“Kita hanya dapat memeriksa semua dengan hati-hati, We Yan jangan turun jika perintahku belum turun padamu! Tetap disisiku,” Ucap sang raja kepada We Yan, keduanya setuju dan tidak akan turun tangan sampai raja sendiri yang meminta mereka untuk turun tangan. Dan setelah rapat selesai, pasukan kerajaan chu juga mulai bergerak sesuai rencana dari sang raja. meskipun mereka tidak di minta untuk menyerang langsung dan malah di tugaskan untuk bertahan, ada sedikit ketidaksenangan di mata banyak pasukan dengan perintah sang raja. ANdai kata mereka menyerang sekarang mungkin saja mereka dapat mengalahkan pangeran kedua, hanya saja itu sebelum informasi keluar. Setelah informasi baru keluar yang menjelaskan kalau pangeran mempunya sosok kuat di belakangnya membuat semua pasukan lebih waspada dan tidak lagi menyebut raja terlalu baik. Dan informasi itu sudah mereka lihat sendiri kenyataannya dari formasi besar yang tiba-tiba menyelimuti kota yang dibawah perintah pangeran kedua. Dan saat ini
Dia tidak tahu apakah yang dikatakan Tian Sen benar atau tidak, tapi saat melihat ekspresi serius Tian Sen untuk pertama kalinya. Apa yang dirasakan anaknya ada benarnya tapi sekarang adalah situasi yang cukup berbahaya bagi anaknya kembali. Alasan lain juga karena kerajaan Zao bisa saja menyerang dan anaknya memiliki sedikit kelebihan saat memimpin pasukan. Apalagi anaknya memiliki monster-monster yang sekuat ranah golden core juga, itulah alasan dia ingin Tian Sen tinggal disini untuk menjaga perbatasan dan kota baru. Hanya saja, anaknya tidak pernah berbohong di saat ekspresi seperti itu tampaknya memang ada sesuatu di balik penyerangan pangeran kedua. “Baiklah, ibu bisa mengizinkan kamu ikut dengan ibu. Tapi apa kamu serius? Alasan ibu ingin kamu tetap disini memang karena ibu berharap kamu bisa melindungi perbatasan dengan monster tingkat empat itu!” “Tenang ibu, kalau aku kembali biarkan jenderal timur tetap disini. Dan untuk monster yang ada padaku, semua akan aku serahkan ke
BOOOOOMMM….“Hahahaha, kalian semua harusnya memilih pangeran kedua. Hanya dia yang dapat di sebut sebagai raja baru!” Ucap seorang komandan memandang pasukan kerajaan Chu yang menyerang benteng sisi pangeran kedua. Mereka kali ini telah menjadi jauh lebih kuat bahkan ranah mereka para komandan Sudah mencapai ranah golden core tingkat awal. Karena itulah mereka dapat dengan sombong menyebutkan kalau hanya pangeran kedua yang layak untuk jadi seorang pangeran. Bahkan raja Chu yang sekarang tidak layak disebut sebagai raja karena tidak punya hati kepada para bangsawan. Tentu saja itu alasan yang omong kosong, raja Chu tidak pernah memihak siapapun. Dan jika memang orang itu salah dia akan tetap menghukumnya tidak peduli bangsawan atau tidaknya. “Raja tidak pernah salah, kalian bajingan yang menggunakan status kalianlah yang salah! Berani sekali kalian menghina raja Yang penuh kebijaksanaan!” Ucap jenderal ibukota yang tampak sangat membenci pengkhianat seperti mereka.Selama hidupnya,
“Itu karena aku pernah melihatnya! Aku pernah mengalami hal itu saat aku masih di dalam kekuatan disana, mereka benar-benar bajingan yang tidak akan pernah peduli dengan nyawa orang lain. Bahkan jika mereka bisa menggunakan nyawa teman mereka sebagai alat pembunuhan, mereka pasti akan melakukannya!” Tegas We Yan menjelaskan seberapa berbahaya kelompok yang dia hadapi dulu. Dan kali ini orang-orang itu muncul di wilayah terpencil yang membuatnya juga bingung, setahu dia kelompok yang dulu membuat semua kekuatan benua tidak akan peduli dengan negara kecil seperti mereka. Tapi sekarang itu berbeda, dia melihat sendiri formasi darah yang termasuk ke dalam formasi paling kejam dan terlarang di benua. Formasi itu sangat kejam, karena setelah di aktifkan oleh si pengguna maka semua orang yang ada di dalam secara perlahan akan mati dengan sendirinya. Kematian secara tidak sadar lalu tubuh mereka juga akan terus mengurus sampai akhirnya hanya tersisa kulit luar serta tulang mereka. Dan formas
“Itu cukup sulit nak! Tapi jika mau mungkin ibu bisa melakukannya. Hanya saja butuh bantuanmu sedikit!” Jelas ibu Tian Sen yang seolah memiliki suatu ide untuk menghancurkan formasi darah. Hanya saja memang tampaknya butuh bantuan Tian Sen untuk melakukan rencana tersebut apapun yang terjadi. Tian Sen mengangguk, meski tidak tahu apa yang sedang ibunya rencanakan tetap saja jika bisa menghancurkan formasi ini akan membuatnya sangat senang untuk bertindak. Tiba-tiba pikirannya jatuh kepada pangeran kedua yang dulu pernah membuat masalah dengannya, meski hanya sekali tapi Tian Sen akan tetap mengingatnya. Apa yang terjadi dulu juga belum selesai karena jenderal Ning menghalanginya jika tidak sudah lama pangeran kedua mati. Ibunya menjelaskan apa yang harus dilakukan olehnya, ia hanya perlu memasukan qi api miliknya ke dalam pedang sang ibu. Lalu, selanjutnya biarkan dia yang bertindak, tidak tahu apakah berhasil atau tidak tapi yang pasti layak untuk di coba sekarang. “Ibu, maksudnya
Semua pasukan pangeran kedua melihat tidak ada satupun pasukan kerajaan Chu di luar, mereka menjadi bingung tapi karena kelelahan beberapa dari mereka langsung jatuh. Apalagi mereka juga melihat teman sendiri perlahan mengering tanpa ada darah atau daging di tubuh yang mati itu. Tapi mereka tampak tidak peduli dan kembali ke posisi dimana mereka di tugaskan, di saat yang sama pangeran kedua pemberi perintah duduk di kursinya tapi matanya menjadi lebih kosong lagi. Seolah dia benar-benar tidak hidup selama ini terlebih pangeran kedua terasa tidak lagi punya nyawa di dalam tubuhnya. “Kau benar-benar berguna nak! Hehehe, meski kau akan mati tapi sampai mati pun harus ada gunanya. Jadi bersabarlah dan lihatlah bagaimana impian mu menjadi raja tercapai, tentu.. itu adalah raja kematian!” Ucap guru besar memandang ke pangeran kedua yang tidak lagi punya kekuatan ataupun jiwa melawan guru besar. Sejak semua manusia memasuki formasi darah, sejak itulah mereka tidak lagi punya hak untuk hidup
Dari kata-kata guru besar jelas dia sangat marah karena formasi darah hancur dan itu bukan hanya kemarahan biasa, dia benar-benar sangat marah sampai ingin menghancurkan semua yang ada di kerajaan Chu. Ekspresi We Yan dan jenderal Ning terkejut melihat guru besar pangeran kedua memiliki kekuatan besar. Setahu mereka guru besar pangeran kedua tidak punya kekuatan apapun sejak dua puluh tahun yang lalu tapi sekarang dia tiba-tiba memiliki kultivasi membuat We Yan menjadi sadar kalau semua yang terjadi di kerajaan termasuk sifat pangeran kedua ada hubungannya dengan dia. “Aku tidak menyangka kalau itu adalah kamu guru besar. Tidak, kamu mungkin sekelompok dendam makhluk asing itu bukan?” Tanya We Yan menatapnya dengan niat membunuh, bagi dunia ini Makhluk asing adalah musuh besar mereka yang harus di musnahkan. Bukan hanya karena mereka berasal dari dunia lain tapi karena mereka sangat berbahaya bagi manusia yang hidup di dunia ini. We Yan ingat sekali pernah terjadi pembunuhan besar-be
BOOOOOMMM…“AGH!” Melihat beberapa raksasa muncul membuat semua orang yang ada disana terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau ada mayat raksasa yang bisa muncul dari bawah tanah begitu saja. Dan lagi, kekuatan para monster sungguh melebihi seorang di ranah pemurnian tubuh, bahkan jika tubuhnya terpotong bagian terpotong itu akan menjadi tubuh lain yang seukuran dengan manusia biasa. Semakin dilihat perang yang awalnya bisa dimenangkan sekarang malah mereka terdesak, karena kemunculan tiba-tiba mayat raksasa yang bahkan sulit ditangani oleh para komandan. Tian Sen melihat kalau mayat-mayat itu makin banyak akhirnya turun tangan melepaskan sisa monster yang memiliki darah phoenix di dalam tubuh mereka. Meski tidak sekuat Tian Sen tapi itu sudah cukup untuk menghadapi masalah yang ada di kerajaan Chu dimana mayat-mayat semakin berkembang di bawah sana.“Bantu mereka, gunakan api atau hancurkan mereka berkeping-keping. Jangan biarkan mereka terus bermunculan!” Ucap Tian Sen ke
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k