Share

BAB 148-TIBA DI GUNUNG

Meskipun satu tahun sudah berlalu, banyak yang masih belum mengetahui bahwa bapak sudah meninggal, karena keterbatasan informasi yang menyebar, dan para warga Kampung Sepuh juga yang sengaja menutup diri dari luar, membuat banyak yang masih menyangka bapak masih hidup dan masih menjaga warung pada saat itu.

Tak terasa, matahari sudah menghilang, dan digantikan dengan malam dan udara dingin yang menusuk kulit.

Cahaya dari lampu mobil kini menyala dengan terangnya, menerangi jalanan yang berliku dan lurus setelah mobil El* itu sudah melewati perbatasan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur, dan kini tinggal melewati kebun teh yang panjang di sisi sebelah kiri, juga bukit dan alang-alang di sebelah kanan mereka.

Hanya satu mobil yang melintasi jalanan itu sekarang, tidak terlihat satupun kendaraan lain yang melintas di malam tersebut.

Cepi, Gema dan Odeng masih terlihat duduk dan menikmati malam. Baru kali ini mereka merasakan perjalanan yang seperti ini dalam hidupnya, sehingga
pujangga manik

karena panjang-panjang di bab-bab sebelumnya jadi aku bagi di beberapa bagian ya... takutnya kalian spend koin nya aga banyak kalau isi bab nya kepanjangan

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yani Putrisari Msi
tdk ap² Thor habis koin jg yg penting puas ee
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status