Ju Jingyi Tiba-tiba terkejut mendengar pertanyaan sang guru, dia mengerti kalau orang yang ditanya oleh gurunya adalah Tian Sen. Pemuda yang menyelamatkannya serta murid sekte super saat benua barat menyerang, pemuda itu benar-benar sangat berbakat. Jika pemuda itu masuk ke dalam sekte mereka, dia yakin dalam beberapa tahun lagi, dia sendiri tidak yakin apakah dapat bersaing dengan pemuda itu. Bakat energi mental serta kultivasinya bukanlah candaan, jika ada orang yang bilang kalau keduanya akan membuat orang bermasalah tapi pada pemuda itu tidak ada masalah yang terjadi. Malah Tian Sen terlihat sangat unggul dibandingkan perwakilan sekte abadi, hanya dengan tahap tengah golden core tingkat rendah, dia dapat bersaing dengan mereka di atasnya. “Penilaian mu benar-benar tinggi yah? Apa kamu jatuh hati padanya karena telah menyelamatkan kamu?” Tanya sang guru dengan suara yang sedikit berbeda daripada sebelumnya. Ju Jingyi menggelengkan kepalanya, dia memang sedikit tertarik tapi tidak
Tian Sen mendengar ucapan penatua hanya tersenyum, di saat Tian Sen merasa dirinya sudah lama bermeditasi dan tubuhnya agak kaku. Penatua tiba-tiba mengatakan hal penting yang Tian Sen langsung sadar hari apa hari ini. Ekspresi Tian Sen juga berubah, karena memang hari ini adalah hari pertandingan antar murid puncak Devouring. Seharusnya ia tidak terlambat bukan? Tian Sen menghela nafas tanpa daya memikirkan kalau ternyata sudah sepuluh hari berlalu semenjak ia mengasingkan diri. Penatua yang melihat Tian Sen sedikit bermasalah karena mungkin akan terlambat tersenyum lalu menepuk pundaknya.“Jika kamu tidak siap, aku bisa mengundang untukmu selama beberapa hari. Bagaimana?” Tanya penatua menawarkan saran yang bagus tapi juga Tian Sen rasa akan buruk untuk dirinya jika ingin tinggal lama di dalam sekte.“Tidak, aku harus datang. Jika terlambat iya bagaimana lagi? Tidak menerima tantangan orang lain karena alasan benar-benar bukan gayaku penatua.” Melihat Tian Sen yang bersikeras untuk
“Salam paman Zao, salam paman Tu, maaf murid terlambat!” Ucap Tian Sen meminta maaf karena keterlambatan dirinya. Saat melihat Tian Sen meminta maaf, Tu Si dan Zao We tersenyum sambil mengangguk.“Tidak masalah, karena kamu sudah datang mari kita mulai saja acaranya!” Zao We berdiri lalu melambaikan tangannya. Dan arena yang tadi tidak tertutupi tiba-tiba tertutupi oleh formasi besar yang sangat kuat, Tian Sen juga langsung turun dari langit ke arena.BOOOOOMMM…“Saudara Tian, akhirnya kamu datang. Aku pikir kamu tadi tidak akan datang karena latihanmu!” Ucap Wu Yan yang langsung turun saat melihat Tian Sen di arena. “Maaf saudara Wu, aku benar-benar tidak bermaksud terlambat!” Sahut Tian Sen dengan ekspresi tulus meminta maaf. Jelas ekspresi ini benar-benar sangat jarang bahkan sulit terlihat pada Tian Sen selama ini, rasa penghormatan Tian Sen pada Wu Yan benar-benar luar biasa. Tentu hal ini karena apa yang ia rasakan pada penatua sekte, bahkan di saat penatua itu tidak tahu siapa
Wu Yan dengan tubuh yang berkecamuk di dalam qi, melayang lebih tinggi di langit. Tian Sen yang menyadari kalau Wu Yan akan menggunakan serangan terkuatnya juga bersiap untuk menyerang secara penuh. Cuman saat ia merasakan aura yang berbeda dari Wu Yan, ekspresi Tian Sen menjadi tidak wajar dikarenakan aura dari Wu Yan ini mirip dengan salah satu patung batu yang ia lihat di ruang bawah tanah paviliun bintang. Sekarang Tian Sen menyadari kalau Wu Yan memang mempelajari salah satu teknik misterius dari ruang bawah tanah tersebut. Dan ini bisa dikategorikan yang terkuat di dalam puncak Devouring stone, karena itulah Tian Sen juga tidak ingin tinggal diam begitu saja setelah menyadari semuanya. “Saudara Tian, ini adalah teknik terkuatku. Selama kamu bisa menahannya, aku Wu Yan akan menerima kekalahan ini!” Ucap Wu Yan yang mengangkat pedangnya dimana ujung pedang mengarah ke langit. Saat itu, suasana dari area Wu Yan menjadi lebih bersemangat daripada suasana sebelumnya. Energi bintang
Sinar ke abu-abuan menerjang dari lingkaran tersebut ke arah pedang besar itu, saat sinar abu-abu melesat ke pedang bintang. Suasana di sekitar arena itu berubah menjadi jauh lebih mencekam dan dingin, murid-murid disana dapat merasakan perasaan kematian yang sangat dekat saat Tian Sen melepaskan serangannya. Wu Yan yang melihat sinar abu-abu itu melesat, tubuhnya gemetar tiba-tiba tapi dia tetap mengontrol pedang besar itu ke arah Tian Sen. Hanya saja, pada saat dia berpikir sinar abu-abu tidak akan dapat merusak teknik misteriusnya, sinar abu-abu itu malah dengan mudah langsung menghancurkan pedang besarnya. Dan melesat ke arahnya tanpa halangan sedikit pun, Wu Yan yang terkejut langsung menggunakan semua energinya untuk menahan sinar abu-abu tersebut. BOOOOOMMM.. Buzzzz…. “Apa ini? Kenapa serangannya sangat kuat?” Tiba-tiba saat dia sedang berpikir, serangan Tian Sen benar-benar akan menembus dirinya pada saat itu. Tapi dia tidak mau mengaku kekalahannya sebagai seorang senior
“Hahaha, saudara Tian. Aku sudah bilang pada saudara Wu sebelumnya kalau kamu tidak biasa. Tapi dia selalu mengatakan aku ini terlalu banyak omong kosong dan lemah! Sekarang aku benar-benar berterima kasih padamu karena kamu berhasil membuat saudara….” “Adik yang kurang ajar, jadi kamu selama ini ingin melihat aku kalah? Dan kamu juga berani sekali menjelaskan namaku di depan saudara Tian!” Baru saja dia akan melepaskan semua kekesalannya, sosok Wu Yan sudah menatap dan memarahinya kembali sehingga Situ We langsung tidak berani melanjutkan omong kosongnya tersebut. “Kakak Wu, aku hanya bercanda.. bercanda…” “Oh benarkah? Bagus, kalau begitu besok kau harus ikut denganku untuk berlatih di dalam paviliun bintang. Bukankah kamu belum berhasil mencapai tahap sempurna dari teknik misterius itu? Aku akan melatihmu besok dengan baik!” Ucapan Wu Yan bagaikan ancaman bagi Situ We yang orangnya kurang suka berlatih di paviliun bintang. Dia tidak suka disana karena terlalu sepi dan dingin, te
“Ha? Jadi apa urusannya denganku paman Tu? Dia yang… punya…” Tian Sen tidak lagi berani mengatakan apapun, karena sudah sadar permasalahan ini bukan hanya karena Tu Si ingin mengejeknya. Tapi ini masalah yang besar jika sampai semua laki-laki muda benua barat mendengar Dewi di mata mereka pernah bersentuhan dengannya. Melihat ekspresi Tian Sen sedikit ketakutan, Tu Si dengan bahagia menepuk pundak Tian Sen. Lalu membiarkan Tian Sen melupakan masalah tersebut, karena dia sudah memberi penjelasan kepada istana suci mengenai Tian Sen. Setelah mendengar kalau ia tidak perlu di buru, Tian Sen bernafas lega dan merasa dirinya bebas kembali. Tapi Tu Si mengingatkan Tian Sen untuk lebih serius karena dalam setengah tahun lagi, pertandingan antar puncak akan diselenggarakan. Saat itu dia berharap banyak dengan kemampuan Tian Sen sehingga sekarang dihatinya Tian Sen itu pembawa keberuntungan baginya. Tapi anehnya Tian Sen merasa kalau tidak ada yang mengingat mengenai masalah pembukaan monumen
“Dua bajingan yang tidak tahu diri! Berani sekali kalian bicara omong kosong denganku? Ayo, bantu aku sekarang!” Ucap Yi Yun dengan marah memandang kedua pria tersebut mengatasi semua hal yang terjadi. Dia tidak ingin membentuk kelompok dan dia yakin kalau Tian Sen pun tidak ingin ini terjadi, jadi dia dengan enggan menolak semuanya. Tapi surat di tempatnya begitu banyak sehingga dia belum istirahat selama beberapa hari ini.Dan dua pria yang ada di depannya malah dapat berlatih di paviliun bintang dengan santainya, bagaimana dia bisa menerima ini semua? Saat melihat Yi Yun marah, mereka baru bergerak untuk membantu. Karena sadar kalau Yi Yun marah, mungkin Tian Sen akan memarahi mereka juga setelah keluar nanti. Bagaimanapun Yi Yun bisa dibilang orang yang Tian Sen percayai daripada mereka dan tentu karena Yi Yun lebih pintar dari mereka sehingga Tian Sen memiliki kepercayaan tinggi padanya. Melihat keduanya ikut membantu, Yi Yun akhirnya bisa tenang karena yakin dapat menyelesaikan
“Apa itu.. semuanya benar-benar monster di tingkat enam, bukankah ini bisa jadi bencana besar?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang muram. Setelah sedikit menjelajah dengan energi mentalnya, Tian Sen bisa merasakan banyak kehadiran monster pada satu tempat. Dan ada satu monster tingkat enam dengan lebih dari puluhan monster tingkat lima, serta seratus lebih monster tingkat empat ke bawah. Kelompok seperti ini sangat jarang terjadi, apalagi dengan adanya berbagai monster berbeda di satu tempat. Kecuali monster itu memiliki kekuatan lebih tinggi dan darah lebih murni, mereka tidak mungkin akan berkumpul tanpa saling membunuh. “Kemungkinan mereka sedang menjaga sesuatu, tapi untuk sekarang jangan perhatikan itu. Karena masih banyak hal yang sulit kamu pahami daripada monster dan ada hal yang lebih berbahaya daripada mereka!” Tian Sen paham dan tidak terlalu memikirkan masalah monster yang berkelompok tersebut, sekarang ia sudah masuk ke dalam sekte dan ada tugas yang harus ia selesaikan
“Hahahaha, aku tidak terlalu kejam. Sudah, kamu harus pergi sekarang jangan kecewakan aku!” Mereka berdua bicara melalui telepati jadi hanya mereka yang mengerti dan orang di sekitar mereka tidak tahu kalau keduanya sedang bicara. “Nak, kamu hari ini ditugaskan oleh master sekte untuk keluar bersama mereka. Dan Ying Liangyi akan jadi pemimpinnya, jadi kalian semua harus bekerja sama dengan baik!” Ucap penatua gunung bicara pada Tian Sen sekaligus mengingatkan dia murid lain untuk saling membantu dalam tugas tersebut. Tapi mata Tian Sen jatuh pada Ying Liangyi, “gadis ini memimpin? Apa dia benar-benar bisa?” Pertanyaan itu keluar dari dalam hati Tian Sen karena merasa kalau Ying Liangyi agak tidak bisa dalam memimpin. Ying Liangyi bisa melihat ketidaksenangan Tian Sen dan akan memarahinya hanya saja Tian Sen sudah lebih duluan memberi persetujuan kepada penatua gunung.“Baik penatua, aku akan mematuhi pengaturan yang penatua berikan padaku!” menjelaskan kalau Tian Sen hanya mematuhi
Hal yang bahkan para murid lain tidak berani memanggilnya dengan sebutan guru paman tapi bisa dilakukan oleh Tian Sen, menunjukan betapa berharganya Tian Sen bagi penatua Qin. Dengan sebutan itu, status Tian Sen juga akan lebih bagus di mata para murid dan di antara murid senior mungkin Tian Sen akan memiliki kedudukan paling tinggi daripada empat murid senior itu. Tentu dengan premisnya, penatua Qin mendukung dan kekuatan Tian Sen cukup menjadi murid terkuat di puncak Devouring. Keduanya saling tersenyum seolah paham hati masing-masing, pada saat yang sama Tian Sen merasa kalau tubuhnya jauh lebih baik setelah bergerak. Dan ia sadar sudah satu Bulan sejak memasuki latihan tertutup, ini benar-benar tidak terduga baginya karena merasa baru satu Minggu terasa. “Oiya, kamu keluarlah. Tu Si telah menunggumu sejak pagi tadi, tampaknya ada sesuatu yang penting ingin dia bahas denganmu!” Ucap Penatua Qin pada Tian Sen yang langsung mengangguk. “Kalau begitu aku pamit dulu guru paman Qin!”
BOOOOOMMM….“Aku tidak menyangka kalau mata ini adalah mata semesta. Wujudnya ini… bukankah sedikit aneh?” Tian Sen yang berlatih di dalam ruang hampa. Sekarang di depan matanya ada sosok dengan wujud abu-abu menatap ke arahnya, sosok itu benar-benar mirip dengan naga tapi warna serta auranya sangat jauh dari naga. Memiliki aura kehancuran yang kuat, warna abu-abu mirip dengan matanya dan kepalanya yang tidak memiliki tanduk naga membuatnya menjadi naga yang aneh. “Ini adalah naga yang tercipta dari kehancuran semesta. Tugasnya adalah menghancurkan semua yang di anggap tidak layak di matanya, kamu benar-benar mendapatkan berkah tersembunyi nak!” Naga petir yang melihat wujud naga tersebut sadar kalau naga ini bukan naga dari sukunya, malah ini adalah perwujudan dari kehancuran itu sendiri. Yang bahkan aturan langit pun tidak dapat berbuat apa-apa melawannya. Hanya saja sayang sekali apa yang ada di depan Tian Sen sekarang adalah sesuatu yang diciptakan Tian Sen dari teknik misterius
Saat mereka mendengar nama Kakak Qin, ekspresi mereka menjadi takut, siapa dari mereka yang berani meminta murid dari orang tua itu? Bahkan master sekte juga harus menghormati penatua Qin meski umur mereka jauh berbeda. Master sekte menggelengkan kepalanya melihat tingkah para pemegang jabatan tinggi di dalam sektenya ini. mereka masih saja memikirkan masalah sekte tapi tidak berani bertindak karena Penatua Qin yang menjaga anak itu. Dari dulu sektenya selalu seperti ini tapi tidak di sangka bahkan sampai sekarang itu tidak pernah berubah sama sekali, mungkin inilah yang membuat sektenya sedikit lebih baik dibandingkan sekte lain yang ada di dunia ini.“Sudahlah, lupakan saja. AKu tidak akan mengatakan apapun lagi! Biarkan saja anak ini berlatih disana,” Pemimpin puncak langit dengan nada tenang tapi sedikit berkeringat bicara melepaskan Tian Sen. Dia juga tidak berani menyinggung orang tua satu itu hanya karena seorang murid yang baru saja masuk ke dalam sekte. “Saudara Zao, aku jug
“Dua bajingan yang tidak tahu diri! Berani sekali kalian bicara omong kosong denganku? Ayo, bantu aku sekarang!” Ucap Yi Yun dengan marah memandang kedua pria tersebut mengatasi semua hal yang terjadi. Dia tidak ingin membentuk kelompok dan dia yakin kalau Tian Sen pun tidak ingin ini terjadi, jadi dia dengan enggan menolak semuanya. Tapi surat di tempatnya begitu banyak sehingga dia belum istirahat selama beberapa hari ini.Dan dua pria yang ada di depannya malah dapat berlatih di paviliun bintang dengan santainya, bagaimana dia bisa menerima ini semua? Saat melihat Yi Yun marah, mereka baru bergerak untuk membantu. Karena sadar kalau Yi Yun marah, mungkin Tian Sen akan memarahi mereka juga setelah keluar nanti. Bagaimanapun Yi Yun bisa dibilang orang yang Tian Sen percayai daripada mereka dan tentu karena Yi Yun lebih pintar dari mereka sehingga Tian Sen memiliki kepercayaan tinggi padanya. Melihat keduanya ikut membantu, Yi Yun akhirnya bisa tenang karena yakin dapat menyelesaikan
“Ha? Jadi apa urusannya denganku paman Tu? Dia yang… punya…” Tian Sen tidak lagi berani mengatakan apapun, karena sudah sadar permasalahan ini bukan hanya karena Tu Si ingin mengejeknya. Tapi ini masalah yang besar jika sampai semua laki-laki muda benua barat mendengar Dewi di mata mereka pernah bersentuhan dengannya. Melihat ekspresi Tian Sen sedikit ketakutan, Tu Si dengan bahagia menepuk pundak Tian Sen. Lalu membiarkan Tian Sen melupakan masalah tersebut, karena dia sudah memberi penjelasan kepada istana suci mengenai Tian Sen. Setelah mendengar kalau ia tidak perlu di buru, Tian Sen bernafas lega dan merasa dirinya bebas kembali. Tapi Tu Si mengingatkan Tian Sen untuk lebih serius karena dalam setengah tahun lagi, pertandingan antar puncak akan diselenggarakan. Saat itu dia berharap banyak dengan kemampuan Tian Sen sehingga sekarang dihatinya Tian Sen itu pembawa keberuntungan baginya. Tapi anehnya Tian Sen merasa kalau tidak ada yang mengingat mengenai masalah pembukaan monumen
“Hahaha, saudara Tian. Aku sudah bilang pada saudara Wu sebelumnya kalau kamu tidak biasa. Tapi dia selalu mengatakan aku ini terlalu banyak omong kosong dan lemah! Sekarang aku benar-benar berterima kasih padamu karena kamu berhasil membuat saudara….” “Adik yang kurang ajar, jadi kamu selama ini ingin melihat aku kalah? Dan kamu juga berani sekali menjelaskan namaku di depan saudara Tian!” Baru saja dia akan melepaskan semua kekesalannya, sosok Wu Yan sudah menatap dan memarahinya kembali sehingga Situ We langsung tidak berani melanjutkan omong kosongnya tersebut. “Kakak Wu, aku hanya bercanda.. bercanda…” “Oh benarkah? Bagus, kalau begitu besok kau harus ikut denganku untuk berlatih di dalam paviliun bintang. Bukankah kamu belum berhasil mencapai tahap sempurna dari teknik misterius itu? Aku akan melatihmu besok dengan baik!” Ucapan Wu Yan bagaikan ancaman bagi Situ We yang orangnya kurang suka berlatih di paviliun bintang. Dia tidak suka disana karena terlalu sepi dan dingin, te
Sinar ke abu-abuan menerjang dari lingkaran tersebut ke arah pedang besar itu, saat sinar abu-abu melesat ke pedang bintang. Suasana di sekitar arena itu berubah menjadi jauh lebih mencekam dan dingin, murid-murid disana dapat merasakan perasaan kematian yang sangat dekat saat Tian Sen melepaskan serangannya. Wu Yan yang melihat sinar abu-abu itu melesat, tubuhnya gemetar tiba-tiba tapi dia tetap mengontrol pedang besar itu ke arah Tian Sen. Hanya saja, pada saat dia berpikir sinar abu-abu tidak akan dapat merusak teknik misteriusnya, sinar abu-abu itu malah dengan mudah langsung menghancurkan pedang besarnya. Dan melesat ke arahnya tanpa halangan sedikit pun, Wu Yan yang terkejut langsung menggunakan semua energinya untuk menahan sinar abu-abu tersebut. BOOOOOMMM.. Buzzzz…. “Apa ini? Kenapa serangannya sangat kuat?” Tiba-tiba saat dia sedang berpikir, serangan Tian Sen benar-benar akan menembus dirinya pada saat itu. Tapi dia tidak mau mengaku kekalahannya sebagai seorang senior