Aku sangat membenci Claudia, aku benci dengan identitasku, tetapi demi penyakit adikku yang semakin serius, aku harus menghasilkan uang dalam jumlah besar sesegera mungkin.
Karena dari apa yang aku pelajari, bahwa transplantasi sumsum tulang bisa menyembuhkan anemia aplastik, tetapi ini membutuhkan biaya ratusan juta, dan aku tidak mampu membayarnya untuk saat ini. Aku membeli dan kertas, untuk menulis surat permohonan maaf kepada Claudia, didalam pesan itu aku memarahi diriku sendiri seorang pecundang, aku memohon maaf kepadanya. Aku berjanji aku tidak akan berani bermacam macam lagi kepadanya, aku juga tidak mengeluh atas pukulannya. Kedepannya jika dia menyuruhku melakukan apa, pasti akan aku lakukan. Saat malam hari ketika di pulang, dia terkejut melihatku berada disini, dia mungkin berpikir setelah mendapatkan pukulan yang kuat, aku masih berani pulang kemaIstriku seorang pramugari cantik, dan aku hanya seorang pria kampung biasa. Banyak orang iri dengan hidupku, tapi tidak ada yang tahu seberapa banyak kepahitan dan penghinaan hidup yang kujalani. Aku dan istriku dikenalkan oleh teman dekatku, dia bekerja di sebuah agen perkawinan, waktu itu dia mencariku dan mengatakan ada seorang wanita yang mencari pasangan, kriteriaku sangat memenuhi syarat ini. Syarat pernikahan sangatlah aneh, menantu pria tinggal di rumah mertua, jujur, sifat lemah lembut, dan tuli. Orang tuaku meninggal lebih cepat, dan aku mempunyai adik perempuan berusia 15 tahun, dan adikku menderita sebuah penyakit, dari dulu beban hidupku sangat berat, dan juga sifatku sangat tertutup, bahkan bisa dikatakan sangat hina, kriteria ini sangat cocok dengan diriku. Meskipun aku tidak suka berbicara namun aku tidak tuli. Temanku bilang wanita ini sangat kay
Dia berlahan lahan menunjukkan HP padaku, dia mengetik sesuatudan dia bilang bahwa ibunya menasang CCTV di kamar, harap kerja sama. Aku yang melihat ini sedikit bingung, apa artinya ini? Dan dengan cepat claudia membuka memo berikutnya, kali ini sebuah paragraf panjang, setelah membacanga aku mengetahui apa yang terjadi. Claudia mengatakan alasan dia menikah denganku hanya untuk mengatasi ibunya saja, sebenarnya claudia bermaksud untuk tidak menikah seumut hidupnya. Dan dulu dia prrnah mencari pacar palsu untuk membohongi ibunya, tapi ketahuan jadi, ibunya sudah tidak percaya padanya, oleh karena itu claudia mencari aku yang alim dan tuli untuk menikah, karena aku disabilitas tidak begitu ada kemungkinan untuk merusak hidupnya. Ibu claudia memasang kamera di kamarnya untuk memastikan claudia tidak menipunya kali ini, ibunya hanya ingin melihat apakah kita akan tidur sekamar atau apa, karena ibunya sangat
Claudia mempunyai hobby senam aerobik, dia langsung senam di depan kaca. melihat bayangannya Aldi tidak tahan untuk berpikir, Claudia itu istriku, kenapa aku tidak bisa memilikinya? Saat ini, Claudia melihatku yang sedang mengintipnya dari cermin, mungkin karena amarahnya masih belum reda, dia berbalik dan mendatangiku lalu mengangkat tangannya dan menamparku "Atas dasar apa kamu memandangku, kalau melihat aku lagi akan aku cungkil matamu". Di desa kami, kalau seorang pria ditampar oleh seorang wanita, itu sebuah penghinaan terbesar tapi aku hanya bisa menahannya dan pura pura tidak mendengar perkataannya, menatapnya dengan bingung, dan berlari ke kamar mandi. Ketika aku memasuki kamar mandi, hatiku mengerti CCTV di kamar pasti sudah dilepas oleh ibu Claudia dan sudah tidak perlu akting lagi.Dan aku juga baru mengerti, ujian yang sebenarnya baru saja dimula
Tapi pada akhirnya aku menutuskan untuk menahannya, aku harus mencari jalan keluar untuk diriku sendiri, baru menyelesaikan masalah pernikahanku dengan Claudia. Lalu beberapa hari kemudian, Claudia melakukan sesuatu yang membuatku benar benar marah. Pagi hari Claudia sudah keluar rumah, setelah dia pulang melempar secarik kertas dan pada saat yang bersamaan mengetik di HP, Ibuku hari ini akan datang, nanti kamu berikan test ini padanya, bilang padanya kamu harus segera diobati, dan dokter bilang perlu waktu setengah tahun untuk pengobatannya, lalu katakan kamu akan menjadi menantu yang sangat baik. Aku mengambil secarik kertas itu dengan ragu, setelah membacanya aku tercengang. Ini adalah lembar tes rumah sakit, nama pasiennya yang tertulis adalah namaku, lembar tes itu menuliskan kalau aku mandul!. Claudia kenapa sekali lagi mempermalukanku? Saat ini, sebuah ide gila muncul di kepalaku, bagus kamu Claudia, bukannya kam
Aku merasa canggung membahas masalah ini dengan ibunya, aku tidak hanya sekali ingin memberitahunya, aku ingin mengatakan bahwa aku pria normal, Claudia saja yang tidak memperbolehkanku untuk menyentuhnya,kadang kadang kata sudah di ketik tapi aku tidak berani untuk mengirimnya. Hari demi hari berlalu dengan lambat, ketika aku merasa sudah terbiasa dengan karakter ini, Claudia sekali lagi melakukan hal yang membuatku sangat kelihangan harga diri. Claudia membawa wanita itu pulang kerumah untuk bermalam disini. Malam itu pukul sembilan lebih, ketika aku kebawah untuk membuat makan malam untuk diriku sendiru, Claudia pulang dan ada seorang wanita berada di sampingnya, dan gadis itu adalah gadis yang bersama claudia di hotel itu. Gadis itu terlihat sekitar dua puluh tahun, mengenakan baju lengan panjang dan rok yang mirip seorang mahasiswa, gayanya ini membuatnya terlihat sedikit polos. Aku bersembunyi di dapur dan ti
Tapi pada ahhirnya Aldi merasa dirinya terjatuh dalam kekosongan, dia merasa dirinya seperti Anjing liar, bahkan tidak layak dibandingkan dengan seekor anjing peliharaan, Seekor anjing peliharaan yang mengibas ngibaskan ekor saja bisa mendapatkan perharian dari majikannya, dan apa kabar dengan dirinya saat ini? Aldi sedikit tidak ikhlas, dia memegang kepalanya dengan kuat, dan tidak memiliki keberanian untuk mendibrak masuk. Aldi yang bersembunyi disamping pintu mendengar semua pembicaraan mereka, yang membuatnya tahu lebih banyak tentang Feli. Feli tampaknya seorang penyanyi disalah satu club bar, sekarang dia sedang delirik oleh salah satu perusahaan besar, tapi pemilik bar itu tidak membiarkannya pergi, Feli bahkan meminta Claudia untuk membantunya memikirkan jalan keluar untuk masalah ini. Claudia sepertinya lebih hebat dari yang dibayangkan oleh Aldi, Claudia mengatakan dia akan membantu Feli dan karena ini juga yan
Tapi pada akhirnya Aldi tidak bisa menahannya, dia marah mendorong Claudia dan langsung berlari keluar rumah, karena terlalu gegabah, ketika lari keluar sempat menyenggol Feli, Claudia yang marah sampai lupa kalau dia tuli, berteriak memarahinya dari belakang " Dasar sampah, masih berani melawan, berhenti kamu " Aldi mengabaikan Claudia, lari keluar menjauh dalam satu kali nafas. Claudia tidak mengejarnya, tapi perlahan Aldi menjadi tenang, meskipun masih marah, dan juga jengkel, Aldi berpikir dia tidak seharusnya lari begitu saja. Dia bisa menahannya selama beberapa hari dan kenapa tidak bisa menahannya karena masalah ini.Tapi Aldi benar benar tidak tahu kalung apa, tiba tiba doa mengeram beberapa kali, Claudia tidak mungkin beneran melapor kepada polisi kan? Sekarang dia yang lari, bukankah sama saja dengan melarikan diri? Semakin memikirkan Aldi semakin takut, hingga akhirnya memutuskan unt
Bunga tiba tiba bertanya kepala Claudia, apakah masih dengan rubah kecil itu? . Setelah mendengar kata ini, aku terbengong sejenak, dan dengan segera langsung merespon. Ternyata Bungan sudah tahu dari awal putrinya bermasalah, makanya tidak heran dia bersedia menerimaku seseorang yang bisu ini. Dan juga harus mengawasi kamar pengantinnya itu. Dan Claudia tidak tahu bahwa aku membocorkan rahasianya, dia dengan langsung membantahnya, " Ibu, apa yang kamu katakan? aku sudah menikah, bagaimana mungkin aku masih bisa bersamanya?" Suara Bunga tiba tiba membesar, dia dengan sangat marah mengatakan " Claudia, jangan menipuku lagi. Aku sudah mendapatkan video dari orang lain, dan kamu juga bisa melihatnya sendiri, kamu masih saja bersi keras, apakah kamu mau membuat ibu marah sampai mati?" Setelah selesai bicara, Bunga langsung menunjukkan video yang aku kasi kepadanya. Pada saat Claudia melihatnya kea
Aku sangat membenci Claudia, aku benci dengan identitasku, tetapi demi penyakit adikku yang semakin serius, aku harus menghasilkan uang dalam jumlah besar sesegera mungkin. Karena dari apa yang aku pelajari, bahwa transplantasi sumsum tulang bisa menyembuhkan anemia aplastik, tetapi ini membutuhkan biaya ratusan juta, dan aku tidak mampu membayarnya untuk saat ini. Aku membeli dan kertas, untuk menulis surat permohonan maaf kepada Claudia, didalam pesan itu aku memarahi diriku sendiri seorang pecundang, aku memohon maaf kepadanya. Aku berjanji aku tidak akan berani bermacam macam lagi kepadanya, aku juga tidak mengeluh atas pukulannya. Kedepannya jika dia menyuruhku melakukan apa, pasti akan aku lakukan. Saat malam hari ketika di pulang, dia terkejut melihatku berada disini, dia mungkin berpikir setelah mendapatkan pukulan yang kuat, aku masih berani pulang kema
Claudia mengatakan air yang dia siram kearahku adalah air bekas cucian kakinya, wanita ini benar benar apapun dilakukannya. Tapi aku tidak merasa jijik sama sekali, aku tetap saja mengeluarkan lidahku untuk meminum tetesan air dari wajahku, air ini membuat kekeringan di tenggorokanku sedikit membaik, dan membuatku sedikit bertenaga. Claudia lagi lagi menghinaku menjijikkan, lalu mengangkat gunting sambil berjalan kearahku. Aku langsung terkejut melihatnya, apa wanita ini sudah gila? Dia sudah menyiksaku seperti ini, apa dia masih ingin menambah rasa sakit ini? Saat ini dia sudah berada di sampingku, lalu dia menurunkan gunting itu, untungnya dia tidak menusukku dengan gunting itu, melainkan dia melepaskan ikatan di tubuhku. Lalu dia mengeluarkan ponselnya dan melihatkan isi ponsel itu : anggap saja ini pelajaran untukmu, kalau kamu masih berani macam macam denga
Dan setiap menyambukku, Claudia selalu menghinaku brengsek, kotor, cabul, sampah, pecundang, semua omongan kotor keluar dari mulutnya, membuat hatiku merasakan sakit seperti yang tubuhku rasakan. Saat itu aku sangat ingin memarahi dan meneriakinya, aku bukanlah orang yang tuli dan bisu, jadi aku tahu semua rahasianya dan ingin menyuruhnya untuk berhenti. Tapi ini semua aku tahan, jika aku mulai bersuara, dia pasti akan tahu kalau aku sudah menipunya, lalu dia tidak mungkin melepaskanku, bahkan dia akan langsung membunuhku. Jadi aku hanya bisa menggigit bibirku untuk menahan rasa sakit ini, aku rasa semua tubuhku memar dan kulitku terkelupas, membuat tubuhku mati rasa akan siksaan dia. Akhirnya sekitar setengah jam kemudian, Claudia tidak menyiksaku lagi, semua tubuhnya telah basah akan keringat, suspender putih yang dia kenakan sudah basah kuyub, dan dia tidak menggunakan pakaian
Ini adalah suara claudia! Aku langsung ber pura pura masih pingsan dan memicingkan mataku, lalu aku melihat Claudia sedang duduk menyandar di kasur, dengan tubuh ditutupi selimut. Aku tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukannya, tapi aku bisa menebaknya! Tidak berapa lama ponsel Claudia berbunyi. Claudia mengangkat telefonnya, berkata : "Feli aku tidak apa, kamu tidak perlu datang kemari, kali ini aku benar benar berterima kasih padamu karena telah mengingatkanku." Lalu aku tidak tahu apa yang dikatakan Feli, Claudia lanjut berkata : "Apa yang kamu katakan benar, aku tidak menyangka Aldi berani menyakitiku. Hari ini ketika dia pulang beraninya dia memberika obat di airku. Jika aku tidak mendengar omonganmu untuk menyimpan alat setrum di bawah bantal, mungkin hari ini aku sudah jatuh di tangannya". Setelah mendengar ini aku baru sa
Jadi aku langsung membeli sebotol obat, aku berencana mencari kesempatan untuk memberi obat ke Claudia, lalu membuat kita berdua menjadi suami istri yang sebenarnya. Tetapi aku tidak memilih mulai malam ini. Malam ini pasti tidak punya kesempatan, jadi aku bermalaman diluar. Hari kedua, aku tidak pergi bekerja. Sekitar jam 11 malam, aku dengan diam-diam pulang kerumah.Rencana awalku adalah meminta maaf kepada Claudia, dan memintanya memaafkanku, lalu kemudian diam-diam memberikannya obat. Tetapi aku malah menemukan bahwa Claudia sedang mandi dikamar mandi, dan meja di samping tempat tidur ada secangkir air putih yang baru saja dituangkan. Aku tahu bahwa Claudia memiliki kebiasaan minum air setiap selesai mandi, jadi aku dengan teganya, diam-diam memasukkan obat kedalam air. Kemudian aku bersembunyi dibawah tempat tidurnya, dengan segera aku melih
Aku mencoba menahan amarahku dan bertanya kepada mereka mengapa memukulku dengan gerakan tangan, karena aku tidak percaya bahwa Bunga akan memberitahu Claudia tentang hal itu. Claudia mengangkat kaki dan menendangku lagi, dan mulut masih memarahiku: "Benda kotor yang tidak tahu malu, berani-beraninya membuatku kehilangan muka diluar!" Aku menahan diriku sendiri dan menatapi Claudia. Lalu Claura menggunakan ponselnya, mengetik kepadaku: Binatang, apakah kamu diluar menjadi Humas? Melihat Claudia mengatakan itu, aku tahu bahwa Bunga sudah memberitahu masalah ini kepada Claudia. Saat itu, aku sangat terkejut, berpikir dalam hati mengapa dia bisa mengatakannya keluar kepada Claudia, keluar mencari pria dan bertemu dengan menantunya sendiri lalu dia masih bisa mengatakannya keluar? Tetapi aku dengan cepat mengerti, Bunga pasti tidak berkata bahwa dia memanggil pelayanan, dia
Dia meletakkan tangannya di dadaku, aku ingin mengulurkan tangan dan mendorongnya, tetapi aku tidak berani. Pada akhirnya, aku mengatakan dalam hati bahwa lagipula aku mengenakan topeng, dan dia juga tidak memintaku untuk melepasnya, jika tidak bisa lagi, maka aku akan berkerja sama dengannya sekali! Meskipun ada rasa bersalah yang mendalam dihatiku, tetapi aku merasa selama aku menyembunyikannya, ini mungkin adalah rahasia abadiku. Jadi aku memberanikan diri meletakkan tanganku di dada Bunga. Pada saat itu, aku merasa seluruh tubuhku tercekik, aku sangat bersemangat sehingga seluruh tubuhku gemetar tanpa sadar. Dan disaat ini, Bunga tiba-tiba mengangkat tangannya dan melepas topengku. Tidak disangka Bunga melepas topeng anjingku, dan aku tertangkap basah, wajahku terpampang dengan langsung didepannya. Aku sangat
Tetapi pada akhirnya aku tenang dan berfikir bahwa tidak akan terjadi apa apa, pada saat bersamaan hatiku diam diam merasa tenang, karena sekarang aku mengenakan topeng. Lalu aku melihat mereka, hari ini Bunga tidak mengenakan Cheongsam, tetapi rok panjang berongga pink, sangat ramping, dia menunjukkan dada yang wah dan pinggang rampingnya. Yang membuatnya terlihat lebih muda, orang orang yang tidak mengenalinya pasti akan berfikir bahwa dia adalah seorang wanita berumur 30 tahun kebawah. Dan orang yang bersama Bunga juga terlihat seperti wanita berumur 30 tahun ke bawah, tetapi dia tidak secantik Bunga, tetapi juga tidak buruk, dia memberikan nuansa yang sedikit menawan. Kita berdiri di sana, seperti barang barang di atas rak, dan dipilih oleh mereka berdua. Bunga terlihat tidak begitu terbiasa, tatapannya hanya sederhana dan ikhlas, dan sekilas melihat tubuh kami. Seperti tidak begitu n
Adapun dengan Claudia, dia pernah melihatku pulang ke rumah sangat larut, dan dengan asal bertanya kepadaku kalau aku pergi kemana. Aku sudah berkata kepadanya bahwa aku sudah menemukan pekerjaan, dan aku mendapatkan shift malam, jadi setiap malam akan pulang sangat larut, dan dia juga tidak bertanya banyak, mungkin dengan aku bekerja dia menjadi senang karena jarang bertemu dengan ku. Dengan bekerja di bar, aku tahu bahwa Bang Debu tidak ada masalah, dan dia juga tidak menyelidiki masalah ini Dan juga Feli tidak lagi bernyanyi di sini, aku berfikir dalam hati mungkin ini karena kemampuan Claudia , dia seharusnya sudah membereskan masalah ini, aku harus mengatakan bahwa istriku benar benar sangat memiliki kemampuan. Dan yang membuatku tidak sangka adalah karena pekerjaanku di bar, membuat hubunganku dan Bunga dan juga Claudia benar benar berubah. Malam itu sudah pukul sebelas lebih, aku baru saja membersihkan kama