Zheep!Pangeran Mu Sang melesat dengan kecepatan yang berkali-kali lipat lebih cepat dari sebelumnya dan memberikan serangan tebasan gelombang ombak menggunakan teknik pedangnya.Sedangkan untuk Tian Zhao, wajahnya kini tampak serius saat menatap kecepatan luar biasa dari Pangeran Mu Sang. Dia langsung bersiap-siap dan menyuntikkan lebih banyak energi Qi pada bilah pedangnya.Traankkk!Bhuusshh...Dua pedang kembali beradu dan menciptakan gelombang energi yang lebih dahsyat dari sebelumnya sehingga membuat kedua Kaisar masa depan tersebut terpental mundur puluhan langkah.Keduanya saling menatap tajam masing-masing dan berniat untuk melakukan serangan selanjutnya. Namun tiba-tiba sebuah teriakan yang disertai dengan ledakan aura kultivasi Ranah Master Tahap Menengah menghentikan keduanya."Berhenti!"Spontan Pangeran Tian Zhao dan Pangeran Mu Sang menatap ke arah sumber suara dan mendapati sosok pria paruh baya sedang melayang tidak jauh dari mereka dan menatap keduanya dengan tatapan
Setelah mengatakan itu, Tian Lin, Long Yuan dan Tian Zhao kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke tenda kecil yang mereka buat.***Di kaki Gunung Gongmu, saat ini telah berkumpul banyak sekali kultivator muda dan tua. Saking banyaknya perkumpulan itu sehingga terlihat seperti semut yang berkerumun jika dipandang dari atas langit. Mereka rata-rata adalah kultivator jenius dari klan-klan besar dari 5 Kekaisaran di Benua Barat. Berkumpulnya para kultivator generasi muda ini tidak lain adalah karena hari ini merupakan hari dibukanya Alam Rahasia Gunung Gongmu oleh Patriark Klan Hie. Sebagai pengelola sekaligus yang menguasai wilayah Gunung Gongmu, dia memberikan persyaratan bagi siapapun yang ingin memasuki alam rahasia untuk membayarkan sejumlah batu roh tingkat rendah. Namun jika tidak memiliki batu roh, maka bisa digantikan dengan pecahan koin emas ataupun platinum yang nominalnya sesuai dengan harga batu roh tersebut.Hal ini memang sudah disepakati oleh semua o
Tian Lin, Long Yuan dan Tian Zhao diseret masuk ke dalam pusaran angin berwarna hitam keperakan itu dengan pasrah. Awalnya tidak ada satupun di antara mereka bertiga yang merasa aneh dengan tarikan tersebut. Namun setelah waktu yang berlalu sekitar 3 jam lebih, tiba-tiba raut wajah ketiganya menjadi sangat suram karena merasakan tekanan yang luar biasa yang berasal dari arah depan mereka. Tekanan tersebut merupakan sebuah serangan dari pesawat cahaya berwarna putih terang.Pisau-pisau cahaya itu melesat dengan sangat cepat sehingga mereka bertiga yang awalnya saling berdekatan atau bisa dikatakan saling bergandengan kini terpaksa harus terpisah."Sial! Jangan tahan serangan pisau itu atau kita akan mendapatkan masalah besar di dalam lorong waktu ini!" Teriak Tian Lin yang tahu betapa berbahayanya jika sampai seseorang meledakkan energi di dalam lorong dimensi seperti ini. Itu terjadi karena dia pernah mengalami hal yang serupa pada saat dia hendak menuju ke Alam Menengah yang pada akhi
Di sebuah desa yang bernama Desa Mahoni yang berada di wilayah terpencil Kota Tanghu atau lebih tepatnya di penghujung bagian timur Benua Hitam, sebuah fenomena yang berupa gempa bumi mengejutkan seluruh penduduknya. Desa itu hanya berisikan para manusia biasa dan beberapa ada kultivator namun sangatlah lemah.Desa Mahoni ini merupakan desa terisolasi dari dunia luar karena memang wilayahnya yang begitu jauh dari kota.Sekelompok orang tua yang dipimpin oleh kultivator ranah Pendekar Perak Menengah Bintang 9 tampak sedang berlari dengan terburu-buru menuju ke sumber ledakan. Wajah orang-orang tua itu terlihat sangat tegang dan beberapa lagi sangat pucat. Hal itu karena mereka tampak sangat cemas dengan sesuatu yang dapat menimbulkan gempa tersebut dan berharap tidak akan membahayakan Desa Mahoni nantinya.Saat setelah berlari kurang lebihnya 15 menit, sekelompok orang tua itu telah tiba di sebuah kawah yang cukup besar yang di tengah-tengahnya terdapat seorang pemuda tampan dengan pak
Tian Lin mencoba untuk memalingkan pandangannya melihat ke arah sumber suara tersebut. Dirinya dapat melihat seorang pria tua dan wanita bayar serta gadis mungil yang sebelumnya memberikan kejutan saat dirinya baru tersadar.Tian Lin kembali mencoba untuk duduk bersandar namun tubuhnya masih terasa sangat sakit sehingga dengan buru-buru pria tua itu membantunya."Anak muda! Jangan banyak gerak terlebih dahulu. Luka-luka luarmu mungkin tidak ada sama sekali, tapi aku yakin kamu mengalami luka dalam yang sangat serius!" Kata Kakek Jan dengan penuh perhatian."T-terima kasih, kakek!" Angguk Tian Lin dengan susah payah.Setelah beberapa saat mengatur nafas dan meredakan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya, Tian Lin lalu mencoba berkomunikasi lagi dengan ketiga orang itu."Maaf, sebenarnya di mana saya ini?" Tanya Tian Lin."Ayah tampan! Sekarang ayah tampan sedang berada di rumah kakek! Sedari kecil Ru'er selalu menunggu kedatangan ayah tampan karena kakek dan nenek selalu mengat
Ru'er atau kini lebih tepatnya Tian Ru'er terus menangis penuh kebahagiaan sembari memeluk Tian Lin dengan sangat erat. Penantian yang dia nanti-nanti serta rasa sakit di dalam hati ketika mendapatkan ejekan anak yang tidak memiliki orang tua saat dia sedang bermain dengan anak-anak lain di desa akhirnya kini telah hilang lah sudah.Kebungahan hati Tian Ru'er benar-benar tidak bisa terbendung kan lagi dan bertekad nanti akan mengatakan kepada semua teman-temannya bahwa dia saat ini telah memiliki seorang ayah yang bahkan sangatlah tampan melebihi ayah-ayah mereka semua."Sudah-sudah.. Ru'er jangan menangis lagi. Nanti wajah putri ayah ini tidak akan terlihat imut lagi," ujar Tian Lin sembari tersenyum lembut dan mengelus-elus rambut hitam Tian Ru'er.'Aku harus segera memulihkan lagi energi Qi milikku agar dapat membawa Ru'er masuk ke dalam dunia jiwa ketika sedang menjalani petualangan berbahaya. Mungkin Yin-Yin dan yang lainnya dapat menghibur dan menghilangkan kesusahan hati Ru'er.'
Hari-hari kembali berlalu dengan cepatnya. Tidak terasa sudah 10 hari Tian Lin berada di Desa Mahoni yang terpencil. Saat ini seluruh luka dalamnya telah berhasil dia sembuhkan dan sudah terkumpul beberapa persen energi Qi di dalam tubuh sehingga membuatnya semakin leluasa untuk bergerak.Dalam 10 harian ini, Tian Lin tidak melakukan apapun kecuali hanya fokus untuk kesembuhan luka dalamnya. Beberapa kali dia juga harus meluangkan waktu untuk para penduduk desa yang penasaran dengan rumor ketampanannya yang berada di atas normal.Para gadis-gadis desa yang lugu serta ibu-ibu muda yang masih memiliki anak satu atau dua tidak bisa menahan diri untuk tidak menyanjung Tian Lin dan mengatakan bahwa dia adalah seorang Dewa yang turun dari surga.Selain dengan kesibukan menemui para tamu, Tian Lin juga meluangkan banyak waktu untuk anak angkatnya dan memberikan beberapa pelajaran dasar seperti belajar membaca atau yang lainnya.Ru'er kecil tentu saja sangat senang dengan perhatian ayahnya da
Pemuda berjubah putih itu sangat terkejut saat mendengarkan penuturan dari pemuda berjubah biru yang sebelumnya sangat lahap ketika memakan sesuatu. Bagaimana tidak? Jika apa yang dikatakan olehnya itu benar adanya, maka waktu yang dibutuhkan untuk bisa keluar lagi dari Dunia Lotus Putih ini cukuplah lama sekali. Sedangkan dengan kekuatan mereka yang mana salah satunya adalah berada di kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah masih lah termasuk golongan menengah ke bawah jika disandingkan dengan para penguasa kota-kota di dunia ini."Sial! Apa bisa selama itu kita ada di Dunia Lotus Putih ini?" Pemuda berjubah putih sedikit belum percaya dengan penuturan saudaranya."Ya, lebih tepatnya kita akan menetap di dunia ini selama sekitar 2 tahun kurang 100 hari!" Kata pemuda berjubah biru dengan nada acuh tak acuh lalu kembali melanjutkan acara makan-makannya.Setelah beberapa saat pemuda berjubah itu kembali berkata, "Akan tetapi di samping kita akan mendapatkan bahaya yang cukup mengkhawatirkan,