Alam Neraka adalah Alam Tingkat Tinggi yang bisa disejajarkan dengan Alam Dewa dalam hal kepekatan energi langit dan buminya. Akan tetapi perbedaan yang begitu mencolok di sini adalah energi yang ada di seluruh Alam Neraka adalah energi iblis yang merupakan kebalikan dari energi Dewa.
Alam Neraka sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai sebuah alam melainkan sebuah dunia yang memiliki luas yang hampir tidak terhingga. Namun karena alasan penghuni di dalamnya dapat melakukan penerobosan kultivasi hingga di tingkat yang sama dengan para Dewa tertinggi di Alam Dewa, maka tempat luas ini disetujui untuk digolongkan sebagai sebuah alam.Di dalam Alam Neraka setidaknya terdapat empat kerajaan yang masing-masing dari setiap pemimpin kerajaan tersebut adalah seorang Raja Iblis yang tunduk pada satu orang yang menduduki satu-satunya tahta kekaisaran.Kerajaan-kerajaan itu adalah Kerajaan Gurun Kematian yang dikuasai oleh Klan Iblis Singa Api, Kerajaan Gunung Setan yang dikuasai oleh Klan Iblis Gagak Berkaki Tiga, Kerajaan Laut Merah yang dipimpin oleh Klan Iblis Paus Biru Bertanduk dan yang terakhir adalah kerajaan terkuat yang menjadi kepercayaan kekaisaran iblis di Alam Neraka yaitu Kerajaan Rawa Hantu yang dikuasai oleh Klan Iblis Naga Hitam.Sedangkan untuk Kekaisaran Iblis sendiri terletak di tengah-tengah keempat kerajaan tersebut dan memiliki kekuatan absolute tanpa ada yang berani mengusiknya. Itu karena Kaisar Iblis saat ini merupakan satu-satunya iblis yang telah mencapai kultivasi sama dengan para Dewa Tertinggi dari Alam Dewa.Keempat Jenderal kepercayaan juga memiliki kultivasi yang sangat tinggi yang dapat disetarakan dengan para Raja Iblis lainnya, sehingga membuat kedudukan Sang Kaisar Iblis semakin kokoh dan kokoh.Sang Kaisar Iblis adalah cucu buyut Kakek Mo Lee yang memiliki nama Mogui Tufui. Dia adalah iblis berdarah murni yang begitu berbakat dalam hal kultivasi dan pedang. Selama ini belum pernah ada sekalipun ada iblis atau dewa yang dapat mengalahkannya dalam hal berpedang...Swoooosshh...Di wilayah hutan rimbun yang berada di ujung paling selatan Kerajaan Gunung Setan, sesosok iblis muda rupawan yang tidak lain adalah Mo Tian sedang melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke sebuah kota terdekat.Dia telah menggunakan kecepatan yang bahkan hampir menyamai kecepatan cahaya selama hampir satu bulanan ini tanpa sedikitpun pernah berniat melakukan pemberhentian.Namun meskipun demikian, masih saja dirinya harus terhenti beberapa kali karena tiba-tiba saja diserang oleh monster atau hewan iblis yang tanpa sengaja berpapasan dengannya ketika berada di udara. Beruntungnya, kekuatan Mo Tian masih dapat mengalahkan mereka semua dengan begitu mudah meskipun terkadang kultivasi musuhnya berada jauh lebih tinggi.'Dalam petunjuk yang ada di peta, setidaknya dengan kecepatanku ini akan membutuhkan waktu satu atau dua hari lagi untuk mencapai kota terdekat. Hmm.. Kota Luanli pasti adalah kota kecil dan terpencil karena berada di penghujung Kerajaan Gunung Setan. Namun aku juga yakin bahwa kota ini pasti padat penduduknya karena menjadi satu-satunya kota yang dijadikan tempat bernaung bagi para iblis pemburu yang menginginkan hewan buruan di hutan yang luas ini.' Mo Tian bergumam kepada dirinya sendiri.***Seperti dugaannya, setelah dua hari terbang akhirnya Mo Tian pun sampai di Kota kecil Luanli dan memang mendapati kota tersebut cukuplah padat penduduknya dengan bukti panjangnya antrean masuk.Setelah hampir 20 menit menunggu, akhirnya giliran Mo Tian pun tiba."Sepuluh batu roh tingkat rendah!" Kata iblis yang menjadi penjaga pintu gerbang kepada dirinya ketika hendak memasuki kota tersebut.Mo Tian sedikit mengerutkan keningnya mendapati penjaga pintu gerbang tersebut tidak menanyakan mengenai identitasnya. Namun karena hal itu juga bukanlah suatu masalah baginya, dengan cepat dia memberikan biaya masuk tersebut.Mungkin karena alasan Kota Luanli ini adalah kota yang biasa ditempati oleh para iblis yang hendak berburu dari berbagai wilayah Kerajaan Gunung Setan sebagai basis terakhir, Sang Walikota akhirnya membuat kelonggaran dalam peraturan perihal identitas.Mo Tian memasuki Kota Luanli dengan berjalan santai dan melihat-lihat tempat sekitarnya sembari mencari sebuah penginapan. Dia merasa bahwa para iblis yang ada di Alam Neraka ini tidak berbeda seperti ubahnya para Manusia biasa yang biasa dia temui di Alam Menengah ataupun Alam Tingkat Rendah. Hanya aura mereka saja yang berbeda dan kepribadiannya yang sangat agresif serta mudah marah.Bagaimana tidak? Selama perjalanan singkatnya untuk mencari sebuah penginapan saja, Mo Tian setidaknya telah mendapati sekitar 6 iblis yang sedang bertarung ataupun sekedar cekcok dengan beradu mulut.Mo Tian akhirnya menemukan sebuah penginapan cukup mewah di sisi kiri tempatnya berjalan. Penginapan itu bernama Penginapan Salju Beku yang memiliki lantai 3 dengan lantai dasarnya digunakan sebagai restoran dan tempat admistrasi.Iblis wanita yang terlihat cukup menarik menyambut kedatangannya dengan ramah dan wajah bersemu merah karena terpana dengan ketampanan Mo Tian."Selamat datang di Penginapan Salju Beku, Tuan Muda. Apakah ada yang bisa budak ini bantu?""Tentu, nona! Aku ingin beristirahat dan menginap tiga malam di tempat ini. Apakah masih ada kamar terbaik yang tersisa?" Ujar Mo Tian dengan sopan."Masih, Tuan Muda. Mari ikuti saya untuk menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu,""Baik."Mo Tian mengikuti iblis pelayan tersebut menuju meja kasir dan melakukan segala hal yang harus dia jalani.Setelah selesai dengan urusannya dan iblis pelayan itu hendak mengantarkan Mo Tian ke kamar tujuan yang ada di lantai 3, tiba-tiba sebuah suara nyaring seorang wanita terdengar menghentikannya."Berhenti di situ, tampan!"Mo Tian pun berhenti lalu membalik badan dan mendapati sosok iblis wanita muda yang memiliki praupaan buruk dengan bedak dan lipstik yang sangat tebal bersama beberapa iblis lain yang tampaknya merupakan pengawalnya.Mo Tian bertanya, "Maaf, apakah ada yang bisa saya bantu?""Hoo.. Kau sangat tampan seperti seleraku! Nona Muda ini tertarik kepadamu dan menginginkanmu untuk menemani jalan-jalan. Kau tidak keberatan, bukan?" Dia berkata dengan wajah yang memerah karena malu-malu."Maaf, saya menolak!" Singkat saja Mo Tian menjawabnya lalu kembali mengembalikan badan untuk menuju ke lantai atas.Ekspresi wajah iblis muda beriaskan bedak dan lipstik yang tebal itu menjadi sangat suram sehingga menambah kesan jeleknya. Dia merasa teramat tersinggung dengan sikap acuh tak acuh dari iblis muda dan rupawan di hadapannya.Dengan suara yang lantang dia berseru, "Beraninya bocah iblis sepertimu menolak ajakan Nona Muda ini! Dasar tidak tahu di untung! Pengawal, seret dan buat dia bertekuk lutut memohon ampunan kepadaku! Jangan lupa hancurkan juga wajahnya agar dia tidak lagi memiliki rupa yang baik!""Baik, Nona Muda Jue!" Keempat pengawalnya yang memiliki kultivasi Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir menjawabnya serentak dan langsung melesat menuju ke arah Mo Tian dengan menghunuskan senjata masing-masing.'Cih! Sialan! Mengapa aku sampai melupakan hal ini!' Mo Tian berdecak kesal di dalam hatinya karena dia lupa untuk mengenakan topeng separuh wajahnya sehingga aura ketampanan yang dimilikinya membuatnya dalam masalah.Melihat keempat iblis pengawal sedang Nona Muda buruk rupa itu sedang melesat ke arahnya sembari melakukan serangan, dengan sangat gesit Mo Tian membalik badan dan melakukan gerakan pertahanan menggunakan telapak tangannya.Bammm!Ketika serangan keempat pengawal bertemu dengan tapak Mo Tian, sebuah bunyi ledakan energi yang tidak terlalu besar terjadi dan membuat pandangan semua mata pengunjung yang berada di Penginapan Salju Beku itu menoleh ke satu titik.Keempat pengawal dari Nona Muda Kota Luanli bernama Kiu Jue yang memiliki kultivasi Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir terdorong mundur beberapa langkah sehingga membuat mereka terkejut.Ekspresi wajah keempatnya menjadi begitu serius ketika merasakan betapa kuatnya iblis muda rupawan di depan mereka ini, padahal dari kultivasi yang mereka rasakan pemuda itu hanyalah berada di Ranah Dewa Bumi Tahap Awal saja."Apa yang kalian mau, hah? Aku datang ke kota ini hanya ingin beristirahat setelah perjalanan panjangku tanpa membuat hal salah sedikitpun. Apa kalian benar-benar akan membuat masalah ini menjadi besar hanya karena sebuah lelucon tidak berguna dari iblis wanita buruk rupa itu?" Mo Tian berkata dengan dingin serta sedikit merembeskan Niat Membunuh yang dimiliki
Teriakan dari salah satu iblis yang menyaksikan pertarungan singkat antara Mo Tian dan juga Nona Muda Kiu Jue serta keempat pengawalnya nyatanya langsung menggugah semangat dari iblis iblis lain yang juga ikut menyaksikannya. Mereka semua langsung berbondong-bondong melesat dengan kecepatan tertinggi yang dapat dilakukan untuk melakukan pengejaran terhadap iblis muda rupawan yang tidak lain adalah Mo Tian.Di sisi lain, iblis tua pemilik Penginapan Salju Beku tampak menggelengkan kepalanya ketika menyaksikan kejadian tidak terduga itu. Dia pun sama seperti halnya yang lainnya dan tidak percaya bahwa pelanggannya akan bertindak sedemikian brutal tanpa banyak berpikir lagi terhadap salah satu orang yang paling disegani di kota kecil Luanli ini.Namun dalam hati iblis tua itu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mo Tian karena telah melenyapkan satu iblis yang selama ini sebenarnya memang telah menjadi seperti halnya hama di Kota Luanli.'Semoga kau tidak tertangkap, anak muda!'
Di Dunia Jiwa.Swoooosshh...Sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan muncul di atas langit-langit Istana Ling. Dari dalamnya lalu muncul seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah Mo Tian.Tap!Mo Tian mendarat dengan mulus lalu beberapa orang yang dikenalinya segera datang menghampiri dan menyambutnya dengan penuh keramahan. "Selamat datang kembali di dalam Dunia Jiwa, Tuan Muda!" Ucap seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Putri Pa Nie yang berasal dari Dunia Lotus Putih dan memutuskan untuk mengikuti Mo Tian bersama dengan Ja Bu.Terdapat juga dua gadis kecil yang mungil beserta dua pemuda tampan di sebelah Putri Pa Nie. Mereka berdua tentu saja adalah Tian Ru'er alias putri angkat Mo Tian dan Putri dari Pangeran Mahkota Kekaisaran Naga Ye Langtian bernama Ye Lan'er yang menjadi murid keduanya. Sedangkan kedua pemuda itu adalah Ja Bu dan Gang Jiang.Kini di dalam Dunia Jiwa hanya tersisa mereka berlima saja. Semuanya telah Mo Tian keluarkan pada saat masih berada di Al
Saat Mo Tian baru saja menghapus susunan formasi array ilusi pada mulut gua tiba-tiba saja sebuah serangan yang sangat kuat karena terdiri dari gabungan beberapa orang yang melakukannya secara bersamaan mengarah kepada dirinya. Untung saja, ada Jingshen Wangzhi yang selalu setia menemani Mo Tian di balik bayang-bayangnya sehingga secara refleks dia menciptakan sebuah pelindung energi agar tidak terkena serangan mematikan itu. Ya, nyatanya para iblis yang mengejar Mo Tian telah curiga dan menemukan tempat persembunyian iblis muda yang membunuh putri dari Walikota Luanli. Akan tetapi karena tidak dapat menghancurkan susunan formasi array ilusi buatan Mo Tian tersebut, mereka semuanya menunggu dan terus menunggu hingga sampai pada akhirnya formasi itu terbuka sendiri, mereka langsung menyerangnya secara membabi buta."Ha-ha-ha.. Ternyata memang benar bahwa kau bersembunyi di balik susunan formasi array ilusi ini, bocah laknat!" Ujar iblis muda pertama dengan suara tawanya yang terdenga
Trank! Trank! Trank! Pertarungan antara Mo Tian dengan iblis belati ketiga masih terus berlangsung dengan begitu sengit. Mereka terus melancarkan serangan demi serangan terkuat mereka untuk menjatuhkan lawan. Namun, jika dilihat dari pandangan kasat mata, keduanya benar-benar dalam kondisi yang sangat berbeda. Mo Tian masih dalam kondisi yang sangat fit dan tidak menerima luka sama sekali, sedangkan iblis belati ketiga sudah menerima cukup banyak luka sehingga pakaian yang dia kenakan telah bersimbah dengan darah. Ketika Mo Tian ingin mengakhiri pertarungannya dengan menggunakan salah satu jurus dari teknik pedang awan miliknya, tiba-tiba saja dia terpaksa harus berhenti karena keempat saudara dari iblis belati muncul menghadangnya dengan serangan gabungan. Zheep! Mo Tian yang terpaksa harus mundur beberapa langkah karena tebasan keempatnya tersebut sungguh sangat berbahaya. Dengan kultivasinya saat ini yang hanya berada di Ranah Dewa Tahap Akhir tentu hal tersebut dapat membaha
Keempat Iblis belati bersaudara membeku di tempat mereka ketika melihat sebuah ledakan yang sangat besar akibat serangan yang diciptakan oleh iblis muda yang telah mengeluarkan jurus andalannya.Dengan kekuatan ledakan yang sedemikian besar dan dampak yang ditimbulkan maka sudah dipastikan saudara pertama mereka akan mati di tempat.Tubuh keempatnya lalu bergetar hebat karena kemarahan yang menyelimuti hati mereka. Niat Membunuh yang begitu besar juga meledak dengan gila yang disertai dengan aura tirani dari kultivasi Ranah Dewa Langit Tahap Menengah.Karena gabungan keempat Iblis belati bersaudara tersebut, udara di sekitar mereka sampai terdistorsi dan ruang terlihat begitu kacau. Mo Tian yang melihat itu tampak memasang wajah serius karena bagaimanapun pertarungan yang akan cukup melelahkan sekaligus merepotkan akan segera terjadi.Kau badjingan sialan berani membunuh saudara pertama kami, kau tidak akan pernah kami lepaskan! teriak Iblis belati ketiga yang kini tubuhnya telah puli
Kekuatan serangan yang dikeluarkan oleh Iblis belati kedua benar-benar sangat kuat sehingga ketika Mo Tian melakukan gerakan untuk pengadangan terciptalah sebuah ledakan yang sangat-sangat kuat dan besar.Swush!Mo Tian terpental puluhan langkah ke belakang sembari memasang wajah garang dan serius. Dia sedikit kurang percaya bahwa kekuatan dari Iblis belati kedua akan sekuat itu padahal kekuatannya saat ini telah dapat disetarakan dengan mereka yang berada di Ranah Dewa Langit Tahap Akhir.Sedangkan di sisi lain, ketika melihat saudara Kedua mereka telah selesai melakukan serangan kepada Mo Tian, Iblis belati ketiga, keempat dan kelima langsung menyiapkan serangan mereka masing-masing. Mereka ingin memberikan serangan beruntun dengan kekuatan maksimal mereka agar iblis muda bertopeng separuh wajah dapat mereka bunuh dengan lebih cepat tanpa diketahui oleh iblis-iblis lainnya."Sekarang!" Ucap Iblis belati ketiga yang langsung diangguki oleh kedua saudaranya yang lain."Gerakan Ketiga
Setelah berbincang-bincang sejenak dengan Tuan Mudanya, Jingshen Wangzhi yang sebelumnya berada di balik bayangan langsung keluar dan menghilang.Dalam waktu sekejap saja, Jingshen Wangzhi setelah kembali lagi kepada Mo Tian dengan kondisi seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Namun terdapat suatu hal yang membedakan antara sebelumnya dan setelah dia pergi.Itu adalah dari tangannya terdapat jejak aura keempat Iblis belati bersaudara yang tersisa. Ya, meskipun tidak ada sedikitpun bercak darah di sana namun Mo Tian yakin bahwa pengawalnya itu telah menghabisi keempat iblis yang memburunya tersebut. Ini benar-benar hal yang sangat tidak terduga sekali dan membuktikan bahwa kekuatan dari Jingshen Wangzhi benar-benar sangat kuat.Di sisi lain hal tersebut semakin membuat Mo Tian merasakan sakit hati karena merasa akan begitu lemahnya dia. Jiwanya menjadi semakin bertekad dan menggebu-gebu untuk lebih keras lagi dalam berlatih setelah ini.Yang diperlukan oleh Mo Tian saat ini adalah temp
Tuan Muda Yui Cheng hanya bisa menggelengkan kepala serta menghela nafas panjangnya ketika melihat ekspresi wajah dari iblis muda yang mengenakan topeng separuh wajah di hadapannya.Dia mungkin bisa menganggap bahwa pemuda itu benar-benar telah gila karena ingin menuju suatu tempat di mana tempat tersebut justru hanya akan menjadi kuburannya. Setor mati saja, jika dalam pembahasaan gampangnya. Tuan Muda Yui Cheng tidak lagi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan Makam Sejuta Pedang ataupun membujuk iblis muda di depannya agar tidak mendatanginya. Dia merasa akan sangat sia-sia saja. Namun dalam hatinya ada sedikit harapan yang timbul agar pemuda gila ini akan selamat seperti halnya sang jenius sejati di seluruh Alam Neraka alias Yang Mulia Kaisar Iblis, Mogui Tufui.Selesai dengan hidangan yang disajikan, Mo Tian kemudian pamit undur diri kepada Yui Cheng dengan alasan ingin beristirahat, karena merasakan sedikit kelelahan akibat melakukan latihan bersama dengan Patriark Yui Qui
Di Klan Yui.Mo Tian yang tidak tahu dengan rencana Patriark Klan Wen serta putranya Wen Danye yang akan melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan oleh Patriark Yui Qui ketika dirinya berkunjung ke Klan Wen suatu hari nanti saat ini sedang menikmati jamuan mewah yang disuguhkan oleh Tuan Muda Yui Cheng.Mo Tian sama sekali tidak sungkan dan memakan semua jamuan itu dengan sangat lahap. Baginya, makan-makan merupakan hal penting sekaligus menyenangkan, meski sebenarnya bagi tingkatan kultivator yang telah mencapai Ranah Dewa Raja Tahap Akhir sepertinya dapat tidak makan sampai waktu tak terbatas lagi masih ada energi Qi di tempat yang dia pijaki."Senior Mo Tian, jika saya boleh tahu, ke manakah senior akan pergi setelah dari klan kami?" Tuan Muda Yui Cheng mencoba bertanya dan mengakrabkan diri dengan iblis muda yang begitu kuat di depannya itu."Emm.. Sebenarnya aku sedang dalam perjalanan menuju ke Kekaisaran Iblis atau lebih tepatnya Makam Sejuta Pedang. Jadi, aku hanya ingin me
Patriark Yui Qui sadar betul dengan kekuatan yang dimiliki oleh iblis muda bertopeng separuh wajah di sampingnya ini. Bahkan, setelah dia mengerahkan seluruh kekuatannya yang telah mencapai kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Menengah, pemuda ini masih saja sanggup mengimbanginya serta teknik pedang yang dimilikinya benar-benar terlalu mengerikan. Patriark Yui Qui masih ingat dengan jelas ketika pemuda ini hendak menebaskan pedangnya ke arah lehernya dibatalkannya sehingga pria paruh baya yang menjadi salah satu entitas terkuat di Kota Yunluo terselamatkan. Lalu bagaimana mungkin para tertuanya yang hanya berada di tingkatan di bawah kultivasinya dapat mengalahkan sosok semengerikan ini? Itu benar-benar sangat mustahil di dalam penilaian Patriark Yui Qui. Yang ada, mereka semua pasti akan dibantai habis oleh Mo Tian jika dirinya merasa tersinggung. Beruntungnya ayah Yui Cheng atau Patriark Yui Qui tidak bertindak impulsif sejak awal kepada pemuda ini sehingga menghindarkan dari sesuat
Wush!Bammmm!Bammmm!Mo Tian dan Patriark Yui Qui sama-sama terpental mundur akibat ledakan pertemuan antara dua jurus terkuat. Keduanya terlihat imbang dalam segala aspek dan hal ini tentu saja mengejutkan salah satu orang paling kuat di Kota Yunluo itu."Cukup, temanku!" Patriark Yui Qui dengan cepat berbicara seraya mengangkat tangannya menghentikan Mo Tian yang telah bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya menggunakan jurus terkuat lainnya."Oh..? Apakah disini anda menyerah, Patriark Yui?" Mo Tian bertanya dengan seringai tipis terpancar dari sudut bibirnya."Ha-ha-ha.. Tentu saja tidak, teman Mo Tian! Aku tidak mungkin kalah darimu yang hanya memiliki kekuatan Ranah Dewa Raja Tahap Akhir!" Patriark Yui Qui menjawab sembari tertawa terbahak-bahak. Namun dalam hatinya dia mengakui bahwa kekuatan pemuda bertopeng di hadapannya ini benar-benar sangat luar biasa menakutkan karena dapat mengimbangi dua tahapan tingkatan kultivasi. Hanya mereka yang dianggap sebagai monster atau
Tempat latih tanding antara Mo Tian dan Patriark Yui Qui memang telah dilindungi oleh susunan formasi array yang sangat kuat. Namun, hal itu masih saja tidak dapat menyamarkan dari suara dentuman yang sangat keras disertai sebuah getaran yang melingkupi dihampir keseluruhan wilayah mansion Klan Yui.Kepanikan tentu saja terjadi dan semua orang mengira bahwa terjadi sebuah penyerangan di kediaman keluarga Yui. Bahkan Yui Cheng yang sebelumnya mengantarkan Mo Tian untuk menghadap kepada sang ayah ayahnya melakukan suatu hal yang sependapat dengan Yui Gong hingga terpantik lah sebuah perseteruan yang berujung pada pertarungan.'Apa ayah lebih memilih mengambil pendapat iblis tidak masuk akal itu daripada putranya sendiri?' Yui Cheng bergumam dalam hatinya dan merasakan kekecewaan kepada sang ayah karena setelah menyerang dermawannya.Di tempat salah satu Tetua Klan Yui, Yui Zo dan Yui Gong yang sedang berbicara beberapa hal di kejutkan dengan suara dentuman keras dan getaran hebat. Kedua
"Salam, ayah!" Yui Cheng memberikan salam sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan kepada sosok pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo taman belakang kediaman Patriark."Salam, Patriark Yui!" Mo Tian juga melakukan hal sama namun sama sekali tidak membungkukkan badannya."Hmm.. Yui Cheng, kau boleh pergi! Ayah ingin berbicara empat mata dengan dermawan mu ini. Tuan Muda Mo Tian, silakan duduk bersamaku! Aku telah menyiapkan teh galaxy untuk kita nikmati bersama!" Patriark Yui Qui berkata dengan sangat ramah."Baik, ayah!" Yui Cheng menurut dan pergi."Terima kasih, Patriark Yui!" Sedangkan Mo Tian dengan tanpa sungkan langsung duduk di tempat yang dipersilahkan oleh sang Patriark Yui.Mo Tian dengan santai menyeruput teh galaxy itu hingga sudut bibir Patriark Yui Qui terangkat sedikit. Dia cukup kagum dengan pemuda bertopeng separuh wajah ini karena masih begitu tenang meskipun sebenarnya sejak awal dia telah mengumbarkan aura kultivasi Ranah Dewa Kaisar Tahap Me
Sehari berlalu dan di dalam Dunia Jiwa telah berlalu 3 hari disebabkan perbedaan waktu antara dimensi nyata dan juga dimensi milik Mo Tian.Selama itu pula Mo Tian menggunakannya untuk beristirahat sekaligus menemani Putri kecil serta muridnya untuk berlatih.Dan kini, tibalah waktu bagi Mo Tian berpisah dengan dua murid sekaligus saudara-saudarinya yang menghuni Dunia Jiwa."Ayah, sering-seringlah mengunjungi kami!" Rengek Tian Ru'er dengan manja karena merasa bahwa waktu 3 hari kebersamaannya dengan sang ayah masih begitu kurang. "Benar yang dikatakan saudari Ru'er, guru! Sering-seringlah guru mendatangi Dunia Jiwa. Latihanku dengan guru sangat terasa berbeda dan lebih mudah dipahami. Lain halnya jika dengan paman Ja Bu atau pun yang lainnya!" Muridnya, Ye Lan'er menambahkan."Baiklah-baiklah.. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk sering mengunjungi kalian. Tapi, ada satu syarat yang harus kalian tepati jika kita bertemu lagi,""Syarat?" Tian Ru'er dan Ye Lan'er berucap serentak.
Mo Tian berjalan santai memasuki Kota Yunluo dengan rombongan Tuan Muda dari Klan Yui. Tidak ada satupun masalah lagi yang menghampiri rombongan mereka karena beberapa orang telah melihat dengan jelas keberanian pemuda bertopeng separuh wajah yang mencekik Wen Danye bahkan hampir membunuhnya.Tidak ada orang waras yang mau berselisih dengan sosok seperti itu. Mereka yakin bahwa pemuda itu sangat kuat sekali karena dengan mudahnya dapat membuat tidak berdaya Tuan Muda Wen Danye padahal kultivasinya telah mencapai Ranah Dewa Raja Tahap Awal.Rombongan itu akhirnya sampai di sebuah mansion yang sangat besar dan megah di tengah-tengah kota."Selamat datang di kediaman keluarga Yui, senior!" Yui Cheng berkata kepada Mo Tian.Mo Tian hanya menganggukkan kepala saja untuk menanggapinya.Yui Cheng lalu membawa Mo Tian di salah satu bangunan megah guna mempersilahkannya beristirahat. Dia tahu bahwa pemuda bertopeng separuh wajah ini cukup kelelahan karena ketika dalam perjalanan menuju Kota Yu
Tuan Muda Wen Danye meraung-raung dengan marah seraya meledakkan Niat Membunuhnya yang sangat pekat ke arah Mo Tian. Zheep! Namun baru saja ketika dia selesai berbicara, pemuda bertopeng separuh wajah yang di cacinya tiba-tiba muncul tepat di depannya lalu dengan tanpa basa-basi mencekik lehernya dengan sangat kuat. Ugh! Tuan Muda Wen Danye terkejut bukan main saat tubuhnya tiba-tiba terangkat dan nafasnya susah untuk di tarik. Energi Qi di dalam tubuhnya juga terasa tersegel seketika itu juga. "Katakan sekali lagi padaku, kau ingin membunuhku? Apa kau layak di mataku?" Mo Tian berkata dengan nada dalam serta sorot matanya yang tajam memberikan perasaan menakutkan bagi Wen Danye. "Ugh! S-senior.. T-tolong lepaskan dan ampuni aku yang lemah ini.." Wen Danye berbicara memohon dengan terbata-bata. Dia bukanlah iblis bodoh seperti Yui Gong yang serta merta menyinggung sosok yang tidak takut sama sekali dengan identitasnya, padahal jelas-jelas dia sebelumnya telah meneriakkan dengan l