Share

Part 79–Pergi ke Pemakaman

Ibu menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan. Akan tetapi, embun yang menggenang di pelupuk matanya menyiratkan ada kesedihan yang mendalam.

"Sebaiknya katakan yang sebenarnya, Will. Kasihan."

"Iya, Will. Bagaimanapun juga semuanya sudah takdir. Lusi pasti bisa menerima kenyataan ini dengan ikhlas."

"Ada apa, sih, Bu?" tanyaku setengah berbisik ketika mendengar perkataan kerabat Mas William.

Ibu malah kembali mengusap kepalaku dan tersenyum, tapi air matanya menetes.

"Sayang ...." Mas William meraih bahu, lalu memutar kembali tubuh ini menghadapnya.

Baru saja mulut terbuka dan hendak mengucap sesuatu, tapi dia sudah lebih dulu merengkuh tubuhku erat hingga mulut ini kembali terkatup rapat.

"Kita ... kita harus ikhlas, Sayang. Kamu harus kuat," ucap Mas William terisak.

Aku hendak melepaskan pelukan d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Fifi Anita Cigading
ga suka ...malah ada kematian d cerita ini..anak kecil lagi... niatnya cari hiburan..sambil baca2..malah gini ceritanya...
goodnovel comment avatar
Eka Sari
Ah gk seru malah sebel, Alva yg lucu malah meninggal. kesel sm lo thor
goodnovel comment avatar
Nur Nia
kenapa harus meninggal alvanya jd ga seru nh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status