Bunga tiba tiba bertanya kepala Claudia, apakah masih dengan rubah kecil itu? . Setelah mendengar kata ini, aku terbengong sejenak, dan dengan segera langsung merespon. Ternyata Bungan sudah tahu dari awal putrinya bermasalah, makanya tidak heran dia bersedia menerimaku seseorang yang bisu ini. Dan juga harus mengawasi kamar pengantinnya itu.
Dan Claudia tidak tahu bahwa aku membocorkan rahasianya, dia dengan langsung membantahnya, " Ibu, apa yang kamu katakan? aku sudah menikah, bagaimana mungkin aku masih bisa bersamanya?" Suara Bunga tiba tiba membesar, dia dengan sangat marah mengatakan " Claudia, jangan menipuku lagi. Aku sudah mendapatkan video dari orang lain, dan kamu juga bisa melihatnya sendiri, kamu masih saja bersi keras, apakah kamu mau membuat ibu marah sampai mati?"
Setelah selesai bicara, Bunga langsung menunjukkan video yang aku kasi kepadanya. Pada saat Claudia melihatnya kea
Tapi aku tidak berani menatapnya lebih lama, dan aku dengan tergesa gesa mengeluarkan tangan dan menariknya, tidak terpikirkan karena tergesa gesa maka berduri tidak stabil, dan kita berdua pun terjatuh ke bawah, secara tidak sadah aku menggunakan kedua tangan untuk menahannya, dan terakhir malah menahan di dadanya. Aku merasakan kedua tanganku memegang benda yang paling penting, benda yang lembut sekaligus keras secara bersamaan, dan aku lupa untuk menarik kembali tanganku untuk beberapa saat. Tetapi Claudia dengan langsung mengangkat lututnya, lalu menendang sesuatu kegidupanku dan membuatku merasa mau pingsan. Kemudian dia langsung mengangkat tangannya dan langsung menamparku, lalu langsung mendorongku , kemudian dia bangkit dan duduk diatas tubuhku. Gerakan Claudia yang sangat cepat, seperti dia benar benar pernag berlatih silat. Aku berpikir untuk pasrah saja dan aku pasti tidak sanggup menang melawannya. &
Dan Feli lanjut berkata " Pasti itu bos Debu, dan Dia tidak ingin aku meninggalkan bar itu, jadi dia mengirim seseorang untuk mengikutiku, dia seharusnya berusaha menangkap kelemahanku untuk mengancamku, Sekarang dia mengirim videonya ke ibumu, untuk mengingatkanku bahwa semuanya harus mendengarkan perkataannya. " Suara Feli yang berhenti, Claudia dengan dingin bersuara "Huh" lalu berkata "Dia hanyalah seorang bos masyarakat. Feli, kamu tidak perlu khawatir dengan hal ini, aku akan mencari orang untuk membantumu" Nada suara Claudia yang lumayan ganas, membuatku semakin yakin bahwa wanita ini memiliki sedikit jaringan, aku semakin tidak berani memprovokasinya secara langsung. Kemudian juga tidak punya pemikiran lagi untuk menguping pembicaraan mereka, hatiku sedikit panik. Karena aku takut jika Claudia dan Feli pergi mencari bos bar itu, dan terakhir mereka mengetahui bahwa yang melakukan itu adalah aku, maka aku benar benar akan san
Begitu Claudia selesai berkata, Bang Debu menjawab sambil tertawa " Aku tahu, kamu memiliki sedikit jaringan, Tetapi apa gunanya juga dengan itu, misalkan aku menidurimu dan merekam sebuah video, apakah kamu masih berani berbicara denganku dengan nada seperti itu? " Perkataan Bang Debu begitu terus terang, dan langsung berkata akan merekan sebuah video untuk mengancam Claudia. Dan Claudia benar benar sangat marah, dia melihat Bang Debu dengan kejam, lalu dia berkata " Apa yang akan kamu lakukan? Aku menyarankanmu untuk tidak terlalu merasa diri sendiri sangat benar, kamu hanyalah seorang Bos Bar" Setelah selesai mengatakan, Claudia bersiap untuk bangkit dan beranjak pergi. Tetapi Bang Debu bahkan ingin menyerang Claudia, Claudia yang marah langsung mengambil pisau dari tasnya. Dan dia langsung menunjuk Bang Debu lalu berkata " Kamu jangan memaksaku melakukannya, kamu h
Siapa bilang tidak ada orang, lepaskan dia! Ini adalah kali pertama aku berbicara setelah sekian lama menikah dengan Claudia, ditambah lagi dengan amarahku. Seluruh suaraku berubah menjadi serak, dan suaraku terdengar lumayan istimewa juga. Dan alasan mengapa aku begitu agresif ketika masuk, bukan karena aku memakai topeng, dan langsung menjadi berani. Aku hanyalah memakai trik bela diri dan aku harus melakukannya, karena ketika aku masuk menggunakan trik itu, maka aku akan membuatnya terbodoh sejenak. Dengan begini aku baru mempunyai kesempatan, sebenarnya saat ini seluruh badanku gemetaran. Dan benar adanya saat ini Bang Debu langsung terbodoh sejenak, dia menolehkan kepalanya ke arahku, dia lupa untuk bicara dan hanya saja mulutnya sedikit terbuka. Dan aku mengambil kesempatan ini, langsung mengambil botol anggur merah diatas meja, tanpa ragu ragu langsung menghantamkannya di b
Setelah mengatakannya, aku tidak memperdulikannya lagi, dan dengan cepat aku juga langsung pergi. Setelah pergi, aku aku dengan segera menghentikan taksi, dan bergegas pulang ke rumah secepat mungkin. Dan langsung menyembunyikan pakaian dan topeng yang aku kenakan hari ini. Lalu aku berbaring di atas lantai, tetapi aku tidak bisa tidur, jantungku terus berdetak kencang, dan di dalam benakku mulai berpikir sembarangan. Jika bang debu benar benar di pukul mati olehku, atau pun terluka parah, apakah aku akan terselidiki? Dan Claudia masih belum pulang, ini membuatku sedikit khawatir, dia tidak mungkin mengalami masalah lagi kan? Untungnya disaat jam setengah tiga malam, dia sudah pulang dan dia membawa Feli ikut pulang bersamanya. Claudia dengan jelas tidak terpikirkan bahwa yang menyelamatkannya adalah aku. Sikapnya bahkan lebih buruk, dia menendangku bangun seperti anjing dengan kakin
Feli dengan segera bertanya pada Claudia, seperti apa? Claudia terdiam beberapa saat, lalu lanjut berkata, " Seperti ayahku, meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya, tetapi aku ada rasa aman." Mendengar ini, aku langsung terkejut. Aku berpikir dalam benakku, aku adalah suamimu, bukanlah ayahmu! Tetapi mendengarkan nada bicara Claudia, dia sepertinya tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, tidak heran jika orientasi seksualnya sedikit menyamping, dan sifatnya juga sangat aneh. Kemudian mereka berdua tidak membicarakan topik ini lagi, sepertinya sudah mau tidur. Aku juga tidak berlama lama disini dan langsung turun ke lantai bawah. Malam ini aku samapi subuh baru bisa tidur, dan setelah bangun sudah siang hari, Claudia dan Feli juga sudah pergi dari rumah. Aku makan siang dengan asal, dan tinggal di rumah dengan patuh. Aku tidak berani pergi kemanapun, dan dibenakku terus memikirk
Adapun dengan Claudia, dia pernah melihatku pulang ke rumah sangat larut, dan dengan asal bertanya kepadaku kalau aku pergi kemana. Aku sudah berkata kepadanya bahwa aku sudah menemukan pekerjaan, dan aku mendapatkan shift malam, jadi setiap malam akan pulang sangat larut, dan dia juga tidak bertanya banyak, mungkin dengan aku bekerja dia menjadi senang karena jarang bertemu dengan ku. Dengan bekerja di bar, aku tahu bahwa Bang Debu tidak ada masalah, dan dia juga tidak menyelidiki masalah ini Dan juga Feli tidak lagi bernyanyi di sini, aku berfikir dalam hati mungkin ini karena kemampuan Claudia , dia seharusnya sudah membereskan masalah ini, aku harus mengatakan bahwa istriku benar benar sangat memiliki kemampuan. Dan yang membuatku tidak sangka adalah karena pekerjaanku di bar, membuat hubunganku dan Bunga dan juga Claudia benar benar berubah. Malam itu sudah pukul sebelas lebih, aku baru saja membersihkan kama
Tetapi pada akhirnya aku tenang dan berfikir bahwa tidak akan terjadi apa apa, pada saat bersamaan hatiku diam diam merasa tenang, karena sekarang aku mengenakan topeng. Lalu aku melihat mereka, hari ini Bunga tidak mengenakan Cheongsam, tetapi rok panjang berongga pink, sangat ramping, dia menunjukkan dada yang wah dan pinggang rampingnya. Yang membuatnya terlihat lebih muda, orang orang yang tidak mengenalinya pasti akan berfikir bahwa dia adalah seorang wanita berumur 30 tahun kebawah. Dan orang yang bersama Bunga juga terlihat seperti wanita berumur 30 tahun ke bawah, tetapi dia tidak secantik Bunga, tetapi juga tidak buruk, dia memberikan nuansa yang sedikit menawan. Kita berdiri di sana, seperti barang barang di atas rak, dan dipilih oleh mereka berdua. Bunga terlihat tidak begitu terbiasa, tatapannya hanya sederhana dan ikhlas, dan sekilas melihat tubuh kami. Seperti tidak begitu n
Aku sangat membenci Claudia, aku benci dengan identitasku, tetapi demi penyakit adikku yang semakin serius, aku harus menghasilkan uang dalam jumlah besar sesegera mungkin. Karena dari apa yang aku pelajari, bahwa transplantasi sumsum tulang bisa menyembuhkan anemia aplastik, tetapi ini membutuhkan biaya ratusan juta, dan aku tidak mampu membayarnya untuk saat ini. Aku membeli dan kertas, untuk menulis surat permohonan maaf kepada Claudia, didalam pesan itu aku memarahi diriku sendiri seorang pecundang, aku memohon maaf kepadanya. Aku berjanji aku tidak akan berani bermacam macam lagi kepadanya, aku juga tidak mengeluh atas pukulannya. Kedepannya jika dia menyuruhku melakukan apa, pasti akan aku lakukan. Saat malam hari ketika di pulang, dia terkejut melihatku berada disini, dia mungkin berpikir setelah mendapatkan pukulan yang kuat, aku masih berani pulang kema
Claudia mengatakan air yang dia siram kearahku adalah air bekas cucian kakinya, wanita ini benar benar apapun dilakukannya. Tapi aku tidak merasa jijik sama sekali, aku tetap saja mengeluarkan lidahku untuk meminum tetesan air dari wajahku, air ini membuat kekeringan di tenggorokanku sedikit membaik, dan membuatku sedikit bertenaga. Claudia lagi lagi menghinaku menjijikkan, lalu mengangkat gunting sambil berjalan kearahku. Aku langsung terkejut melihatnya, apa wanita ini sudah gila? Dia sudah menyiksaku seperti ini, apa dia masih ingin menambah rasa sakit ini? Saat ini dia sudah berada di sampingku, lalu dia menurunkan gunting itu, untungnya dia tidak menusukku dengan gunting itu, melainkan dia melepaskan ikatan di tubuhku. Lalu dia mengeluarkan ponselnya dan melihatkan isi ponsel itu : anggap saja ini pelajaran untukmu, kalau kamu masih berani macam macam denga
Dan setiap menyambukku, Claudia selalu menghinaku brengsek, kotor, cabul, sampah, pecundang, semua omongan kotor keluar dari mulutnya, membuat hatiku merasakan sakit seperti yang tubuhku rasakan. Saat itu aku sangat ingin memarahi dan meneriakinya, aku bukanlah orang yang tuli dan bisu, jadi aku tahu semua rahasianya dan ingin menyuruhnya untuk berhenti. Tapi ini semua aku tahan, jika aku mulai bersuara, dia pasti akan tahu kalau aku sudah menipunya, lalu dia tidak mungkin melepaskanku, bahkan dia akan langsung membunuhku. Jadi aku hanya bisa menggigit bibirku untuk menahan rasa sakit ini, aku rasa semua tubuhku memar dan kulitku terkelupas, membuat tubuhku mati rasa akan siksaan dia. Akhirnya sekitar setengah jam kemudian, Claudia tidak menyiksaku lagi, semua tubuhnya telah basah akan keringat, suspender putih yang dia kenakan sudah basah kuyub, dan dia tidak menggunakan pakaian
Ini adalah suara claudia! Aku langsung ber pura pura masih pingsan dan memicingkan mataku, lalu aku melihat Claudia sedang duduk menyandar di kasur, dengan tubuh ditutupi selimut. Aku tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukannya, tapi aku bisa menebaknya! Tidak berapa lama ponsel Claudia berbunyi. Claudia mengangkat telefonnya, berkata : "Feli aku tidak apa, kamu tidak perlu datang kemari, kali ini aku benar benar berterima kasih padamu karena telah mengingatkanku." Lalu aku tidak tahu apa yang dikatakan Feli, Claudia lanjut berkata : "Apa yang kamu katakan benar, aku tidak menyangka Aldi berani menyakitiku. Hari ini ketika dia pulang beraninya dia memberika obat di airku. Jika aku tidak mendengar omonganmu untuk menyimpan alat setrum di bawah bantal, mungkin hari ini aku sudah jatuh di tangannya". Setelah mendengar ini aku baru sa
Jadi aku langsung membeli sebotol obat, aku berencana mencari kesempatan untuk memberi obat ke Claudia, lalu membuat kita berdua menjadi suami istri yang sebenarnya. Tetapi aku tidak memilih mulai malam ini. Malam ini pasti tidak punya kesempatan, jadi aku bermalaman diluar. Hari kedua, aku tidak pergi bekerja. Sekitar jam 11 malam, aku dengan diam-diam pulang kerumah.Rencana awalku adalah meminta maaf kepada Claudia, dan memintanya memaafkanku, lalu kemudian diam-diam memberikannya obat. Tetapi aku malah menemukan bahwa Claudia sedang mandi dikamar mandi, dan meja di samping tempat tidur ada secangkir air putih yang baru saja dituangkan. Aku tahu bahwa Claudia memiliki kebiasaan minum air setiap selesai mandi, jadi aku dengan teganya, diam-diam memasukkan obat kedalam air. Kemudian aku bersembunyi dibawah tempat tidurnya, dengan segera aku melih
Aku mencoba menahan amarahku dan bertanya kepada mereka mengapa memukulku dengan gerakan tangan, karena aku tidak percaya bahwa Bunga akan memberitahu Claudia tentang hal itu. Claudia mengangkat kaki dan menendangku lagi, dan mulut masih memarahiku: "Benda kotor yang tidak tahu malu, berani-beraninya membuatku kehilangan muka diluar!" Aku menahan diriku sendiri dan menatapi Claudia. Lalu Claura menggunakan ponselnya, mengetik kepadaku: Binatang, apakah kamu diluar menjadi Humas? Melihat Claudia mengatakan itu, aku tahu bahwa Bunga sudah memberitahu masalah ini kepada Claudia. Saat itu, aku sangat terkejut, berpikir dalam hati mengapa dia bisa mengatakannya keluar kepada Claudia, keluar mencari pria dan bertemu dengan menantunya sendiri lalu dia masih bisa mengatakannya keluar? Tetapi aku dengan cepat mengerti, Bunga pasti tidak berkata bahwa dia memanggil pelayanan, dia
Dia meletakkan tangannya di dadaku, aku ingin mengulurkan tangan dan mendorongnya, tetapi aku tidak berani. Pada akhirnya, aku mengatakan dalam hati bahwa lagipula aku mengenakan topeng, dan dia juga tidak memintaku untuk melepasnya, jika tidak bisa lagi, maka aku akan berkerja sama dengannya sekali! Meskipun ada rasa bersalah yang mendalam dihatiku, tetapi aku merasa selama aku menyembunyikannya, ini mungkin adalah rahasia abadiku. Jadi aku memberanikan diri meletakkan tanganku di dada Bunga. Pada saat itu, aku merasa seluruh tubuhku tercekik, aku sangat bersemangat sehingga seluruh tubuhku gemetar tanpa sadar. Dan disaat ini, Bunga tiba-tiba mengangkat tangannya dan melepas topengku. Tidak disangka Bunga melepas topeng anjingku, dan aku tertangkap basah, wajahku terpampang dengan langsung didepannya. Aku sangat
Tetapi pada akhirnya aku tenang dan berfikir bahwa tidak akan terjadi apa apa, pada saat bersamaan hatiku diam diam merasa tenang, karena sekarang aku mengenakan topeng. Lalu aku melihat mereka, hari ini Bunga tidak mengenakan Cheongsam, tetapi rok panjang berongga pink, sangat ramping, dia menunjukkan dada yang wah dan pinggang rampingnya. Yang membuatnya terlihat lebih muda, orang orang yang tidak mengenalinya pasti akan berfikir bahwa dia adalah seorang wanita berumur 30 tahun kebawah. Dan orang yang bersama Bunga juga terlihat seperti wanita berumur 30 tahun ke bawah, tetapi dia tidak secantik Bunga, tetapi juga tidak buruk, dia memberikan nuansa yang sedikit menawan. Kita berdiri di sana, seperti barang barang di atas rak, dan dipilih oleh mereka berdua. Bunga terlihat tidak begitu terbiasa, tatapannya hanya sederhana dan ikhlas, dan sekilas melihat tubuh kami. Seperti tidak begitu n
Adapun dengan Claudia, dia pernah melihatku pulang ke rumah sangat larut, dan dengan asal bertanya kepadaku kalau aku pergi kemana. Aku sudah berkata kepadanya bahwa aku sudah menemukan pekerjaan, dan aku mendapatkan shift malam, jadi setiap malam akan pulang sangat larut, dan dia juga tidak bertanya banyak, mungkin dengan aku bekerja dia menjadi senang karena jarang bertemu dengan ku. Dengan bekerja di bar, aku tahu bahwa Bang Debu tidak ada masalah, dan dia juga tidak menyelidiki masalah ini Dan juga Feli tidak lagi bernyanyi di sini, aku berfikir dalam hati mungkin ini karena kemampuan Claudia , dia seharusnya sudah membereskan masalah ini, aku harus mengatakan bahwa istriku benar benar sangat memiliki kemampuan. Dan yang membuatku tidak sangka adalah karena pekerjaanku di bar, membuat hubunganku dan Bunga dan juga Claudia benar benar berubah. Malam itu sudah pukul sebelas lebih, aku baru saja membersihkan kama