"Ibuu.. Sakit ibuu.." Tian Lin kecil terus saja berteriak sembari memegangi kepalanya yang terasa seperti akan pecah saja.
Ratu Hiza Ming semakin khawatir dan panik saat putranya sama sekali tidak merespon pertanyaan darinya kecuali hanya berteriak kesakitan."Pelayan! Pelayan! Cepat panggilkan tabib!" teriaknya dengan menggunakan energi Qi sehingga membuat seantero istana kekaisaran heboh. Baru kali ini sosok Ratu yang sangat terkenal dengan ketenangannya berteriak lantang dan penuh dengan kekhawatiran.Kaisar Tian Lei yang sedang berada di aula istananya bersama dengan para jenderal dan petinggi kekaisaran dibuat sangat terkejut oleh teriakan istrinya. Dia segera menghentikan pertemuan dan melesat ke arah sumber suara.Zheep!Zheep!Zheep!Puluhan sosok termasuk Kaisar Tian Lei dan pangeran Tian Zhao muncul di dekat ratu Hiza Ming dan juga Tian Lin kecil. Mereka semua memperlihatkan ekspresi wajah kekhawatiran saat melihat pangeran kedua mereka berguling-guling di tanah sembari terus dipegangi oleh sang ratu."Ibuu.. Kepalaku sakit sekaliii.." Tian Lin kecil terus berteriak berharap ibunya dapat meredakan rasa sakit yang mendera kepalanya."Istriku, apa yang terjadi dengan Tian Lin?" Kaisar Tian Lei buru-buru bertanya kepada istrinya sembari ikut berjongkok dan memeriksa keadaan dari Tian Lin kecil."Aku.. Aku juga tidak mengerti dengan kondisi putra kita, suamiku! Sebelumnya aku dikejutkan dengan Lin kecil kita yang dapat membuat sebuah pedang menggunakan kayu, namun tiba-tiba saja dia terjatuh dan berteriak seperti ini. Aku tidak bisa berpikir apa-apa kecuali hanya berteriak meminta tolong!" jawab Ratu Hiza Ming dengan wajah yang sangat-sangat khawatir sekali sekaligus tidak percaya.Zheep!Dua sosok kembali muncul di antara mereka dan salah satu dari sosok itu adalah seorang tabib ternama milik kekaisaran."Oh, tabib Liu! Cepat periksa putraku!" seru Kaisar Tian Lei kepada tabib itu untuk segera memeriksa kondisi putranya."Baik, Yang Mulia!" patuh tabib Liu lalu bergegas mendekati pangeran kedua atau Tian Lin kecil.Ekspresi wajah semua orang yang ada di tempat itu sangatlah tegang, menunggu hasil pengecekan yang dilakukan oleh tabib Liu. Mereka semua tentu berharap bahwa pangeran kedua mereka akan baik-baik saja.Semua orang yang telah mengetahui bahwa pangeran kedua atau Tian Lin kecil merupakan seorang jenius yang luar biasa. Selain itu, anak yang baru berumur 3 tahun itu juga sering kali memperlihatkan sikapnya yang sangat baik dan tidak sombong yang membuat siapapun yang berada di istana kekaisaran terkagum-kagum kepadanya.Namun saat ini sosok kecil mungil yang membuat mereka terus berdecak kagum saat ini sedang berguling-guling sembari memegangi kepala dan berteriak kesakitan. Sungguh hal ini membuat siapapun yang ada di tempat itu yang melihat kondisi putra kedua dari kekaisaran Tian ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh Tian Lin kecil.Tabib Liu mulai memeriksa nadi dari pangeran kedua kekaisaran Tian itu. Dirinya dapat merasakan bahwa detak jantung dari pangeran kedua berdetak sangatlah cepat yang menandakan bahwa saat ini dia benar-benar sedang berada dalam kesakitan yang teramat sangat.Sang tabib kemudian mengalihkan pemeriksaannya ke bagian leher dari pangeran kedua, dia kemudian mengalirkan sedikit energi Qi sekaligus energi jiwa untuk dapat menelisik seluruh bagian yang ingin dia periksa.Bamm!"Kheuk!"Namun tiba-tiba hal yang mengejutkan kembali terjadi. Sebuah ledakan kecil tiba-tiba terdengar di telinga semua orang dan membuat tabib Liu yang sedang memeriksa kondisi dari pangeran kedua Kekaisaran Tian itu terpental dua meter dan memuntahkan seteguk darah.Selain itu, Tian Lin kecil yang sebelumnya berteriak histeris dan berguling-guling di tanah juga secara tiba-tiba berhenti dan kehilangan kesadarannya. Menjadi orang yang paling mengkhawatirkan kondisi pangeran kedua, Ratu Hiza Ming langsung melesat dan menidurkan anaknya itu pada pangkuannya."Tabib Liu! Apa yang terjadi?" pangeran Tian Zhao langsung mendekati tabib Liu dan menanyakan perihal kejadian mengejutkan sebelumnya."Maaf pangeran mahkota dan semuanya! Aku tidak dapat lagi memeriksa kondisi dari pangeran kedua! Kekuatan jiwaku telah terluka!" ucap tabib Liu dengan lemah."Mengapa? Apa yang sebenarnya terjadi?" Kaisar dan Ratu Kekaisaran Tian bertanya serentak dengan wajah penasarannya.Tabib Liu kemudian mulai menceritakan mengenai kondisi yang saat ini sedang dialami oleh pangeran kedua. Bisa dikatakan apa yang diucapkan oleh tabib kekaisaran Tian ini sama saja tidak berarti bagi semua orang. Namun ada hal lain yang menurut tabib Liu sangatlah ganjil dan membuat semua orang menjadi penasaran."Saat hamba sedang mencoba untuk memeriksa lebih dalam mengenai tubuh dari pangeran kedua menggunakan kekuatan jiwa, tiba-tiba kekuatan jiwaku seolah tersedot ke alam lain dan aku dapat melihat sosok bayangan naga yang sangat mengerikan dan memiliki kekuatan maha dahsyat menatapku dengan tajam..""Sosok itu kemudian mengatakan kepadaku bahwa sosok kecil sepertiku berani-beraninya mencoba menelisik lebih dalam tubuh agung miliknya. Hamba dicaci dan dikatakan benar-benar tidak sopan! Kemudian sosok itu bergerak menyerang kekuatan jiwaku menggunakan tiupan kecil dari nafasnya saja lalu sebuah ledakan terjadi dan menghancurkan kekuatan jiwa yang hamba gunakan untuk meneliti tubuh pangeran kedua..""Dan kalian semua telah mengetahui apa yang setelah itu terjadi kepadaku." tutur tabib Liu dengan helaan nafas panjangnya dan dengan tubuh bergidik.Tabib Liu masih mengingat dengan jelas sosok mengerikan yang baru saja ia temui. Dia benar-benar merasakan betapa kecilnya dia dibandingkan dengan sosok tersebut. Mungkin dia lebih kecil daripada debu yang berterbangan di udara sedangkan sosok tersebut merupakan sebuah bintang yang maha besar dan memiliki kekuatan sangat dahsyat lagi mengerikan sebagai penggambarannya.Suasana di tempat itu mendadak menjadi hening saat setelah mendengarkan apa yang dituturkan oleh tabib Liu. Sosok bayangan naga? Hal itu benar-benar di luar ekspektasi dan nalar semua orang, sehingga membuat sebuah pertanyaan dan kebingungan tersendiri bahkan untuk Kaisar Tian Lei.'Siapa sebenarnya putraku ini?' batin sang Kaisar yang bertanya-tanya mengenai identitas asli dari putranya itu.Hal yang sama juga dialami oleh semua orang. mereka semua telah mengetahui bahwa pangeran kedua hanyalah pangeran angkat saja bagi kekaisaran Tian. Namun dengan sikapnya yang sangat baik dan juga jenius luar biasa, semua orang sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mendukung sepenuhnya keinginan dari Ratu dan Kaisar Kekaisaran Tian untuk mengangkatnya menjadi pangeran kedua.***Di alam bawah sadar, jiwa Tian Lin kecil sedang berteriak dan berguling-guling di tanah seperti apa yang ia lakukan di dunia nyata. Namun bedanya, di sini ia dapat merasakan sebuah ingatan-ingatan baru yang muncul setiap detik di dalam kepalanya yang terasa sakit.Tian Lin kecil Baru berhenti berteriak setelah hampir satu hari lamanya di alam bawah sadar melakukan hal yang serupa. Tubuhnya terasa begitu lemah dan hembusan nafasnya sangatlah tidak beraturan."Hahhh.. Akhirnya aku dapat kembali.. Yah.. Meskipun dengan tubuh mungil ini, ya.. Tidak terlalu buruk juga! Dan untuk kalian yang telah merawatku dengan baik, aku pasti akan membalasnya ribuan bahkan jutaan kali lipat!" ucapnya sembari menghela nafas lega karena dia telah mengetahui siapa sebenarnya dia."Kau memang memiliki keberuntungan luar biasa, bocah!" ujar sosok Naga Bayangan yang tiba-tiba muncul di dekat Tian Lin kecil."Yaahh.. Begitulah.. Jika aku bertemu dengan Makhluk Kekosongan itu lagi, aku pasti akan berterima kasih kepadanya dan sedikit peregangan otot dengannya," ujarnya dengan tersenyum lebar dan penuh arti."Hahaha.. Dia merupakan entitas yang terkuat saat ini di alam semesta ini! Bahkan diatas Kaisar Dewa sekarang! Kau harus menjadi lebih kuat dan tidak terkalahkan terlebih dahulu sebelum menantangnya!" ujar Naga Bayangan dengan tertawa keras."Tidak masalah! Aku hanya memerlukan satu hal saja untuk menjadi kuat!" ujar Tian Lin kecil."Apa itu?" tanya Naga Bayangan dengan raut wajah serius dan penasaran."Waktu! Hahaha.." jawab Tian Lin lalu diikuti ledakan tawa yang terkekeh-kekeh."Cih! Sialan kau bocah!" ujar naga Bayangan yang merasa dirinya sangat bodoh di hadapan bocah kecil berumur 3 tahun itu.Gelak tawa Tian Lin kecil pun mereda dan suasananya langsung berubah menjadi sangat hening. Tidak ada satu kata pun yang terucap antara dirinya dan juga Sang Naga Bayangan, sehingga membuat
Dunia Jiwa.Swooosshhh...Sosok kecil mungil dengan wajah yang sangat tampan muncul dari dalam celah spasial berwarna putih keemasan yang keberadaannya tepat di depan sebuah istana megah dengan hiasan pohon-pohon dari buah abadi di sampingnya.Ya, istana itu tentu saja adalah Istana Ling dan sosok kecil mungil berpraupan tampan dan sempurna adalah Tian Lin kecil."Hoo.. Sudah cukup lama aku tidak melihat tempat ini." ucapnya dengan mengembangkan senyum simpul.Namun tidak lama kemudian senyuman dari sosok mungil berumur 3 tahun dan itu tiba-tiba merosot dan berbalik arah 180 derajat. Dalam pikirannya saat ini terbayang-bayang akan kenangan yang ada dan pernah terlewati di istana megah di hadapannya. Kenangan akan kebersamaan bersama saudara dan saudarinya, kenangan akan suka dan cinta serta canda juga tawa terlintas sepenuhnya di dalam ingatan bocah kecil itu.Tampak dari ujung pelupuk matanya terlihat sebuah butiran air jernih yang menandakan bahwa ia sangat merindukan mereka semua.
Istana Kekaisaran Tian.Seisi Istana Kekaisaran Tian berubah menjadi duka karena sosok kecil mungil yang selalu membuat mereka terkejut dan membanggakan kini tergeletak lemah dan tidak sadarkan diri di kamarnya.Khusus Ratu Hiza Ming, bahkan kesehatannya semakin hari semakin menurun. Badannya yang segar dan raut wajah yang penuh seri saat ini telah menjadi sangat kurus dan lesu. Senyumannya yang indah tidak pernah lagi terlihat semenjak putra kesayangannya pingsan hampir 17 tahun yang lalu.Hal itu semakin membuat seisi istana kekaisaran Tian bertambah duka. Sedangkan untuk Kaisar Tian Lei sendiri, dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya meminta istrinya untuk beristirahat ataupun sekedar makan. Namun hal itu selalu ditolak dan ditolak serta hanya beberapa kali saja sang ratu mau melakukannya. Itu pun karena sang ratu berfikir bahwa jika dia terlalu terlarut dan sama sekali tidak makan, maka dia akan tumbang terlebih dahulu sebelum anaknya terbangun dari pingsannya. Hal itu tentu
***Ratu Hiza Ming yang saat ini sedang mengelus-elus wajah dari Tian Lin dan Kaisar Tian Lei yang sedang membujuk istrinya agar beristirahat ataupun makan tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah sinar keemasan yang terpancar dari tubuh putra mereka.Spontan sang ratu segera mundur dan hampir saja terjatuh jika saja tidak ditangkap tubuhnya oleh sang suami. Keduanya menatap dengan keheranan sekaligus kekhawatiran tubuh putranya yang bersinar menyilaukan itu.Sinar itu semakin lama semakin terang saja sehingga membuat keduanya harus menutup mata. Saat merasa bahwa sinar itu telah sepenuhnya mereda, Ratu Hiza Ming dan Kaisar Tian Lei segera membuka pelupuk mata mereka.Saat keduanya telah sempurna membuka kedua mata, tubuh mereka berdua menegang seketika, tidak lama kemudian tubuh mereka bergetar dengan hebat khususnya untuk Sang Ratu Hiza Ming.Air matanya yang sebelumnya tertahan seketika itu juga langsung tumpah saat melihat sosok pemuda yang sangat tampan yang tidak lain adalah putrany
Para prajurit dan komandan kekaisaran Mu dengan semangat menggelora terus melancarkan serangan untuk menghancurkan pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian. Segala cara dan jenis serangan telah mereka gunakan, namun pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian bukanlah kaleng-kaleng.Boommm... Boommm...Ledakan pembeli ledakan terus terjadi. semakin lama waktu berlalu maka semakin banyak pula korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlebih setelah jenderal kekaisaran Mu mengobarkan semangat kepada pasukannya, pasukannya itu terlihat lebih beringas dan seperti tidak kenal lelah.Dari arah kejauhan, jenderal Lingxi yang merupakan jenderal kekaisaran Mu melihat pertempuran yang semakin intens itu tersenyum dengan kejam.'Setelah kekaisaran Tian berhasil kami gempur dan kuasai, maka giliran kalianlah tiga kekaisaran lain yang akan kami tundukkan! Dan sepertinya apa yang dirumorkan dengan leluhur kekaisaran Tian yang memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa hanyalah bualan omon
"Baiklah.. Sampaikan kepada jenderal Guan untuk terus bertahan sementara waktu. Aku harus mendiskusikan ini terlebih dahulu kepada seluruh petinggi istana dan juga leluhur kekaisaran!" ujar Sang Kaisar memberikan titah."Baik, Yang Mulia!" jawab Komandan Hui sembari menangkupkan kedua tangannya lalu melesat pergi meninggalkan Kaisar kekaisaran Tian beserta dengan keluarganya.Zheep!Setelah kepergian komandan Hui, sorot mata dari Kaisar Tian Lei yang sebelumnya terlihat sangatlah dingin dan mengerikan tiba-tiba menjadi sedikit lunak karena dirinya saat ini dipandangi oleh orang-orang yang paling dia sayangi yang tidak lain adalah keluarga kecilnya sendiri."Baiklah.. Ayah harus menyelesaikan beberapa hal mengenai peperangan yang mungkin akan segera terjadi melawan kekaisaran Mu," ujar Kaisar Tian Lei ingin undur diri dari tempat tersebut.Namun sebelum istri ataupun pangeran mahkota Tian Zhao mengatakan sesuatu, Tian Lin sudah mendahului mereka."Ayah pasti akan melakukan pertemuan de
Aula Istana Kekaisaran Tian.Semua orang yang ada di dalam aula istana kekaisaran Tian termasuk sosok pria sepuh dengan seluruh rambut dan jenggotnya yang telah memutih sepenuhnya mengalihkan pandangan mereka ke satu arah yang tidak lain adalah tempat di mana pintu gerbang berada. Hal itu karena mereka semua mendengar teriakan seorang Komandan pasukan yang berjaga di depan pintu gerbang akan kedatangan dua pangeran kekaisaran.Tampak dari arah pintu gerbang yang terbuka itu dua sosok pemuda yang tampan dan satunya lagi memakai topeng separuh wajah yang membuat beberapa orang yang mengenalinya termasuk Kaisar dan Permaisuri mengerutkan kening.'Apa yang diinginkan oleh Lin'er?' batin keduanya karena merasa aneh dengan sikap putra kedua mereka yang memakai topeng dalam pertemuan ini.Jika semua orang terpaku dengan keanehan sikap pangeran kedua yang memakai topeng separuh wajah, lain halnya dengan sosok pria sepuh yang duduk di kursi utama. Mata tuanya sedikit menyipit karena dia dapat
"Apakah ada yang lainnya?" Kaisar Tian Lei bertanya kembali dan mengarahkan pandangannya ke arah semua orang. Dia sadar sebagai seorang Kaisar tidak mungkin hanya mengambil pendapat dari satu orang saja terlebih di tempat ini hadir Leluhur Kekaisaran Tian."Hamba Kaisar!" seru salah satu menteri sembari mengangkat tangan kemudian berdiri dan memberikan hormat seperti apa yang dilakukan oleh raja kota sebelumnya."Katakan!" ucap Kaisar Tian Lei."Hamba mengusulkan lebih baik kita berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala dingin dan menanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya, karena alasan penolakan salah satu dari putri bangsawan yang dilamar oleh pangeran kelima kekaisaran Mu menurutku tidaklah logis sama sekali dan hanya dibuat-buat. Bukannya hamba takut dengan perang melawan kekaisaran Mu, namun perang hanya akan membuat rakyat semakin sengsara. Mohon Yang Mulia Kaisar mempertimbangkannya!" ujar menteri itu lalu menangkupkan tangan dan kembali duduk di kursinya.Ucapan y
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan