Setelah Brockley menyelesaikan kalimatnya, barulah Raja Grock berbicara di hadapan mereka.
“Tidak akan ada perubahan apa pun, baik bentuk negara maupun bentuk pemerintahan. Kerajaan Glora akan tetap seperti sedia kala, sebagaimana mestinya, dan tidak akan ada perubahan.”
Sebagaimana kebijakan yang diwariskan oleh King Avraam bahwa bentuk pemerintahan yang diterapkan hingga saat ini adalah monarki absolut yang berarti Raja mempunyai kuasa tertinggi di atas segalanya. Meski demikian, bukan berarti seorang raja hanya berbicara dan mengeluarkan peraturan sesuai dengan kemauannya semata, melainkan seorang raja harus tetap mendengarkan masukan dari dewan penesehat kerajaan.
Di samping itu, dalam kerajaan sudah terdapat bebeapa departemen yang mengurus suatu bidang tertentu, seperti perdagangan, pertanian, keuangan, kesehatan, kebersihan, dan lainnya. Setiap kepala departeman pun diberikan kebebasan untuk mengemukakan kritik dan pendapat. Begitu pula dengan
Suatu hari di rumah, Riley membicarakan sesuatu yang cukup serius bersama Brockley.“Kau merupakan seorang Komandan, Brockley. Jika suatu saat Raja memberikan perintah untuk keluar dari desa dalam suatu tugas, apalagi menghadapi sebuah pertempuran, aku selalu mengkhawatirkanmu.” Riley tidak bisa melanjutkan kalimatnya.Sedangkan Brockley cukup peka apa maksud dari pembicaraan Riley barusan. “Aku akan menikahimu pekan depan. Bukankah hal itu yang kau inginkan, Riley?”Riley menundukkan kepala karena malu. “Ya, itulah yang aku inginkan. Brockley, kau sangat paham seperti apa kehidupan para prajurit. Banyak perempuan yang menjadi gadis tua dan juga menjanda karena banyak lelaki yang mati di medan pertempuran. Aku tidak pernah berpikir dan berharap kau mati di medan pertempuran, tapi aku juga tidak bisa selalu menahan kau agar terus berada di rumah.”Meskipun urusan politik kerajaan belum kelar sepenuhnya, Brockley mengupay
Namun, di balik keceriaan yang ada di raut wajah Harlino, tentu masih terpendam rasa benci yang mendalam terhadap Brockley. Harlino merupakan salah satu utusan dari Hopkin dalam upaya pemberitahuan kepada Hirb terkait pembunuhan Horb. Harlino merupakan salah satu orang yang sangat menginginkan agar kiranya Brockley mati di medan pertempuran tempo lalu.Posisi Perwira dan Komandan merupakan impiannya sejak dulu tetapi hingga sekarang dia tak mampu mencapainya. Melihat kesuksesan yang telah diraih oleh Brockley, Harlino tidak bisa menahan sikap tak senangnya meskipun sebisa mungkin dia berakting baik di hadapan banyak orang. Orang munafik seperti dirinya memang sampah kerajaan yang sudah sepantasnya ditendang.“Komandan Fricker, kau menuruti apa perkataanku waktu itu, rupanya kau benar melaksanakannya. Kau memang sudah seharusnya menikah, Komandan. Hidup sebagai prajurit memang selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Jika kau tidak punya keturunan, siapa yang bakal
Malam hari di kamar, Riley Royse menangis sesenggukan. Selama satu pekan terkahir dan puncaknya pada acara siang tadi, dia sering mendengar omongan orang-orang bahwa dirinya dianggap tak layak menjadi istri dari seorang Komandan Fricker. Ada kesal dan sesal di jiwanya.Brockley mendekapnya erat. “Sayangku Riley, aku tulus mencintaimu. Aku tidak mempermaslahkan usia, status, dan apa pun itu. Aku tulus mencintaimu. Apa pun yang mereka katakan, tidak akan berpengaruh pada cinta dan ketulusanku.”Mendengar suara Brockley yang berat dan menggetarkan, Riley malah makin terharu. Dia berusaha untuk menangkan diri. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka melakukan hubungan badan suami istri. Mereka sungguh menikmatinya karena selama bertahun-tahun saling mencintai, barulah sekarang mereka bisa menikmatinya bersama.Sebuah kenikmatan yang tak kentara nikmatnya. Jika sebagian orang melampiaskan hasrat sekusal dan nafsunya kepada seseorang yang salah, maka tidak
Karena nama besarnya, Brockley terpilih untuk melatih pasukan militer. Sebagaimana yang telah dia pelajari, dia memberikan apa yang dia ketahui kepada mereka semua. Satu kompi pasukan dari berbagai divisi pun dikumpulkan guna mendengarkan kuliah dari seorang Komandan. Brockley tidak hanya mengajarkan mereka cara menyerang musuh, tetapi terpenting bagaimana cara menyelamatkan benteng dan kota dari serangan musuh. Maka pada hari ini dia memperkenalkan sebuah alutsista terbaru yang bisa dipakai buat pertahanan maupun penyerangan. “Ballista! Kita akan menempatkan alat tersebut di beberapa titik di benteng Glora, terutama di dekat gerbang masuk kota.” Ballista merupakan crossbow berukuran besar. Alat tersebut biasanya dioperasikan oleh satu sampai tiga orang. Jika diletakkan di atas benteng pertahanan, maka akan sangat ampuh membuyarkan formasi musuh. “Aku telah mengusulkan ide tentang katafrak yang bakal digunakan oleh Jenderal, Komandan, dan perwira ketika peperangan. Raja Grock kemun
Pusat kota Gloriston mirip Bagdhad pada masa Abbasid. Di dalam kota yang dikelilingi benteng kuat terdapat fasilitas lengkap. Kehidupan di dalam sana sangat berbeda dengan kehidupan orang di luar benteng. Meskipun orang di luar benteng tidak ada perlindungan utama seperti layaknya pusat kota, mereka tetap mendapatkan pengawasan dan penjagaan dari para prajurit yang ditugaskan.Wilayah Gloriston saat ini sangat luas dan sama seperti pusat kota lainnya, maka di wilayah tersebut terdapat bangunan-bangunan yang megah dan unik, dengan pilar-pilar raksasa dan ukiran-ukiran khas pada masa awal abad masehi. Ketika Kerajaan Glora tegak berdiri, saat itulah filsafat, seni, dan berbagai macam pengetahuan dihidupkan.Tidak hanya berbicara tentang militer dan cara memperkuat pertahanan, Brockley juga mengajarkan cara menjadi masyarakat yang berperadaban. “Kita harus menciptakan sejarah!” serunya sambil mengepalkan tinju.Seorang prajurit senior yang dari awal mem
“Fricker, kau lupa daratan!” damprat Hopkin menyeringai. “Bahkan kau mau menghancurkan daratan yang pernah kau pijaki! Kau sangat keji!” Hopkin berdiri dan berbicara dengan sangat lantang. “Apa kau mau menggeser posisiku? Atau bahkan, kau mau melampaui aku? Kau mau menjadi Panglima yang begitu dihormati?” Hopkin terus mencecar. Dia meluapkan semua kekesalannya. Brockley masih sabar. Jika dia membantah omongan atasannya sekarang, dia bisa dianggap tidak sopan. “Fricker, apa yang sebenarnya kau inginkan?” Setelah memastikan Hopkin telah menyelesaikan omongannya, barulah Brockley berkata, “Jenderal, aku hanya lah seorang pemuda yang terlahir di Desa Arbilis dan mempunyai cita-cita yang sama seperti kalian, yaitu agar kiranya negeri Gloriston yang kita tempati sekarang ini bisa lebih sejahtera dan aman dari gangguan para penjahat dan penjajah. Brockley pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Hopkin karena telah diberikan kesempatan denga
Setelah cukup lama, barulah Brockley menjawab, “Meskipun berat dan tidak memihak bagi perempuan, aku setuju dengan kebijakan semacam itu. Tujuannya mulia, yakni biar tidak akan ada permusuhan di antara saudara kandung dalam tujuan memperebutkan kekuasaan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Raja Avraam mengharuskan seorang Raja juga harus menjadi seorang Panglima perang, itu berarti beliau membuka pintu kematian bagi sang Raja. Ketika sang pemimpin telah mati dan dia belum sempat mempunyai keturunan, lantas bagaimana?” Raja Grock menghela napas kasar. Dari segi usia dan kedewasaan serta pengalaman, dia masih kalah dari kakaknya. “Aku bisa merasakannya, Komandan. Aku mengkhawatirkan diriku sendiri. Jika aku mati, aku tidak tahu bagaimana nasib kerajaan yang didirikan oleh .....” Brockley langsung menoleh dan menghunjamkan tatapan tajam. Dia mencegah adiknya untuk berkata, ‘Ayah kita.’ Menerima tatapan tajam itu, Raja Grock terkesiap. “Oleh Raja Avraam.
Ketika situasi telah aman terkendali, Lothar mengendap-endap masuk ke dalam kamar tidur Hopkin. Dia sudah siap dengan pedang di tangan. Cukup satu tebasan di leher, lalu dia akan segera keluar dari kamar dan kembali bertugas seperti biasa di gedung militer.Namun, saat Lothar mengayunkan pedangnya, Hopkin terbangun dan sangat kaget. Dia sigap, lalu berdiri dan menghindari serangan.“Lorris, kau mau membunuhku?!” sentak Hopkin tercengang. Lalu dia pun menjerit histeris, “Tolong! Pengawal!”Karena sudah ketahuan, Lothar tidak mungkin bisa mengelak atas tudingan apa pun nantinya. Dari pada dia dihukum tapi Hopkin tidak mati, lebih baik Hopkin mati saja sekalian, tidak lah mengapa jika nanti dia harus dihukum mati.“Kau adalah pembunuh Raja Avraam dan Ratu Megan! Kau juga mau membunuh Raja Grock!” Lothar mengamuk. Dia mengayunkan pedangnya dengan sangat kerasa berulang kali.Namun, Hopkin cukup lincah untuk menghinda