Setelah beberapa saat, Tian Lin baru sadar saat tatapannya sedikit mengarah ke Yin-Yin. Dia dapat melihat jika gadis cantik itu sedang manyun atau mengerucutkan bibirnya. Tapi bukannya terlihat menyeramkan atau apa, dalam pandangan Tian Lin Yin-Yin malah tampak sangat menggemaskan."Ada apa denganmu, gadis cantik? Mengapa bibirmu di maju-majukan seperti itu? Apa kau ingin terlihat seperti bebek?" tanya Tian Lin dengan santainya."Dasar Tuan Muda bodoooh! Tuan Muda tidak peka dan tak tahu maluuu!" Yin-Yin berteriak sangat keras karena hatinya begitu dongkol. Bahkan saking kerasnya, telinga Tian Lin sampai sedikit mendengung.Yin-Yin kemudian menjauh dari Tuan Mudanya yang begitu polos dan tidak tahu bagaimana cara bersikap dengan seorang wanita sembari mendengus kesal serta melipat kedua tangannya di bawah boing-boingnya yang besar. Dia benar-benar tidak mau lagi berbicara dengan Tian Lin.Tian Lin ingin berbicara dan meminta maaf kepada Yin-Yin, namun saat melihat gadis itu membuang mu
Long Yuan begitu senang saat mendengarkan suara saudaranya yang telah sangat lama tidak dia dengarkan. Saudara yang telah mengajarkan arti dari pentingnya keluarga. Saudara yang mengembalikan senyumannya yang hilang akibat keluarganya yang di bantai habis di Alam Dewa. Tanpa terasa air mata Long Yuan menetes dengan sangat deras dan membasahi pipinya. Kerinduannya yang mendalam sungguh tidak tertahankan lagi."Saudara Wei, Hu kecil! Aku telah menemukan saudara Ling Tian!" ucapnya pelan sembari mengusap air matanya yang terus meleleh.Long Yuan ingin sekali menghampiri kamar atau ruangan VVIP 1 itu. Namun sepertinya dia harus menahannya untuk sebentar sampai pelelangan selesai. Sekarang dirinya juga sangat yakin bahwa belati-belati yang di lelang ini adalah milik saudaranya, karena hanya dengan cara seperti ini dia dan semua saudaranya yang lain dapat bertemu dengan mudah.Sedangkan untuk penawaran yang setinggi langit itu, saudaranya pasti sengaja melakukannya untuk meraup untung sebany
Chu Yue tentu sangat senang jika harganya sampai setinggi langit, karena dia nantinya juga akan mendapatkan bonus yang sangat besar karena merasa berhasil. Lalu untuk Tian Lin dan Long Yuan, keduanya merasa bahwa Kaisar Heixian Sin ini sangatlah bodoh.10 juta batu roh tingkat rendah memang bukan hal yang begitu banyak untuk Tian Lin maupun Long Yuan. Namun untuk membeli 1 item saja di harga seperti itu, benar-benar pemborosan yang nyata!"10 juta batu roh tingkat rendah! Apakah ada yang menawar lagi?" seru Chu Yue dengan senyuman yang tampak sangat menawan.Setelah menunggu selama 3 menit lebih. Akhirnya Chu Yue pun mulai memberikan pengumumannya, "Baiklah, jika tidak ada yang menawar lagi, saya akan mulai menghitung satu sampai tiga untuk keputusan akhir!""10 juta pertama..""10 juta kedua..""10 juta ketiga! Selamat kepada Kaisar Heixian Sin karena telah memenangkan Belati Terbang Hiu Pelangi dengan harga 10 juta batu roh tingkat rendah!" teriak Chu Yue dengan sangat senang.Semua
Long Yuan tentu saja tidak akan terima jika saudaranya memiliki kekasih kecil lainnya lagi selain gadis yang sebelumnya dia sebutkan atau Nona Hua. Dia telah mendapatkan cerita dari saudara dan saudarinya yang lain jika saat terjadinya perang besar di Alam Tingkat Rendah, bocah bau itu kesetanan atau hilang kesadaran karena kekasihnya yang ternyata hanyalah sebuah klon dari seorang Dewi di Alam Dewa mati terbunuh musuh.Dia yakin jika Dewi itu juga sedang menanti saudaranya untuk datang ke Alam Dewa menjemputnya, karena ingatan yang dimiliki oleh klon penciptaannya pasti akan menyatu dengan tubuh utama. Hal seperti ini sudah sangat lumrah bagi mereka yang telah mencapai kutivasi Ranah Dewa ke atas karena ingin mengambil pelajaran untuk pencerahan penerobosan kultivasi selanjutnya.Di kamar VVIP 10, kening Chu Rong dan Yang Kai mengerut karena mendengar seruan seorang gadis dari kamar atau ruangan VVIP 1 yang di tempati Tian Lin. Jelas, mereka berdua kebingungan karena sebelumnya tidak
Wajah semua orang yang ada di gedung pelelangan Paviliun Dagang cabang Kota Handong langsung menjadi sangat masam karena mendengarkan penuturan narsis dari Long Yuan. Mereka benar-benar ingin muntah darah dibuatnya. Mengapa bisa ada makhluk senarsis itu di muka bumi ini. Itulah yang saat ini sedang terlintas dalam pikiran semua orang.Lalu untuk Tian Lin, entah mengapa dia menjadi sangat malu karena memiliki saudara seperti cacing biru sialan itu. Namun karena nasi sudah terlanjur menjadi bubur, maka tinggal kasihkan saja opor ayam plus sambal serta kerupuk agar enak untuk di makan. Ya, jadilah bubur ayam!"Baiklah-baiklah.. Aku akan menjelaskan sedikit mengenai batu pelangi ini!" Tidak ingin terlarut-larut dalam kekesalannya, Chu Yue segera membuka suara untuk mencairkan suasana dan keheningan."Batu ini merupakan batu pelangi yang menjadi bahan mentah dari Senjata Pusaka Tingkat Saint Kualitas Sempurna yang sebelumnya salah satunya telah dimenangkan oleh Kaisar Heixian Sin. Kami ju
"Yaa.. Kalau begitu aku menyerah saja!" tiba-tiba Tian Lin yang ada di dalam ruangan VVIP 1 berseru dan memilih menyerah."Eh..?" Long Yuan langsung di buat kelojotan dan hampir tersedak oleh ludahnya sendiri, karena 10.010 batu roh tingkat menengah bukanlah harta yang sedikit."Hahahahaha.."Semua orang yang sebelumnya merasa sangat jengkel dengan tingkah laku Long Yuan segera tertawa terbahak-bahak karena merasa bahwa pemuda di ruangan VVIP 1 telah berhasil mempermainkan manusia jadi-jadian dari naga biru yang sangat menjengkelkan itu."Mampus kau, Long Yuan! Hahaha.." Laoshu Du tentu menjadi orang paling bersemangat saat ini. Dia bahkan sampai terpingkal-pingkal karena saking puasnya melihat musuh bebuyutannya di tipu."Sialan kau, bocah bau! Kau menjebakku! Awas saja nanti, aku pasti akan merendang pantatmu dengan sangat kuat!" teriak Long Yuan dengan marah, namun senyumannya yang begitu lebar masih terlihat dari sudut bibirnya. Dia tentu sangat senang karena saudaranya masih sama
"Saya Chu Yue sebagai pembawa acara mohon maaf jika banyak kata-kata yang terselip dan tidak meranai di hati para hadirin semuanya! Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih karena telah ikut serta dalam meramaikan lelang di paviliun kami." ujar Chu Yue menutup acara lelang lalu pergi meninggalkan panggung.***Tidak lama setelah pelelangan Paviliun Dagang cabang Kota Handong di tutup oleh Chu Yue dan semua orang telah membubarkan diri, Long Yuan tampak sedang duduk di pinggiran pintu gerbang Paviliun Dagang cabang Kota Handong. Saat ini dia sedang menunggu saudaranya dan sudah tidak sabar untuk menemuinya.Setelah hampir setengah jam dia menunggu sampai bosan, suara yang begitu familiar akhirnya terdengar dari arah belakangnya."Tampaknya kau sangat sehat, tidak berubah dalam hal menjengkelkannya dan jauh lebih kuat melebihiku, cacing biru sialan!"Long Yuan dengan sigap membalikkan badannya dan langsung melihat sosok bertopeng separuh wajah yang memakai jubah berwarna hitam yang
Long Yuan terus memberikan kata-kata ejekan kepada Tian Lin yang terdengar begitu menjengkelkan bahkan oleh orang-orang yang sedang menonton pertarungan mereka berdua. Entah mengapa perasaannya begitu bangga dan bahagia karena telah dapat memberikan penekanan kepada saudaranya. Berbeda dengan saat dirinya sedang melakukan penekanan atau merundung Tetua Agung Sekte Racun, Laoshu Du.Mungkin karena dia telah mengetahui kejeniusan yang dimiliki oleh saudaranya serta kekuatan garis darah yang begitu mengerikan dari Kaisar Naga Bayangan."Sangat sombong, seperti biasa!" ujar Tian Lin lalu mengeluarkan sebilah pedang yang merupakan Senjata Pusaka Tingkat Putih, pemberian Patriark Klan Yi saat berada di Alam Tingkat Rendah.Long Yuan juga mengeluarkan senjata tingkatan yang sama berjenis tombak. Ya, dia memang pengguna tombak yang sangat handal. Kelihaiannya dalam menggunakan tombak bahkan telah menyaingi sosok Patriark salah satu klan besar yang memiliki julukan Dewa Tombak."Teknik pedangm
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan