Share

part 52A

Part 52: Menyusun Rencana

Aku pasrah, tapi tak rela. Biarlah air mata ini jadi saksi bisu untuk menerima kenyataan yang ada.

"Selamat tinggal Nesya! Aku akan mengirim kamu ke alam baka," bisik Rusly dengan mengencangkan cekikannya.

"Asy-asyhadu ...," lidahku terasa berat untuk mengucapkan tauhid. Bibir Kelu seolah tidak mau bersahabat dengan keadaan yang ada.

Tidak terasa napasku tinggal satu-satu. Tubuhku semakin tidak sanggup untuk bertahan hidup.

"Kamu kenapa seperti ini, Nesya?" tanya Bu Aisyah terkejut.

"To-tolong ... aku," teriakku sekuat tenaga.

Bu Aisyah mencoba berusaha untuk duduk. Setelah posisi sudah sempurna. Dirinya mengambil mineral cup dibatas nakas lalu menancapkan sedotannya. Setelah tertusuk, Bu Aisyah menyiram air itu ke arah wajahku.

"Astaghfirullah! Ada apa ini?!" ucapku kaget.

Aku menyapu setiap sudut pojok ruangan. Kupandangi wajah ibu mertuaku yang sudah pucat pasi. Aku masih belum percaya kalau Rusly benar-benar tega mengikuti apa kata Ririn.

"Kamu kenapa?" t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status