" Dasar anak kurang ajar "
Ines shock saat menerima tamparanku. Akupun kaget. Astaga apa yang aku lakukan. Seumur hidupnya baru kali ini aku main tangan. " Astaga, Bapak kok Ines yang ditampar. Harusnya perempuan itu yang Bapak tampar. Nama baikku dirusak, uang kita diambil semua. Masih aja belain dia " kata Ines sambil menangis lalu meninggalkanku sendiri. Tak lama Ines keluar sambil membawa tas ransel, walau marah denganku Ines masih menghampiriku lalu salim, ia izin menginap dirumah temennya. Tanpa banyak tanya aku membiarkannya dia pergi. Aku tak merasa salah memang Ines kurang ajar kepada istri tercintaku. Biar saja dia pergi, bisa apa dia tanpa aku. Tak terasa sudah hampir dua hari, Ines menginap dirumah temannya. Dan dua hari ini hidupku bagai di neraka. Cici menangis trus mencari Ines, diru" De, udah duduk ... " kata Ines bangun sambil berusaha menenangkan Yudi . Melihat Yudi duduk Inespun mengambil napas sambil berusaha menenangkan diri.. " Kalau gitu jual aja rumah ini Pak, trus mobil juga dijual, Pick up diambil aja toh uang catering kan nga kekita lalu over kredit. Bisa balik DP lumayan buat nambah beli rumah kecil dipinggiran." " Untuk biaya sehari-hari aku masih ada uang nanti kalau kurang jual kalung ku dulu sambil nunggu aku gajian. Aku kerja sekarang, bantuin temenku, masih part time sih tapi nga apa lah buat batu loncatan sambil cari-cari yang lain. Tapi Bapak sama Yudi tetep cari cara gimana bisa ketemu Istri Bapak itu dan minta uang kita. Bisa Pak ? " Belum sempat Aku menjawab, telp berbunyi.
" Sombong dan kurang ajar kamu sekarang. Pergi kamu dari rumah saya.. " " Iya aku pergi ... " ujar Ines disela-sela tangisnya. " "Tapi kembalikan dulu perhiasanku." isak Ines sambil beranjak untuk masuk kekamarnya. .... Cukup lama aku termenung tak sadar sudah hampir setengah bungkus rokok aku hisap. Memang kalau banyak pikiran rokok lah pelarianku. Ada rasa sesal mengingat kejadian tadi, ingin rasanya menghampirin Ines dan meminta maaf tapi gengsi. Kring Kring Bunda Calling
[" Yank, kamu uda sampai rumah ? Gimana istri kamu marah nga ? "] [" Yank, semalam enak, aku sampai keluar berkali-kali kamu Joss banget Yank. Please jangan tinggalin aku ya yank ?"] [" Yank, Kangen.. Malam ini kamu bisa kan nginep disini lagi ?? "] Lemas rasanya sekujur tubuh saat membaca pesan masuk di Handphone suamiku. HP yang mengaktifkan nya harus menggunakan password. Entah kenapa perasaanku sangat resah saat mas Adi lagi-lagi pulang pagi, dan pagi ini aku memberanikan diri untuk memeriksa HP-nya yang ternyata terkunci. Tak kehilangan akal, aku teringat notebook yang biasa terconnect ke handphonenya, dan terbacalah pesan-pesan itu. Rasa lemas berganti dengan emosi, ingin rasanya membangunkan suami yang tak tau diri itu. Tapi aku harus cerdik, bisa jadi mas Adi mengelak seperti sebelum sebelumnya, apalagi pesan tsb dinamai suamiku dengan nama Billy. Langsung aku foto chat tsb dan tak lupa aku foto juga nomor yang tercantum disitu. Hmm ... kita lihat, kebohongan apa lagi
" Aw sakit ... " jeritku. Aku akui sejak aku hamil banyak sekali perubahanku, dari leher yang menghitam, muka jerawatan, kaki bengkak, dan berat badan yang naik sampai 20 KG bahkan mukaku semakin bulat, mungkin karena aku hamil kembar. Tapi bukannya aku begini karena hamil anaknya. " Mana dompet lu, lebih baik gw pergi daripada lihat muka jelek lu. " sambil marah marah mas Adi kekamar mencari dompetku, mengambil isinya dan pergi dengan motornya. Sedangkan aku hanya bisa menangis mendapatkan perlakuan seperti itu darinya. Mas Adi memang seperti itu kadang baik, kadang kasar apalagi kalau sudah kena alcohol maka tidak bisa dibantah., melawan sedikit maka tangannya akan melayang. Kalau sudah seperti ini, aku suka menyesal kenapa tak menuruti nasehat Bapak. Bapak yang tidak pernah setuju akan hubungan ku dengan mas Adi. Tidak satu level katanya. Bukan level ekonomi karena orang tua mas Adi termasuk mampu, Bapaknya pensiunan tentara dengan jabatan cukup tinggi dan Ibunya perawat, a
Perempuan baik-baik diperuntukkan untuk laki-laki baik, dan laki-laki yg baik untuk perempuan yg baik. Apabila ada perempuan baik mendapatkan laki-laki tak baik, belum tentu karena perempuan itu tak baik, tapi bisa jadi karena tidak adanya Ridho Orang Tua. ******* " Ah .. yaa kok ngompol..." ucapku saat tak terasa air mengalir deras seperti ompol dikakiku. Memang dari semalam perut rasanya sudah tak enak, bolak balik ke toilet karena selain nyeri , aku juga rasanya ingin pipis trus. " Pa bangun, perutku sakit. Aku sampai ngompol ini saking cape nya bolak balik ke kamar mandi. " ucapku sambil berusaha membangunkan suamiku. Tanpa sadar kalau yang aku bilang ompol sebenarnya air ketuban. Maklum ini anak pertama dan tak ada orang tua perempuan. Punya mertua perempuan tinggal jauh di Sulawesi. " Hmm Ganggu aja sih, masih ngantuk banget , diam kenapa. " bentaknya. Memang suamiku baru pulang dini hari tadi, itupun setelah bolak balik aku telp karena perutku sakit. " De, bangun de
Ibu yang BAIK tidak dinilai dari apakah ia melahirkan Normal atau Ceasar, melainkan dari kondisi kesehatan ibu dan bayi serta faktor penyulit yang mungkin ada. ****** " Ini harus di operasi Pak Bu, soalnya belum ada pembukaan sedang Ibu sudah keluar air ketubannya. Bahaya buat bayi kalau terlalu lama dibiarkan. " Lagipula berat badan bayinya kecil maka harus masuk incubator dan disini belum tersedia fasilitas itu, jadi harus dirujuk ke RS. " Jelas dokter spesialis kandungan yg biasa aku kontrol. " Saya diskusi dulu ya Dok dengan keluarga baiknya gimana. " kata suamiku sepertinya keberatan tau aku akan dirujuk ke RS dan tidak memungkinkan lahiran normal. " Saya tunggu kabar secepatnya pak, biar disiapkan segala sesuatunya .." " Baik Dok ..." Selesai konsultasi, aku dibawa kembali oleh Suster kekamar inap untuk menunggu, sedangkan mas Adi menuju bilik informasi untuk menanyakan perihal biaya dan prosedur rujukan ke RS. Tak lama mas Adi balik ke kamar inap beserta suster kepal
Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk yang mudah bengkok. Maka perlakukanlah wanita dengan BAIK. ****** Selasa dini hari jam 1 aku melahirkan bayi kembar perempuan. Bayi perempuan yang aku beri nama Serena Hana dan San'a Hani, nama yang artinya Putri Cantik gagah berani yg banyak Rejeki dan Putri Kesayangan yg berderajat tinggi mudah mudahan dengan lahirnya anakku tsb Mamanya akan semakin banyak rejeki dan berderajat tinggi. Jangan tanya kenapa aku yg kasih nama, karena mas Adi hanya akan kasih nama apabila anaknya laki-laki. Selama di RS, aku malas untuk meminta bantuan mas Adi apabila ingin bangun, makan bahkan ke kamar mandi, karena bekas operasi lebih sakit dibandingkan normal. Aku hanya mau dibantu oleh Bapakku. Rasanya muak dengan mas Adi, aku juga sudah tidak respect melihatnya sibuk bolak balik keluar ruangan hanya untuk menerima telp. Pulang dari RS setelah 3 hari dirawat disana, aku dibawa kerumah kakak iparku, karena
Jadi lah seperti Srikandi, Mancolo Putro Mancolo Putri, Lembut seperti wanita tapi bisa Gagah berani dan kuat seperti Laki-laki. - Bapak - ******* Akhirnya sampai juga aku dirumah, walau kontrakan tapi perasaan ku lebih tenang dari pada kemarin saat tinggal dengan iparku. Berhubung berat badan Twins masih dibawah 3 KG, Mamak mertuaku memutuskan untuk ikut. Baru saja Twins diletakan, telp mas Adi berbunyi. Lagi-lagi seperti kebiasaan belakangan ini langsung bergegas keluar dari kamar. Pelan pelan aku ikuti dan samar samar terdengar . [" Aku lagi sama istriku, nanti aku yang telp kamu ..."] [ ....... ] [ Ngertiin dikit yank, nanti aku aja yang telp kamu ... "] Mendengar itu aku langsung balik kekamar dan melihat Mamak sedang menimang nimang Hani, kata Mamak Hani mirip dengan kakak ipar ku saat bayi, sedangkan Hana lebih mirip aku. Aneh menurutku karena mereka satu tali pusat dan kembar identik. " Adi mana Nes ?? ..." " Lagi telp mak, tau dari kemarin sibuk aja telephone...
" Sombong dan kurang ajar kamu sekarang. Pergi kamu dari rumah saya.. " " Iya aku pergi ... " ujar Ines disela-sela tangisnya. " "Tapi kembalikan dulu perhiasanku." isak Ines sambil beranjak untuk masuk kekamarnya. .... Cukup lama aku termenung tak sadar sudah hampir setengah bungkus rokok aku hisap. Memang kalau banyak pikiran rokok lah pelarianku. Ada rasa sesal mengingat kejadian tadi, ingin rasanya menghampirin Ines dan meminta maaf tapi gengsi. Kring Kring Bunda Calling
" De, udah duduk ... " kata Ines bangun sambil berusaha menenangkan Yudi . Melihat Yudi duduk Inespun mengambil napas sambil berusaha menenangkan diri.. " Kalau gitu jual aja rumah ini Pak, trus mobil juga dijual, Pick up diambil aja toh uang catering kan nga kekita lalu over kredit. Bisa balik DP lumayan buat nambah beli rumah kecil dipinggiran." " Untuk biaya sehari-hari aku masih ada uang nanti kalau kurang jual kalung ku dulu sambil nunggu aku gajian. Aku kerja sekarang, bantuin temenku, masih part time sih tapi nga apa lah buat batu loncatan sambil cari-cari yang lain. Tapi Bapak sama Yudi tetep cari cara gimana bisa ketemu Istri Bapak itu dan minta uang kita. Bisa Pak ? " Belum sempat Aku menjawab, telp berbunyi.
" Dasar anak kurang ajar " Ines shock saat menerima tamparanku. Akupun kaget. Astaga apa yang aku lakukan. Seumur hidupnya baru kali ini aku main tangan. " Astaga, Bapak kok Ines yang ditampar. Harusnya perempuan itu yang Bapak tampar. Nama baikku dirusak, uang kita diambil semua. Masih aja belain dia " kata Ines sambil menangis lalu meninggalkanku sendiri. Tak lama Ines keluar sambil membawa tas ransel, walau marah denganku Ines masih menghampiriku lalu salim, ia izin menginap dirumah temennya. Tanpa banyak tanya aku membiarkannya dia pergi. Aku tak merasa salah memang Ines kurang ajar kepada istri tercintaku. Biar saja dia pergi, bisa apa dia tanpa aku. Tak terasa sudah hampir dua hari, Ines menginap dirumah temannya. Dan dua hari ini hidupku bagai di neraka. Cici menangis trus mencari Ines, diru
Namaku Ridho, pekerjaanku pengusaha kontraktor. Walau berapa kali ditipu orang salah satunya teman dekatku sendiri hak ku milyaran tidak dibayar, namun aku terbilang cukup sukses. Bahkan sempat dipercaya merenovasi rumah presiden dan wakil presiden. Tapi hidupku berubah 180 derajat setelah istriku meninggal dan aku menikah dengan janda tetangga dekat rumah bernama Ani. Awalnya Ani mengusulkan kepadaku untuk membantu memperbesar cateringnya. Sebelum kami dekat memang dia biasa membuat kue-kue dan masakan untuk dijual di tokonya dipasar. Aku pun menyanggupinya bahkan membantu pemasarannya. Dari yang awalnya dapur di rumah Ani, kami pun mengontrak rumah khusus untuk dapur, melengkapi peralatan catering bahkan menggaji tukang masak padahal saat itu belum ada pesanan khusus, karena lagi dimabuk cinta aku pun iya-iya saja. Untungnya kami mulai mend
Setelah mengantar Bapak pulang, Adi mulai lagi. Sepanjang jalan dari rumah Bapak menuju rumah tak berhenti-hentinya Adi bicara. Katanya Ines dan Bapak sok mentang-mentang baru ada mobil. Tidak menghargai Adi lah ini lah itu lah apalagi setelah tau kalau itu mobil Ines. Ines sampai menahan kantuk mendengar semua keluhan Adi. Yang menghina siapa yang dituduh siapa. Benar-benar playing victim sejati. Ines hanya diam sampai.. " Kalau kamu nga menghargai aku, kita pisah aja. " ancamnya. " Kamu ya, ribut dikit bilang pisah. Nga cocok dikit bilang cerei. Kamu itu laki-laki, ucapan Kamu itu TALAK tau. Aku anggap Kamu bodoh nga paham agama, makanya berusaha maklum. Tapi sekali lagi Kamu bilang gitu aku anggap itu TALAK paham kamu.." bentak Ines.
Hari raya pun tiba, selesai solat ied Adi, Ines dan Twins menuju kontrakan Bapak. Biasanya setelah sungkem di rumah Bapak , mereka langsung menuju kerumah Mbah Uti ibunya Bapak diPondok Gede ,selepas dari sana baru lanjut ke Depok untuk berziarah kemakam Ibu dan Yudi terakhir mampir kerumah Nenek, ibu dari alm Ibu yang rumahnya tak jauh dari situ. Dijalan menuju rumah Bapak, Adi tak berhenti-hentinya nyinyir.. " Tuh kan, mana katanya lebaran kali ini kamu ada mobil baru. Lagi-lagi pakai mobilku. Coba deh nanti bilang sama Bapak, dia sama Lily naik motor aja, kalau Cici nga apa-apa ikut kita. Sayang soalnya shockbreaker ku dinaikin segitu banyak orang.." gerutu Adi " Astagfirullah pa, kamu kok gitu banget sama keluarga ku. Mobilnya kan muat, Kamu sama Bapak didepan, aku sama Lily, Cici dan Twins dibelakang. " jelasku sambil melirik kesal ke Adi. " Harusnya dibelakang maksimal cuma 4 orang, ini 5 ora
Subahanalloh, Allah Maha Baik. Sepertinya ini jalan Allah agar Ines bisa punya mobil tanpa harus kredit. Ingin rasanya Ines sujud syukur sekarang juga tapi masih ada bos Fuji. " Selain mobil nanti saya info lagi ya pak, apa aja yang diperlukan untuk keperluan pengurusan importnya. Yang pasti izin-izin nya kita sudah komplit kan ? " " Izin sepertinya sudah, tapi coba kamu pastikan lagi ke Gita. Lalu sekalian info ke dia juga untuk mobil, mau warna apa trus maunya Matik atau Manual. " " Hmm... Ada lagi Nes yang kamu mau tanyakan ?" " Oya pak, ini kan diluar job desk Ines, yang artinya kewajiban saya bertambah lalu apa ada tambahan .." Dengan Bos Fuji, Ines tidak malu-malu apalagi bos Fuji tau kalau Ines tulang
Orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalahnya dengan orang beruntung, Makanya kamu harus jadi orang pintar yang beruntung. Mau pintar harus banyak belajar, mau beruntung banyak mendekatkan diri dengan Allah.. - Bapak - ******* 2 bulan lagi Lebaran, Adi semakin sumringah disetiap kesempatan ada saja caranya menyindir Ines soal Mobil. Ingin rasanya Ines mengambil mobil secara kredit, DP nya Ines ada tapi Ines takut kalau cicilannya akan memberatkan. Lagipula mobil itu investasi turun, jadi kalau membeli secara kredit nanti saat lunas dijual karena ada kepentingan harga jual jauh dibawah harga beli. Untuk membeli cash seken tabungan rahasia Ines pun belum mencukupi, lagipula Ines tidak mengerti mesin ngerinya malah da
Berdoalah kalian kepada Allah dengan kondisi yakin bahwasannya Allah akan mengabulkan doa kalian. Dan ketahuilah Allah tidak akan mengabulkan doa seseorang yang lalai hatinya. -HR Tirmidzi-*******Senin setelah sekian purnama dinyatakan hari bersejarah untuk Ines, dihari itu Adi sukses membuat happy keluarga Ines. Tidak hanya ditraktir makan, dibelikan kebutuhan pokok. Bapak, Adik-adik Ines, Twins bahkan suster pun kebagian baju & celana baru. Untuk Ines, Adi spesial membelikan satu set perhiasan. Malamnya Adi ikutan menginap dirumah Bapak, biasanya banyak sekali alasannya untuk menolak. Keesokan malamnya lagi-lagi Adi mentraktir Ayam-ayaman ( Daging Burung ), cemilan dan ikut seru-seruan diacara family time keluarga Ines.Setiap menginap dirumah Bapak memang ada satu malam khusus kumpul keluarga, acaranya simpel hanya nonton bersama, main kartu cangkulan yang kalah dicoreti lipstick ditemenin Ayam-ayaman, snack dan minuman ringan.