Share

KEMBALI PADA RUMAH BU SAPTO

"Hayoo, masuk akal enggak itu. Yang melihat ini enggak satu dua orang. Banyak orang.

Hanya saja dengan meninggalnya Mariman, beberapa warga merasa lega. Karena sudah tak ada warga desa mereka yang melakukan pesugihan. Namun, mereka salah besar!"

"Ternyata Mariana melanjutkan jalannya pesugihan itu lagi, Mbok?" sahut Hamaz.

"Iya, dengan syarat baru untuk tumbalnya. Kalau Bapak, dia menumbalkan dirinya sendiri dan orang yang yang menentang dirinya. Termasuk Ibu, biarpun sebenarnya bukan murni dari Bapak," ucapnya seraya tertunduk.

"Pasti dari makhluk itu!" tegas Raisa.

"Kamu benar, Nak."

"Ja-jadi, termasuk mengambil sebagian anggota badan korban?" tanya Delon melotot.

Yumna menggeleng.

"Aku tidak tahu kalau soal itu. Sepertinya kalian yang lebih tahu."

"Kami pun sebenarnya tidak tahu, Mbok Yumna. Hanya menebak saja. Karena di rumah itu penuh dengan toples yang berisi bagian badan korban. Ada Mata, kuku, rambut, kulit pipi,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status