Share

22. Tamu

Brakk!

Brakk!

Brakk!

"Rud, Rudi. Cepetan kamu bangun. Lihat siapa yang datang!" Baru juga jam sepuluh saat suara pintu kamar ini di ketuk yang tidak lain adalah ibuku pelakunya.

Dengan malas segera diri ini beranjak dari tempat tidurku. Ku lihat ke arah samping Lasmi juga sepertinya masih terlelap mungkin karena kecapean setelah pertempuran untuk yang kesekian kalinya. Meskipun dia sering merajuk. Sering pula aku mampu untuk meluluhkan kembali hatinya. "Iya, Bu. Ada apa sih, baru juga jam segini udah gangguin orang tidur saja." ujarku malas sambil sesekali aku mengusap mataku yang memang karena memang masih benar-benar sangat mengantuk.

"Kamu ini kebiasaan banget. Ini sudah siang liat tu matahari sudah di atas kepala." sungutnya. Namun ibu tidak seperti biasanya. Jika yang biasanya suka berteriak ketika membangunkanku tidak untuk kali ini. Gelagatnya membuatku curiga. Seperti orang ketakutan saja ibu yang bisanya terlihat garang di usianya yang sudah tak lagi muda. "Kamu tahu tamu yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status