Share

115. Tidak boleh!

Penulis: kirito
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 13:57:31

“Baiklah, kalau begitu sampai disini dulu. Kamu tunggu di perbatasan dan lindungi perbatasan selama waktu ke depan. Karena mungkin kerjaan Zao bisa saja menyerang kembali pada saat ini untuk mendapatkan wilayah mereka!” Ucap sang ibu menatap Tian Sen dengan serius. Meski anaknya telah berhasil mengalahkan dan mendapatkan perbatasan Zao tapi tidak ada yang tidak mungkin kalau kerajaan Zao menggila.

Tian Sen paham itu, pada akhirnya ia hanya dapat tinggal disana karena ibu angkatnya meminta untuk tidak pergi. Sedangkan saat itu ibu angkatnya pergi bicara dengan jenderal timur, ia hanya dibiarkan berlutut dengan tidak berdaya di lantai. Setelah hari itu, perbatasan kerajaan Zao berubah menjadi perbatasan timur kerajaan Chu. Berita kekalahan kerajaan Zao itu sampai ke telinga sang raja dan bahkan raja Chu serta pangeran kedua sudah mendengar beritanya. Tentu mereka menunjukkan ekspresi berbeda-beda satu sama lain, ada yang marah, ada yang kesal dan ada yang senang mendengar berita perbat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
latteung35
hadeh.... 1 bab lg bisa jadi ni .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   116. Guru besar pangeran kedua

    “Kita hanya dapat memeriksa semua dengan hati-hati, We Yan jangan turun jika perintahku belum turun padamu! Tetap disisiku,” Ucap sang raja kepada We Yan, keduanya setuju dan tidak akan turun tangan sampai raja sendiri yang meminta mereka untuk turun tangan. Dan setelah rapat selesai, pasukan kerajaan chu juga mulai bergerak sesuai rencana dari sang raja. meskipun mereka tidak di minta untuk menyerang langsung dan malah di tugaskan untuk bertahan, ada sedikit ketidaksenangan di mata banyak pasukan dengan perintah sang raja. ANdai kata mereka menyerang sekarang mungkin saja mereka dapat mengalahkan pangeran kedua, hanya saja itu sebelum informasi keluar. Setelah informasi baru keluar yang menjelaskan kalau pangeran mempunya sosok kuat di belakangnya membuat semua pasukan lebih waspada dan tidak lagi menyebut raja terlalu baik. Dan informasi itu sudah mereka lihat sendiri kenyataannya dari formasi besar yang tiba-tiba menyelimuti kota yang dibawah perintah pangeran kedua. Dan saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   117. Sangat ingin kembali

    Dia tidak tahu apakah yang dikatakan Tian Sen benar atau tidak, tapi saat melihat ekspresi serius Tian Sen untuk pertama kalinya. Apa yang dirasakan anaknya ada benarnya tapi sekarang adalah situasi yang cukup berbahaya bagi anaknya kembali. Alasan lain juga karena kerajaan Zao bisa saja menyerang dan anaknya memiliki sedikit kelebihan saat memimpin pasukan. Apalagi anaknya memiliki monster-monster yang sekuat ranah golden core juga, itulah alasan dia ingin Tian Sen tinggal disini untuk menjaga perbatasan dan kota baru. Hanya saja, anaknya tidak pernah berbohong di saat ekspresi seperti itu tampaknya memang ada sesuatu di balik penyerangan pangeran kedua. “Baiklah, ibu bisa mengizinkan kamu ikut dengan ibu. Tapi apa kamu serius? Alasan ibu ingin kamu tetap disini memang karena ibu berharap kamu bisa melindungi perbatasan dengan monster tingkat empat itu!” “Tenang ibu, kalau aku kembali biarkan jenderal timur tetap disini. Dan untuk monster yang ada padaku, semua akan aku serahkan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   118. Formasi darah

    BOOOOOMMM….“Hahahaha, kalian semua harusnya memilih pangeran kedua. Hanya dia yang dapat di sebut sebagai raja baru!” Ucap seorang komandan memandang pasukan kerajaan Chu yang menyerang benteng sisi pangeran kedua. Mereka kali ini telah menjadi jauh lebih kuat bahkan ranah mereka para komandan Sudah mencapai ranah golden core tingkat awal. Karena itulah mereka dapat dengan sombong menyebutkan kalau hanya pangeran kedua yang layak untuk jadi seorang pangeran. Bahkan raja Chu yang sekarang tidak layak disebut sebagai raja karena tidak punya hati kepada para bangsawan. Tentu saja itu alasan yang omong kosong, raja Chu tidak pernah memihak siapapun. Dan jika memang orang itu salah dia akan tetap menghukumnya tidak peduli bangsawan atau tidaknya. “Raja tidak pernah salah, kalian bajingan yang menggunakan status kalianlah yang salah! Berani sekali kalian menghina raja Yang penuh kebijaksanaan!” Ucap jenderal ibukota yang tampak sangat membenci pengkhianat seperti mereka.Selama hidupnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   119. aku benarkan ibu?

    “Itu karena aku pernah melihatnya! Aku pernah mengalami hal itu saat aku masih di dalam kekuatan disana, mereka benar-benar bajingan yang tidak akan pernah peduli dengan nyawa orang lain. Bahkan jika mereka bisa menggunakan nyawa teman mereka sebagai alat pembunuhan, mereka pasti akan melakukannya!” Tegas We Yan menjelaskan seberapa berbahaya kelompok yang dia hadapi dulu. Dan kali ini orang-orang itu muncul di wilayah terpencil yang membuatnya juga bingung, setahu dia kelompok yang dulu membuat semua kekuatan benua tidak akan peduli dengan negara kecil seperti mereka. Tapi sekarang itu berbeda, dia melihat sendiri formasi darah yang termasuk ke dalam formasi paling kejam dan terlarang di benua. Formasi itu sangat kejam, karena setelah di aktifkan oleh si pengguna maka semua orang yang ada di dalam secara perlahan akan mati dengan sendirinya. Kematian secara tidak sadar lalu tubuh mereka juga akan terus mengurus sampai akhirnya hanya tersisa kulit luar serta tulang mereka. Dan formas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   120. Membantu Ibu

    “Itu cukup sulit nak! Tapi jika mau mungkin ibu bisa melakukannya. Hanya saja butuh bantuanmu sedikit!” Jelas ibu Tian Sen yang seolah memiliki suatu ide untuk menghancurkan formasi darah. Hanya saja memang tampaknya butuh bantuan Tian Sen untuk melakukan rencana tersebut apapun yang terjadi. Tian Sen mengangguk, meski tidak tahu apa yang sedang ibunya rencanakan tetap saja jika bisa menghancurkan formasi ini akan membuatnya sangat senang untuk bertindak. Tiba-tiba pikirannya jatuh kepada pangeran kedua yang dulu pernah membuat masalah dengannya, meski hanya sekali tapi Tian Sen akan tetap mengingatnya. Apa yang terjadi dulu juga belum selesai karena jenderal Ning menghalanginya jika tidak sudah lama pangeran kedua mati. Ibunya menjelaskan apa yang harus dilakukan olehnya, ia hanya perlu memasukan qi api miliknya ke dalam pedang sang ibu. Lalu, selanjutnya biarkan dia yang bertindak, tidak tahu apakah berhasil atau tidak tapi yang pasti layak untuk di coba sekarang. “Ibu, maksudnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   121. Kekuatan Xu Lia

    Semua pasukan pangeran kedua melihat tidak ada satupun pasukan kerajaan Chu di luar, mereka menjadi bingung tapi karena kelelahan beberapa dari mereka langsung jatuh. Apalagi mereka juga melihat teman sendiri perlahan mengering tanpa ada darah atau daging di tubuh yang mati itu. Tapi mereka tampak tidak peduli dan kembali ke posisi dimana mereka di tugaskan, di saat yang sama pangeran kedua pemberi perintah duduk di kursinya tapi matanya menjadi lebih kosong lagi. Seolah dia benar-benar tidak hidup selama ini terlebih pangeran kedua terasa tidak lagi punya nyawa di dalam tubuhnya. “Kau benar-benar berguna nak! Hehehe, meski kau akan mati tapi sampai mati pun harus ada gunanya. Jadi bersabarlah dan lihatlah bagaimana impian mu menjadi raja tercapai, tentu.. itu adalah raja kematian!” Ucap guru besar memandang ke pangeran kedua yang tidak lagi punya kekuatan ataupun jiwa melawan guru besar. Sejak semua manusia memasuki formasi darah, sejak itulah mereka tidak lagi punya hak untuk hidup

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   122. Pasukan mayat

    Dari kata-kata guru besar jelas dia sangat marah karena formasi darah hancur dan itu bukan hanya kemarahan biasa, dia benar-benar sangat marah sampai ingin menghancurkan semua yang ada di kerajaan Chu. Ekspresi We Yan dan jenderal Ning terkejut melihat guru besar pangeran kedua memiliki kekuatan besar. Setahu mereka guru besar pangeran kedua tidak punya kekuatan apapun sejak dua puluh tahun yang lalu tapi sekarang dia tiba-tiba memiliki kultivasi membuat We Yan menjadi sadar kalau semua yang terjadi di kerajaan termasuk sifat pangeran kedua ada hubungannya dengan dia. “Aku tidak menyangka kalau itu adalah kamu guru besar. Tidak, kamu mungkin sekelompok dendam makhluk asing itu bukan?” Tanya We Yan menatapnya dengan niat membunuh, bagi dunia ini Makhluk asing adalah musuh besar mereka yang harus di musnahkan. Bukan hanya karena mereka berasal dari dunia lain tapi karena mereka sangat berbahaya bagi manusia yang hidup di dunia ini. We Yan ingat sekali pernah terjadi pembunuhan besar-be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   123. Memanggil makhluk asing

    BOOOOOMMM…“AGH!” Melihat beberapa raksasa muncul membuat semua orang yang ada disana terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau ada mayat raksasa yang bisa muncul dari bawah tanah begitu saja. Dan lagi, kekuatan para monster sungguh melebihi seorang di ranah pemurnian tubuh, bahkan jika tubuhnya terpotong bagian terpotong itu akan menjadi tubuh lain yang seukuran dengan manusia biasa. Semakin dilihat perang yang awalnya bisa dimenangkan sekarang malah mereka terdesak, karena kemunculan tiba-tiba mayat raksasa yang bahkan sulit ditangani oleh para komandan. Tian Sen melihat kalau mayat-mayat itu makin banyak akhirnya turun tangan melepaskan sisa monster yang memiliki darah phoenix di dalam tubuh mereka. Meski tidak sekuat Tian Sen tapi itu sudah cukup untuk menghadapi masalah yang ada di kerajaan Chu dimana mayat-mayat semakin berkembang di bawah sana.“Bantu mereka, gunakan api atau hancurkan mereka berkeping-keping. Jangan biarkan mereka terus bermunculan!” Ucap Tian Sen ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   168. Serangan roh dari cermin cahaya

    “Benar-benar tidak bisa aku temukan! Apa yang terjadi? Tidak, tunggu! Kalau anak ini punya kemampuan untuk menahan es milikku di lembah maka…” tiba-tiba dia memikirkan sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya menemukan jiwa milik Tian Sen, kemungkinan lain karena jiwa Tian Sen berada di tempat lain dalam ruang kesadarannya karena sedikit kemungkinan para jenius memiliki ruang kesadaran yang lain sebagai tempat untuk menyelamatkan jiwa aslinya dari bahaya seperti ini. Tentu mungkin saja Tian Sen tidak tahu kalau dia dalam bahaya hanya karena biasanya itu terdeteksi oleh laut kesadarannya yang lain maka dipindahkan ke ruang kedua. Segera dia fokus mencari celah dimana kemungkinan ruang kesadaran lain milik Tian Sen berada, dan tidak butuh waktu lama dia menemukan dimana jiwa Tian Sen tinggal. Tanpa memikirkan apapun lagi kecuali menghancurkan jiwa itu, dia segera menerobos masuk secara paksa ke dalam sana. Sehingga ruang kesadaran kedua Tian Sen langsung hancur dengan mudahnya lalu me

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   167. Memberikan warisan

    “Eh?” Tian Sen yang sudah bermeditasi selama beberapa hari tersadar oleh sesuatu yang membuat hatinya sedikit gelisah. Dan matanya tiba-tiba menatap langsung ke arah makhluk yang membeku, meski makhluk itu membeku Tian Sen dapat merasakan kalau dia masih hidup. Dan juga matanya melihat kalau makhluk itu pun tidak terlalu tua dari struktur tulang dalam tubuhnya hanya saja kenapa dia ada disini? Dan untuk apa dia ada disini? Pertanyaan itu sungguh membuat Tian Sen sangat penasaran tapi selama ini ia belum bisa mencari tahu kebenaran dari semua hal tersebut. Tapi setelah ia selesai menyerap semua energi dalam kolam, suara itu sekali lagi berbicara padanya kalau telah lolos di ujian pertama. Tian Sen mengangguk dan siap memulai ujian kedua, tes ujian kedua adalah hal yang juga terlihat mudah bagi Tian Sen m yaitu dimana ia hanya perlu duduk di lembah api. Lembah api sesuatu yang ada di bawah gua tersebut dan benar-benar memiliki suhu terpanas disana berbeda saat berada di atas. Tian Sen

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   166. tidak tahan dengan godaan

    “Baik tuan muda, aku akan segera menyiapkan semuanya! Agar kita bisa berangkat segera,” ucapnya dengan tenang dan serius dalam menjalankan perintah dari tuan mudanya tersebut. Bagaimanapun tuan muda ini meskipun dia hanya tuan muda tapi statusnya sangat tinggi di dalam negaranya jadi tidak ada yang berani membuat masalah atau bahkan melawan perintah dari pemuda ini. Di saat yang sama kekuatannya juga jauh lebih kuat bahkan mereka mungkin bisa bersaing dengan kerajaan super, hanya saja karena itu cuman ada tuan muda membuat mereka tidak terlalu kuat melawan kerajaan super yang rata-rata ranahnya di atas qi condensation. Setelah semua anggotanya pergi, sesosok wanita muncul di belakang pemuda itu dengan pakaian yang sangat terbuka. Hampir hanya terlihat bagian pahanya ke atas yang tertutup, pakaian atasnya juga sedikit memperlihatkan dadanya yang cukup besar tersebut. Dia membelai tubuh pemuda itu sambil menyentuh dagunya lalu berkata dengan nada menggoda tepat di depan mata pemuda ters

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   165. Kesedihan tiga orang

    “Saudara Fu, dia benar-benar mati!” Wanita muda yang meringkuk di sebuah gua jauh dari kebisingan menangis karena sedih. Dia kehilangan satu temannya karena kesalahan yang mereka bersama perbuat, dua orang lainnya duduk dengan ekspresi sedih juga. Mereka tidak tahu kalau masalah ini akan membuat masalah besar bagi mereka bersama dan berakhir dengan kematian salah satu dari teman mereka. Padahal mereka hanya mengambil beberapa sisa dari harta yang saat itu ada, kalau bukan karena Fu Ran yang membantu mereka kabur mungkin mereka semua sudah mati saat itu. “Andai saja saudara Tian bersama kita! Mungkin kita masih bisa bertahan,” ucap Chen An dengan ekspresi sangat sedih, dia benar-benar menyesal karena Tian Sen tidak ada. Mereka juga tahu kalau Tian Sen terpisah karena tidak mendapatkan jimat yang seharusnya dapat mengeluarkan mereka di tempat sama. Tapi karena Tian Sen tidak dapat, membuatnya jatuh ke tempat yang paling jauh dari posisi mereka saat ini. Jika memungkinkan mereka berhara

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   164. Makhluk aneh dan kolam

    “Ba… Bagaimana ada ras seperti ini di Medan perang?” Tanya Tian Sen dengan rasa tidak percaya melihat sosok yang meringkuk tersebut. Sudah jelas kalau sosok itu bukanlah manusia, monster, iblis ataupun hantu, ini jauh dibandingkan dengan ketiganya. Sesuatu yang bahkan Tian Sen sendiri hanya tahu karena membaca sesuatu secara tidak sengaja di dalam buku kuno milik orangtua kandungnya yang berisi semua hal di dunia ini serta gambar beberapa monster legenda. “Hooo, kamu tahu makhluk ini? Seharusnya tidak ada yang tahu mengenai keberadaannya di dunia tingkat rendah ini. Apa kamu memiliki hubungan dengan dunia atas?” Tanya suara yang selalu terdengar tapi tidak ada sosoknya disana sehingga Tian Sen tidak menjawab dan hanya diam saja. Saat melihat Tian Sen hanya diam, suara itu sekali lagi menjelaskan kepada Tian Sen kalau semua yang terjadi di lembah es karena dirinya. Tentu masalah yang terjadi pada Tian Sen tidak termasuk, yang dia maksud adalah penjagaan dari banyak monster di sekitar

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   163. Suara di dalam gua

    “Itu… Dia mungkin akan membaik beberapa hari lagi ayah, sekarang dia sudah mulai menerima semuanya!” Jawab sang putri dengan ekspresi yang sedih, meski masalah keluarga selesai sekarang ibunya masih menderita akibat pangeran kedua. Tidak hanya ibunya kecewa karena pengkhianatan kakak keduanya tersebut bahkan ternyata anak yang di rawat oleh sang ibu sekarang malah bukan anak kandung dari ibunya sendiri. Berapa hancur hati sang ibu setelah mengetahui hal tersebut? Dan bagaimana bisa seorang ibu bisa menerima di saat ada yang mengatakan kalau anaknya mati setelah lahir oleh musuh mereka? “Huf… mereka memang kejam! Ayah benar-benar terlalu lembut selama ini, tidak hanya membuat keluarga kita menderita bahkan negara kita juga menderita karena masalah tersebut. Maaf.. maafkan ayah!” Raja Chu dengan ekspresi sangat sedih meminta maaf kepada putri tercintanya itu. Putri melihat ekspresi sang ayah langsung memeluk dan menangis di pelukan sang ayah yang sudah terlalu banyak menanggung beban d

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   162. Kesalahan

    BOOOOOMMM…“Raja, tenangkan amarahmu!” Jenderal Ning melihat raja Chu sangat marah menjadi takut. Dia takut kalau raja Chu menyakiti dirinya sendiri pada saat dimana mereka dalam suasana yang mencekam dengan tiga kerajaan lain. Meskipun dia tahu alasan kenapa raja begitu marah tapi dia berharap sang raja bisa tetap tenang dan mendinginkan kepala demi kerajaan Chu yang sekarang mungkin dalam bahaya. Tapi seorang raja dan juga seseorang yang sangat mencintai rakyatnya apalagi perwakilan kerajaan, saat dia mendengar salah satu mati belum lama saat perang seratus kerajaan di mulai. Bagaimana bisa dia menerima itu semua? Terlebih lagi dia merasakan kalau yang lain masih berada di dalam bahaya, karena beberapa kali lampu jiwa mereka kadang-kadang redup.Tentu saja dia tidak tahu keadaan Tian Sen, tapi dari batu yang diberikan We Yan berisi darah Tian Sen. Tidak ada tanda-tanda kalau pemuda itu terluka atau dalam bahaya menjelaskan kalau Tian Sen masih dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sep

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   161. Lubang yang dalam

    “Cih, kalian semua mati begitu saja dan apa-apaan ini? Cuman ini harta yang kalian miliki?” Tian Sen yang berhasil membunuh sisa dari kelompok Shi Kun sangat kecewa karena hanya mendapatkan sedikit harta dari dalam kantong penyimpanan orang-orang ini. Anehnya setiap anak muda membawa kantong penyimpanan bukan cincin spesial seperti milik Tian Sen yang dapat menampung banyak harta dan lagi cincin Tian Sen tidak bisa dilihat oleh orang lain kecuali dirinya sendiri. Tian Sen tidak pernah bertemu orang menggunakan cincin sama dengannya kecuali sang kakek tapi cincin kakek tidak memiliki kapasitas sebesar miliknya. “Aku tidak menyangka kalau diriku benar-benar merugi, dan lagi apa-apaan benda yang ada di dalam sana? Apakah itu sebuah warisan atau cuman jebakan?” Tian Sen tidak tahu apa yang ada di dalam lubang hitam yang terlihat menakutkan itu. Tapi yang jelas pasti berbahaya jika masuk tanpa tahu sesuatu, apalagi dia sudah sangat ceroboh tadi kalau bukan karena tangan batu itu mungkin s

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   160. Tangan batu raksasa

    “PUFFFF! Bagaimana bisa kamu melakukannya? Tidak, ini adalah…” Di belakang Tian Sen tiba-tiba dia melihat bayangan phoenix dengan mata biru yang seharusnya mata seekor phoenix adalah merah menyala. Itu benar-benar berbeda dari bayangannya yang dia lihat dalam buku kuno tentang phoenix makhluk abadi, di depannya entah kenapa mirip dengan beast yang tidak dikenal bahkan oleh orang-orang di dunia ini. Tapi bagaimana bisa ada garis keturunan seperti itu dalam medan perang ini? Seharusnya mereka tidak datang begitu saja kesini kecuali jika memang pria ini terlahir dari kerajaan Chu dan telah tinggal sejak dia lahir.“Kalian semua bukan apa-apanya di bandingkan diriku!”BOOOOOOMMMMMMMMMGGRAAAAAAARRRRRRRDari bawah tanah sebelum Tian Sen melancarkan serangan, ledakan besar terjadi dan membuat formasi yang telah retak itu hancur seketika. Dan sebuah tangan raksasa muncul yang langsung berusaha menankgap Tian Sen tapi dengan sayap phoenixnya Tian Sen berhasil kabur dari tangan raksasa tersebu

DMCA.com Protection Status