Share

Bab 40. Kesaksian Mbok Nur

Mas Arlan mengangkat telepon di hadapanku. Ia mengaktifkan speaker agar aku bisa dengar percakapan mereka.

"Halo, Tante," ucap Mas Arlan.

"Arlan, Tante lagi di Jakarta lagi nih, kata Mbak Desti, pernikahan Hesti maju minggu depan? Ini makanya disuruh ke rumahnya, eh pas sampai rumah Mbak Desti ternyata kamu sudah tidak tinggal di sini," ungkap Tante Dian membuat Mas Arlan menoleh ke arahku.

Tante Dian seolah-olah hadir menjadi malaikat penolong, padahal ia pun termasuk orang dalam daftar pelindung mama.

"I-iya, Tante, kami berdua sudah tidak tinggal di sana," jawab Mas Arlan gugup.

"Tante juga baru tahu kalau Mama kamu sudah tahu ya tentang jati diri Nilam, padahal beneran deh Tante dan Om Khalil tidak mengatakannya pada Mbak Desti." Kalau hal ini memang sepertinya mereka tidak mengatakan padanya, adik dari Mama Desti hanya disuruh bungkam atas kejadian 15 tahun silam, bukan 25 tahun silam yang seperti ia sebutkan pada waktu itu.

"Emm, iya Tante," jawab Mas Arlan singkat.

"Kok k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rasid Rasid
seru banget
goodnovel comment avatar
Febri Arini
kek nya dah hampir kebongkar semua kebusukan desi
goodnovel comment avatar
Noviyantie
semakin seru nih, ga sabar nunggu chapter berikutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status