Jangan lupa vote dan rating 5 yaa, kawan-kawan.
Di sebuah wilayah yang sangat rahasia yang menjadi tempat markas besar Organisasi Misterius, terlihat sesosok lelaki paruh baya dengan kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah mengerutkan keningnya ketika membaca informasi terbaru dari kristal komunikasi yang di pegangnya.Di hadapan pria itu terdapat sosok berjubah hitam yang sedang berlutut sangat hormat terhadapnya. Ya, dia adalah salah satu dari Tetua Organisasi Misterius yang mengurusi bagian informasi dan komunikasi. Sedangkan sosok yang sejak awal berlutut ialah salah satu anggota atau bawahannya yang membawa berita."Bukankah sebelumnya kelompok Prajurit Ular telah menyampaikan pesan dan diperintahkan untuk mengurusi orang dari Klan Xu itu? Lalu mengapa sekarang kelompok lain juga melapor hal yang sama? Apakah terjadi sesuatu dengan kelompok Prajurit Ular?" Pria paruh baya itu bertanya pada dirinya sendiri sembari memegangi dagunya yang berjanggut sedikit perak."Coba kau hubungi kelompok Prajurit Ular! Tanyakan kepada mereka, apa
Siapa yang mengira bahwa saat baru saja menapakkan kaki di Ibukota Kekaisaran Tian, rombongan Tian Lin akan mendapatkan sambutan meriah berupa serangan kuat dari sosok tidak diketahui.Namun hal yang paling mengejutkan semua orang ialah sosok Pangeran Mahkota yang terkenal sangat baik dan bijak akan bertindak lain yaitu dengan mengorbankan diri agar menyelamatkan semua orang. Ya, Tian Zhao nyatanya tidak menggubris seruan dari Tian Lin untuk menghindar. Dia justru berinisiatif untuk menghadang serangan kuat itu dengan kemampuannya.Brakkk!"Aaakkkhh.."Tian Zhao terlempar jauh hingga menabrak dinding bangunan di sekitar hingga menghancurkannya menjadi reruntuhan."Saudara Yuan! Ada dua penyerang dari dua sisi berbeda! Kau urus salah satunya! Tangkap dia hidup-hidup!" Ujar Tian Lin dengan serius."Tidak masalah!" Angguk Long Yuan cepat."Sedangkan untukmu, Hua'er. Tolong bantu kakakku untuk menstabilkan kekuatannya. Dia pasti terluka sedikit!" Kata Tian Lin lagi."Baik, kakak Tian!" Li
"Aaakkkhh.."Sosok pria berjubah hitam yang merupakan salah satu dari komandan pasukan Organisasi Misterius yang ditugaskan untuk menyergap dirinya menjerit dengan sangat keras karena merasakan kesakitan yang teramat sangat sakit pada bagian kepala khususnya pada otaknya. Dia merasa seperti tercabik-cabik karena tianline dengan paksa menyerap ingatan miliknya tanpa pandang kasihan.Tidak hanya merasakan rasa sakit pada bagian kepala saja, aku tetapi dia juga merasakan perasaan mengerikan pada bagian perutnya yang mana tepat di tempat itulah terkumpulnya semua energi dari seorang kultivator alias dantian. Dia merasa semua energinya tersedot sangat cepat hingga kutivasinya pun terus menurun dari waktu ke waktu sampai pada batas ranah Pendekar Besi Tahap Awal Bintang 1.Brug!Tian Lin melemparkan tubuh sosok berjubah hitam layaknya seperti sampah tidak berguna dan tersungging sebuah senyuman tipis dari sudut bibirnya."Sungguh tidak terduga sekali!" Ucapnya dengan kepala menggeleng."Apa
"Apa kau siap untuk menjalankan misi ini, adikku?" Tanya Mogui Long kepada sosok pria yang duduk di barisan kanan para petingginya."Hanya melawan ranah Dewa Tahap Menengah saja, tentu saja Kakak! Lagi pula sudah cukup lama aku tidak melakukan suatu hal yang membuat hatiku senang!" Jawab Mogui Hen dengan senyuman tipis terpancar dari sudut bibirnya."Baguslah jika seperti itu, aku senang mendengarnya. Kamu bisa pergi ke kekaisaran Tian sekarang!""Baik, kak!"Mogui Hen merupakan kultivator Ranah Dewa Tahap Akhir dan orang kepercayaan dari Mogui Long alias sang Dewa Naga Iblis. Kekuatannya bukanlah suatu hal yang dapat dipandang sebelah mata karena tubuhnya memiliki kekhususan berupa kebal terhadap segala jenis macam racun. Selain itu, dia juga merupakan ahli racun yang sangat handal dan hanya sosok seperti kakaknya saja yang dapat menandingi kekuatan racun miliknya.Zheep!sosok Mogui Hen menghilang dari aula pertemuan Organisasi Misterius meninggalkan Kakak serta para petinggi organi
Tian Lin tidak habis pikir kenapa saudaranya yang satu ini selalu saja akan membuat lelucon pada hal apapun jika itu memiliki kesempatan. Dia heran sekaligus kesal sebenarnya terbuat dari apa manusia jadi-jadian dari sosok cacing biru raksasa ini ketika dulu Sang Maha Dewa menciptakannya."Hahahaha.."Meski dirinya sudah berteriak-teriak memperlihatkan kekesalannya, namun tetap saja pemuda berjubah biru itu malah justru semakin tertawa lepas dan terbahak-bahak karena merasa sangat lucu dengan keadaan. Bagaimana tidak? Pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian ingin cepat-cepat mengajak Tian Lin dan Tian Zhao masuk adalah untuk membicarakan mengenai Istana Suci sembari mengacuhkannya, sedangkan dirinya ialah salah satu dari Petinggi Istana Suci tersebut."Tua bangka! Aku berharap kau tidak akan lagi suka mengacuhkan orang dengan sembarangan setelah ini!" Kata Long Yuan dengan santai merujuk kepada sosok pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian."Namaku adalah Long Yuan. Kau pa
Semua orang di tempat itu tertawa terkekeh-kekeh ketika melihat ekspresi tidak berdaya dari Tian Lin. Mungkin hanya Long Yuan saja yang berekspresi lain karena dia saat ini sedang memperlihatkan raut wajah seseorang yang ingin muntah."Aku juga tidak tahu bagaimana bisa aku jatuh hati pada kakak Tian, Yang Mulia Permaisuri. Tapi bisa dikatakan pertemuan kami sedikit unik!" Lin Hua menjawabnya dengan senyuman manis yang membuat para lelaki termasuk Leluhur Tua kekaisaran Tian mabuk kepayang memandanginya."Baiklah.. Nanti ceritakan semuanya pada kami. Dan satu lagi, mulai sekarang panggil aku ibu dan suamiku ayah. Okey?" Kata Permaisuri Hiza Ming dengan lembut dan penuh perhatian.Lin Hua sedikit terkejut dengan permintaan tiba-tiba dari Permaisuri Hiza Ming atau ibu dari Tian Lin yang mau menginginkan dirinya untuk langsung memanggilnya dengan panggilan ibu dan untuk ayahnya dengan sebutan ayah. Bukankah itu artinya sekarang dia sudah mendapatkan restu secara mutlak dari kedua belah p
Pemuda berpakaian masa kini itu bersikap seperti orang-orang pada umumnya ketika hendak memasuki kota, terlepas dari tujuannya yang memiliki target berada di dalam sana.Namun karena aura agung yang terpancar begitu kuat dari pemuda itu, orang-orang yang berada di depan antriannya dengan sengaja memberikan jalan kepadanya karena tidak ingin menyinggungnya dengan berbuat hal yang membuatnya menunggu. Bisa saja mereka akan terbantu dan tidak memiliki kesempatan menemui hari esok lagi jika sampai sang pemuda marah.Dia berjalan dengan santai melewati semua orang seolah-olah hal itu memang pantas diberikan untuknya. Saat ketika dirinya sampai tempat di hadapan prajurit yang menjadi petugas penjaga pintu masuk ke dalam ibukota Kekaisaran Tian, dia menghentikan langkah kakinya karena tubuhnya dihadang dengan dua tombak yang terkepal erat ditahan dua prajurit."Identitas!" Kata salah satu prajurit yang tampaknya merupakan pimpinan dari prajurit penjaga pintu gerbang masuk."Apakah itu perlu?"
Sebenarnya dua prajurit penjaga pintu gerbang masuk yang memegang tombak merasa sedikit geram dan tidak menyukai ucapan dari pemuda berpenampilan assassin itu. Namun ketika mereka berdua hendak bergerak untuk mengembalikan posisi tombaknya untuk menghadang jalan, tiba-tiba saja tubuh mereka merasakan sebuah tekanan yang luar biasa seperti halnya sedang ditimpa oleh sebuah gunung yang besar sehingga membuatnya tidak dapat bergerak seperti keinginan."Kalian hanya keroco-keroco tidak berguna. Jadi berhentilah berbuat hal yang sia-sia!" Itulah suara terakhir yang terdengar di kepala kedua prajurit dari pemuda berpakaian assassin itu sebelum akhirnya mereka dapat kembali bergerak namun keberadaan si pelaku sudah menghilang."Sial! Kekuatan apa yang sebenarnya membuat tubuh kita tidak dapat digerakkan sebelumnya?" Salah satu di antara mereka langsung mengeluh ketika baru saja terlepas dari tekanan."Aku yakin, dia datang di ibukota Kekaisaran Tian ini bukan dengan niatan yang baik. Dan ene
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan