"Yaahh.. Begitulah.. Jika aku bertemu dengan Makhluk Kekosongan itu lagi, aku pasti akan berterima kasih kepadanya dan sedikit peregangan otot dengannya," ujarnya dengan tersenyum lebar dan penuh arti.
"Hahaha.. Dia merupakan entitas yang terkuat saat ini di alam semesta ini! Bahkan diatas Kaisar Dewa sekarang! Kau harus menjadi lebih kuat dan tidak terkalahkan terlebih dahulu sebelum menantangnya!" ujar Naga Bayangan dengan tertawa keras."Tidak masalah! Aku hanya memerlukan satu hal saja untuk menjadi kuat!" ujar Tian Lin kecil."Apa itu?" tanya Naga Bayangan dengan raut wajah serius dan penasaran."Waktu! Hahaha.." jawab Tian Lin lalu diikuti ledakan tawa yang terkekeh-kekeh."Cih! Sialan kau bocah!" ujar naga Bayangan yang merasa dirinya sangat bodoh di hadapan bocah kecil berumur 3 tahun itu.Gelak tawa Tian Lin kecil pun mereda dan suasananya langsung berubah menjadi sangat hening. Tidak ada satu kata pun yang terucap antara dirinya dan juga Sang Naga Bayangan, sehingga membuat kecanggungan timbul.Tian Lin kecil telah kembali mendapatkan ingatan dari sosok pemuda yang terombang-ambing di dalam ruang hampa, kemudian bertemu dengan sosok makhluk kekosongan Danshuiyu Kunpeng lalu berakhir dengan dia dilemparkan secara gila menuju portal Alam Menengah dan terpaksa bereinkarnasi menggunakan kitab terlarang. Dia hanya bisa menghela nafasnya beberapa kali karena telah masuk dalam situasi canggung ini.Melihat bocah kecil berumur 3 tahunan itu terus menghela nafas panjangnya, Sang Naga Bayangan kemudian berkata dengan sebuah pertanyaan, "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?"Mendapati pertanyaan dari Sang Naga bayangan, Tian Lin kecil akhirnya dapat tersenyum simpul meskipun hanya sesaat saja."Tentu saja aku akan kembali di dalam kesadaranku! Aku tidak ingin membuat mereka yang telah menganggapku sebagai anak merasakan kekhawatiran karena aku tidak sadarkan diri!" jawabnya."Hahaha.. Kamu ingin kembali ke dalam kesadaranmu? Bagaimana kamu bisa melakukannya, sedangkan saat ini kamu tidak memiliki kekuatan apapun?" ujar Sang Naga Bayangan memberikan pertanyaan sembari tertawa terbahak-bahak.Tian Lin kecil segera menyadari kebodohannya. Dia baru sadar bahwa saat ini tubuhnya masihlah sangat kecil dan mungil. Bahkan kemudian dirinya melihat tangannya yang begitu pendek. Dengan cepat dia pun kembali menghela nafas panjangnya."Tapi kamu tenang saja! Aku telah mendapatkan pesan dari Sang Maha Dewa bahwa tubuhmu akan berhibernasi sampai batas saya juga kekuatan kembali hancur pada umur 20 tahun!" ujar Sang Naga Bayangan menjelaskan."Apaa! Jadi kau telah bertemu dengan guru tua bangka sialan itu?" Tian Lin kecil sangat terkejut dibuatnya."Cih! Kau selalu tidak sopan dengan menyebut gurumu sendiri dengan sebutan tua bangka!" gerutu Sang Naga Bayangan namun dia tidak mungkin bisa menghentikan bocah di hadapannya itu karena dia sendiri mengetahui betapa kesalnya bocah itu kepada Sang guru karena telah melebarkan dirinya di ruang hampa alam semesta."Tch! Itu artinya tubuhku akan berhibernasi selama 17 tahun lamanya? Haiih.. Benar-benar waktu yang sangat panjang dan membosankan!" ujar Tian Lin kecil sembari menghela nafas."Kamu juga bisa tenang akan hal itu! Kamu dapat berkultivasi di sini! Berkultivasi di sini memang tidak dapat menaikkan tingkatan kultivasi namun dapat menguatkan kekuatan jiwa yang kau miliki!" ujar Sang Naga bayangan."Oh..? Begitukah? Mengapa kau tidak bilang jadi dulu jika hal seperti ini dapat dilakukan?" tanya Tian Lin dengan kesal."Ahahaha.. Yaa maaf-maaf saja! Kau saat itu tidak bertanya, maka aku tidak akan mengatakannya! Lagi pula saat itu kau juga belum layak untuk mengetahuinya!" jawab Sang Naga Bayangan dengan tertawa terkekeh-kekeh."Cih!" Tian Lin kecil hanya bisa berdecak kesal saat mendengarkan pengungkapan dari Sang Naga bayangan.Setelah itu dia pun mulai duduk bersila dan bermeditasi untuk berkutivasi menguatkan kekuatan jiwa yang ia miliki. Dengan kekuatan jiwa yang kuat, maka dirinya dapat menggunakannya sebagai serangan tak terlihat ataupun sebagai penyucian dalam penyulingan pil atau penempaan senjata."Woy, bocah bodoh! Apa kau akan langsung berkultivasi dan tidak ingin mengobrol terlebih dahulu denganku? Sial!" cerca Sang Naga Bayangan.Tentu saja dirinya sangat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Tian Lin kecil. Dia yang sudah memberikan informasi mengenai kegunaan dari berkultivasi di tempat ini akan dapat meningkatkan kekuatan jiwa malah justru akan langsung diabaikan oleh bocah berumur 3 tahunan itu. Ini benar-benar pelecehan bagi dirinya yang merupakan sosok paling menakutkan dan entitas terkuat yang pernah ada di alam semesta ciptaan Sang Maha Dewa."Cih! Apakah ada hal yang penting lagi yang ingin kamu sampaikan? Tidak kan?" Tian Lin kecil justru balik bertanya kepada Sang Naga Bayangan sehingga membuat sosok tersebut semakin kesal. Andai saja dirinya diperkenankan untuk menghajar bocah kecil itu, maka dia pasti sudah melakukannya saat ini juga.Namun saat mengingat akan suatu hal yang hanya dirinya dan Sang Maha Dewa ketahui, dia langsung mengurungkan niatnya. Dia tidak akan pernah menyentuh bocah yang baru berumur 3 tahunan itu dan hanya berdecak kesal saja atas sikap yang diperlihatkan."Hahh.. Sebenarnya ada satu hal lagi yang mungkin menurutmu sangatlah penting," ujar Sang Naga Bayangan dengan nafas panjang terdengar dari suaranya."Oh..? Apakah itu? Cepat katakan kepadaku, hal yang menurutmu dapat aku anggap sebagai hal penting," ujar Tian Lin kecil dengan ekspresi wajah acuh tak acuh.Dirinya melakukan hal ini bukanlah tanpa alasan semata. Dia bersikap demikian agar Sang Naga Bayangan mengetahui bagaimana rasanya diacuhkan ataupun diremehkan oleh seseorang. Bisa dikatakan saat ini Tian Lin kecil sedang membalas dendam apa yang pernah dilakukan oleh Sang Naga Bayangan kepada dirinya pada saat ia belumlah bereinkarnasi.Pada saat itu dia selalu di olok-olok dan dianggap lemah oleh Sang Naga Bayangan padahal kondisinya sedang terikat oleh sebuah rantai hitam yang entah apa nama dari rantai itu.Selain itu, Tian Lin juga ingin mengajarkan kepada Sang Naga Bayangan agar tidak bersikap angkuh meskipun dirinya merupakan entitas terkuat yang pernah ada di alam semesta. Dia ingin mengubah sikap dari Sang Naga Bayangan agar menjadi sosok yang rendah hati."Sebenarnya aku bisa membuatmu kembali ke dalam dunia jiwa dan berkutivasi meningkatkan kekuatanmu di sana! Saat kau telah mampu atau memiliki kultivasi lagi, maka kau bisa dengan kehendakmu saja kembali ke tempat ini!" kata Sang Naga Bayangan menjelaskan."Oh.. Begitu? Baiklah, pindahkan aku ke sana sekarang juga! Sudah cukup lama aku tidak berkunjung ke dunia jiwa dan aku cukup merindukan suasananya!" ujar Tian Lin memberikan perintah kepada Sang Naga Bayangan untuk segera memindahkannya ke dunia jiwa."Baiklah.." pasrah Sang Naga Bayangan lalu memindahkan sosok Tian Lin kecil ke dunia jiwa.Swooosshhh…Dunia Jiwa.Swooosshhh...Sosok kecil mungil dengan wajah yang sangat tampan muncul dari dalam celah spasial berwarna putih keemasan yang keberadaannya tepat di depan sebuah istana megah dengan hiasan pohon-pohon dari buah abadi di sampingnya.Ya, istana itu tentu saja adalah Istana Ling dan sosok kecil mungil berpraupan tampan dan sempurna adalah Tian Lin kecil."Hoo.. Sudah cukup lama aku tidak melihat tempat ini." ucapnya dengan mengembangkan senyum simpul.Namun tidak lama kemudian senyuman dari sosok mungil berumur 3 tahun dan itu tiba-tiba merosot dan berbalik arah 180 derajat. Dalam pikirannya saat ini terbayang-bayang akan kenangan yang ada dan pernah terlewati di istana megah di hadapannya. Kenangan akan kebersamaan bersama saudara dan saudarinya, kenangan akan suka dan cinta serta canda juga tawa terlintas sepenuhnya di dalam ingatan bocah kecil itu.Tampak dari ujung pelupuk matanya terlihat sebuah butiran air jernih yang menandakan bahwa ia sangat merindukan mereka semua.
Istana Kekaisaran Tian.Seisi Istana Kekaisaran Tian berubah menjadi duka karena sosok kecil mungil yang selalu membuat mereka terkejut dan membanggakan kini tergeletak lemah dan tidak sadarkan diri di kamarnya.Khusus Ratu Hiza Ming, bahkan kesehatannya semakin hari semakin menurun. Badannya yang segar dan raut wajah yang penuh seri saat ini telah menjadi sangat kurus dan lesu. Senyumannya yang indah tidak pernah lagi terlihat semenjak putra kesayangannya pingsan hampir 17 tahun yang lalu.Hal itu semakin membuat seisi istana kekaisaran Tian bertambah duka. Sedangkan untuk Kaisar Tian Lei sendiri, dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya meminta istrinya untuk beristirahat ataupun sekedar makan. Namun hal itu selalu ditolak dan ditolak serta hanya beberapa kali saja sang ratu mau melakukannya. Itu pun karena sang ratu berfikir bahwa jika dia terlalu terlarut dan sama sekali tidak makan, maka dia akan tumbang terlebih dahulu sebelum anaknya terbangun dari pingsannya. Hal itu tentu
***Ratu Hiza Ming yang saat ini sedang mengelus-elus wajah dari Tian Lin dan Kaisar Tian Lei yang sedang membujuk istrinya agar beristirahat ataupun makan tiba-tiba saja dikejutkan oleh sebuah sinar keemasan yang terpancar dari tubuh putra mereka.Spontan sang ratu segera mundur dan hampir saja terjatuh jika saja tidak ditangkap tubuhnya oleh sang suami. Keduanya menatap dengan keheranan sekaligus kekhawatiran tubuh putranya yang bersinar menyilaukan itu.Sinar itu semakin lama semakin terang saja sehingga membuat keduanya harus menutup mata. Saat merasa bahwa sinar itu telah sepenuhnya mereda, Ratu Hiza Ming dan Kaisar Tian Lei segera membuka pelupuk mata mereka.Saat keduanya telah sempurna membuka kedua mata, tubuh mereka berdua menegang seketika, tidak lama kemudian tubuh mereka bergetar dengan hebat khususnya untuk Sang Ratu Hiza Ming.Air matanya yang sebelumnya tertahan seketika itu juga langsung tumpah saat melihat sosok pemuda yang sangat tampan yang tidak lain adalah putrany
Para prajurit dan komandan kekaisaran Mu dengan semangat menggelora terus melancarkan serangan untuk menghancurkan pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian. Segala cara dan jenis serangan telah mereka gunakan, namun pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian bukanlah kaleng-kaleng.Boommm... Boommm...Ledakan pembeli ledakan terus terjadi. semakin lama waktu berlalu maka semakin banyak pula korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlebih setelah jenderal kekaisaran Mu mengobarkan semangat kepada pasukannya, pasukannya itu terlihat lebih beringas dan seperti tidak kenal lelah.Dari arah kejauhan, jenderal Lingxi yang merupakan jenderal kekaisaran Mu melihat pertempuran yang semakin intens itu tersenyum dengan kejam.'Setelah kekaisaran Tian berhasil kami gempur dan kuasai, maka giliran kalianlah tiga kekaisaran lain yang akan kami tundukkan! Dan sepertinya apa yang dirumorkan dengan leluhur kekaisaran Tian yang memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa hanyalah bualan omon
"Baiklah.. Sampaikan kepada jenderal Guan untuk terus bertahan sementara waktu. Aku harus mendiskusikan ini terlebih dahulu kepada seluruh petinggi istana dan juga leluhur kekaisaran!" ujar Sang Kaisar memberikan titah."Baik, Yang Mulia!" jawab Komandan Hui sembari menangkupkan kedua tangannya lalu melesat pergi meninggalkan Kaisar kekaisaran Tian beserta dengan keluarganya.Zheep!Setelah kepergian komandan Hui, sorot mata dari Kaisar Tian Lei yang sebelumnya terlihat sangatlah dingin dan mengerikan tiba-tiba menjadi sedikit lunak karena dirinya saat ini dipandangi oleh orang-orang yang paling dia sayangi yang tidak lain adalah keluarga kecilnya sendiri."Baiklah.. Ayah harus menyelesaikan beberapa hal mengenai peperangan yang mungkin akan segera terjadi melawan kekaisaran Mu," ujar Kaisar Tian Lei ingin undur diri dari tempat tersebut.Namun sebelum istri ataupun pangeran mahkota Tian Zhao mengatakan sesuatu, Tian Lin sudah mendahului mereka."Ayah pasti akan melakukan pertemuan de
Aula Istana Kekaisaran Tian.Semua orang yang ada di dalam aula istana kekaisaran Tian termasuk sosok pria sepuh dengan seluruh rambut dan jenggotnya yang telah memutih sepenuhnya mengalihkan pandangan mereka ke satu arah yang tidak lain adalah tempat di mana pintu gerbang berada. Hal itu karena mereka semua mendengar teriakan seorang Komandan pasukan yang berjaga di depan pintu gerbang akan kedatangan dua pangeran kekaisaran.Tampak dari arah pintu gerbang yang terbuka itu dua sosok pemuda yang tampan dan satunya lagi memakai topeng separuh wajah yang membuat beberapa orang yang mengenalinya termasuk Kaisar dan Permaisuri mengerutkan kening.'Apa yang diinginkan oleh Lin'er?' batin keduanya karena merasa aneh dengan sikap putra kedua mereka yang memakai topeng dalam pertemuan ini.Jika semua orang terpaku dengan keanehan sikap pangeran kedua yang memakai topeng separuh wajah, lain halnya dengan sosok pria sepuh yang duduk di kursi utama. Mata tuanya sedikit menyipit karena dia dapat
"Apakah ada yang lainnya?" Kaisar Tian Lei bertanya kembali dan mengarahkan pandangannya ke arah semua orang. Dia sadar sebagai seorang Kaisar tidak mungkin hanya mengambil pendapat dari satu orang saja terlebih di tempat ini hadir Leluhur Kekaisaran Tian."Hamba Kaisar!" seru salah satu menteri sembari mengangkat tangan kemudian berdiri dan memberikan hormat seperti apa yang dilakukan oleh raja kota sebelumnya."Katakan!" ucap Kaisar Tian Lei."Hamba mengusulkan lebih baik kita berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala dingin dan menanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya, karena alasan penolakan salah satu dari putri bangsawan yang dilamar oleh pangeran kelima kekaisaran Mu menurutku tidaklah logis sama sekali dan hanya dibuat-buat. Bukannya hamba takut dengan perang melawan kekaisaran Mu, namun perang hanya akan membuat rakyat semakin sengsara. Mohon Yang Mulia Kaisar mempertimbangkannya!" ujar menteri itu lalu menangkupkan tangan dan kembali duduk di kursinya.Ucapan y
250.000 pasukan terus bergerak menuju ke satu titik yaitu perbatasan antar dua kekaisaran. Di bagian terdepan pasukan, wajah Kaisar Tian Lei tampak sedikit muram. Jika boleh jujur, sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai sesuatu yang dinamakan perang, karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu menteri sebelumnya bahwa perang hanya akan membuat rakyat menjadi semakin sengsara.Akan tetapi keputusan ini harus diambil karena jika kekaisaran Mu dibiarkan begitu saja, maka mereka semua akan bersikap semena-mena dan menganggap kekaisaran Tian adalah kekaisaran lemah. Dan hal itu tidak akan mungkin pernah terjadi karena Kaisar Tian Lei juga memiliki harga diri yang sangat tinggi, terlebih untuk Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dan bisa dikatakan paling kuat di Benua Barat.Selain itu, jika Kaisar Tian Lei dan Leluhur Tian Hong tidak mengambil jalan perang, maka korban akan terus berjatuhan sedikit demi sedikit pada setiap waktu karena keka
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan