Share

MAKAM BU SAPTO

Keduanya terus berjalan. Hingga Raisa dan Dian, sudah berada di depan sebuah makam desa. Tepat di pintu gerbang masuk. Hanya ada lampu bohlam berukuran dua puluh watt. Akan tetapi tetap saja tak bisa membuat terang.

"Di mana makamnya?"

"Masuk ke dalam Mbak!"

"Ki-kita?"

"Iya, Mbak. Aku enggak mau lagi ada yang hilang, seperti Momoy. Aku benar-benar takut," sahut Raisa dengan ekspresi wajah penuh kecemasan.

"Sa! Aku bener-bener ngerasanya kok serem sih?"

"Mbak pegangan baju aku aja. Jangan dilepas!"

"Iya, Sa."

"Mbak Dian bawa HP?"

Wanita cantik itu menggeleng.

"Mbak, bawa HP enggak?"

"Maaf tadi aku neggak fokus, Sa. HP aku di rumah. Kenapa?"

"Ya, kalau Mbak bawa HP, 'kan senternya jadi dua."

"Raisa, aku kok ngeri ya."

"Kita ini baru mau masuk, Mbak. Tapi, MBak Dian sudah ketakutan kayak gini. Apa Mbak runggu di luar?"

"Haaahhh? Sendirian di sini?" Seraya dia menoleh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status