Share

Mengerjai Ibu

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

KUPULANGKAN UANG SUAMIKU BAB 11.

**

"Bolehkah Mia tinggal di sini?" tanya Ibu sebelum Bang Hadi pergi. Bang Hadi menghentikan langkahnya.

"Tinggal di sini?"

"Ya. Karena dia akan sering manggung di kota. Sebenarnya Mia datang ke rumah sebelum Ibu pergi ke sini. Dia meminta sama Ibu agar mengizinkan kamu memberikan tempat untuk Mia."

Aku menghela napas mendengar tutur Ibu yang gak masuk akal. Di mana pikirannya? Mia itu janda? Dia mikir gak sih.

"Bu, kenapa harus tinggal di sini. Ibu berpikir apa enggak. Dia kan bisa kos atau sewa rumah!" kataku dengan mata mendelik karena heran dengan pemikiran Ibu.

"Hebat benar kamu suruh Ibu mikir. Mia itu saudara sama Hadi. Apa salah kalau saudara saling membantu?"

"Tapi Bu ...."

"Jelita juga akan tinggal di sini. Kamu gak perlu takut gitu. Jelita akan kuliah dan Mia bekerja. Kalau Mia jadi artis terkenal kamu juga akan bangga!" sungut Ibu padaku.

Bertambah lah beban kami. Belum Mia dan Jelita. Mengapa harus tinggal di sini?

"Siapa yang ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
mertua setan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    12. PoV Hadi

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 12.**POV HadiEntah mengapa masalah bertubi-tubi datang silih berganti antara Ibu dan Ratna. Aku juga bingung menghadapi mereka berdua. Ibu segala inginnya harus ku penuhi karena aku adalah anak lelaki satu-satunya. Sedangkan Ratna, bagaimanapun terkadang aku bosan dengan sikap istriku. Tetapi, dia sudah menemani aku selama hampir enam tahun kami menikah. Dalam suka dan duka. Ibu juga datang ke sini membawa Mia. Wanita itu adalah cinta pertamaku. Mia itu saudaraku. Tetapi, kami bisa menikah. Dahulu, dia menolakku demi anak juragan Karsa. Tetapi, kenyataannya dia bercerai juga dengan suami lamanya. Aku gak ngerti mengapa dia mau ke sini. Tapi, kata Ibu. Dia akan sering manggung dia kota. Menjadi penyanyi. Impian Mia dari dulu memang menjadi artis terkenal. "Hadi! Kamu harus tegas ke istri kamu. Izinkan Mia tinggal di sini. Kamu tahu, pakaian kami di rusak Ratna semua!" Ibu manatap sengit istriku. Ratna hanya berkata santai. "Elah, masih aja nyalahkan ak

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    13. Kepulangan Ibu

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 13. **PoV Ratna "Kalian sudah semua bersiap?" tanya Bang Hadi setelah dia selesai mengganti pakaian. "Sudah, dong," sahut Jelita. "Kalian pergi semua terus kami ditinggal?" tanyaku dengan wajah datar ke Bang Hadi. "Gak pergi jauh kok, Rat. Kami cuma beli oleh-oleh dikit buat Ibu saja. Kamu sementara di rumah saja dengan anak-anak ya," katanya dengan lembut. "Lala mau ikut, Yah. Ikut ...," kata Lala memelas diikuti adiknya Lily. Aku merasa gak tega. "Anak-anak gak boleh ikut. Bagaimana menjaga kalian. Sudah di rumah saja!" sentak Ibu dengan kasar ke anak-anakku. "Bawa lah, Bu. Bukankah mereka cucu Ibu!" kataku. "Halah, Ibu gak sanggup membawanya. Kami mau senang-senang dulu dan jangan kamu ganggu. Jaga saja anak-anak di rumah!" sentak Ibu dengan kasar. "Sini, Sayang. Mereka pergi dan kita juga pergi bermain. Lebih seru dari mereka permainan kita," kataku mengajak ke dua anak-anakku. Lala dan Lily menuruti ku. Mia telah selesai berdandan. Dia yang pa

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    14. Mia Mandi

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 14. **PoV RatnaSetelah Ibu pulang ke kampung maka tinggallah kami di sini. Mia dan Jelita menempati satu kamar Seperti yang kemarin. Aku juga sudah mewanti-wanti Bang Hadi agar tidak tebar pesona dengan janda satu itu.Dia harus tahu jika dia adalah seorang suami. Seorang ayah dari kedua anakku. Seperti biasa Setiap pagi aku sudah menyiapkan makanan untuk keluargaku. Hari ini katanya Jelita akan melihat kampusnya, sementara Mia akan pergi ke studio musik nya. Studio musik? Dia mengaku seperti itu. Tetapi aku tidak percaya itu studio musik. Paling juga orkestra keliling. Anakku sedang makan. Lala antusias karena hari ini adalah hari pertama dia sekolah TK. Sedangkan Lily masih tertidur. "Rat, siapa di kamar mandi?" tanya Bang Hadi. "Mia. Dari tadi mandi gak selesai-selesai!" kataku. Bang Hadi menghela nafasnya. dia sepertinya harus segera mandi untuk berangkat bekerja. aku menyuruhnya minggir sebentar untuk mengetuk pintu kamar mandi. Mia memang benar-

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    15. Menjadi Penyanyi

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 15. **PoV AuthorJelita tampak tak acuh dengan apa yang Ratna katakan. Jelita memandang sinis Ratna dan pemikirannya yang sangat primitif. Benar kata Mia kalau dia percuma tinggal di kota. Sayang juga melewatkan lelaki sekeren David. Jelita baru masuk kampus dan berkenalan dengan David. David sudah berani memujinya cantik membuat Jelita terbang melayang. "Kamu baru saja jadi mahasiswa. jangan macam-macam di kota di sini banyak orang jahat. Jangan kau samakan di kota dengan di desa!" kata Ratna memperingatkan Jelita. "Percuma kamu tinggal di kota, Mbak. Kalau kamu ini pemikirannya udik. Pantesan kamu nggak berkembang." "Heh, Jelita. Asal tahu saja. Kamu baru datang dan banyak manusia gak bertanggung jawab di sini! Sekarang kamu suruh teman kamu pulang! Atau Mbak akan adukan ke Bang Hadi atau Ibu kamu. Kalau Ibu kamu juga gak dengar nanti aku adukan saja kamu ke Bapak kamu!" ancam Ratna ke Jelita. "Berani kamu, Mbak!" Ratna memandang sengit. "Kenapa aku

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    16. Kepergok Berdua

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU BAG 16. **PoV Author. "Bisakah aku pulang bersamamu, Bang?" tanya Mia dengan manja. Hadi meringis menatap wanita itu. Menolak juga bagaimana karena Mia juga saudaranya. "Aku duluan kalau gitu, Bro," sahut Benny menepuk bahu Hadi. Benny pergi begitu saja dengan motornya. Hadi terkadang iri dengan Benny. Hidupnya lempeng saja seperti gak ada masalah. Padahal anaknya sudah tiga. Lebih banyak anaknya dari pada anak Hadi. Istri Benny juga cantik sekali. Pantas Benny merasa betah di rumah dan gak mau berpaling ke lain hati. Hadi menghela napas kapan-kapan akan dia tanya mengapa hidupnya bisa sebahagia ini. "Kita pulang bareng kan, Bang?" tanya Mia lagi. Hadi mengangguk. Akhirnya dia pulang bersama Mia dengan sepeda motor. Wanita itu juga sangat menempel padanya ketika di atas motor membuat Hadi tidak konsentrasi berkendara. Tubuh Mia sangat dekat kepadanya bahkan Hadi bisa merasakan gesekan dadanya. Benar-benar menghilangkan konsentrasinya. Belum lagi Mia mem

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    17. Bibit Pelakor

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 17. **PoV Ratna. "Apa yang kalian lakukan malam-malam begini. Mia kenapa kamu nggak tidur. Kenapa kamu malah berdua dengan Bang Hadi. Kamu sendiri Bang kenapa kamu meladeni Dia berbicara seperti ini!" kataku dengan sengit ke mereka berdua. Melihat kedatanganku tangan keduanya segera terlepas. Wajah Bang Hadi menjadi pias begitupun Mia. "Aku haus dan ingin minum. Tak sengaja melihat Bang Hadi sedang bekerja. Kasihan dia sendiri dan aku temani saja." Mia berkata dengan tenang. Aku hanya tersenyum getir Padahal aku lah yang haus. Rasanya haus ku hilang seketika melihat mereka berdua ada disini."Bang, kamu belum menjawab pertanyaan Mia. Aku juga ingin mendengar jawabannya!" kataku ke Bang Hadi. Rasa kesal masih ku rasakan tadi karena dia masih sempat menjelekkan aku sebagai istri. "Pertanyaan yang mana?" Bang Hadi menjadi gugup. "Kenapa kamu tiba-tiba enggak mengingatnya. Padahal Mia baru saja bertanya kepadamu. Bisakah kamu mengulangi lagi, Mia?" kataku

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    18. Kamu Pilih Siapa?

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 18. **PoV Author. "Mia!" panggil Hadi saat wanita itu pergi begitu saja ketika Ratna tidak menyiapkan makanan untuknya. Wajah Mia cemberut dia merasa kesal sekali."Untuk apa kamu menyusulku!" katanya dengan ketus."Maaf atas tindakan Ratna. Dia mungkin merasa kesal dan sedikit cemburu." "Maklum saja kamu selalu membelanya. Karena dia istrimu dan merasa kamu adalah miliknya, Bang." Wajah Mia masih saja kesal. "Ratna sudah bekerja keras di rumah mengurus anak. Mungkin saja dia merasa lelah," ucap Hadi tersenyum getir. "Aku sangat heran. Mengapa dia seolah-olah gak kamu kasih uang, Bang!" Wajah Hadi memerah. Memang Ratna di beri uang sedikit. Istilahnya di jatah hanya sejuta perbulan. Hadi agak malu bercerita ke Mia. Dalam hal ini yang Mia dan Ibu serta keluarganya tahu kalau Hadi itu sangat baik. Memberi banyak sekali pada Ratna. Padahal kenyataannya adalah nol. Kalau gak ada Ratna mungkin dia dan anak-anaknya enggak bisa makan. Belum lagi hutang di Ban

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    19. Memilih

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 19. **POV Ratna. "Rat, apa yang akan kamu lakukan dengan tas dan pakaian itu?" tanya Bang Hadi kepadaku. "Kamu enggak lihat kalau aku mau pergi dari sini. Aku capek ngadepin kamu. Capek ngadepin keluarga kamu!" "Aku jelasin sama kamu sejelas-jelasnya. Kalau aku sama Mia nggak ada hubungan apa-apa. Hubungan kami cuma sebatas saudara, Rat. Jadi kamu nggak perlu cemburu kayak gini!" Bang Hadi berdiri di depanku untuk menjelaskan padaku. Aku sama sekali merasa nggak butuh penjelasannya. Dia seperti lelaki lemah. Bang Hadi hanya membela Mia saja."Aku mau tanya sama kamu. Kalau aku jalan bareng dengan lelaki lain apa kamu enggak merasa cemburu?" Dia diam seperti memikirkan sesuatu. Aku melihatnya sebentar sepertinya sudah tahu jawabannya. Aku menghembuskan napas gusar. "Aku nggak tahu kenapa kamu menikahi aku. Tetapi mungkin aku menjadi orang yang bodoh saat itu. Aku menerima kamu karena melihat penampilan kamu yang baik dan sikap kamu yang ramah kepada kelua

Bab terbaru

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    Part 40.

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 40.**PoV Ratna"Bagaimana kondisi Ibu saya, Dok?" tanya suamiku ke Dokter yang memeriksa Ibu mertua. Dokter itu menepuk bahu Bang Hadi seakan memberikan dia kesabaran. Jelita seketika histeris. Aku dan dia berpelukan untuk saling menguatkan. "Maaf, Pak. Kami sudah berusaha semampunya tetapi tetap Allah yang punya kuasa." Dokter itu menghela napas serta turut berduka cita atas musibah yang kami hadapi. Bang Hadi menangis karena kehilangan kedua orang tuanya secara berturut-turut. Kami merasa tidak menyangka atas takdir yang telah terjadi dengan Ibu. Setelah kepergian Bapak, Ibu juga menyusul Bapak. Aku teringat ketika terakhir kali Ibu berkata agar aku memaafkannya. Sebenarnya aku juga memiliki kesalahan kepadanya. Karena mungkin sebagai menantu yang tidak sesuai harapannya. Aku sudah memaafkan Ibu jika dia memintanya. Padahal tanpa meminta nya pun aku sudah memaafkanmu. Aku selalu ikhlas dengan apa yang terjadi di hidupku. Tetapi lewat lantunan doa sem

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    39. Tak Di Sangka

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 39. **"Apa yang terjadi, Bang?" tanya Ratna ke suaminya sebab wajahnya sudah terlihat pias ketika menerima telepon dari Jelita. "Maaf, Sayang. Sepertinya kita tidak jadi pergi liburan. Kejadian sudah terjadi diluar keinginanku." Hadi terguncang mendengar kabar dari orang tuanya itu. "Kejadian apa? Mengapa kamu seperti sedih gini, Bang?!" Ratna menjadi panik melihat ekspresi wajah Hadi. "Ya, kita harus kembali lagi ke kampung karena Ada berita tidak mengenakkan. Ibu dan Bapak kecelakaan, sekarang di rawat di rumah sakit," kata Hadi dengan bibir yang bergetar. "Iya kah, Bang. Kalau begitu kita harus segera datang untuk melihatnya. Semoga saja kondisinya tidak apa-apa," ucap Ratna meredam rasa takut di pikiran sang suami. "Maaf, Sayang. Aku benar-benar minta maaf," kata Hadi lagi karena sudah menggagalkan hari liburan mereka sekeluarga. "Kenapa kamu minta maaf ini bukan kesalahan kamu, Bang." Ratna memeluk sang suami agar dia tidak merasa bersalah lagi.M

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    38. Kelakuan Suami

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 38. **"Kamu mau apa?" tanya Ratna saat Hadi sudah mengunci pintu kamar. Tidak ada kasur di rumah kontrakan mereka. Ratna hanya menggelar kasur lipat yang beralaskan ambal biasa untuk dia dan dua anaknya tidur. "Sayang, kamu tidur di lantai?" tanya Hadi pasalnya dia memang tidak pernah masuk ke kamar Ratna karena Hadi hanya datang beberapa kali untuk bersilaturahmi. "Kami pakai kasur lipat. Kenapa kamu bilang gak pake kasur," kata Ratna cemberut. "Rat, maafkan aku. Aku udah banyak sekali nyakitin kamu. Kamu pasti marah dan benci sama aku. Kesalahanku Pasti sangat besar kepadamu." Hadi membelai rambut istrinya untuk memberikan dia kasih sayang. "Lupakanlah. Aku perlahan mencoba untuk memaafkanmu," kata Ratna. "Kenapa uang yang aku beri nggak kamu belikan kasur. Uang itu bebas kamu gunakan untuk keperluan keluarga kita. Aku berjanji akan berubah mulai dari sekarang." "Apakah ini jujur atau hanya obral cinta?" tanya Ratna. "Ini jujur, Sayang. Apalagi yang

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    37. Cemburu dan Bucin

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 37. **"Jadi kamu udah berani itung-itungan sama Ibu. Ibu nggak nyangka ternyata kamu orang yang seperti ini. Ibu pikir kamu adalah perempuan yang baik!" kata Ibu ke Mia. Mia mencebik pada mereka berdua. "Ibu pikir? jadi hanya dalam pikiran ibu aja setelah melihat ibu merasa aku jahat, gitu!""Tentu saja. Kamu tidak sepantasnya melakukan ini. Orang tua kamu pasti akan kecewa bila tahu anaknya seperti ini.""Mama aku di kampung tahu kok aku seperti apa. Jadi ibu nggak perlu terlalu mempermasalahkan urusanku! yang penting Ibu bayar aja utang sama aku karena aku memberikannya tidak gratis!" kata Mia lagi dengan sinis. "Halo, Sayang. Ada apa?" seorang pria mendatangi Mia begitu saja. Lelaki itu langsung memeluk Mia dan menunjukkan kemesraan dihadapan ibu dan Jelita. "Siapa dia Mia?" tanya Ibu ketika mereka mengurai pelukannya. "Apa sih, sibuk banget ngurusin urusan orang!" Mia mendengkus ke Ibu. "Jadi seperti ini kelakuan kamu di kota. Ibu sangat menyesal ka

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    36. Kembali

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 36. **Mata Ibu mendelik mendengar penuturan Hadi. Pasti Ratna sudah menaruh guna-guna kepada anaknya itu. "Kamu sadar apa yang kamu ucapkan, Nak? Kamu tahu restu orang tua adalah diatas segalanya. Dulu Ibu kasihan sama kamu karena kamu uring-uringan setelah Mia meninggalkan kamu. Tetapi sekarang ia menjadi janda dan ibu nggak suka dengan Ratna!" kata Ibunya ketus. "Bu, Kenapa Ibu menjadi anak kecil seperti ini? Bukankah bagus Bang Hadi bersama Ratna kembali. Jangan memperkeruh suasana dan menyuruh pasangan berpisah, Bu. Gak baik. Karena pernikahan itu sakral bukan permainan." Jelita menimpali dia menyela perkataan ibunya. Ibu melayangkan pandangan ke Jelita. "Kamu baru aja tinggal di kota. Tetapi kenapa sikap kamu soalnya begini, Jelita? Pakai ngajari Ibu segala kamu pikir Ibu nggak ngerti, Apa!" kata Ibunya ketus gak terima ucapan Jelita. Jelita hanya mendengkus mendengar tutur Ibunya. "Bu, aku lagi sakit. Tolong jangan memperkeruh suasana seperti apa y

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    35. Mau Berubah

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 35. **Mata Ratna melebar melihat kedatangan Ibu mertuanya. Apalagi ketika tangannya masih dipegang oleh Hadi. Ratna dengan kasar menyentakkan nya. "Ibu!" Sahut Hadi ketika Ibunya sudah berada di depannya. Netra wanita paruh baya itu menatap Ratna dengan sengit. Aura ketidaksukaan tergambar jelas dari wajahnya. "Kata Jelita kalian bertengkar. Ibu dengar Ratna akan menggugat kamu ke pengadilan agama. Apakah itu benar?" tanya Ibunya dengan wajah garang. Ratna hanya diam. Karena baru datang saja Ibunya sudah menunjukkan sikap yang begitu tidak bersahabat. Bagaimana bisa dia menyapa dan bersikap baik kepada mertuanya jika sikapnya seperti itu. "Tidak, Bu. Aku dan Ratna akan memperbaiki pernikahan kami. Aku tidak ingin rumah tanggaku hancur karena dengan susah payah membangunnya hingga memiliki dua anak." Hadi menjawab dengan lemah. Ibunya bahkan tidak bertanya bagaimana kondisinya membuat Hadi sedikit kecewa."Ratna! Kamu jawab Ibu. Apakah kamu mau bercerai

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    34. Aku Pilih Kamu

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 34.**Mereka berdua berjalan menuju ruangan Hadi. Mia merasa percaya diri karena Hadi akan memilihnya. Walaupun beberapa waktu lalu Hadi marah kepadanya sebab melihat dia sedang manggung dan menggunakan pakaian seksi. Beberapa kali Mia menghubungi Hadi untuk memberikan lelaki itu penjelasan. Hadi juga mengangkat teleponnya dan berkata dia tidak marah lagi. Hubungan mereka tetap baik sebagai saudara. Entah mengapa setelah dicampakkan. Mia masih ingin berjuang karena tidak mau kalah dengan Ratna. Padahal banyak lelaki yang menggodanya. apalagi melihat dirinya yang tampil seksi sangat banyak lelaki yang menginginkan Mia. Tetapi Mia tidak pernah tertarik dengan mereka. Karena tidak ada yang berwajah tampan dan rupawan. Mia Hanya memanfaatkan uang mereka saja. Menemani mereka minum alkohol sampai mabuk lalu mengambil uangnya. Ratna sendiri merasa gusar dengan apa yang dia katakan. Padahal jelas dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Hadi dengan Mia di ranjan

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    33. Dua Wanita

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 33. **Jelita terkejut melihat Hadi tiba-tiba tak sadarkan diri. Jelita segera menghampiri Hadi untuk membangunkannya agar segera sadar."Bang kamu kenapa? Bangun, Bang!" Kata jelita. Dia beberapa kali melakukannya tetapi Hadi tetap tidak sadarkan diri.karena panik Jelita lalu meminta bantuan kepada tetangga kiri dan kanan untuk melihat kondisi abangnya. Hingga akhirnya tetangga berdatangan untuk membantu Hadi.selanjutnya Hadi dilarikan ke rumah sakit atas intruksi dari Bapak RT setempat. Setelah mengunci pintu rumah, Jelita mengantar abangnya ke rumah sakit dibawa dengan mobil salah seorang warga.Sampai di rumah sakit Hadi mendapatkan perawatan di salah satu kamar. Dokter mengatakan jika Hadi menderita GERD serta tekanan darah rendah karena berbagai faktor. Hadi kini terbaring lemah di ruang perawatan. Jelita duduk memandangi kondisi abangnya. Jika dipikir-pikir sungguh sangat kasihan melihat dia seperti itu. Mungkin saja Ratna terlalu keras menghukumnya

  • KUPULANGKAN UANG SUAMIKU    32. Tumbang

    KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 32.**Hadi hanya menatap nanar kepergian istrinya itu. Dia ingin sekali mencegahnya. Tetapi Ratna sudah pergi dengan temannya. Hadi sendiri tidak tahu siapa wanita itu dengan lelaki itu. Sementara di dalam mobil Ratna merasa benar-benar galau. Apakah benar perbuatan yang telah dilakukannya? Apakah dia terlalu keras menghukum sang suami? Tetapi rasa rasanya Apa yang dilakukannya sudah sesuai karena Hadi sendiri yang lebih dulu berbuat salah. "Rat, Bagaimana hubunganmu dengan suamimu?" tanya Winda saat mereka sedang berada di dalam mobil. "Begitulah." Ratna hanya menggantung ucapannya. Winda melirik abangnya yang tengah berkendara. Sepertinya waktu tidak tepat untuk memperkenalkan mereka berdua. Walaupun sebenarnya Ratna sudah mengenal abangnya ketika mereka masih SMP dulu. "Bang Randy apa kabarnya?" tanya Ratna memecahkan kesunyian karena dia tahu mereka merasa tidak enak. "Baik, bagaimana kabar kamu?" tanya nya balik. "Aku merasa baik juga. Kata Winda

DMCA.com Protection Status