"Aaakkkhh.."Sosok pria berjubah hitam yang merupakan salah satu dari komandan pasukan Organisasi Misterius yang ditugaskan untuk menyergap dirinya menjerit dengan sangat keras karena merasakan kesakitan yang teramat sangat sakit pada bagian kepala khususnya pada otaknya. Dia merasa seperti tercabik-cabik karena tianline dengan paksa menyerap ingatan miliknya tanpa pandang kasihan.Tidak hanya merasakan rasa sakit pada bagian kepala saja, aku tetapi dia juga merasakan perasaan mengerikan pada bagian perutnya yang mana tepat di tempat itulah terkumpulnya semua energi dari seorang kultivator alias dantian. Dia merasa semua energinya tersedot sangat cepat hingga kutivasinya pun terus menurun dari waktu ke waktu sampai pada batas ranah Pendekar Besi Tahap Awal Bintang 1.Brug!Tian Lin melemparkan tubuh sosok berjubah hitam layaknya seperti sampah tidak berguna dan tersungging sebuah senyuman tipis dari sudut bibirnya."Sungguh tidak terduga sekali!" Ucapnya dengan kepala menggeleng."Apa
"Apa kau siap untuk menjalankan misi ini, adikku?" Tanya Mogui Long kepada sosok pria yang duduk di barisan kanan para petingginya."Hanya melawan ranah Dewa Tahap Menengah saja, tentu saja Kakak! Lagi pula sudah cukup lama aku tidak melakukan suatu hal yang membuat hatiku senang!" Jawab Mogui Hen dengan senyuman tipis terpancar dari sudut bibirnya."Baguslah jika seperti itu, aku senang mendengarnya. Kamu bisa pergi ke kekaisaran Tian sekarang!""Baik, kak!"Mogui Hen merupakan kultivator Ranah Dewa Tahap Akhir dan orang kepercayaan dari Mogui Long alias sang Dewa Naga Iblis. Kekuatannya bukanlah suatu hal yang dapat dipandang sebelah mata karena tubuhnya memiliki kekhususan berupa kebal terhadap segala jenis macam racun. Selain itu, dia juga merupakan ahli racun yang sangat handal dan hanya sosok seperti kakaknya saja yang dapat menandingi kekuatan racun miliknya.Zheep!sosok Mogui Hen menghilang dari aula pertemuan Organisasi Misterius meninggalkan Kakak serta para petinggi organi
Tian Lin tidak habis pikir kenapa saudaranya yang satu ini selalu saja akan membuat lelucon pada hal apapun jika itu memiliki kesempatan. Dia heran sekaligus kesal sebenarnya terbuat dari apa manusia jadi-jadian dari sosok cacing biru raksasa ini ketika dulu Sang Maha Dewa menciptakannya."Hahahaha.."Meski dirinya sudah berteriak-teriak memperlihatkan kekesalannya, namun tetap saja pemuda berjubah biru itu malah justru semakin tertawa lepas dan terbahak-bahak karena merasa sangat lucu dengan keadaan. Bagaimana tidak? Pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian ingin cepat-cepat mengajak Tian Lin dan Tian Zhao masuk adalah untuk membicarakan mengenai Istana Suci sembari mengacuhkannya, sedangkan dirinya ialah salah satu dari Petinggi Istana Suci tersebut."Tua bangka! Aku berharap kau tidak akan lagi suka mengacuhkan orang dengan sembarangan setelah ini!" Kata Long Yuan dengan santai merujuk kepada sosok pria tua yang menjadi Leluhur Kekaisaran Tian."Namaku adalah Long Yuan. Kau pa
Semua orang di tempat itu tertawa terkekeh-kekeh ketika melihat ekspresi tidak berdaya dari Tian Lin. Mungkin hanya Long Yuan saja yang berekspresi lain karena dia saat ini sedang memperlihatkan raut wajah seseorang yang ingin muntah."Aku juga tidak tahu bagaimana bisa aku jatuh hati pada kakak Tian, Yang Mulia Permaisuri. Tapi bisa dikatakan pertemuan kami sedikit unik!" Lin Hua menjawabnya dengan senyuman manis yang membuat para lelaki termasuk Leluhur Tua kekaisaran Tian mabuk kepayang memandanginya."Baiklah.. Nanti ceritakan semuanya pada kami. Dan satu lagi, mulai sekarang panggil aku ibu dan suamiku ayah. Okey?" Kata Permaisuri Hiza Ming dengan lembut dan penuh perhatian.Lin Hua sedikit terkejut dengan permintaan tiba-tiba dari Permaisuri Hiza Ming atau ibu dari Tian Lin yang mau menginginkan dirinya untuk langsung memanggilnya dengan panggilan ibu dan untuk ayahnya dengan sebutan ayah. Bukankah itu artinya sekarang dia sudah mendapatkan restu secara mutlak dari kedua belah p
Pemuda berpakaian masa kini itu bersikap seperti orang-orang pada umumnya ketika hendak memasuki kota, terlepas dari tujuannya yang memiliki target berada di dalam sana.Namun karena aura agung yang terpancar begitu kuat dari pemuda itu, orang-orang yang berada di depan antriannya dengan sengaja memberikan jalan kepadanya karena tidak ingin menyinggungnya dengan berbuat hal yang membuatnya menunggu. Bisa saja mereka akan terbantu dan tidak memiliki kesempatan menemui hari esok lagi jika sampai sang pemuda marah.Dia berjalan dengan santai melewati semua orang seolah-olah hal itu memang pantas diberikan untuknya. Saat ketika dirinya sampai tempat di hadapan prajurit yang menjadi petugas penjaga pintu masuk ke dalam ibukota Kekaisaran Tian, dia menghentikan langkah kakinya karena tubuhnya dihadang dengan dua tombak yang terkepal erat ditahan dua prajurit."Identitas!" Kata salah satu prajurit yang tampaknya merupakan pimpinan dari prajurit penjaga pintu gerbang masuk."Apakah itu perlu?"
Sebenarnya dua prajurit penjaga pintu gerbang masuk yang memegang tombak merasa sedikit geram dan tidak menyukai ucapan dari pemuda berpenampilan assassin itu. Namun ketika mereka berdua hendak bergerak untuk mengembalikan posisi tombaknya untuk menghadang jalan, tiba-tiba saja tubuh mereka merasakan sebuah tekanan yang luar biasa seperti halnya sedang ditimpa oleh sebuah gunung yang besar sehingga membuatnya tidak dapat bergerak seperti keinginan."Kalian hanya keroco-keroco tidak berguna. Jadi berhentilah berbuat hal yang sia-sia!" Itulah suara terakhir yang terdengar di kepala kedua prajurit dari pemuda berpakaian assassin itu sebelum akhirnya mereka dapat kembali bergerak namun keberadaan si pelaku sudah menghilang."Sial! Kekuatan apa yang sebenarnya membuat tubuh kita tidak dapat digerakkan sebelumnya?" Salah satu di antara mereka langsung mengeluh ketika baru saja terlepas dari tekanan."Aku yakin, dia datang di ibukota Kekaisaran Tian ini bukan dengan niatan yang baik. Dan ene
Semua orang merasa tidak menyangka bahwa sosok Kaisar yang mereka yakini sebagai seorang Kaisar yang sangat bermartabat dan juga memiliki wibawa besar akan langsung berubah menjadi sosok yang berbeda ketika menyadari bahwa dirinya saat ini telah memiliki seorang cucu.Tian Ru'er hanya bisa pasrah saja saat dirinya dijadikan sebagai alat yang dicubit-cubit dan dicium-cium oleh sosok pria paruh baya itu, karena bagaimanapun dia juga merasa senang sebab telah memiliki keluarga yang lengkap semenjak kehadiran Tian Lin pada kehidupannya."Bisakah gantian?" Permaisuri Hiza Ming bertanya pada suaminya. Sorot matanya tampak berbeda alias penuh dengan tatapan intimidasi karena merasa bahwa sebagai seorang nenek dirinya harusnya merupakan orang yang pertama untuk menggendong Tian Ru'er."Ah.. Baiklah.." Kaisar Tian Lei sungguh tidak berdaya ketika melihat tatapan mata yang begitu mengerikan dari istrinya. Karena tidak ingin membuat masalah pada dirinya, dengan terpaksa Kaisar melepaskan Tian Ru'
Saat nama Lembah Setan disebutkan oleh Tian Lin, Kaisar Tian Lei dan semua orang yang ada di aula istana langsung mengerutkan kening. Bagaimana tidak? Semua orang di sini tentu saja mengetahui mengenai misteri yang ada di dalam lembah yang sangat mengerikan dan berada di wilayah Kekaisaran Tian itu.Bahkan sebelum sosok Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir yang muncul mengatasnamakan berasal dari Gerbang Langit Ling, sosok leluhur kekaisaran Tian yang menjadi orang paling kuat sama sekali tidak berani menjejakkan kaki pada wilayah menakutkan itu.Namun siapa yang menyangka bahwa dibalik misteri yang ada di dalam Lembah Setan terdapat sebuah markas dari Organisasi Misterius yang telah melakukan pembantaian besar-besaran terhadap seluruh anggota keluarga Xu.Untuk meyakinkan dirinya sendiri dan juga orang-orang yang berada di aula istana, Kaisar Tian Lei segera bertanya, "Nak, apa kau tidak salah mengatakan bahwa markas kelompok yang telah membantai semua anggota Klan Xu itu berada di Lembah