Share

Bab 116

KSIBP 116

Mala sangat terkejut mendengar jawaban yang tidak biasa dari sahabatnya itu, lalu tertawa kecil. "Jangan bercanda, ini tidak lucu," pintanya.

"Memang tidak lucu karena aku serius dan sedang tidak bercanda!" jelas Om Dion.

Mala mengubah posisi tubuhnya menjadi menatap pria yang ada di sampingnya, lalu kembali tertawa. "Rasanya aku tidak akan berhenti tertawa kalau kau terus berbicara seperti ini terus," kelakarnya membuat wajah Om Dion berubah menjadi serius.

"Kenapa? Bukankah dari dulu kau tahu kalau dalam dadaku tersimpan namamu? Qiera yang punya kepekaan lambat saja sudah tahu kalau kamu memang spesial di mataku, tapi kenapa kamu malah tidak mengerti?" tanya Om Dion pelan. Kini, wajahnya menunjukkan kekecewaan.

Mala terdiam. Dia sama sekali tidak ingin membahas tentang ini sekarang. Raga dan jiwanya kini sudah hancur sejak Harun menggoreskan luka demi luka atas nama cinta.

"Aku tahu rasamu telah mati, tapi izinkan aku untuk menghidupkannya kembali. Nanti kalau kita m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status