“Jadi, tidak ada jejak dari aura tebasan mereka begitu? Apa mungkin mereka berasal dari kerajaan ini? Seperti pasukan kerajaan?” We Yan awalnya berpikir seperti itu juga tapi dia bisa merasakan dari mayat itu kalau orang desa disana memiliki kekuatan yang cukup. Setidaknya ada ranah Yuan qi disana sehingga tebakan kalau kerajaan Chu yang menyerang di hilangkan oleh We Yan. Tentu ada penggantinya yaitu orang dari pulau utama atau benua lain yang dia sendiri tidak pernah lihat.Mendengar kemungkinan ada orang dari benua lain, mertua We Yan malah menggelengkan kepalanya seolah tidak mungkin itu terjadi. Untuk mereka agar dapat melintasi benua sangat sulit, hampir mustahil meskipun memiliki kekuatan sekuat dirinya. Perbatasan mereka langsung laut tak berujung sehingga mereka bisa langsung berhadapan dengan Monster-monster atau manusia laut yang hidup di dalam lautan dalam. We Yan juga berpikir demikian tapi meski mereka tidak mungkin untuk sampai kesini kecuali menggunakan kapal besar yan
“Kau harusnya paham kalau adik tidak mungkin bisa kembali semudah itu. Apalagi dengan perkataan sang ayah seperti itu pasti membuat adik sakit!” Ucap sang kakak tertua menghela nafas tidak berdaya memikirkan yang terjadi pada adiknya dulu. Jika saja ayah mereka lebih lembut mungkin mereka tidak akan perlu kehilangan adiknya disini. Lalu masalah dalam rumah mungkin bisa saja selesai lebih cepat dibandingkan dengan sekarang, karena setiap kali ada rapat keluarga sang ayah akan selalu menggunakan berbagai alasan untuk meninggalkan mereka menyelesaikan semuanya. “Benar, tapi apalagi yang dapat kita lakukan? Kakak, apa masalah yang terjadi itu benar? Mereka muncul lagi?” Si adik langsung beralih ke masalah lain yang membahas mengenai musuh alami mereka. Kali ini mereka mendapatkan informasi terbaru kalau sesuatu hal besar terjadi di salah satu kota kecil yang terletak di ujung pulau utama. Dan semua orang di kota itu menghilang, kota menjadi kota mati yang seperti sudah lama ditinggalkan
“Eh. sebulan? Tidak mungkin bukan?” Tian Sen tiba-tiba merasakan tubuhnya kembali dan menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam tubuhnya. ITu adalah sebuah kolam kecil yang dimana Tian Sen berdiri di tengahnya, meski ukuran kolam itu hanya lima meter kali lima tapi sudah cukup membuat Tian Sen terkejut. keduanya menanyakan Tian Sen dengan pertanyaan bertubi-tubi yang membuatnya kewalahan, tapi pada akhirnya dihentikan oleh sang ayah yang datang dengan gagah berani membiarkan anaknya untuk istirahat dulu agar keadaannya baik dulu. “Ini.. Bukannya sesuatu yang disebut sebagai lautan spiritual? Bukankah aku bisa mengendalikan senjata tersembunyi hanya dengan pikiranku?” Tian Sen tentu tidak bisa untuk tidak terkejut apalagi melihat sesuatu yang benar-benar mirip dengan hal tertulis di buku yang pernah ia baca. MEngangkat tangannya, Tian Sen mencoba untuk menggerakan sebuah benda yang ada di sekitarnya dan itu benar saja. Dengan kontrol kekuatan jiwanya Tian Sen benar-benar dapat mengangk
“Oh, baiklah! Maafkan aku yang mengganggu istirahatmu, terima kasih iya nak,” ucapnya berdiri lalu pergi meninggalkan Tian Sen di dalam kamar sendirian. Kali ini Tian Sen merasa sedikit senang dengan keadaannya dan ia juga merasa kalau hidupnya menyenangkan setelah hampir mati. Ia benar-benar beristirahat tanpa memikirkan masalah apapun lagi setelah mendapatkan beberapa tamu sebelumnya. Bahkan Tian Sen berpesan agar tidak ada yang masuk sampai besok ke dalam kamarnya siapapun itu maupun dengan alasan apapun itu. Ucapannya benar-benar agak keras tapi penjaga pintu paham kalau Tian Sen memang butuh untuk istirahat apalagi setelah kejadian sebulan yang lalu dimana ia harus mengorbankan diri untuk orangtuanya. Jadi apa salahnya jika seorang anak ingin istirahat dulu setelah mengalami hal menakutkan seperti itu? Di saat yang sama We Yan juga dipanggil ke istana untuk menghadap, dia juga diminta menjelaskan sosok yang muncul sebelumnya siapa? Dan apa hubungannya dengan We Yan maupun Xu Lia
“Kamu…!” We Yan menghela nafas dan meninggalkan penjara bawah tanah itu setelah gagal mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan dari pangeran kedua. Lalu saat pangeran kedua masih sendiri di dalam kegelapan itu, matanya tiba-tiba menatap semua dengan dingin tidak ada penyesalan dan tidak ada rasa takut akan kematian di matanya. Tapi, perlahan senyuman muncul di wajahnya, senyuman yang seolah menertawakan dunia ini dan merendahkan langit yang telah menjatuhkannya. Dia tidak pernah kalah dan tidak pernah tunduk kepada siapapun, jika memang dia harus kalah maka dia harus membuat semuanya mengenal dia dengan baik. Mata pangeran kedua tiba-tiba berubah merah untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali menjadi hitam.“Tenang saja, aku masih belum kalah! We Yan, saudaraku, ayahku dan juga kamu… Tian Sen, akan aku buat kalian menyesal telah merendahkan ku! Hahahahaha,” Ucapnya dengan dingin dan tidak terlihat takut meski akhirnya akan di hukum mati. We Yan yang sudah berada di luar penjara m
Saat We Yan kembali, dia melihat kalau keduanya tampak sudah saling dekat meski tampak masih agak canggung. Sehingga melihat hal itu We Yan merasa lega apalagi melihat anaknya juga bersama sehingga meyakinkan We Yan kalau hubungan mereka sudah membaik. Saat mereka sedang makan, We Yan menceritakan masalah pangeran kedua yang akan di eksekusi besok. Tian Sen yang mendengar hal itu sedikit mengerutkan keningnya seolah ada yang salah. Dari cerita We Yan, jelas kalau pangeran kedua seolah sadar tapi dia tetap bersikeras tidak mau untuk mengakui perbuatannya. Dari itu saja cukup menunjukan kalau pangeran kedua memang sangat membenci keluarga kerajaan tapi untuk alasan apa dia membencinya? We Yan menjelaskan lagi kalau sebenarnya pangeran kedua itu sangat ingin menjadi raja tapi baik kakak ataupun adiknya jauh lebih baik dari dia. Sehingga perhatian sang raja fokus kepada pangeran pertama meski tidak terlalu jelas tapi sebagai teman dan saudara sesumpah, We Yan yakin kalau pangeran kedua ak
Yah.. kamu berpikir kalau keluarga Xu kita tidak sebanding dengan empat sekte bukan? Sebenarnya bukan begitu selama ini, yah.. begini!” Ayah Xu Lia menjelaskan kalau sebenarnya keluarga Xu dan empat sekte itu sebanding tapi keluarga mereka lebih sering merendah serta jarang menerima orang luar sebagai murid atau anak adopsi. Karena itulah banyak yang bilang kalau mereka takut dengan empat sekte super untuk bergerak, tapi hanya ke empat sekte yang sadar kalau keluarga kuno seperti keluarga Xu jauh lebih dalam dibandingkan mereka. Beberapa kali mereka pernah berusaha untuk memasukan keluarga ke dalam wilayah mereka tentu saja keluarga melawan yang berakhir sekte-sekte itu tidak berani lagi setelah melihat sedikit dari kekuatan kita. Tapi, perang seratus kerajaan sebenarnya juga sudah lama terjadi alasannya terjadi karena semua kekuatan di pulau utama ingin mencari jenius untuk kekuatan mereka. Tentu sebenarnya dulu alasan ini tidak di pakai, tempat terjadinya perang seratus kerajaan a
Pada besoknya tepat pagi menjelang siang, pangeran kedua dan para pengkhianat yang masih hidup di bawah ke atas tempat hukuman akan berlangsung. Di atas lagi sang raja menatap semua penghianat dengan dingin, beberapa di antara mereka tampak ketakutan saat melihat sang raja. Bahkan ada yang ingin meminta ampun untuk hidup mereka, hanya saja semua rakyat tidak peduli dan melempar mereka dengan hinaan serta cacian kebencian. Tentu saja sang raja juga tidak memiliki kepedulian dengan mereka yang berani mengkhianatinya, setelah semua yang dia lakukan kepada bangsawan ini tapi malah pengkhianatan yang dia dapat. Matanya tertuju pada pangeran kedua yang entah kenapa kali ini dia merasa anaknya terlihat sangat aneh. Matanya tidak lagi seperti dulu, itu berwarna merah dan lagi ada kegelisahan yang tidak dapat dia sembunyikan dalam hatinya saat melihat pangeran kedua tersebut. “Raja, apa kamu merasakannya juga?” Tanya We Yan yang sudah hadir di samping sang raja, saat sebelum pangeran di bawa
Melihat betapa marahnya makhluk itu, sosok yang merantai orang tua tertawa terbahak-bahak seolah dia sangat puas dengan yang di alami oleh orang tua tersebut. Dalam hidupnya yang sudah lama, baru kali ini dia mendengar kalau ras asing benar-benar menderita di tangan seorang pemuda biasa yang bahkan hanya manusia biasa. Apalagi manusia ini hanya di ranah kecil, bahkan di dunianya hanyalah sepotong debu yang tidak akan di pedulikan oleh ras nya. Sekarang dia semakin yakin kalau Tian Sen memang pemuda yang cocok sebagai teman, saat tawanya berakhir sosok itu menambah kekuatan ikatan rantai jiwanya. Semakin kuat rantai jiwanya semakin menjerit orang tua yang terikat dengan rantainya tersebut.“AGH, bajingan! Aku sang Monster Swallower, bagaimana bisa mati disini? Aku adalah dewa, tidak! Aku tidak mau…” teriaknya dengan kesadaran yang benar-benar kuat bahkan Tian Sen merasa sedikit tertekan karena aura dari roh orang tua tersebut.“Nak, sudah saatnya! Hahaha, kamu harus membunuhnya sekaran
Dia tidak akan percaya kalau Tian Sen dapat membunuhnya karena rohnya jauh lebih kuat dan kebal terhadap beberapa serangan jiwa. Kecuali jika Tian Sen mempunyai teknik yang ada di dunia tingkat atas mungkin saja dia percaya dan takut pada Tian Sen. Tapi bagaimana bisa seorang anak muda dari dunia kecil bisa memilikinya? Bahkan jika Tian Sen berasal dari kekuatan tingkat super di dunia kecil ini tidak akan memiliki teknik jiwa yang kuat. Karena itulah dia bisa dengan bebas melancarkan aksinya di Medan perang meskipun nantinya ketahuan oleh orang kuat di dunia. Tian Sen tidak menjawab, ia sekali lagi mengeluarkan artefak berbentuk plakat dan saat di tangan Tian Sen plakat tersebut mengeluarkan cahaya merah api. Dan di campur dengan energi Tian Sen, membentuk singa api yang besar siap menerkam roh tersebut.RAAAAAAOOORRRRRRR….“Ini… Teknik jiwa tingkat langit, bagaimana mungkin?” Tanyanya tidak percaya Tian Sen benar-benar mengeluarkan teknik serangan tingkat langit di depan matanya. Tia
“Benar-benar tidak bisa aku temukan! Apa yang terjadi? Tidak, tunggu! Kalau anak ini punya kemampuan untuk menahan es milikku di lembah maka…” tiba-tiba dia memikirkan sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya menemukan jiwa milik Tian Sen, kemungkinan lain karena jiwa Tian Sen berada di tempat lain dalam ruang kesadarannya karena sedikit kemungkinan para jenius memiliki ruang kesadaran yang lain sebagai tempat untuk menyelamatkan jiwa aslinya dari bahaya seperti ini. Tentu mungkin saja Tian Sen tidak tahu kalau dia dalam bahaya hanya karena biasanya itu terdeteksi oleh laut kesadarannya yang lain maka dipindahkan ke ruang kedua. Segera dia fokus mencari celah dimana kemungkinan ruang kesadaran lain milik Tian Sen berada, dan tidak butuh waktu lama dia menemukan dimana jiwa Tian Sen tinggal. Tanpa memikirkan apapun lagi kecuali menghancurkan jiwa itu, dia segera menerobos masuk secara paksa ke dalam sana. Sehingga ruang kesadaran kedua Tian Sen langsung hancur dengan mudahnya lalu me
“Eh?” Tian Sen yang sudah bermeditasi selama beberapa hari tersadar oleh sesuatu yang membuat hatinya sedikit gelisah. Dan matanya tiba-tiba menatap langsung ke arah makhluk yang membeku, meski makhluk itu membeku Tian Sen dapat merasakan kalau dia masih hidup. Dan juga matanya melihat kalau makhluk itu pun tidak terlalu tua dari struktur tulang dalam tubuhnya hanya saja kenapa dia ada disini? Dan untuk apa dia ada disini? Pertanyaan itu sungguh membuat Tian Sen sangat penasaran tapi selama ini ia belum bisa mencari tahu kebenaran dari semua hal tersebut. Tapi setelah ia selesai menyerap semua energi dalam kolam, suara itu sekali lagi berbicara padanya kalau telah lolos di ujian pertama. Tian Sen mengangguk dan siap memulai ujian kedua, tes ujian kedua adalah hal yang juga terlihat mudah bagi Tian Sen m yaitu dimana ia hanya perlu duduk di lembah api. Lembah api sesuatu yang ada di bawah gua tersebut dan benar-benar memiliki suhu terpanas disana berbeda saat berada di atas. Tian Sen
“Baik tuan muda, aku akan segera menyiapkan semuanya! Agar kita bisa berangkat segera,” ucapnya dengan tenang dan serius dalam menjalankan perintah dari tuan mudanya tersebut. Bagaimanapun tuan muda ini meskipun dia hanya tuan muda tapi statusnya sangat tinggi di dalam negaranya jadi tidak ada yang berani membuat masalah atau bahkan melawan perintah dari pemuda ini. Di saat yang sama kekuatannya juga jauh lebih kuat bahkan mereka mungkin bisa bersaing dengan kerajaan super, hanya saja karena itu cuman ada tuan muda membuat mereka tidak terlalu kuat melawan kerajaan super yang rata-rata ranahnya di atas qi condensation. Setelah semua anggotanya pergi, sesosok wanita muncul di belakang pemuda itu dengan pakaian yang sangat terbuka. Hampir hanya terlihat bagian pahanya ke atas yang tertutup, pakaian atasnya juga sedikit memperlihatkan dadanya yang cukup besar tersebut. Dia membelai tubuh pemuda itu sambil menyentuh dagunya lalu berkata dengan nada menggoda tepat di depan mata pemuda ters
“Saudara Fu, dia benar-benar mati!” Wanita muda yang meringkuk di sebuah gua jauh dari kebisingan menangis karena sedih. Dia kehilangan satu temannya karena kesalahan yang mereka bersama perbuat, dua orang lainnya duduk dengan ekspresi sedih juga. Mereka tidak tahu kalau masalah ini akan membuat masalah besar bagi mereka bersama dan berakhir dengan kematian salah satu dari teman mereka. Padahal mereka hanya mengambil beberapa sisa dari harta yang saat itu ada, kalau bukan karena Fu Ran yang membantu mereka kabur mungkin mereka semua sudah mati saat itu. “Andai saja saudara Tian bersama kita! Mungkin kita masih bisa bertahan,” ucap Chen An dengan ekspresi sangat sedih, dia benar-benar menyesal karena Tian Sen tidak ada. Mereka juga tahu kalau Tian Sen terpisah karena tidak mendapatkan jimat yang seharusnya dapat mengeluarkan mereka di tempat sama. Tapi karena Tian Sen tidak dapat, membuatnya jatuh ke tempat yang paling jauh dari posisi mereka saat ini. Jika memungkinkan mereka berhara
“Ba… Bagaimana ada ras seperti ini di Medan perang?” Tanya Tian Sen dengan rasa tidak percaya melihat sosok yang meringkuk tersebut. Sudah jelas kalau sosok itu bukanlah manusia, monster, iblis ataupun hantu, ini jauh dibandingkan dengan ketiganya. Sesuatu yang bahkan Tian Sen sendiri hanya tahu karena membaca sesuatu secara tidak sengaja di dalam buku kuno milik orangtua kandungnya yang berisi semua hal di dunia ini serta gambar beberapa monster legenda. “Hooo, kamu tahu makhluk ini? Seharusnya tidak ada yang tahu mengenai keberadaannya di dunia tingkat rendah ini. Apa kamu memiliki hubungan dengan dunia atas?” Tanya suara yang selalu terdengar tapi tidak ada sosoknya disana sehingga Tian Sen tidak menjawab dan hanya diam saja. Saat melihat Tian Sen hanya diam, suara itu sekali lagi menjelaskan kepada Tian Sen kalau semua yang terjadi di lembah es karena dirinya. Tentu masalah yang terjadi pada Tian Sen tidak termasuk, yang dia maksud adalah penjagaan dari banyak monster di sekitar
“Itu… Dia mungkin akan membaik beberapa hari lagi ayah, sekarang dia sudah mulai menerima semuanya!” Jawab sang putri dengan ekspresi yang sedih, meski masalah keluarga selesai sekarang ibunya masih menderita akibat pangeran kedua. Tidak hanya ibunya kecewa karena pengkhianatan kakak keduanya tersebut bahkan ternyata anak yang di rawat oleh sang ibu sekarang malah bukan anak kandung dari ibunya sendiri. Berapa hancur hati sang ibu setelah mengetahui hal tersebut? Dan bagaimana bisa seorang ibu bisa menerima di saat ada yang mengatakan kalau anaknya mati setelah lahir oleh musuh mereka? “Huf… mereka memang kejam! Ayah benar-benar terlalu lembut selama ini, tidak hanya membuat keluarga kita menderita bahkan negara kita juga menderita karena masalah tersebut. Maaf.. maafkan ayah!” Raja Chu dengan ekspresi sangat sedih meminta maaf kepada putri tercintanya itu. Putri melihat ekspresi sang ayah langsung memeluk dan menangis di pelukan sang ayah yang sudah terlalu banyak menanggung beban d
BOOOOOMMM…“Raja, tenangkan amarahmu!” Jenderal Ning melihat raja Chu sangat marah menjadi takut. Dia takut kalau raja Chu menyakiti dirinya sendiri pada saat dimana mereka dalam suasana yang mencekam dengan tiga kerajaan lain. Meskipun dia tahu alasan kenapa raja begitu marah tapi dia berharap sang raja bisa tetap tenang dan mendinginkan kepala demi kerajaan Chu yang sekarang mungkin dalam bahaya. Tapi seorang raja dan juga seseorang yang sangat mencintai rakyatnya apalagi perwakilan kerajaan, saat dia mendengar salah satu mati belum lama saat perang seratus kerajaan di mulai. Bagaimana bisa dia menerima itu semua? Terlebih lagi dia merasakan kalau yang lain masih berada di dalam bahaya, karena beberapa kali lampu jiwa mereka kadang-kadang redup.Tentu saja dia tidak tahu keadaan Tian Sen, tapi dari batu yang diberikan We Yan berisi darah Tian Sen. Tidak ada tanda-tanda kalau pemuda itu terluka atau dalam bahaya menjelaskan kalau Tian Sen masih dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sep