Share

122. Pasukan mayat

Penulis: kirito
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 13:35:49

Dari kata-kata guru besar jelas dia sangat marah karena formasi darah hancur dan itu bukan hanya kemarahan biasa, dia benar-benar sangat marah sampai ingin menghancurkan semua yang ada di kerajaan Chu. Ekspresi We Yan dan jenderal Ning terkejut melihat guru besar pangeran kedua memiliki kekuatan besar. Setahu mereka guru besar pangeran kedua tidak punya kekuatan apapun sejak dua puluh tahun yang lalu tapi sekarang dia tiba-tiba memiliki kultivasi membuat We Yan menjadi sadar kalau semua yang terjadi di kerajaan termasuk sifat pangeran kedua ada hubungannya dengan dia.

“Aku tidak menyangka kalau itu adalah kamu guru besar. Tidak, kamu mungkin sekelompok dendam makhluk asing itu bukan?” Tanya We Yan menatapnya dengan niat membunuh, bagi dunia ini Makhluk asing adalah musuh besar mereka yang harus di musnahkan. Bukan hanya karena mereka berasal dari dunia lain tapi karena mereka sangat berbahaya bagi manusia yang hidup di dunia ini. We Yan ingat sekali pernah terjadi pembunuhan besar-be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   123. Memanggil makhluk asing

    BOOOOOMMM…“AGH!” Melihat beberapa raksasa muncul membuat semua orang yang ada disana terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka kalau ada mayat raksasa yang bisa muncul dari bawah tanah begitu saja. Dan lagi, kekuatan para monster sungguh melebihi seorang di ranah pemurnian tubuh, bahkan jika tubuhnya terpotong bagian terpotong itu akan menjadi tubuh lain yang seukuran dengan manusia biasa. Semakin dilihat perang yang awalnya bisa dimenangkan sekarang malah mereka terdesak, karena kemunculan tiba-tiba mayat raksasa yang bahkan sulit ditangani oleh para komandan. Tian Sen melihat kalau mayat-mayat itu makin banyak akhirnya turun tangan melepaskan sisa monster yang memiliki darah phoenix di dalam tubuh mereka. Meski tidak sekuat Tian Sen tapi itu sudah cukup untuk menghadapi masalah yang ada di kerajaan Chu dimana mayat-mayat semakin berkembang di bawah sana.“Bantu mereka, gunakan api atau hancurkan mereka berkeping-keping. Jangan biarkan mereka terus bermunculan!” Ucap Tian Sen ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   124. Kenapa terlambat?

    BOOOOOOMMMMMBaik We Yan dan Xu Lia benar-benar tidak dapat melawan sosok makhluk asing itu dengan kekuatan mereka, bahkan meski mereka menggunakan semuanya. Tian Sen melihat hal itu gemetar tidak berdaya, kekuatannya benar-benar lemah dibandingkan sosok We Yan maupun Xu Lia. Melihat apa yang terjadi Tian Sen sangat takut kehilangan kedua orangtua angkatnya tersebut. Dia ingin menyelamatkan mereka meski tidak bisa menyelamatkan yang lain karena hanya mereka yang dapat dianggap keluarga bagi Tian Sen. Jika mereka terluka lagi Tian Sen siap untuk mengorbankan hidupnya untuk mereka, tidak ada lagi yang di inginkan TIan Sen selain jangan sampai kehilangan keluarganya. BOOOOOMMMMMM“Puf!”“Ayah, Ibu!” Tian Sen melihat kalau keduanya benar-benar tidak sanggup melawan makhluk asing itu. Tapi saat dia mendekat keduanya menyuruhnya untuk menjauh, mereka bahkan meminta Tian Sen untuk pergi kabur jika nanti mereka benar-benar tidak mampu menahan sosok itu. Xu Lia juga tampak dalam posisi sulit,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   125. Ayah yang di benci

    “Benar-benar mengejutkan!” Ucap pria paruh baya memandang anaknya sedikit lalu memandang ke arah makhluk asing yang bersama guru besar di langit. Sedikit menoleh, ternyata di wilayah kecil juga terjadi hal yang sama dengan beberapa wilayah yang tidak di pedulikan pulau utama. Memikirkan saja sedikit membuatnya kerepotan jika sampai hal dulu terulang kembali, jadi dengan melepaskan energinya seluruh mayat hidup yang tadi masih bergerak dan memiliki kekuatan bertarung langsung kehilangan kehidupan mereka. Dan tubuh mereka juga jatuh ke tanah tanpa ada gerakan sedikitpun, mereka yang tubuhnya memang manusia biasa langsung lenyap karena bersentuhan dengan qi murni dari pria paruh baya tersebut. “Kau, apa yang kau lakukan pada hartaku? Berani sekali kau!” Teriak guru besar sangat marah melihat semua usahanya benar-benar hilang oleh pria tersebut. “Usahamu? Tidak, kamu tidak perlu untuk membicarakan usahamu lagi. Karena ini akan jadi akhir darimu!” Ucap pria paruh baya itu memandang ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   126. Tidak ada petunjuk siapa ya g melakukannya

    “Huf.. We Yan, anak ini memang dalam bahaya, tapi aku punya cara untuk menyelamatkannya. Apa kamu punya tempat?” tanya Pria Paruh baya itu menatap ke arah We Yan. Tampak memahami keadaan, We yan mengangguk dan dengan sopan membawa mertuanya itu ke rumah tempat dimana dia tinggal tentu saja tidak akan sebesar milik keluarga Xu di pulau utama. Tapi itu layak menjadi tempat tinggal bagi orang seperti dia, Tian Sen atau bahkan istrinya yang memang sangat ingin tinggal disana.“Rumah yang bagus! Baiklah, kalian bisa keluar dan tinggalkan aku berdua dengannya!” Ucap Ayah Xu Lia dengan ekspresi santai menatap We Yan serta anaknya tersebut. Tapi tampak Xu Lia tidak ingin pergi kalau tidak ada We Yan dia pasti tetap bersikeras untuk tinggal di dalam sana bersama dengan anaknya. “Nak, kau benar-benar beruntung!” Ucap Orang tua itu melihat Tian Sen yang tidak sadarkan diri itu. Dia bisa melihat kondisi Tian Sen kalau tidak dibantu oleh qi anaknya bisa saja dia mati tapi karena bantuan Xu Lia me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   127. Penderitaan saudara ipar

    “Jadi, tidak ada jejak dari aura tebasan mereka begitu? Apa mungkin mereka berasal dari kerajaan ini? Seperti pasukan kerajaan?” We Yan awalnya berpikir seperti itu juga tapi dia bisa merasakan dari mayat itu kalau orang desa disana memiliki kekuatan yang cukup. Setidaknya ada ranah Yuan qi disana sehingga tebakan kalau kerajaan Chu yang menyerang di hilangkan oleh We Yan. Tentu ada penggantinya yaitu orang dari pulau utama atau benua lain yang dia sendiri tidak pernah lihat.Mendengar kemungkinan ada orang dari benua lain, mertua We Yan malah menggelengkan kepalanya seolah tidak mungkin itu terjadi. Untuk mereka agar dapat melintasi benua sangat sulit, hampir mustahil meskipun memiliki kekuatan sekuat dirinya. Perbatasan mereka langsung laut tak berujung sehingga mereka bisa langsung berhadapan dengan Monster-monster atau manusia laut yang hidup di dalam lautan dalam. We Yan juga berpikir demikian tapi meski mereka tidak mungkin untuk sampai kesini kecuali menggunakan kapal besar yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   128. Sosok yang kuat

    “Kau harusnya paham kalau adik tidak mungkin bisa kembali semudah itu. Apalagi dengan perkataan sang ayah seperti itu pasti membuat adik sakit!” Ucap sang kakak tertua menghela nafas tidak berdaya memikirkan yang terjadi pada adiknya dulu. Jika saja ayah mereka lebih lembut mungkin mereka tidak akan perlu kehilangan adiknya disini. Lalu masalah dalam rumah mungkin bisa saja selesai lebih cepat dibandingkan dengan sekarang, karena setiap kali ada rapat keluarga sang ayah akan selalu menggunakan berbagai alasan untuk meninggalkan mereka menyelesaikan semuanya. “Benar, tapi apalagi yang dapat kita lakukan? Kakak, apa masalah yang terjadi itu benar? Mereka muncul lagi?” Si adik langsung beralih ke masalah lain yang membahas mengenai musuh alami mereka. Kali ini mereka mendapatkan informasi terbaru kalau sesuatu hal besar terjadi di salah satu kota kecil yang terletak di ujung pulau utama. Dan semua orang di kota itu menghilang, kota menjadi kota mati yang seperti sudah lama ditinggalkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   129. Meminta bantuan Tian Sen

    “Eh. sebulan? Tidak mungkin bukan?” Tian Sen tiba-tiba merasakan tubuhnya kembali dan menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam tubuhnya. ITu adalah sebuah kolam kecil yang dimana Tian Sen berdiri di tengahnya, meski ukuran kolam itu hanya lima meter kali lima tapi sudah cukup membuat Tian Sen terkejut. keduanya menanyakan Tian Sen dengan pertanyaan bertubi-tubi yang membuatnya kewalahan, tapi pada akhirnya dihentikan oleh sang ayah yang datang dengan gagah berani membiarkan anaknya untuk istirahat dulu agar keadaannya baik dulu. “Ini.. Bukannya sesuatu yang disebut sebagai lautan spiritual? Bukankah aku bisa mengendalikan senjata tersembunyi hanya dengan pikiranku?” Tian Sen tentu tidak bisa untuk tidak terkejut apalagi melihat sesuatu yang benar-benar mirip dengan hal tertulis di buku yang pernah ia baca. MEngangkat tangannya, Tian Sen mencoba untuk menggerakan sebuah benda yang ada di sekitarnya dan itu benar saja. Dengan kontrol kekuatan jiwanya Tian Sen benar-benar dapat mengangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   130. Tidak menyesal

    “Oh, baiklah! Maafkan aku yang mengganggu istirahatmu, terima kasih iya nak,” ucapnya berdiri lalu pergi meninggalkan Tian Sen di dalam kamar sendirian. Kali ini Tian Sen merasa sedikit senang dengan keadaannya dan ia juga merasa kalau hidupnya menyenangkan setelah hampir mati. Ia benar-benar beristirahat tanpa memikirkan masalah apapun lagi setelah mendapatkan beberapa tamu sebelumnya. Bahkan Tian Sen berpesan agar tidak ada yang masuk sampai besok ke dalam kamarnya siapapun itu maupun dengan alasan apapun itu. Ucapannya benar-benar agak keras tapi penjaga pintu paham kalau Tian Sen memang butuh untuk istirahat apalagi setelah kejadian sebulan yang lalu dimana ia harus mengorbankan diri untuk orangtuanya. Jadi apa salahnya jika seorang anak ingin istirahat dulu setelah mengalami hal menakutkan seperti itu? Di saat yang sama We Yan juga dipanggil ke istana untuk menghadap, dia juga diminta menjelaskan sosok yang muncul sebelumnya siapa? Dan apa hubungannya dengan We Yan maupun Xu Lia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   168. Serangan roh dari cermin cahaya

    “Benar-benar tidak bisa aku temukan! Apa yang terjadi? Tidak, tunggu! Kalau anak ini punya kemampuan untuk menahan es milikku di lembah maka…” tiba-tiba dia memikirkan sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya menemukan jiwa milik Tian Sen, kemungkinan lain karena jiwa Tian Sen berada di tempat lain dalam ruang kesadarannya karena sedikit kemungkinan para jenius memiliki ruang kesadaran yang lain sebagai tempat untuk menyelamatkan jiwa aslinya dari bahaya seperti ini. Tentu mungkin saja Tian Sen tidak tahu kalau dia dalam bahaya hanya karena biasanya itu terdeteksi oleh laut kesadarannya yang lain maka dipindahkan ke ruang kedua. Segera dia fokus mencari celah dimana kemungkinan ruang kesadaran lain milik Tian Sen berada, dan tidak butuh waktu lama dia menemukan dimana jiwa Tian Sen tinggal. Tanpa memikirkan apapun lagi kecuali menghancurkan jiwa itu, dia segera menerobos masuk secara paksa ke dalam sana. Sehingga ruang kesadaran kedua Tian Sen langsung hancur dengan mudahnya lalu me

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   167. Memberikan warisan

    “Eh?” Tian Sen yang sudah bermeditasi selama beberapa hari tersadar oleh sesuatu yang membuat hatinya sedikit gelisah. Dan matanya tiba-tiba menatap langsung ke arah makhluk yang membeku, meski makhluk itu membeku Tian Sen dapat merasakan kalau dia masih hidup. Dan juga matanya melihat kalau makhluk itu pun tidak terlalu tua dari struktur tulang dalam tubuhnya hanya saja kenapa dia ada disini? Dan untuk apa dia ada disini? Pertanyaan itu sungguh membuat Tian Sen sangat penasaran tapi selama ini ia belum bisa mencari tahu kebenaran dari semua hal tersebut. Tapi setelah ia selesai menyerap semua energi dalam kolam, suara itu sekali lagi berbicara padanya kalau telah lolos di ujian pertama. Tian Sen mengangguk dan siap memulai ujian kedua, tes ujian kedua adalah hal yang juga terlihat mudah bagi Tian Sen m yaitu dimana ia hanya perlu duduk di lembah api. Lembah api sesuatu yang ada di bawah gua tersebut dan benar-benar memiliki suhu terpanas disana berbeda saat berada di atas. Tian Sen

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   166. tidak tahan dengan godaan

    “Baik tuan muda, aku akan segera menyiapkan semuanya! Agar kita bisa berangkat segera,” ucapnya dengan tenang dan serius dalam menjalankan perintah dari tuan mudanya tersebut. Bagaimanapun tuan muda ini meskipun dia hanya tuan muda tapi statusnya sangat tinggi di dalam negaranya jadi tidak ada yang berani membuat masalah atau bahkan melawan perintah dari pemuda ini. Di saat yang sama kekuatannya juga jauh lebih kuat bahkan mereka mungkin bisa bersaing dengan kerajaan super, hanya saja karena itu cuman ada tuan muda membuat mereka tidak terlalu kuat melawan kerajaan super yang rata-rata ranahnya di atas qi condensation. Setelah semua anggotanya pergi, sesosok wanita muncul di belakang pemuda itu dengan pakaian yang sangat terbuka. Hampir hanya terlihat bagian pahanya ke atas yang tertutup, pakaian atasnya juga sedikit memperlihatkan dadanya yang cukup besar tersebut. Dia membelai tubuh pemuda itu sambil menyentuh dagunya lalu berkata dengan nada menggoda tepat di depan mata pemuda ters

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   165. Kesedihan tiga orang

    “Saudara Fu, dia benar-benar mati!” Wanita muda yang meringkuk di sebuah gua jauh dari kebisingan menangis karena sedih. Dia kehilangan satu temannya karena kesalahan yang mereka bersama perbuat, dua orang lainnya duduk dengan ekspresi sedih juga. Mereka tidak tahu kalau masalah ini akan membuat masalah besar bagi mereka bersama dan berakhir dengan kematian salah satu dari teman mereka. Padahal mereka hanya mengambil beberapa sisa dari harta yang saat itu ada, kalau bukan karena Fu Ran yang membantu mereka kabur mungkin mereka semua sudah mati saat itu. “Andai saja saudara Tian bersama kita! Mungkin kita masih bisa bertahan,” ucap Chen An dengan ekspresi sangat sedih, dia benar-benar menyesal karena Tian Sen tidak ada. Mereka juga tahu kalau Tian Sen terpisah karena tidak mendapatkan jimat yang seharusnya dapat mengeluarkan mereka di tempat sama. Tapi karena Tian Sen tidak dapat, membuatnya jatuh ke tempat yang paling jauh dari posisi mereka saat ini. Jika memungkinkan mereka berhara

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   164. Makhluk aneh dan kolam

    “Ba… Bagaimana ada ras seperti ini di Medan perang?” Tanya Tian Sen dengan rasa tidak percaya melihat sosok yang meringkuk tersebut. Sudah jelas kalau sosok itu bukanlah manusia, monster, iblis ataupun hantu, ini jauh dibandingkan dengan ketiganya. Sesuatu yang bahkan Tian Sen sendiri hanya tahu karena membaca sesuatu secara tidak sengaja di dalam buku kuno milik orangtua kandungnya yang berisi semua hal di dunia ini serta gambar beberapa monster legenda. “Hooo, kamu tahu makhluk ini? Seharusnya tidak ada yang tahu mengenai keberadaannya di dunia tingkat rendah ini. Apa kamu memiliki hubungan dengan dunia atas?” Tanya suara yang selalu terdengar tapi tidak ada sosoknya disana sehingga Tian Sen tidak menjawab dan hanya diam saja. Saat melihat Tian Sen hanya diam, suara itu sekali lagi menjelaskan kepada Tian Sen kalau semua yang terjadi di lembah es karena dirinya. Tentu masalah yang terjadi pada Tian Sen tidak termasuk, yang dia maksud adalah penjagaan dari banyak monster di sekitar

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   163. Suara di dalam gua

    “Itu… Dia mungkin akan membaik beberapa hari lagi ayah, sekarang dia sudah mulai menerima semuanya!” Jawab sang putri dengan ekspresi yang sedih, meski masalah keluarga selesai sekarang ibunya masih menderita akibat pangeran kedua. Tidak hanya ibunya kecewa karena pengkhianatan kakak keduanya tersebut bahkan ternyata anak yang di rawat oleh sang ibu sekarang malah bukan anak kandung dari ibunya sendiri. Berapa hancur hati sang ibu setelah mengetahui hal tersebut? Dan bagaimana bisa seorang ibu bisa menerima di saat ada yang mengatakan kalau anaknya mati setelah lahir oleh musuh mereka? “Huf… mereka memang kejam! Ayah benar-benar terlalu lembut selama ini, tidak hanya membuat keluarga kita menderita bahkan negara kita juga menderita karena masalah tersebut. Maaf.. maafkan ayah!” Raja Chu dengan ekspresi sangat sedih meminta maaf kepada putri tercintanya itu. Putri melihat ekspresi sang ayah langsung memeluk dan menangis di pelukan sang ayah yang sudah terlalu banyak menanggung beban d

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   162. Kesalahan

    BOOOOOMMM…“Raja, tenangkan amarahmu!” Jenderal Ning melihat raja Chu sangat marah menjadi takut. Dia takut kalau raja Chu menyakiti dirinya sendiri pada saat dimana mereka dalam suasana yang mencekam dengan tiga kerajaan lain. Meskipun dia tahu alasan kenapa raja begitu marah tapi dia berharap sang raja bisa tetap tenang dan mendinginkan kepala demi kerajaan Chu yang sekarang mungkin dalam bahaya. Tapi seorang raja dan juga seseorang yang sangat mencintai rakyatnya apalagi perwakilan kerajaan, saat dia mendengar salah satu mati belum lama saat perang seratus kerajaan di mulai. Bagaimana bisa dia menerima itu semua? Terlebih lagi dia merasakan kalau yang lain masih berada di dalam bahaya, karena beberapa kali lampu jiwa mereka kadang-kadang redup.Tentu saja dia tidak tahu keadaan Tian Sen, tapi dari batu yang diberikan We Yan berisi darah Tian Sen. Tidak ada tanda-tanda kalau pemuda itu terluka atau dalam bahaya menjelaskan kalau Tian Sen masih dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sep

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   161. Lubang yang dalam

    “Cih, kalian semua mati begitu saja dan apa-apaan ini? Cuman ini harta yang kalian miliki?” Tian Sen yang berhasil membunuh sisa dari kelompok Shi Kun sangat kecewa karena hanya mendapatkan sedikit harta dari dalam kantong penyimpanan orang-orang ini. Anehnya setiap anak muda membawa kantong penyimpanan bukan cincin spesial seperti milik Tian Sen yang dapat menampung banyak harta dan lagi cincin Tian Sen tidak bisa dilihat oleh orang lain kecuali dirinya sendiri. Tian Sen tidak pernah bertemu orang menggunakan cincin sama dengannya kecuali sang kakek tapi cincin kakek tidak memiliki kapasitas sebesar miliknya. “Aku tidak menyangka kalau diriku benar-benar merugi, dan lagi apa-apaan benda yang ada di dalam sana? Apakah itu sebuah warisan atau cuman jebakan?” Tian Sen tidak tahu apa yang ada di dalam lubang hitam yang terlihat menakutkan itu. Tapi yang jelas pasti berbahaya jika masuk tanpa tahu sesuatu, apalagi dia sudah sangat ceroboh tadi kalau bukan karena tangan batu itu mungkin s

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   160. Tangan batu raksasa

    “PUFFFF! Bagaimana bisa kamu melakukannya? Tidak, ini adalah…” Di belakang Tian Sen tiba-tiba dia melihat bayangan phoenix dengan mata biru yang seharusnya mata seekor phoenix adalah merah menyala. Itu benar-benar berbeda dari bayangannya yang dia lihat dalam buku kuno tentang phoenix makhluk abadi, di depannya entah kenapa mirip dengan beast yang tidak dikenal bahkan oleh orang-orang di dunia ini. Tapi bagaimana bisa ada garis keturunan seperti itu dalam medan perang ini? Seharusnya mereka tidak datang begitu saja kesini kecuali jika memang pria ini terlahir dari kerajaan Chu dan telah tinggal sejak dia lahir.“Kalian semua bukan apa-apanya di bandingkan diriku!”BOOOOOOMMMMMMMMMGGRAAAAAAARRRRRRRDari bawah tanah sebelum Tian Sen melancarkan serangan, ledakan besar terjadi dan membuat formasi yang telah retak itu hancur seketika. Dan sebuah tangan raksasa muncul yang langsung berusaha menankgap Tian Sen tapi dengan sayap phoenixnya Tian Sen berhasil kabur dari tangan raksasa tersebu

DMCA.com Protection Status