Share

Bab 68

Bab 68

Bapak mertua sakit

Kuletakkan gelas berisi teh yang baru saja aku seduh. Mas Wawan terlihat letih, ada guratan kesedihan juga terselip di kerutan wajahnya yang kini mulai terlihat.

"Bapak udah mendingan kan?" Aku kembali bertanya dengan penuh hati-hati.

"Lebih baik dari pada tadi pas baru tiba dirumah sakit." Perkataan Mas Wawan terhenti.

"Dek, " Dan dia kembali memanggil namaku.

"Iya, Mas," jawabku singkat.

"Besok-besok berbaiklah dengan Ibu. Dan juga dengan Siska. Jangan terlalu kau tanggapi perlakuannya, biarkan saja!"

"He? Dibiarin? Bisa ngelunjak dia, Mas!?"

"Demi Bapak," ucap Mas Wawan lirih.

"Berbaiklah dengan ibu," imbuh Mas Wawan. Dia tahu betapa terlukanya aku karena wanita yang telah melahirkannya itu. Dia paham sangat paham posisiku.

"Seharusnya Adi yang kamu nasehati, Mas. Bukan Nanda, bukan salah Nanda jika sampai detik ini belum bisa dekat dengan ibu! Kamu tahu sendiri sikap ibu selama ini?" Aku tertunduk, mata ku mengembun. Jika membicarakan perihal ibu yang d
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status