Share

NGIDAM

Author: ER_IN
last update Last Updated: 2022-07-27 22:53:00

Ayah beranjak pergi, tetapi tidak dengan Bang Amar, kenapa ia tak ikut pergi?

Aku turun perlahan dan memanggil Bi Ijah yang sedang di dapur,

“Bi, apa Bibi yang memanggil ayah?”

tanyaku.

“Iya Mbak, tadi Mbak Bulan pingsan lama sekali, Bibi takut. Badan Mbak Bulan gemetar dan menggigil dan terus mengigau memanggil nama Bang Amar jadi saya menelpon Pak Yusuf agar membawa dokter buat periksa Mbak Bulan," terang Bi Ijah.

Bahkan ketika tidak sadar saja aku memanggil nama Bang Amar? Kenapa susah sekali memberitahukan kepada hati ini agar tidak berharap lagi kepada sosok Amar.

Bang Amar mendekatiku dan menyuruh Bi Ijah kembali mengerjakan pekerjaannya.

“Kenapa tak jujur dengan Abang, Dik?”

tanya Bang Amar, ia menunjukan tiga buah testpack yang pernah kugunakan dulu, tatapannya begitu sendu. Aku memalingkan wajah tak ingin menatap matanya yang mulai mengembun terlebih aku tidak ingin ia melihat masih ada cinta dalam hatiku.

“Aku bisa mengurusnya seorang diri Bang, lebih baik Abang silahkan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEMBALILAH SUAMIKU    KLINIK

    Panjang waktu yang kulalui, hari-hariku berlalu begitu saja, seolah waktu begitu cepat berputar dan hari ini tepat dua bulan kepergianku dari rumah Bang Amar, meski dia masih mencukupi nafkah untukku juga keperluanku dan kebutuhan calon anak kami, sampai saat ini aku masih menunggu dalam sepi fakta yang akan dia berikan untukku, aku masih setia menantinya.Hari ini aku berencana untuk memeriksakan kehamilanku, Bang Amar sudah menunggu di luar sementara aku masih ragu untuk sekadar pergi denganya, aku tak ingin bermasalah dengan Farhan, ia berkali-kali mengancamku untuk meninggalkan Bang Amar, aku hanya menurut dan tak berniat bertengkar dengannya.“Sudah siap Dik?” tanya Bang Amar.Aku hanya mengangguk dan masuk mobil begitu saja, malas sekali berbicara denganya.“Abang udah gak sabar pengen lihat anak kita,”Aku tak menjawab atau merespon ucapanya, aku lebih memilih menatap kendaraan yang berlalu lalang. Banyak yang berputar putar di dalam otakku. Bagaimana hubungan ini? Akankah sela

    Last Updated : 2022-07-29
  • KEMBALILAH SUAMIKU    SIAPA MR. BLACK

    Aku tersadar saat kurasakan air mengguyur wajahku dengan keras. Perlahan aku membuka mata, menyadarkan otak agar segera berfungsi kembali dan melihat keadaan sekelilingku, tangan dan kaki terasa sakit dan tak dapat digerakkan. Rupanya mereka mengikatku seperti hewan.“Siapa kalian kenapa membawaku ke tempat seperti ini? Lepaskan saya?”Aku mulai gemetar saat kulihat di depanku berjajar empat orang laki-laki berbadan besar dan berpakaian hitam, wajah mereka benar-benar menakutkan.“Tolong jangan sakiti saya dan anak saya,”ucapku memohon.“Mau kita apakan wanita ini?”tanya seorang laki laki yang berdiri paling ujung kepada rekannya. Kumis tebal dengan banyak goresan luka di wajah membuat penampilan semakin garang.“Kita tunggu saja sampai Mr. Black datang,”jawab salah seorang dari mereka.“Siapa bos kalian? Mengapa membawaku kemari? Lepaskan aku!”seruku sambil terus berusaha melepaskan ikatan di tanganku.“Sudah jangan banyak omong!” bentak laki-laki dengan banyak goresan luka itu.

    Last Updated : 2022-07-29
  • KEMBALILAH SUAMIKU    MELARIKAN DIRI

    Tubuhku masih mematung memandang lelaki yang dari arah kanan mulai mendekat, lari tidak mungkin karena kakiku tak bisa digerakkan karena terkena batu dan sakit sekali. Hingga seseorang menarikku bersembunyi di balik semak dan membekap mulutku agar aku tak bersuara, aku tak bisa melihat wajahnya karena malam terlalu gelap.Kami terus sembunyi sampai beberapa lelaki itu tak ada lagi di sekitar persembunyian kami. Lelaki yang telah menolongku menarik tubuhku dan memelukku erat, aku mencoba mengelak karena tidak tahu siapa dia.“Siapa anda?”“Bulan, Abang rindu, Abang mencarimu kemana-mana." Suara isakannya semakin jelas terdengar.Setelah aku mendengar ia mengatakan itu, aku mempererat pelukan dan menangis sejadi jadinya dalam dekapanya.“Abang, aku takut sekali, takut hingga tubuhku seakan tak bernyawa lagi.”Ya, dia Bang Amar. datang untuk menjemputku.“Maafin Abang lama menemukanmu.”

    Last Updated : 2022-07-30
  • KEMBALILAH SUAMIKU    AMAR POV BAG 1

    AMAR POVamar pov.Aku bukan lelaki sempurna, karena memang layaknya manusia tak ada yang sempurna dan itu pun terjadi dalam diriku. Ustad Amar begitulah orang memanggilku saat ini. Mungkin orang mengira aku adalah lelaki dambaan bagi kaum hawa, tetapi mereka salah, aku tak sesempurna itu. Soal wanita aku tak tertarik olehnya, entah karena belum ada yang merebut hatiku atau memang jiwaku yang terganggu.Namun, di balik nama Ustad Amar ada begitu banyak hal cela yang tak pantas ada dalam diri seorang ustad, aku berusaha menutupinya, menutup rapat rahasiaku. Mencoba hidup normal layaknya laki-laki biasa.Semua berawal ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu abi dan umi masih sibuk dengan bisnisnya, aku pun lepas dari kontrol orang tua. Aku yang memang bersifat tertutup tak pernah bercerita tentang apa yang aku alami selama di sekolah, aku asyik dengan duniaku sendiri begitu juga abi dan umi. Semua semakin parah ketika aku menolak permintaan abi untuk memasukkan ke pesantren.Abi marah

    Last Updated : 2022-07-31
  • KEMBALILAH SUAMIKU    AMAR POV nex

    AMAR POVPagi datang dengan mentari yang menyelinap membangunkanku dengan sialau yang masih sama seperti perasaanku kepadanya yang telah pergi meninggalkanku seorang diri dalam keterpurukan.Aku mengerjapkan mata berkli-kali tak ingin terbangun dari mimpi indahku, mimpi saat dia masih berada di sampingku, membangunkanku dengan senyum manisnya. Aku rindu canda dan tawanya, mata amber yang selalu menatapku dengan penuh cinta, di mana dia? Sudah dua minggu ia masih tak dapat dihubungi. Setiap pagi aku selalu menantikan ponselku bergetar sekedar mendapat pesan atau kabar darinya. Seperti pagi ini aku melakukan hal yang sama menunggu ponselku bergetar dan benar saja benda itu bergetar, aku pikir itu sebuah telepon atau pesan darinya nyatanya hanya sebuah alarm yang kupasang sejak dua minggu lalu setelah dia pergi meninggalkanku.Dengan malas aku bangun dan beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku memulai aktifitas tanpa Bulan yang selalu menyiapkan segala keperluanku. Aku mu

    Last Updated : 2022-07-31
  • KEMBALILAH SUAMIKU    AMAR POV BAG 2

    Mataku membulat saat melihat isi kotak tersebut, tiga buah strip alat tes kehamilan yang menunjukkan dua buah garis, aku belum tahu apa artinya. Segera kubuka google dan mencari informasi di dalam mbahnya informasi dunia tersebut.Aku melonjak dan berkali-kali mengucap syukur saat aku membaca garis dua yang diartikan positif hamil.“Bulan hamil, dia mengandung anakku.”Tanpa pikir panjang aku segera bergegas menuju rumah Bulan, rumah pemberian ayahnya. Namun, sampai disana aku kembali mendapat tamparan dari ayah, aku hanya bisa menunduk dan menerimanya. Hatiku kembali sakit saat melihat Bulan terbaring tak sadarkan diri, wajahnya pucat. Apa yang terjadi dengannya?Aku bertanya kepada ayah, ia mengatakan Bulan stress dan itu dapat mengganggu perkembangan janin, aku mengacak rambut frustasi, aku bodoh, andai aku lebih peka kepadanya.Setelah sedikit berbincang dan mendapat amukan dari ayah ia meninggalkanku yang masih menunggu Bulan bangun. Bulanku sudah terbangun, aku segera menghampi

    Last Updated : 2022-07-31
  • KEMBALILAH SUAMIKU    AMAR POV BAG 3

    Malam ini aku tak ingin menunda lagi, aku harus mendapatkan semua bukti. Kami telah sampai di restoran di mana aku sempat menunggu orang yang dikatakan oleh bapak-bapak itu. Berbanding terbalik dengan saat waktu itu, saat ini restoran begitu ramai. Karena tak ingin menimbulkan keributan kami mengintai lebih dulu.Aku menunjuk seorang gadis berambut pendek dengan kacamata, Mara dan Nara turun lebih dulu dan menemui gadis itu. Aku melihat Nara mencekal lengan gadis itu dan membisikan sesuatu. Nara memang berani dan terkesan gesit. Setelah bertemu Nara wajah gadis itu tampak bimbang.Amara sedikit memaksa membawanya ke mobil ini. Aku masih terus mengawasi dari mobil. Restoran itu berdinding kaca jadi aku bisa leluasa memperhatikan dari luar.Sampai di dalam mobil wajah gadis itu tampak ketakutan.“Katakan,” ucap Nara sedikit membentak,“Saya… saya tidak tahu apa-apa Mbak.”ucapnya dengan suara gugup“Kamu tahu tidak karena perbuatanmu rumah tangga abangku dan istrinya jadi berantakan, ji

    Last Updated : 2022-08-01
  • KEMBALILAH SUAMIKU    Sepeninggal ayah

    Aku dan Bang Amar mengunjungi ayah yang sedang jatuh sakit, dokter bilang kankernya sudah stadium akhir, aku tidak tahu selama ini ayah sakit. Beberapa hari ini kami menginap di rumah ayah, ayah memintanya sebagai hadiah terakhir untuknya.Kami duduk bersama, menikmati sore yang sebentar lagi berganti malam. “Ayah siapa sebenarnya mr, black? Kenapa ia menyakitiku? Adakah hubunganya dengan ayah dan ibu?”Tanyaku penasaran, pasalnya aku tak lagi mampu menahan rasa penasaranku.Ayah diam sejenak, pandangan yang tadinya tertuju padaku kini beralih melihat kedepan. Entah sedang merangakai sebuah kalimat seperti apa.“Kami hanya saingan bisnis,” ucap ayah singkat. “Benarkah? Berarti dia tahu jika aku putri biologis Ayah, lalu kenapa Ayah takut jika dia tahu aku adalah anak Lilis Wati?”Tanyaku lagi.“Semua itu sudah masa lalu Bulan, mengetahui semuanya hanya membuat kamu sakit hati. Leb

    Last Updated : 2022-08-02

Latest chapter

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Pasrah (TAMAT)

    Setelah puas menuntaskan aktivitas tidak masuk akal yang kulakukan di samping gundukan tanah, aku dan Bayu kembali ke rumah umi. Tiga jam terasa cepat sekali, lelah dan letih tak kuhiraukan. Biasanya aku akan berangkat setelah Magrib menginap semalam di rumah Bandung kemudian seharian berada di makam dan kembali setelah Azhar.“Umi.” Zakir dan Zafar berlari, berebut ingin memelukku. Kusambut keduanya dalam pelukan dan menciumi kedua pipinya.Perasaan bersalah kepada mereka semakin besar karena aku terlalu sibuk dengan sakitku dan tak memikirkan perasaan anakku.“Bagaimana hafalannya?”“Zakir sudah hafal al baqoroh,”“Zafar juga.”Aku mengacak gemas pucuk kepala mereka.“Alhamdulillah, pintar anak Umi.”“Zafar sama Abang bakalan rajin ngaji, tapi umi janji jangan nangis lagi, ya?”Aku tersenyum dan mengangguk pelan. Zakir dan Zafar tak lagi menanyakan Roy setelah abi menjelaskan panjang lebar kepada mereka da

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Menenangkan Hati

    Kalau saja hati ini, tubuh ini buatan Jepang atau China mungkin sudah tak dapat digunakan dan sudah berada di tumpukan sampah. Kalau saja pikiran ini sebuah chip dengan memori terbatas mungkin sudah tak terpakai lagi. Namun, semuanya ciptaan yang maha agung, ciptaan yang maha sempurna sehingga sampai detik ini aku masih menggunakannya dengan baik. Meski sudah remuk berkali-kali, patah tak terhitung.Setelah satu minggu berada di rumah sakit menjalani perawatan, saat itu kondisi tubuhku sudah mulai membaik, tetapi tidak dengan keadaan otakk yang mulai terganggu, psikologis mulai tak beres dan aku harus melakukan terapi sekali seminggu. Aku senang berdiam diri di bawah jendela menatap awan berjam-jam, kadang menangis seorang diri, tertawa dan berbicara dengan fot Roy atau Bang Amar yang sengaja kutaruh di bawah jendela tempat ternyamanku saat ini, entah itu pagi, siang atau malam.Kadang aku tak mengenali kedua putraku, kadang aku mengenali mereka. Kadang aku me

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Kemalangan Kembali

    “Roy!” Aku hendak berlari menghampiri Roy yang tergeletak tak berdaya di bawah kaki Azen. Namun, tanganku dicekal kuat oleh Azen.“Jangan dekati dia atau aku akan menembaknya.” Azen mengeluarkan pistol dan memperlihatkan di depan wajahku.Bayang-bayang malam pilu dimana Bang Amar kehilangan nyawa kembali berputar di otakku. Aku bersimpuh di bawah kaki Azen “Apa maumu?” tanyaku dengan uraian air pala pilu.“Menikahlah denganku.” Seringai setan terukir di bibir Azen.“Jika aku menikah denganmu maka lepaskan Roy dan anak-anakku.”Azen berlutut di depanku membelai wajahku. “Tentu saja.”“Tapi bukankah kamu masih ingat ilmu agama? Aku baru saja menikahi Roy, dan jika Roy menjatuhkan talak kepadaku kau perlu waktu empat bulan untuk mengucap ijab.”Azen kembali berdiri dan tersenyum.“Tentu saja aku paham, aku akan menunggu masa idahmu dan kau tinggal di tempat yang telah kutentukan.”“Tidak, aku tak

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Rencana Azen 2

    “Mang lebih cepat,” pintaku tak sabar. “Ramai kendaraan Mbak Bulan, entah kenapa malam ini ramai sekali,” jawab mamang.Aku semakin tak tenang, berkali-kali kuhubungi nomor Azen, tetapi ia tetap tak menjawab panggilan teleponku.“Aku akan naik ojek saja, Mamang pulang saja.”“Loh, Mbak Bulan mau naik ojek pakai baju seperti itu, ribet Mbak.”Aku tak menghiraukan ucapan Mang sopir dan segera turun melambai kepada siapapun yang menggunakan motor. Tidak aku pikirkan entah itu orang baik atau jahat, yang ada dalam pikiranku sekarang adalah anak-anakku dan juga Roy, ketakutan yang luar biasa tak dapat kusembunyikan. Aku takut Azen akan bertindak seperti dulu. Bagaimana jika ia sampai menyakiti Roy atau kedua putraku?“Cepat sedikit Mas,” ucapku kepada pemuda yang mengendarai motor.“Mana alamatnya Mbak?” tanya pemuda tersebut, aku memperlihatkan alamat pada ponselku. Pemuda itu menancap gas dengan kecepatan tinggi.“Itu

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Rencana Azen

    Bagaimana aku bisa berjalan di atas altar dengan hati tenang? Sementara aku tahu musuh mungkin akan datang begitu saja. Menjelang hari pernikahanku, sejak Roy datang melamar bersamaan dengan Azen ketenangan hatiku kembali terusik. Namun, aku mencoba menyampingkan semuanya demi orang-orang yang mencintaiku, demi anakku yang begitu dekat dengan Roy.“Mbak, sudah siap?” Amara membuka pintu kamarku perlahan dengan senyum di bibirnya.“Duduk sebentar,” pintaku.Amara mengikuti keinginanku dan duduk tepat di sebelahku.“Meski Mbak sudah menikah kalian tetap keluarga Mbak, kan?” Kugenggam jari-jemari Amara, aku takut kehilangan, aku takut ditinggalkan.“Mbak ini ngomong apa? Kan kita sudah sepakat gak bahas ini lagi. Kita tetap keluarga sampai kapanpun, dan aku tetap adikmu yang manja dan selalu merepotkan,” ucapnya sambil memelukku.Kuusap titikan air mata yang sempat lolos.“Terimakasih, Mara.”“Aduh, kenapa nangis? Nanti make up l

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Adakah Cinta Tanpa Maksiat?

    “Ada apa Bulan?” tanya umi yang melihatku begitu tegang.Aku kembali membaca pesan dari Azen.[Jangan pernah menikahi Roy!] Pesan dengan sebuah emo iblis mampu membuat jantungku berpacu layaknya pacuan kuda.Di saat yang bersamaan masuk pesan dari Roy.[Jangan pikirkan apapun, pikirkan saja kebahagiaan kita dan Zakir juga Zafar.]Bisakah aku hanya memikirkan itu? Bisakah aku mengabaikan pesan dari Azen? Bagaimana jika ia berbuat nekat lagi? Ya Rabb, kuserahkan semuanya kepadamu.Memasukan nasi dengan sedikit memaksa, aku harus terlihat baik-baik saja agar umi dan abi tak berpikir aku tengah menyembunyikan sesuatu.Setelah sarapan umi mengajakku untuk langsung berangkat menuju butik Mommy Nana, sebenarnya aku ingin pernikahan yang sederhana saja. Namun, umi dan abi ingin menggelar pesta mengingat dulu aku dan Bang Amar tak melakukannya. Umi bilang ingin sekali saja melihatku memakai baju selayar putih walaupun tak bersama dengan Bang Am

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Menerima Lamaran

    Aku memandang jari jemariku yang mengepal kuat, aku harus mengambil keputusan agar Azen tak terus menggangguku, setidaknya aku harus memiliki pendamping agar dia tak terus mengharapkanku.“Terimakasih telah datang untuk melamarku Azen, dulu memang aku mengharapkan itu berbagi shaf shalat bersamamu." Azen tersenyum lebar, kepercayaan semakin meningkat dan menyunggingkan senyum sinis kepada Roy. “Tetapi aku menerima lamaran Roy.” Seketika Azen terdiam mengepalkan tangannya, wajahnya berubah menyiratkan kemarahan.“Aku mempunyai alasan untuk itu, terutara anak-anakku begitu dekat dengan Roy, dan yang kedua dia datang lebih dulu untuk mengkhitbahku, jadi mohon maaf jika aku lebih memilihnya.” Kali ini Roy yang tersenyum menatap Azen.“Tidak, aku tak terima Bulan, sampai kapanpun kamu milikku!” seru Azen sebelum pergi meninggalkan kediaman kami tanpa pamit.“Maaf Bulan dan semuanya atas sikap anak saya,” ucap Nyonya B

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Dua Lamaran

    Seringkali aku beratnya, kadang di subuh yang sunyi, atau malam yang berbalut bintang. Apakah ini sebuah kenyamanan yang hakiki, atau sebuah kesesakan yang dibungkus dengan indah oleh sebuah narasi? Pasalnya aku tak pernah mengerti bagaimana adam bisa melakukan apapun untuk mendapatkan seorang hawa. Aku tak pernah mengerti itu, dan saat ini setelah kulakukan shalat subuh Roy mengirimiku pesan akan membawa mommynya mengunjungiku bertemu dengan abi dan juga umi. Entah apa yang akan mereka lakukan, ia bilang hanya ingin berdamai dengan keadaan hatinya yang terus mengusik.Aku tak ambil pusing, mungkin dia hanya ingin memperbaiki hubunganku dengan mommynya. Kusiapkan makanan untuk Zafar dan Zakir, sementara abi dan umi akan tiba siang ini. Aku masih menemani kedua putraku yang sedang menyantap makanan di meja makan, sesekali bercanda bersama mereka. Hari ini aku full menikmati me time bersama kedua anak kesayanganku.Selalu kuucapkan maaf berkali-kali karena aku tak bisa selalu bersama

  • KEMBALILAH SUAMIKU    Berjamaah

    Kutarik dengan pasti gagang daun pintu mobil milik Roy, di dalam putraku sudah duduk dengan manis, meminum sebotol teh. Aku mengamati keduanya, masih menikmati sesekali menggoyangkan kaki dan kepalanya mengikuti irama shalawat yang diputar oleh Roy.“Makan dulu, ya?” tanya Roy kepada keduanya, yang langsung dijawab oleh anggukan semangat.Mungkin Allah mempertemukan kami agar kedua putraku bisa mendapatkan sedikit kasih sayang layaknya seorang ayah. Meski tak dipungkiri pertemuan kami penuh dengan derita dan air mata, mengalahkan salah satu diantara kami, hingga Allah memberikan setitik cinta di hati Roy untukku dan kedua putraku.Namun, kehadirannya tak akan bisa menggantikan Bang Amar, kehadirannya, mungkin jika Allah mengizinkan akan mempunyai tempat yang sama di hatiku seperti milik Bang Amar, tetapi sekali lagi aku tegaskan bukan untuk menggantikan Bang Amar. Jika dia mampu menerima dan mau bersebelahan dengan milik Bang Amar kenapa aku tidak menerimanya? Karena hidup memang haru

DMCA.com Protection Status