Putri Pangeran Mahkota Ye Langtian yang bernama Ye Lan'er merupakan putri kesayangannya dan merupakan kebanggaan dari keluarga Ye karena kejeniusan, kelembutan dan kebaikan yang dimilikinya. Dia adalah sosok yang sangat periang dan ramah kepada siapapun. Dia tidak setuju dengan sistem yang menganggap yang lemah adalah sampah dan yang kuat adalah penguasa hebat. Oleh karena itu, dia begitu mencintai dan dicintai oleh rakyat, khususnya bagi mereka yang tinggal di Ibukota Kekaisaran Naga.
Namun, beberapa bulan yang lalu, putri kebanggaan Pangeran Mahkota Ye Langtian tiba-tiba terjatuh sakit setelah mengadakan jamuan kecil yang diadakan oleh rakyat biasa sebagai ungkapan syukur mereka akan dirinya. Putri Ye Lan'er kini hanya bisa menutup mata dengan tubuh terus melemah daei waktu ke waktu tanpa ada satu tabib atau alkemis pun yang dapat menyembuhkannya.Saat Pangeran Mahkota Ye Langtian bersama istrinya sedang meratapi kesedihannya, tiba-tiba dia merasakan kehadiran seseorang yang ada di dalam bayangan. Dia dengan cepat berdiri dan memasang ekspresi wajah serius. Istrinya juga melakukan hal yang sama dengan Pangeran Mahkota."Keluarlah!" Ucapnya dengan wajah datar.Zheep!Sosok berjubah hitam dan memakai topi caping muncul dari kehampaan dan berdiri tepat di hadapan Pangeran Mahkota."Salam, Pangeran! Salam, Permaisuri! Maaf jika kedatanganku sedikit mengganggu kalian berdua!" Ucap sosok berjubah hitam tersebut sembari hanya menangkupkan kedua tangannya saja untuk memberikan hormat."Siapa kau dan mengapa tiba-tiba memasuki kamar putriku?" Pangeran Mahkota Ye Langtian justru menanggapinya dengan pertanyaan. Dia juga mulai mengeluarkan auranya yang berada di Ranah Dewa Bumi Tahap Menengah untuk memperingati sosok dihadapannya.Klan Ye atau Keluarga Bangsawan tertinggi di Dunia Lotus Putih memang bukanlah kekuatan puncak untuk saat ini. Mereka hanyalah sekelompok orang yang diberikan mandat oleh para pendahulunya agar dapat memimpin Kekaisaran Naga dengan adil. Mereka mendapatkan perlindungan penuh dari 4 klan shandian yang sangat kuat dan melegenda sehingga roda kepemimpinan Klan Ye di Kekaisaran Naga tetap berjalan hingga saat ini.Namun, karena suatu hal yang ada di dalam hati manusia terkutuk, kekuatan keluarga Ye semakin merosot hingga saat ini kultivator terkuat mereka hanya berada di Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir yang tidak lain adalah Kaisar Kekaisaran Naga saat ini alias ayah dari Pangeran Mahkota Ye Langtian dan Pangeran Kedua Ye Gui.Sosok berjubah hitam dan mengenakan topi caping yang tidak lain adalah Tian Lin terlihat tersenyum dari balik penutup wajahnya. Dia tidak menjawabnya melainkan melemparkan 3 surat yang merupakan balasan dari ketiga entitas kuat di Kekaisaran Naga.Pangeran Ye Langtian dengan reflek menagkap surat itu kemudian melihat bahwa terdapat segel kekaisaran yang dia kenali karena berasal dari dirinya sendiri. Keningnya mengerut saat itu juga dan berkata, "Kau komandan Ye Shinji?""Bukan! Dia saat ini sedang berada di tempat yang aman. Sementara aku adalah temannya yang juga sebenarnya berada di sisimu. Namun aku tidak akan bersikap lunak layaknya para bawahan dan atasan!" Jawab Tian Lin dengan santai sehingga kening Pangeran Mahkota Ye Langtian dan istrinya semakin mengerut."Pangeran Langtian, aku harus pergi sekarang karena mereka bertiga tidak benar-benar dalam kondisi aman! Namun sebelum itu, biarkan aku memeriksa dan mengobati putri kecilmu itu!" Tian Lin berucap kemudian menunjuk ke arah Putri Ye Lan'er yang terbujur lemas dengan wajah pucat di atas ranjangnya.Pangeran Ye Langtian serta istrinya Wu Ning tertegun sejenak dan tidak langsung menjawab pernyataan pria berjubah hitam dan memakai topi caping di hadapan mereka. Keduanya masih sedikit waspada karena kemunculannya yang sangat tiba-tiba dan baru terdeteksi ketika sudah memasuki kamar sang Tuan Putri.Namun, mengingat ketiga orang yang dia utus untuk menyampaikan pesan melalui surat pada ketiga entitas kuat telah sepenuhnya mempercayai orang ini, mereka berdua pun mau tidak mau mencoba untuk mempercayainya juga."Baiklah.. Tolong periksa putriku ini," kata Pangeran Mahkota Ye Langtian pada akhirnya. Dia mempersilahkan pria berjubah hitam yang tidak dia kenali namanya itu untuk memeriksa kondisi putrinya.Tian Lin segera melangkahkan kaki mendekati Putri Ye Lan'er. Dia hanya memeriksa pergelangan tangannya saja lalu menganggukkan kepalanya beberapa kali.'Sepertinya ini ulah si Mu Sang itu! Dari pemerksaan yang telah dilakukan, Tuan Putri Ye Lan'er keracunan akibat memakan makanan yabg disediakan oleh para warga. Namun sebelum itu telah di cek terlebih dahulu akan keamanan makanan tersebut dan tidak ditemukan ada hal yang berbahaya sama sekali. Hanya Mu Sang yang memiliki racun tanpa warna dan rasa di dalam kandungan elemen airnya!' Tian Lin membatin. Dia juga merasa bahwa Kaisar Kekaisaran Naga saat ini juga telah terkena racun yang sama. Hanya saja dia cukup kuat untuk bertahan karena dirinya merupakan kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir."Bagaimana kondisi putriku, Tuan? Apakah anda dapat menyembuhkannya?" Permaisuri Wu Ning yang tidak tahu akan nama dari sosok berjubah hitam dihadapannya pun memanggilnya dengan panggilan kehormatan."Aku sepertinya tahu mengenai racun ini dan cara menyembuhkannya!" Jawab Tian Lin dengan mantap sehingga pasangan suami dan istri di sampingnya itu melebarkan matanya.Pangeran Ye Langtian langsung bereaksi dengan memegangi pundak Tian Lin dan berujar dengan ekspresi wajah penuh dengan rasa harapan, "Apakah yang Tuan katakan itu benar? Apakah Tuan tidak berbohong?""Pangeran, tenanglah!" Tian Lin melepaskan pegangan tangan Pangeran Mahkota Ye Langtian pada pundaknya. Dia tidak bereaksi apa-apa kecuali hanya seperti itu, sebab sangat wajar jika seorang yang berjuluk orang tua akan bereaksi seperti itu ketika mengetahui anaknya yang sedang sakit dapat diobati dan sembuh seperti sedia kala."Ah! Maafkan sikapku, Tuan!" Pangeran Ye Langtian sadar dan meminta maaf kepada Tian Lin dengan tulus."Tidak apa. Nyonya tolong buka mulut Tuan Putri!" Angguk Tian Lin lalu meminta Permaisuri Wu Ning untuk membuka mulut putrinya. Dia kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam cincin penyimpanannya tanpa memperlihatkan benda apakah itu kepada kedua orang tua Putri Ye Lan'er.Brrrrsss!Tian Lin meremaskan tangannya lalu cairan yang berasal dari sesuatu yang dia keluarkan sebelumnya menetes memasuki mulut Putri Ye Lan'er. Dia lalu memisahkan beberapa tetes cairan tersebut dan memasukkannya kedalam botol kecil."Baiklah.. Tuan Putri pasti akan baik-baik saja setelah ini. Kalian pasti sudah bisa melihatnya dari sekarang, bukan?" Kata Tian Lin sembari menunjuk wajah Putri Ye Lan'er yang kini mulai kembali berseri."Dan pangeran, berikan ini untuk Yang Mulia Kaisar! Dia pasti juga akan sembuh dari keracunannya!" Ujar Tian Lin lagi sembari melemparkan botol kecil yang sebelumnya diisi dengan cairan hasil remasan sesuatu yang dikeluarkan dari dalam cincin penyimpanan.Pangeran Ye Langtian menangkap botol mini itu lalu dia ingin menanyakan beberapa hal kepada pria berjubah di hadapannya, namun sosok itu telah menghilang entah kemana."Ini.. Siapa sebenarnya orang ini?" Pangeran Mahkota Ye Langtian berkata dengan lirih. Dia sangat penasaran dengan sosok berjubah hitam yang tiba-tiba muncul itu lalu memberikan bantuan untuknya dan Kaisar secara cuma-cuma."Huh! Aku harus menanyakan identitasnya kepada komandan Ye Shinji setelah dia kembali ke istana!" Lanjutnya lalu dirinya kembali melihat kondisi putrinya yang kini semakin membaik. Bahkan aura yang terpancar dari dalam tubuhnya semakin kuat dari waktu ke waktu._________________*Berhubung ini update terakhir di bulan Januari, jadi Author akan gratiskan.Pangeran Mahkota Kekaisaran Naga Ye Langtian terus menatap putrinya yang kini wajahnya semakin memerah karena telah kembali normal seprti sedia kala. Namun tidak lama kemudian matanya melotot karena mendengar sebuah ledakan teredam dari dalam tubuh gadis berumur 10 tahunan tersebut yang menandakan bahwa dirinya telah naik tingkatan kultivasi.Bhuusshh...Aura kuat segera terpancar dan kultivasi Putri Ye Lan'er kini telah menjadi ranah Pendekar Perak Akhir Bintang 1.Setelah itu, mata Putri Ye Lan'er barulah terbuka menandakan dirinya telah sadarkan diri setelah sekian lama terkapar dalam ketidakberdayaannya akibat keracunan. Gadis kecil itu langsung duduk dalam posisi berkultivasi tanpa memperdulikan ayah maupun ibunya yang kini tubuh mereka berdua telah bergetar hebat dan menitihkan air mata karena begitu bahagia."Lan'er.." Ujar Wu Ning dengan pelan dengan air matanya yang terus mengalir seperti sungai.Sedangkan untuk Pangeran Mahkota Ye Langtian, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan
Satu hari kembali berlalu dan suasana di Ibukota Kekaisaran Naga semakin runyam dan mencekam. Ini disebabkan oleh tersiarnya kabar menghilangnya 15 Tetua dari Klan Chan yang begitu misterius dan gerakan mereka yang semakin menjadi-jadi.Para anggota Klan Chan tidak segan-segan untuk melakukan tindak kriminal kepada siapapun di dalam Ibukota jika mereka sedang bertanya mengenai keberadaan dari Tetua mereka itu kepada seseorang dan tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Hanya kelompok cabang dari 4 klan shandian yang tidak tersentuh dan kelompok dari pihak kekaisaran sebab mereka juga mendapatkan perlindungan dari empat klan tersebut.Kabar lain yang mengejutkan dan membuat marah Patriark Chan Jiu ialah pulihnya Kaisar Ye dan putri dari Pangeran Mahkota Ye Langtian. Hal ini semakin membuat rencana yang telah dia susun sedemikian rapih menjadi hancur dan tidak sesuai dengan harapan.Gejolak yang terjadi di Ibukota semakin panas dan parah akibat hal tersebut. Pihak Pangeran Kedua Ye Gui tid
Di dalam aula pertemuan Istana Kekaisaran Naga, Kaisar Ye, Pangeran Mahkota Ye Langtian dan para Petinggi yang merupakan punggawa alias para menteri sedang duduk sembari membahas mengenai beberapa hal yang saat ini sedang bergejolak di dalam ibukota.Wajah semua orang itu tampak begitu serius ketika sedang menyampaikan pendapat yang terbesit di dalam benak mereka. Bahkan Kaisar Ye sendiri sampai memijit kepalanya yang terasa begitu sakit karena Kekaisaran Naga yang telah dimandatkan oleh para leluhur seolah akan runtuh pada era kekuasaannya.Kaisar Ye berpikir bahwa tindakan yang dilakukan oleh putra keduanya sungguh benar-benar telah melampaui batas karena ambisi besarnya dan harus di tindaki dengan cara yang tegas. Namun, seperti hal tersebut telah terlambat mengingat Ye Gui dia telah berkoalisi dengan kelompok raksasa yang tidak bisa disentuh oleh siapapun kecuali hanya 4 klan shandian.Masalah ini harus segera dipecahkan sebelum menjadi semakin parah dan akhirnya sesuatu yang dia
Kaisar Ye Wei Ru menatap menteri itu dengan tatapan tidak senang. Dengan aura kebenciannya, dia lalu berteriak lantang memberikan perintah, "Tangkap menteri keuangan tidak tahu diri dan beretika itu! Segera berikan penyelidikan sedetail mungkin kepadanya! Jika terjadi kesalahan meski itu seujung kuku, penjarakan dia 1000 tahun!""Baik, Yang Mulia Kaisar!" Tiba-tiba para pengawal Kaisar Ye yang sebelumnya hanya berada di balik bayangan seketika muncul mengelilingi menteri keuangan Kekaisaran Naga. Mereka semua adalah anggota pasukan paling elit yang dimiliki oleh Kekaisaran Naga dan semuanya merupakan kultivator Ranah Dewa Langit Tahap Awal.Sang menteri keuangan yang melihat dirinya saat ini sedang di kelilingi oleh pasukan elit Kekaisaran Naga langsung terjatuh dan berlutut dengan tangisannya, "Yang Mulia Kaisar! Tolong ampuni hamba. Hamba telah bertindak tidak baik!""Huh! Mengampunimu hanya akan menambah kesengsaraan dan masalah pada penyelamatku!" Cecar Kaisar Ye lalu memberi kode
Kaisar Ye yang memahami putra serta menantunya tampak ragu setelah mendengarkan ucapan dari pemuda tampan di hadapan mereka segera berkata, "Langtian'er, Ning'er! Mengapa kalian berdua malah diam dan ragu? Bukankah sudah sangat wajar jika seorang murid akan ikut bersama dengan gurunya dalam waktu yang cukup lama. Tuan Muda Tian sebelumnya tidak mengatakan bahwa putrimu tidak bisa kembali! Dia hanya bilang jika mungkin waktunya akan sedikit lebih lama untuk kalian kembali bertemu!"Mendengar penuturan seperti itu, baik Tian Lin, Long Yuan maupun Tian Zhao tidak bisa untuk tidak terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa Kaisar Kekaisaran Naga ini akan begitu jeli dalam memahami kata-kata yang disampaikan oleh Tian Lin.Semua yang dikatakannya adalah benar dan Tian Lin tidak mengatakan jika Tuan Putri Ye Lan'er tidak akan kembali meskipun calon gurunya merupakan seseorang yang berasal dari dunia lain.Pangeran Mahkota Ye Langtian dan istrinya yang sebelumnya ragu segera menjadi tercerahkan
Mata Kaisar Ye dan semua orang yang ada di dalam aula pertemuan tersebut kini telah benar-benar tertuju kepada dirinya. Tian Lin telah mengira hal demikian pasti akan terjadi sehingga dirinya hanya bisa menghela nafas panjangnya sembari berkata, "Usaha apapun yang dilakukan oleh kalian untuk menghentikan tindakan Pangeran Kedua hanya akan berujung dengan kegagalan!"Ya, Tian Lin dengan tanpa ragu mengatakan hal demikian sehingga membuat kening Kaisar maupun para petingginya mengerut dengan begitu dalam."Apa maksud dengan hanya akan berujung kegagalan, Tuan Muda Tian?" Salah satu bawahan Kaisar Ye buru-buru bertanya dengan nada tidak senang. Dia sejak awal sudah mengemukakan cukup banyak pendapat yang menurutnya cukup efisien, namun bagaimana tiba-tiba seorang pemuda yang berasal dari antah-berantah berani mengatakan bahwa segala usaha yang akan dilakukan hanya akan berakhir sia-sia? Ini sungguh melukai hatinya.Tian Lin tersenyum tipis menanggapi pertanyaan dari menteri tersebut. Dia
Tatapan mata ngeri muncul dari semua orang yang ada di aula pertemuan Istana Kekaisaran Naga. Mereka seolah sedang melihat monster yang begitu mengerikan dan siap menerkam kapanpun. Tian Lin yang di tatap sedemikian rupa hanya tersenyum tipis dan tidak segera meminta Jingshen Wangzhi untuk menghentikan peledakan Aura Kematiannya.'Sudah berapa juta nyawa makhluk hidup yang telah di bunuh oleh Tuan Muda Tian ini? Apakah aku tidak salah memilihnya sebagai guru dari Lan'er?' Pangeran Mahkota Ye Langtian bergumam dalam hatinya sembari berkeringat dingin dan merasa ragu dengan keputusannya sebelumnya.Tian Lin yang sebelumnya memiliki sifat dan sikap yang begitu rendah hati nyatanya merupakan sosok pembunuh berdarah dingin yang entah sudah berapa juta orang di habisinya. Pangeran Mahkota Ye Langtian sedikit bimbang akan hal tersebut. Ya, setidaknya itulah anggapannya saat ini.'Manusia ini.. Ini manusia kejam!' Kaisar Ye Wei Ru yang kekuatannya telah menerobos di Ranah Dewa Langit Tahap Aw
Aula pertemuan cabang Klan Chan di ibukota."Mu Sang! Kau sebagai satu-satunya murid ku yang memiliki kemampuan racun kuat harus menyiapkan cukup banyak botol yang kau isi dengan air dari elemenmu guna melancarkan segala macam kemungkinan yang terjadi saat perang!" Seru Patriark Chan Jiu memberikan perintah."Baik, guru!" Angguk Mu Sang dengan patuh seolah dia adalah murid teladan yang sangat baik.Namun siapa yang tahu isi hati seseorang? Mu Sang yang sejak lahir memiliki jiwa licik sebenarnya sama sekali tidak menganggap Patriark Chan Jiu inj sebagai gurunya. Dia justru merasa sangat kesal dengan orang tua itu karena sangat terburu-buru sekali untuk melakukan perang bersama Pangeran Kedua sehingga memaksanya untuk berhenti berlatih dan harus menyiapkan cukup banyak hal yang merepotkannya.Mu Sang yang selama ini selalu berkultivasi tertutup di dalam wilayah terlarang milik Klan Chan masih belum puas dengan pencapaiannya. Kultivasinya baru saja menembus Ranah Setengah Dewa Tahap Mene
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan