Share

BAB 214-ALASAN

Epul yang baru pulang dari sekolah berlari ke arah rumah, membuka pintu rumah dengan tergesa-gesa karena melihat Ibu dan adiknya yang menangis di ruangan tengah dengan wajahnya yang tertunduk.

“Buuu, kenapa Bu menangis Bu, Buuu?” Kata Epul yang langsung berlari menghampiri Ibunya pada saat itu.

Hiks, hiks, hiks,

“Bapak Pul, Bapak,” Kata Ibunya yang kini dipenuhi kesedihan.

“Bapak emang kenapa Bu?” Tanya Epul yang kini bingung.

“Bapak hilang Pul, dia dibawa oleh beberapa orang yang datang ke rumah ini untuk membawa Bapak.”

Epul yang baru menyadari sesuatu yang salah di dalam rumahnya, langsung melihat ke sekeliling rumah tersebut. Terlihat barang-barang yang ada di rumah sudah berantakan, hiasan-hiasan kaca yang disimpan diatas lemari pecah dan berserakan di lantai, sebuah telepon berwarna merah yang disimpan di sebelahnya pun terlihat menggantung dengan kabel telepon yang masih terpasang disana.

Lantai di rumah itu pun tampak kotor oleh jejak-jejak sepatu yang tampak memenuhi di sekit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status