แชร์

BAB 15

ผู้เขียน: Rora Aurora
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-21 07:11:49

"Jangan pernah kecewakan Mama lagi, Danang. Ini yang pertama dan terakhir kamu gini. Mama tak ingin rumah tangga yang baru seumuran jagung ini hancur."

"Safira juga punya andil."

Danang menggerutu memang dari hatinya. Andai istrinya tidak membiarkan Megan bekerja di rumah itu, takkan terjadi hal seperti ini. Di luar, dia sering bertemu wanita cantik tapi beda sekali suasananya ketika wanita muda ada di rumahnya sendiri. Beda, pokoknya beda!

"Ya, tapi kamu harusnya punya iman! Mama juga sudah menasehati Safira. Sekarang kalian harus memulai dari 0 lagi. Wanita kalau sudah kecewa sulit untuk kembali seperti semula. Tugasmu membuat Safira kembali seperti dulu," ujar Bu Andin lalu menghentak masuk ke ruang keluarga.

"Fir, Mama minta maaf. Tapi Mama ingin kamu dan Danang benar-benar serius untuk memperbaiki semuanya," ujar Bu Sartini.

Safira hanya diam.

"Ya sudah, kami pulang dulu. Kalian baik-baik berumah tangga. Dalam rumah tangga, masalah besar harus diperkecil dan masalah kec
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 16

    "Hanya dekat biasa seperti itu saja, Bun. Gak lebih." "Tiga hari alasan ke luar kota, zonk. Kamu gak ada tugas dinas. Kamu juga sedang ditangguhkan jabatanmu sebagai kepala staf karena dana 10 juta yang kamu selundupkan. Semua itu karena Megan kan?" Beku telinga Danang mendengarnya. Darimana Safira tahu informasi ini? Gagap lidah Danang untuk bicara. Jika dia tahu ini pembahasan yang keluar dari mulut istrinya, ia memilih tak akan mengajak wanita di depannya itu bicara. "Tak perlu dijawab, aku sudah tahu, Mas. Bagaimana nantinya, entahlah." "Bun, jangan bicara begitu, Sayang. Aku serius mau berubah. Soal 10 juta itu, nanti akan dipotong gajiku jadi aku minta maaf, jatah bulananmu ...." Safira mendecih seperti mengejek suaminya. Ia meletakkan sendoknya lalu berdiri. "Kalau sampai kamu masih terus mendustaiku, Mas maka bukan hanya 10 juta yang lenyap tapi kamu akan kehilangan semuanya. Semuany

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 17

    "Gugurkan, Megan. Aku tidak mau kehadirannya makin buat runyam." "Gila kamu, Mas! Aku gak mau! Aku akan kasih tahu Mbak Safira tentang janin ini! Biar sama-sama hancur kita!" seru Megan memberang dengan mata merah dan basah. "Berani saja kamu melakukan itu!" Wuuusssh! Tubuh Megan terdorong keras di kasur hingga membuatnya terjungkal. Hening dunia wanita itu karena amat terkejut mendapatkan perlakukan sekasar itu dari sosok yang sebenarnya adalah suaminya. Mulutnya terkunci rapat karena seperti hilang kemampuannya bicara. "Maaf, Sayang. Maaf ...." Danang meraih kedua pipi Megan yang terasa dingin. "Aku minta maaf, Sayang. Aku gak bermaksud kasar. Aku hanya gak mau kamu membuat kerunyaman." Megan masih bergeming. "Kalau sampai Safira tahu semua ini, dia bisa bertindak nekat, Sayang. Dia memilik

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 18

    Mbok Mar terjungkal karena sekarang tak kalah terkejutnya. Apa itu artinya pernikahan Pak Danang dan putrinya belum terbongkar dan baru saja, dia sendiri yang sudah membongkarnya? Mbok Mar menggeleng keras dengan wajah pucat. "Katakan kebenarannya atau aku luluh lantakan rumah ini, Mar!" "Maafkan saya, Nyonya. Ya Allah, maafkan saya!" Mbok Mar bersujud dengan tangisannya yang menyeruak. "Aku tidak butuh tangisanmu, tak butuh permohonan maafmu. Aku butuh kejujuranmu. Katakan semasih sabarku masih ada. Apa yang sudah terjadi?" "Awal mula tak ada niat apa pun saya mengundang Megan ke rumah Nona Safira. Dan Nyonya tahu itu karena saya sudah izin pada kalian berdua. Namun rupanya selama dua minggu di sana, Mee-megan dan Pak Danang ada ... ada rasa. Setelah Megan pulang, rupanya mereka masih berhubungan pakai hp. Lalu setelah itu Pak Danang melamar Megan tapi saya tidak setuju, Nyonya! Demi Allah saya tidak setuj

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 19

    "Kenapa Mas? Kaget betul kamu." Danang gagap. Udara sulit sekali rasanya dia tarik. Ia berusaha mengendalikan dirinya. Susah payah dia tersenyum di depan Safira. "Sayang, aku kaget sekali. Ini anugerah!" "Ya, kuharap begitu." Suara Safira datar. Mungkin beda responnya jika belum mengetahui pengkhianatan suaminya. Sekali pecah, hati wanita sulit sekali kembali seperti semula. Memang begitu faktanya. "Bunda! Ada Mbah Putri!" seru Rio dari ruangan keluarga. "Ibuk! Syukurlah." Safira antusias meraih hasil tespek itu dari tangan suaminya lalu bergegas keluar. Ia langsung menyalami ibunya. Dingin tangan Bu Sartini. Wajahnya juga sembab. "Ibuk baik-baik saja?" tanya Safira. Ia khawatir gula darah ibunya naik. Bu Sartini mengangguk lemah. "Bener?" "Iya, cuman telat tidur semalam," kilahnya. "Mana suamimu?" "Di dalam, lagi gendong Amira." Bu Sartini diam. Ingin sekali rasanya ia menghambur masuk lalu mematahkan leher menantunya sendiri. Tiba-tiba Safira meletakkan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 20

    "Ya Allah, Mbak. Pasti ini hanya berita hoax, Mbak!" "Aku sudah mendengar langsung dari mulut Mar dan Danang. Sekarang kamu tanyakan langsung pada putramu. Assalamu'alaikum." Bu Sartini langsung memutuskan panggilan. Air matanya jatuh berderai deras. Kasihan sekali dia pada putrinya. Tak sanggup ia membayangkan nanti saat Safira tahu fakta ini. Apalagi dia sendiri yang akan memberitahu putrinya, sungguh dia kehilangan kemampuannya untuk bicara. "Awas saja, jika sampai tiga hari Danang masih memperistri wanita setan itu, aku yang akan mencincangnya langsung. Tidak akan kubiarkan putriku menderita." Di sisi lain, Bu Andin langsung duduk dengan sekujur tubuh yang terasa dingin. Ia menggeleng berkali-kali. Tidak mungkin, tidak mungkin putranya menikah lagi. Pak Rahmat yang baru pulang dari masjid, langsung bergegas menghampiri istrinya yang sedang menangis dengan wajah yang pucat.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 21

    FLASH BACK! Megan sedikit mendekat ke arah satpam yang baru kali pertama dia temui. "Bapak mau duit satu juta dengan cara cepat tanpa capek-capek, gak?" "Ya jelaslah, Mbak! Memang kerjaan apa itu yang gak capek dapat satu juta?" tanggap satpam itu dengan serius, seperti tidak mau percaya. "Bapak kenal Pak Danang? Manager di sini?" Seketika pria di depannya itu mengangguk makin penasaran. Megan pun mengatakan bahwa Danang memiliki ponsel rahasia di dalam ruangannya yang selalu disimpan di dalam laci. Itu yang pernah dia dengar. Ia menawarkan satpam itu untuk meletakkan ponsel itu di dalam tas Danang tanpa sepengetahuan pria itu. "Jadi gimana, Pak? Setuju?" "Hmmm ... tambah lagi lah, Mbak. Pasalnya saya tidak pernah masuk ruangan kerja. Akan sangat mencurigakan jika sa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 22

    Nyeeees hati Safira. Wanita itu merasa kepalanya terasa seperti sudah tidak di tempatnya. Sesuatu yang berusaha dia sangkal ternyata benar-benar terjadi. Suaminya sudah menggadaikan kesucian pernikahan mereka. Janji suci mereka telah luntur dan habis. "Maafkan aku, Bunda," lirih Rio menatap tanpa kedip pada ibunya. Safira mengangguk sembari mengusap pipi putranya. "Tidak apa-apa, Nak. Tidak apa-apa." "Aku gak mau Bunda sedih." Safira menanggapi putranya dengan berusaha tersenyum. "Aku gak mau Bunda bertengkar dengan Papa." Safira menggeleng. "Tidak. Kami tidak akan bertengkar. Bunda pastikan itu," lirih Safira terus mengelus pipi Rio. Bukan waktunya dia menjadi lemah dan meratap terus. 'Kalian berdua tel

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 23

    Uuuppps! Safira menutup mulutnya seolah kaget ponselnya jatuh. Secepat kilat dia langsung memungut benda pipih itu. Tak luput, Danang juga refleks bergerak akan meraih hpnya namun Safira tentu saja lebih dulu berhasil. "Maaf, Mas! Hp rahasiamu sampai jatuh begini." "Bagaimana bisa hp itu ada di tanganmu, Fir?" Safira mencebik mengejek, menutupi sakit hatinya. Begitu sangat panik, sampai-sampai pria itu menyebut namanya langsung. Sesuatu yang jarang sekali dia dengar dari mulut suaminya. "Loh kenapa? Kan suamiku juga yang punya." Safira pura-pura mengaktifkan layar ponsel itu. Untung saja tidak menggunakan kunci jadi mudah dia mengaksesnya. Seperti kilat, Danang langsung mencoba merampasnya namun Safira tentu saja tidak membiarkan itu dengan mudah. "Berikan hp itu!" "Tidak," jawab Safira menatap tajam. "Safira!" Danang mengangkat tangannya seperti akan menampar wanita itu. Safira justru menengadahkan wajah seperti menantang. Pak Rahmat dan Bu Andin tegang luar biasa. Se

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23

บทล่าสุด

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   100

    "Mama?" Tanpa ragu, Safira langsung memeluk Bu Andin. Pak Rahmat mengelus-elus kepala Safira sembari menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia sangat prihatin atas kehancuran rumah tangga putranya. "Meskipun kamu bukan lagi menantu kami, kamu tetap anak kami, Fir," ujar Pak Rahmat. "Kamu jangan khawatir. Kami yang akan membayar biaya persalinannya. Karena itu sudah jadi tanggung jawab kami," ujar Pak Rahmat bijak. "Kalian pasti tahu, ini bukan soal harga," ujar Safira mengusap air matanya. "Sabar, ya, Fir. Tadi kami sudah cari Danang ke rumah, tapi dia gak ada," ujar Bu Andin. "Kemana ya, dia?" desis Safira melihat layar ponselnya yang tak bosan menelpon dan mengirim pesan. Tiba-tiba terlihat salah satu tim medis mengabarkan bahwa bayi sudah berhasil dikeluarkan dan berjenis kelamin laki-laki, sekarang sedang di ruang NICU. "Kenapa dibawa ke NICU?" tanya Bu Sartini sedangkan Bu Andin setengah tidak peduli. "Bayinya sakit, Bu. Bayinya kuning, Bu." "Ma-maaf,

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 99

    FLASH BACK! "Nyonya! Nyonya!" "Kamu kenapa, Mi?!" "Megan sakit perutnya. Ada darah bercampur air yang keluar dari selangkangannya, Nyonya!" seru Mimi dengan wajah panik. "Astaghfirullah! Dimana dia?" "Masih di luar. Beberapa meter dari sini." "Ooh ya, Allah! Cepat kembali, temani dia, Mimi!" Anggukan kepala Mimi terlihat tegang. Ia kembali berlari keluar. Bu Sartini segera masuk rumah menggedor kamar Safira. "Fir! Fira!" Safira diam saja, malas menimpali ibunya. Pipinya masih basah. Luka hatinya dibuat kembali terbuka. Jika bertemu Danang, ia merasa dendam tapi bertemu Megan, seperti berlipat-lipat perasaan sakit hatinya. Safira mengabaikan panggilan ibunya, justru makin memeluk diri sendiri di dalam selimut tebal. Kedua telinganya ditutup rekat-rekat. "Safira! Megan mau melahirkan! Dia sedang kesakitan di pinggir jalan itu, Fir!" Seketika kedua bola mata Safira terbuka. Perlahan tangannya turun dari telinganya. "Fir, jika kamu dendam pada Megan, tak apa-a

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 98

    Danang meraung meresapi penyesalannya. Ia ingin segera menemui Megan. Dengan susah payah dia berdiri, membawa kursi kayu yang terikat dengannya. Namun baru saja beberapa saat berdiri, kakinya terasa seperti ditusuk belati. "Aaakhhhhhh!" Tiba-tiba pintu terbuka. Byuuuurr! Seember air es mengguyur utuh ke seluruh tubuh Danang. Perih dingin terasa menyengat kulitnya. "Berisik!" Danang enggap-engapan. "Tolong, Bang. Lepaskan saya. Saya harus menemui istri saya, Bang!" "Selama tidak ada perintah dari bos, mana bisa kami lepaskan." Pintu ditutup. "Megan ...!" teriak Danang dengan penyesalan memenuhi seluruh hatinya. "Maafkan aku, Safira. Maafkan aku Megan," lirih Danang menggigil. Sekarang dia menyadari bahwa semua bencana yang dialaminya saat ini adalah bermula karena dia. Andai dia mensyukuri apa yang dia miliki, tentu dia tidak akan mencari nikmat lain yang membuatnya kehilangan nikmat sebelumnya. "Rio ... Amira ...." Wajah kedua putra putrinya bergela

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 97

    Seorang laki-laki bule tinggi dengan otot-otot terlatih keluar dari mobil hitam itu. Sorot matanya tajam menatap ke arah Danang yang sudah lebih dulu keluar. Danang sedang mendekat untuk meminta kedua mobil itu menyingkir namun dia langsung bergeming saat melihat pria bule itu. "Jangan biarkan dia mendekat, tapi seret dia kemari," desis Gerald menyalakan rokoknya. Empat anak buahnya langsung berjalan cepat mendekati Danang. Sekarang Danang sadar, ini bukan peristiwa kebetulan tapi dia memang sedang diincar! Pria itu berbalik, berlari menuju mobilnya berada. "Mereka penjahat! Kita harus segera pergi dari sini!" teriak Danang meloncat masuk ke dalam mobilnya. Jantungnya berdebar hebat. Ia yakin, itu perampok. "Dimana kuncinya?!" teriak Danang menatap pada Ambar. Dia sangat panik. Namun wanita yang bersamanya itu terlihat santai saja menatap layar ponselnya. Dia diam, seolah-olah sedang tidak terjadi apa-apa. Danang tak percaya dengan situasi yang sedang dia hadapi. Belum sempa

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 96

    "Maafkan saya, Nyonya. Maafkan saya." Makin keras isak tangis Megan. Ia bingung mau memproduksi kalimat yang pantas untuk Safira. Megan hanya terus terisak sembari bersujud. Bu Sartini mendekatinya lalu mengangkat bahu wanita itu. "Bangunlah. Kasihan bayi di perutmu, kamu bawa nangis terus," lirih Bu Sartini berusaha bijak. "Tak ada gunanya kamu minta maaf sekarang, Megan. Kamu begini karena suamimu sudah mengkhianatimu kan? Aku sudah tahu. Tempo hari dia bersama seorang wanita kaya. Pria itu memang suka wanita kaya. Seharusnya kamu merasa hebat lo, bisa merebutnya dariku hanya dengan modal lemah lembut dan ready 24 jam." "Nyonya ...," lirih Megan menyiapkan dirinya menerima semua cercaan Safira yang lebih menyayat hati. Dia merasakan yang sekarang baru permulaan. "Setelah mengetahui suamimu selingkuh dan memilih wanita kaya, kamu bisa ngamuk juga, ya, rupanya? Seharusnya kamu tetap lemah lembut dan legowo. Kan itu jargon andalanmu sehingga aku begitu terlihat kasar. Se

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 95

    Safira keluar dari mobil sembari memijit-mijit tengkuknya. "Assalamu'alaikum, Ibuk!" "Waalaikumsalam." "Tumben di luar? Nungguin aku?" "Iya. Ada yang mau Ibu bicarakan, Fir." "Soal jemput anak-anak? Aku sudah telpon mereka tadi. Katanya besok pulang ke sini. Masih betah mereka. Tahulah mbahnya suka manjain mereka, turutin semua mau mereka. Kadang gak kira-kira," sungut Safira terus melangkah. Bu Sartini menangkap tangan putrinya itu. "Fir!" Safira menoleh ke belakang, merasa heran. "Aku serius. Ada hal penting yang ibumu ini mau bicarakan." Safira sempurna membalikkan tubuhnya menghadap Bu Sartini. "Segitu pentingnya sampai gak bisa ngomong di dalam, Buk?" Tatapan mata Bu Sartini mengatakan iya. "Di dalam ada Megan." "Apa?!" Kedua bola mata Safira membelalak lebar. Kalimat yang barusan dia dengar itu seperti membawa trauma untuk dirinya. "Untuk apa dia di sini?!!! Apa lagi yang dia mau rebut dariku?!" Safira tegang. Nada bicaranya pun meninggi.

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 94

    Bu Sartini yang sedang di gudang kain langsung terkesiap. Ia takut salah dengar dengan sebutan itu. Hanya Megan yang memanggilnya dengan sebutan itu. "Telingaku makin kehilangan kemampuannya," lirih Bu Sartini sendirian. "Nyaiiii ...." Bu Sartini menoleh dan langsung mundur, menjatuhkan roll kain yang sedang berdiri di dekatnya. Belum bisa keluar kalimat dari mulutnya, Megan langsung menyungkur di depan kaki Bu Sartini. "Maafkan saya, Nyai. Maafkan saya! Saya salah, Nyai. Saya siap dihukum meskipun hukuman mati!" Megan terisak-isak. Bu Sartini menjauhkan kakinya. "Kamu kenapa, Megan? Heeei! Bangun! Bangun!" Megan bersujud. "Saya salah, Nyai. Saya salah sudah merebut kebahagiaan Nyonya. Saya memang babu! Benar. Saya hanya alas kaki kalian!" Bu Sartini terus memperhatikan. Megan mengangkat kepalanya. "Hei! Kamu kenapa?! Jangan bicara yang aneh-aneh!" "Saya salah, Nyai. Saya salah!" Megan terisak-isak hebat. "Apa suamimu tahu, kamu ke sini?" tanya Bu Sartin

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 93

    "Mana kunci mobilku?!" tanya Danang sembari memasukkan ponsel, parfum ke dalam tasnya. Perlengkapan untuk pesta makan malam di bawah langit berbintang sudah ia siapkan dalam godie bag. Sebuah rencana dan hidup yang sempurna. Megan yang ditanya diam saja, pura-pura tidur. Dia sudah melempar kunci itu ke belakang. Entah dimana jatuhnya, dia tidak mau tahu. "Dimana kunci mobilku?!" Suara Danang makin meninggi. "Aku tidak tahu, Mas. Cari saja di mana kamu biasa simpan." "Aku selalu simpan di sini. Kamu jangan bodohi aku, Megan. Dimana kunci mobilku?!" Danang membuka selimut yang menutupi tubuh Megan. "Bangun! Kamu pasti yang sembunyikan kunci mobilku?!" "Apaan sih?!" Megan menepis tangan suaminya. Danang langsung menarik lengan Megan hingga jatuh wanita itu ke lantai. "Aaaaakh!!!!" Megan merasakan perutnya terasa menghentak. "Sakit, Mas!" "Dimana kunci mobilku?!" "Berhenti menemui wanita itu! Sejak kamu bersamanya, kamu menjadi orang yang tidak kukenali!"

  • KETIKA ART-KU DIPANGGIL MAMA OLEH ANAKKU   BAB 92

    "Fantastik! Tapi ini mahal, Sayang!" "Aku hanya ingin kamu senang," ujar Ambar tersenyum. Danang sangat gembira bahkan dia langsung melupakan hal yang sedari tadi dipikirkannya itu. Persetan dengan dia sedang bersama wanita bersuami atau tidak, dia tidak mau peduli lagi. Yang penting, dia sudah memiliki mobil baru yang harganya mendekati 500 juta. "Aku harus membalas kebaikanmu dengan apa, Sayang?" "Malam ini, habiskan waktumu bersamaku." Danang tersenyum dan mengangguk cepat. Ponselnya langsung dia matikan tak peduli ada puluhan pesan dan panggilan dari siapa pun. Keesokan harinya, membawa matanya yang sembab bersama hatinya yang hancur lebur, Megan sampai di rumah besar kediaman Ambar. "Mana Mas Danang, Pak?" tanya Megan pada satpam. "Belum pulang, Mbak." "Kan itu mobil yang dibawa?!" Megan mulai emosi. Tak karuan perasaannya. Ia menduga, satpam itu menyembunyikan keberadaan suaminya. "Kemarin sore balik sama Boss. Terus ada mobil baru nyusul. Lalu, mereka

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status