatap ke arah We Yan dan Xu Lia, Tian Sen memberi jempol kepada mereka berdua. Siapa sangka hanya dalam kurang dari satu tahun mereka benar-benar memiliki anak tanpa diketahui oleh Tian Sen. “Apa yang kamu katakan, ini adikmu! Yah, ibumu hamil sembilan bulan yang lalu sih…. Hahahahaha!” We Yan tertawa pelan karena merasa baru pertama kali melihat Tian Sen yang sekager itu di depannya. Sejak melihat anak ini, dia sendiri belum pernah melihat bagaimana ekspresi terkejut Tian Sen. Dan ini ba
Tian Sen mengeluarkan sebuah bola putih tapi dihadapan semua orang, mereka semua ahli dan paham apa yang ada di dalam bolah putih tersebut. Mata kepala keluarga Xu juga langsung terbuka lebar, dia tidak bisa tidak berdiri saat melihat apa yang ada di tangan Tian Sen. We Yan dan Xu Lia saling pandang seolah tidak menyangka kalau Tian Sen akan memiliki sesuatu seperti itu di tangannya. Tian Sen tersenyum, ia lalu menerbangkan bolah putih itu ke kening Xu Yan dan setelah masuk tubuh Xu Yan sedikit mengeluarkan cahaya putih sebelum kembali normal.“Nak itu ….” “Hanya hadiah kecil, tidak perlu di tanyakan!” Ucap Tian Sen tidak ingin menjawab pertanyaan itu dan langsung duduk dengan malas. Melihat bagaimana Tian Sen bersikap, semua orang menggelengkan kepala mereka. Tanpa dikatakan saja mereka paham kalau bola putih itu berisi sesuatu yang luar biasa. Tapi mereka tidak tahu isinya apa, perwakilan istana suci tersenyum melihat Tian Sen tampaknya memang benar kata murid Ju padanya soal Tian
“Yah, kalau Liangyi…. Ada sih, tapi aku tidak mau dulu berurusan dengan ayahnya atau murid-murid di dalam sekte yang mengaguminya!” Jawab Tian Sen sambil tersenyum, sedangkan Ying Liangyi menatapnya dengan cemberut. Jelas Tian Sen hanya membuat alasan, karena siapandi sekte yang tidak tahu tentang mereka? Dan lagi, ayahnya sudah mengizinkan hubungan mereka jadi apalagi yang diinginkan oleh Tian Sen? Perasaan tidak ada halangan lagi bagi mereka, hanya saja mereka memang masih muda dan belum harus berpikir sejauh itu mengenai masalah asmara. Xu Lia menarik telinga Tian Sen dengan sedikit tenaga, itu karena dia tidak berpikir kalau Tian Sen ini benar-benar baik bagi wanita. Padahal seharusnya anak angkatnya ini bicara mengenai hal-hal baik untuk wanita tapi ini malah membicarakan sesuatu yang wanita sendiri mungkin tidak mau dengar. We Yan hanya diam melihat Tian Sen telinganya ditarik, Tian Sen segera mengubah topik. Mengenai nama Xu Yan Yan, padahal seharusnya tidak bagus nama ayah da
“Tidak ada yang dapat kita lakukan, ini semua yang telah kita buat. Apalagi yang harus kita katakan kepada mereka? Yah, kompetisi sebentar lagi dimulai, apa sekte Shenlin siap menerima kerugian lagi tahun ini? Hahahahaha!” Tampak pria dengan simbol Bulan sabit itu sudah mengharapkan sekte Shenlin kehilangan banyak murid lagi tahun ini. Meskipun sekte itu tetap sekte super dan menjadi yang terkuat, kehilangan banyak murid tiap tahun adalah kerugian tersendiri dari sekte tersebut. Jadi saat mendengar kompetisi akan dimulai lagi tahun ini, dia dan saudaranya sudah berpikiran kalau banyak murid sekte Shenlin sendiri akan gugur di dalam kompetisi tersebut. Pria lain juga hanya tersenyum, itu adalah hal wajar baginya melihat sekte Shenlin kehilangan banyak murid tiap bertemu per tahunnya. Dan kalo ini dia juga sangat yakin akan kekuatan para murid sekte abadi yang membuat sekte Shenlin tidak dapat melakukan apapun di kompetisi nanti.“Keluarga Xu gagal kah? Tidak masalah, sebenarnya kita j
“Gadis nakal, kau masih banyak bicara ya? Awas kamu!” Tidak ada hari bagi mereka dan mereka terus kejar-kejaran sampai salah satu dari mereka lelah. Dan guru serta tetua yang ada disana hanya memandang mereka dengan senyuman. Tidak mengganggu atau menghentikan apa yang mereka lakukan itu, karena mereka juga butuh ketenangan dan kebebasan. “Apa kita benar-benar membiarkan mereka bebas disini? Bukankah ini tempat ketenangan bagi kita?” Tanya seorang tetua pada master sekte yang keluar dari tempatnya karena ada urusan di luar sebelumnya.“Tidak masalah, ini hanyalah hubungan antara adik kakak. Aku tidak pernah memaksa mereka untuk mengubah hati mereka, kemajuan yang mereka dapatkan juga sudah sangat baik tapi hati mereka saja belum yakin. Jadi biarkan saja mereka mencari jati diri sendiri tanpa bantuan kita!” jawab master sekte dengan senyum tenang di balik cadarnya. Lalu dengan ekspresi yang cukup santai, dia pergi meninggalkan area tersebut agar keduanya tidak terganggu dengan kehadi
Jika ingin melawan musuh yang berasal dari sekte super lain, Tian Sen butuh kekuatan lebih dari sekarang. Itu karena yang ia lindungi bukan dirinya sendiri, banyak orang yang harus ia lindungi seperti Ying Liangyi, murid puncak devouring dan seluruh murid sekte Shenlin yang sudah di anggap memiliki ikatan kuat dengannya. We Yan menggeleng kepalanya pada Tian Sen, dia mengingatkan Tian Sen untuk tidak terburu-buru meningkatkan kekuatannya. Karena dari segi kualitas, Tian Sen benar-benar berbeda dari yang lain dan juga kualitas Tian Sen bukan pada kecepatan kultivasinta tapi pada pondasi yang ada dalam diri Tian Sen sendiri. Dan menurut We Yan, lebih baik Tian Sen memperkuat pondasinya daripada terburu-buru memaksa naik.“Nak, kamu itu berbeda dari yang lain. Meski kekuatanmu lebih rendah dari anak muda yang lain, tapi jika di adu pun kamu tidak akan kalah. Jadi, jangan paksa dirimu untuk melangkah terlalu cepat!” Tegur We Yan pada Tian Sen dengan suara rendah. Tian Sen menghela nafas,
Swussshhhh….“HM? Ada apa? Kenapa wajahmu tampak sedikit cemberut? Tidak bisa lepas dari keluargamu?” Tanya Ying Liangyi melihat Tian Sen yang bersikap sangat aneh. Tian Sen menoleh ke arah Ying Liangyi dan tersenyum, bukan itu yang membuat dia cemberut tapi ada sesuatu yang tidak dapat ia jelaskan dari melihat orangtua angkatnya tadi. Entah kenapa, perasaannya mengatakan kalau ia akan sulit untuk kembali setelah hari ini pergi. “Cuman perasaanmu saja, jangan terlalu di pikirkan! Mari kembali tahun baru besok, aku akan kembali denganmu!” Hibur Ying Liangyi yang jelas hanya ingin menikmati hari di luar sekte. Itulah yang membuatnya senang saat pergi keluar apalagi keluarga Tian Sen sangat baik padanya seolah dia sudah menjadi keluarga dalam rumah keluarga Xu itu. TIan Sen menghela nafas tidak berdaya, bukan berarti ia ingin berprasangka buruk tapi entah kenapa melihat wajah rumit sang ibu membuat Tian Sen tidak tenang.“Mari lupakan dulu hal yang belum tentu terjadi, Aku akan mencerit
Sudah satu hari berlalu dalam perjalanan, Tian Sen dan Ying Liangyi menikmati waktu santai dengan elang hijau. Mereka juga tidak terlalu terburu-buru meskipun ada perintah untuk kembali, bahkan Ying Liangyi berani untuk singgah ke berapa tempat yang membuat Tian Sen menghela nafas tidak berdaya dengan kegilaan gadis tersebut dalam belanja. Tapi sebagai seorang pria, Tian Sen tidak mengeluh dan mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi karena jika ditinggal takutnya akan membuat masalah. Dengan kecantikan serta betapa indahnya tubuh Ying Liangyi, siapa pria yang tidak menyukai gadis secantik ini? Tentu selama Tian Sen bersama Ying Liangyi, auranya akan selalu kejam sehingga tidak ada yang berani mendekati mereka berdua bahkan untuk berkenalan saja.“HM? Apa kamu lihat ini? Permen merah, apa ini enak?” Tanya Ying Liangyi melihat seorang anak berusia kurang delapan tahun menjual permen. Tampak tidak ada yang mendekati anak itu tapi anak itu masih terus berusaha menjual dagangannya kepada or
“Bajingan, aku… kakak senior apa yang..”“Mundur, dia bukan lawanmu!” raja pertama meminta raja kedua mundur bukan tanpa alasan, dia bisa merasakan kalau Tian Sen jauh lebih kuat daripada raja kedua. Dan hanya dia yang dapat bertarung dengan Tian Sen sekarang, karena meski jenderal-jenderal sekte abadi menyerang pun itu tidak akan ada artinya. “Baik..” mata raja kedua masih menatap Tian Sen dengan penuh dendam tapi karena raja pertama, dia langsung mundur ke belakang. Dua sosok jenius benua barat berdiri di langit, kali ini pertarungan yang sesungguhnya akan di mulai. Dia generasi muda dari dua sekte super, pertarungan yang mereka semua sudah bisa tebak pada awalnya. Tapi perasaan itu sekarang telah hilang karena mereka merasa kalau pemuda yang menjadi murid baru dari sekte Shenlin ini tidak seperti murid baru. Kekuatan, tekad, kepercayaan diri serta sikapnya benar-benar melambangkan seorang jenius dari sekte Shenlin yang pernah muncul pada dulunya. Sosok yang bahkan sekte abadi pun
BOOOOOMMM… Dua sosok berbenturan di langit, mereka saling menyerang dengan niat membunuh yang kuat satu sama lain. Tian Sen, menggunakan tinjunya untuk melawan serangan pedang dari raja kedua dan raja kedua juga menebas dengan tujuan membunuh Tian Sen dengan pedangnya. Tapi di antara mereka tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda ada yang akan memenangkan pertarungan itu. Kalah raja kedua tampak sedikit berkeringat karena dia merasa Tian Sen jauh lebih kuat daripada pertama kali mereka bertemu. Kekuatan dari Tian Sen benar-benar berkembang dengan cepat, ini menunjukan kalau Tian Sen memang jenius luar biasa dari sekte Shenlin melebihi murid-murid senior yang lain.BOOOOOMMM..“Bajingan, kau terlalu sombong! Kau pikir sekteku sangat mudah untuk di tindas? Hahahaha, jika itu sektemu maka itu pantas untuk di tindas oleh kami!” ucapnya setelah terpisah jauh dari Tian Sen. Ejekan dari raja kedua tidak membuat Tian Sen merasa terganggu, sifat tenang serta cara Tian Sen bertindak sekarang s
BOOOOOMMM….Sosok Raja kedua di pukul mundur dengan keras oleh sosok yang tidak lain adalah Tian Sen. Saat itu terjadi, semua mata yang ada disana sontak sangat kaget karena raja kedua yang menggunakan kekuatannya pada tebasan itu di pukul oleh Tian Sen dengan sangat mudahnya. Mata raja pertama menyipit, dia tidak tahu kenapa, ada perasaan buruk saat melihat sosok Tian Sen yang di penuhi kebrutalan tersebut. “Hiks…. Hiks…. Kakak We Zukin terluka, kakak perempuan dia.. dia juga terluka, saudara laki Hun.. Ju… Mereka mati. Saudara-saudari kita mati! Mereka… mereka membunuhnya, mereka mempermainkan kita…” Nada suara Ying Liangyi menjelaskan semuanya pada Tian Sen, bahkan Tian Sen bisa melihat sendiri seperti apa saudara-saudarinya sebelum mereka mati di tangan sekte abadi. Memikirkan saja membuat Tian Sen naik darah, ia menatap ke arah semua murid yang tampak tersenyum kepadanya. Seolah mereka telah melihat pahlawan mereka muncul untuk menyelamatkan mereka, mata Tian Sen menjadi panas.
BOOOOOMMM….“Puf!” “Adik!”“Junior!”“Kakak senior!” Dua serangan itu saling bertabrakan tapi karena memang raja kedua lebih kuat dari Ying Liangyi, sehingga serangan Ying Liangyi hancur dan dia juga ikut terkena dampak parah dari serangan Raja kedua. Melihat itu semua anggota sekte Shenlin langsung ketakutan, mereka berusaha keras melepaskan diri dari murid-murid sekte abadi tapi semua sia-sia karena jelas apa yang sedang mereka incar adalah Ying Liangyi. Mereka ingin membunuh Ying Liangyi di depan semua anggota sekte sama halnya dengan yang pernah dulu terjadi pada kakak senior perempuan mereka di kompetisi besar sebelumnya. “Mereka kejam!” Ucap pria yang tampak menjadi pemimpin menggantikan Ju Jingyi.“Kakak Tian akan membunuh mereka!” Kata Ju Ling'er dengan serius saat melihat situasi berbahaya dari sekte Shenlin. Dia sangat memahami Tian Sen, sekali ada orang yang menyentuh sesuatu miliknya, mereka tidak akan pernah dapat bernafas lega sebentar saja. “Kamu tampaknya sangat me
BOOOOOMMM…“Hahahaha, larilah, lari! Aku ingin lihat apa kalian berani berlari lebih jauh lagi?” Seorang murid dari sekte abadi tertawa saat melihat murid-murid sekte Shenlin mencoba untuk lari ke arah portal keluar. Mata mereka sangat marah dan menunjukan ketidaksenangan yang luar biasa pada sekte abadi. Karena penyerang dari sekte abadi, banyak yang terluka dan ada juga yang mati karena mencoba melindungi maupun menahan serangan dari murid sekte abadi. Ying Jiali yang melihat hal itu hanya dapat memaksa semua murid mundur sambil dia dengan yang lain menahan serangan dari murid-murid sekte abadi. Mereka kalah jumlah, tambah dua raja kecil serta lima jenderal yang menyerang mereka secara bersamaan membuat sekte Shenlin agak kesusahan melawan mereka. Ying Liangyi bahkan terluka karena salah satu jenderal, meski tidak parah tapi dia masih tetap bersikeras menjadi pelindung dari murid-murid yang lain. We Zukin juga tidak punya cara, dia disibukkan oleh raja kecil kedua yang menahannya a
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me