Home / Urban / KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU / Bab 1: Kematian dan Kesempatan Baru

Share

KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU
KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU
Author: Wein caxx

Bab 1: Kematian dan Kesempatan Baru

Author: Wein caxx
last update Last Updated: 2023-09-27 10:48:39

Dalam kegelapan ruang bawah tanah, Rafael Grayson, seorang pria paruh baya yang lebih akrab disapa El, tampak terkulai lemah. Wajahnya pucat dan dipenuhi bercak darah, sementara matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Dia menatap saudara tirinya yang sedang berjalan mendekati seorang pria tua yang berada di sudut ruangan.

"Kau tidak bisa menyentuhnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa pun," ucap El dengan suara serak, berusaha melindungi pria tua itu.

"Menurutmu, jika orang tua ini mati, siapa yang harus disalahkan? Hmm?" Benjamin bertanya dengan nada misterius, seolah menyiratkan sesuatu.

"Kau tidak akan melakukannya," El menjawab dengan penuh keyakinan. Dia berpikir bahwa Benjamin tidak akan berani melukai pria tua itu, karena dia tahu Benjamin membutuhkannya untuk mengancam dirinya.

"Dorrrr!" Suara tembakan menggema di seluruh ruangan bawah tanah. Peluru panas mendarat tepat di dahinya Pak Tua Wisman. Tubuhnya roboh ke lantai, dengan mata terbuka lebar, menatap ke arah El.

"Benjamin!" El berteriak, suaranya penuh kemarahan. Dia berusaha berdiri, ingin menerkam Benjamin, namun pengawal-pengawal Benjamin dengan cepat membekuknya.

"Hahahaha, seperti yang kau minta, aku tidak menyentuhnya". Benjamin tertawa sambil mengangkat kedua tangannya, seolah-olah dia tidak bersalah.

"Jadi kakak, apakah kau akan memberitahu ku di mana harta tersembunyi itu?" Benjamin Delaney melanjutkan dengan ekspresi mengancam. Di sampingnya, Isabella Delaney, adiknya, duduk di kursi dekat El, kedua tangannya terlipat, senyum sinis terpampang di wajahnya.

"Sialan kau, bunuh saja aku." El menangis histeris. Rasa penyesalan dan perasaan bersalah melanda El.

Dia merasa menyesal karena telah melibatkan Pak Tua Wisman dalam masalah pribadinya. Orang yang seharusnya menerima balasan hutang budinya, malah mati tragis karena masalah pribadinya.

El seharusnya adalah pewaris tunggal dari keluarga mafia terkaya dan terkuat di negara Novaria ini. Namun, El terlalu meremehkan keluarga Delaney, keluarga tirinya yang dia anggap rendahan, hingga sebuah kenyataan pahit menamparnya tujuh tahun yang lalu. Itu menjadi awal dari kehidupannya yang penuh penderitaan

Dia tidak pernah menyangka bahwa keluarga Delaney akan bersekutu dengan keluarga Sinclair untuk membunuh ayahnya. Dan yang paling menyakitkan adalah, tangan istrinya, Olivia Sinclair, menjadi yang paling berperan dalam pembunuhan ayahnya.

El terpaksa melarikan diri saat itu, sadar bahwa dia akan menjadi target berikutnya. Dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan karena hampir semua orang-orang ayahnya menutup mata atas apa yang terjadi. Benjamin telah mengambil alih orang-orang setia milik ayahnya.

Selama tujuh tahun, El menjadi buronan keluarga Delaney. El pergi ke tempat yang jauh dan menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari sebelumnya.

El bertemu dengan Pak Tua Wisman. Meski hidup dalam kekurangan, Pak Tua Wisman sangat baik padanya. Dia menyembunyikan El selama tujuh tahun ini, dan menjadikannya muridnya, karena meski miskin, Pak Tua itu memiliki masa lalu dan latar belakang yang tidak biasa. Dan El belajar banyak darinya selama lebih dari Tujuh tahun ini.

El berharap, ketika dia sudah cukup kuat, dia akan bangkit dan membalas dendam kepada keluarga Delaney. Dia sangat mengetahui tentang keluarga Delaney saat itu, karena meski mereka berhasil mengklaim seluruh kekayaan keluarga Grayson, itu hanyalah cangkang kosong. Harta keluarga Grayson yang sebenarnya berada di tempat lain di negara ini. El tahu karena kakeknya pernah memberitahu tempatnya, dan sebagai pewaris tunggal keluarga Grayson, dia memiliki hak untuk tahu.

El yakin bahwa Benjamin dan keluarga Delaney tidak diberitahu tentang itu oleh Don Adam, karena mereka telah membunuh Don Adam terlebih dahulu. Bahkan jika mereka sudah tahu pun, itu tidak masalah bagi El, karena penyimpanan harta itu hanya bisa dibuka oleh pewaris langsung dari keluarga Grayson. Dia berencana, setelah dia cukup kuat, dia akan mengambil harta itu dan membalaskan dendamnya.

Namun, entah bagaimana, persembunyiannya yang membuatnya aman selama tujuh tahun ini diketahui oleh Benjamin. Dan mereka berakhir tragis seperti hari ini.

"Dorrr!" Suara tembakan kembali menggema di seluruh ruangan, diikuti oleh teriakan El. Benjamin menembak tepat di kaki El.

"Itu bukan jawaban yang aku inginkan!" Benjamin berkata dengan nada tidak puas. Dia membungkuk dan menempatkan wajahnya tepat di depan wajah El.

"Kau bisa mati setelah aku mendapatkan apa yang aku inginkan." Tambah Benjamin.

El merasakan sakit yang luar biasa. Dia menatap Benjamin dengan tatapan penuh kebencian. "Bermimpilah..." El meludahi wajah Benjamin.

"Sialan kau...." Benjamin menendang tepat di wajah El.

"Bawa dia kemari," perintah Benjamin kepada anak buahnya sambil mengelap wajahnya.

"Hahaha, aku tidak punya siapa-siapa lagi. Kau bisa membunuhku tanpa mendapatkan apa yang kau inginkan," El tertawa lemah. Dia tidak berpikir bahwa ada seseorang lagi yang akan terseret ke dalam masalahnya.

Namun, sosok yang diseret oleh anak buah Benjamin dari balik pintu membuat matanya melotot. Pria itu terlihat menyedihkan. Wajahnya pucat dan penuh darah seperti baru saja dipukuli.

"Sawyer," El refleks.

"Hehehe, lucu sekali kak El," Isabella yang hanya menonton sejak tadi mulai berkomentar.

"Kau bilang tidak memiliki siapa-siapa, tapi apa-apaan ekspresi itu?" Isabella tertawa.

"Dia tidak memiliki hubungan dengan ku," El berkata penuh emosi.

"Kau pikir aku tidak tahu? Orang ini memang tidak pernah berhubungan denganmu, tapi aku yakin bahwa kau menyadari tindakannya," kata Isabella.

"Ka...kau...!" kata-kata El menggantung.

"Hahaha, kelihatannya, satu kepala memang tidak cukup ya..." Benjamin berkata santai, tapi raut wajahnya menunjukkan ancaman yang serius.

El menahan kekesalan dan rasa sakitnya. Jujur saja, dia tidak ingin ada orang malang lainnya yang jatuh karena dirinya. Dia berpikir bahwa dia hanya perlu menyerahkan harta ayahnya saja, dan mungkin penderitaannya juga akan berakhir. El mengatupkan rahangnya dan membuat keputusan.

"Baiklah, aku menyerah!" kata El.

Sawyer tampak sangat terkejut, tapi dia tidak berkata-kata.

"Hmmm, kakak yang baik," Benjamin tersenyum seperti tidak bersalah.

El akhirnya memutuskan untuk memberikan apa yang saudara dan saudari tirinya itu inginkan. Walaupun Sawyer memang tidak memiliki hubungan secara langsung dengannya, tapi El tahu bahwa persembunyian selama tujuh tahun ini aman karena tidak luput dari bantuan Sawyer, walaupun secara tidak langsung.

El tidak ingin nasib Sawyer akan sama seperti Pak Tua Wisman, yang mati karena membela dirinya. Dia tidak ingin ada korban lain karena masalahnya. Dia telah membuat keputusan, dan dia akan menanggung konsekuensinya.

***

Di dalam sebuah ruangan bawah tanah, El, Benjamin, dan Isabella berdiri tegak di depan sebuah brankas besar yang terbuat dari baja tebal.

El mulai memutar kombinasi angka dan brankas itu terbuka tanpa hambatan. Suara logam beradu terdengar, memecah keheningan ruangan.

"Hah... Ini... Ini... Bangunkan aku, jika ini mimpi," Isabella berkata dengan mata terbelalak. Dia belum pernah melihat harta sebanyak ini sebelumnya.

Benjamin menepuk pundak adiknya itu, dan merangkul Isabella dengan senyum lebar.

"Hehehe, ini bukan mimpi. Kita telah mencapai tujuan kita," kata Benjamin dengan nada gembira.

El yang berada di samping mereka hanya tersenyum pahit. Jelas bahwa dia tidak rela harta itu jatuh ke tangan yang salah seperti Keluarga Delaney. Walaupun harta yang mereka dapat hanya sebagian dari seluruh kekayaan milik Keluarga Grayson.

Ya. Faktanya, harta yang mereka temukan hanyalah setengah dari total harta yang sebenarnya disimpan oleh kakeknya. Kakek El telah menyembunyikan harta tersebut di dua tempat berbeda, dan El yakin bahwa Benjamin dan Isabella tidak mengetahui hal ini.

Kakek El sebelumnya telah bekerja sama dengan bank Swiss untuk membuat dua brankas dan sebuah surat wasiat yang menyatakan bahwa kedua brankas tersebut akan diwariskan kepada kedua anaknya.

Pak Tua Grayson, atau kakeknya El, sebenarnya memiliki dua orang anak. Namun, salah satu anaknya telah meninggal jauh sebelum kematian Pak Tua karena sebuah insiden. Oleh karena itu, surat wasiat tersebut kemudian diubah. Salah satu bagian harta tetap berada atas nama Adam Grayson dan satu lagi atas nama Rafael Grayson yang merupakan cucu satu-satunya.

Syarat untuk membuka kedua brankas tersebut adalah memiliki kode izin resmi dari bank Swiss, memiliki kode yang diberikan kepada pemilik nama di surat wasiat, dan memiliki kode yang diberikan kepada kepala keluarga Grayson. Dan itu harus menggunakan sidik jari dari kedua ayah dan anak tersebut.

Oleh karena itu, walaupun Keluarga Delaney telah resmi mewarisi seluruh kekayaan keluarga Grayson, mereka sama sekali tidak memiliki akses ke brankas tersebut. Karena wasiat itu secara gamblang mengatakan bahwa orang yang bisa menerima kode akses tersebut hanyalah keturunan langsung dari Keluarga Grayson.

El telah dikirim ke Swiss beberapa hari yang lalu untuk membalik namakan surat wasiat atas nama ayahnya ke namanya. Dan harta yang saat ini ditemukan dan diambil oleh Benjamin dan Isabella adalah bagian harta yang sebelumnya milik Don Adam.

El yakin, Benjamin dan keluarga Delaney tidak menyadari harta di balik namanya. "Akan lebih baik harta itu tidak dimiliki siapapun jika dia tidak mendapatkannya," pikirnya.

"Kau sudah dapat apa yang kau mau," kata El datar.

"Jadi, aku minta kau lepaskan Sawyer!" El menambahkan dengan nada kesal. El tahu bahwa akhir hidupnya sudah dekat dan dia sangat ingin melihat Sawyer bisa bebas dari masalah yang dia timbulkan.

"Hahaha, baiklah," Benjamin tersenyum sinis dan tiba-tiba dia mengangkat pistolnya mengarahkannya kepada Sawyer lalu...

"Dor..." Benjamin menembak kepala Sawyer.

"Kau..." El berteriak kembali tapi ketika El akan menerkam Benjamin...

"Dor..." Suara tembakan kembali menggema memenuhi ruangan itu. Dan kali ini tembakan itu ditujukan tepat ke jantung El.

"Si... Sialan kau," El berkata lemah pandangannya seketika menjadi kabur dan dia terjatuh ke lantai.

"Sial, inikah akhir dari ku," batin El.

"Hm, hm, hm. Kakak, kau kejam," Isabella berkata dengan santai seolah-olah dia sudah memperkirakan hal itu.

"Mereka mungkin akan jadi ancaman jika dibiarkan hidup," kata Benjamin santai.

"Itu sangat mungkin!" Isabella tersenyum.

******

Di pagi hari, saat fajar menyingsing dan cahaya matahari mulai merayap masuk melalui celah-celah jendela, sinar lembut itu menerpa wajah El, membangunkan pria itu dari tidurnya.

"Emmmhh... Di mana ini..." El membuka matanya perlahan, menatap langit-langit rumah. Dia merasa tubuhnya jauh lebih ringan dan bebas dari beban rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya. Dia berusaha duduk, merasa bingung dan disorientasi.

"Apakah aku masih hidup..." gumamnya. El meraba-raba tubuhnya sendiri, tapi dia dikejutkan oleh tubuhnya yang seharusnya penuh luka, malah terlihat tanpa goresan sedikit pun. Dia merasa aneh, seolah-olah dia baru saja terlempar dari mimpi buruk yang panjang dan mengerikan.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Dengan rasa penasaran, El bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju cermin besar yang ada di dekat pintu.

Dia menatap dirinya di cermin, terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia terlihat masih seperti pemuda berusia 20 tahunan. Tiba-tiba saja dia panik dan sedikit mundur ke belakang. Dia menampar keras wajahnya sendiri.

"Ahh... Ini... ini." Refleks, dia berlari ke arah meja di sampingnya, dan menemukan sebuah kalender yang terletak di atas meja.

"Tahun 2000?"

Related chapters

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 2 Benjamin dan Isabella Delaney

    "Tahun 2000?" El kembali terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia kembali lagi ke depan cermin."Ini... Tidak mungkin kan...! Ini seperti 20 tahun yang lalu!" El kembali menampar wajahnya beberapa kali. El masih belum bisa menelaah semua ini. Wajahnya yang terlihat masih sangat muda, suasana kamar ini, dan kalender yang menunjukkan angka 2000."Apakah aku kembali ke masa lalu? Jika kalender itu benar, maka aku telah kembali ke umur dua puluh dua tahun," El bergumam dengan penuh harap.Dia tidak ingin mempercayai keajaiban ini. Tapi dia sangat berharap bahwa ini benar. Itu artinya dia memiliki kesempatan kedua, kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di masa lalu, dan membalas dendam kepada Benjamin dan Isabella. Dia memiliki kesempatan untuk melindungi orang-orang yang dia hargai dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti sebelumnya.Meskipun ada kebingungan dan ketidakpastian, El merasa senang dan bersyukur atas kesempatan baru yang diberikan padanya.El me

    Last Updated : 2023-09-30
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 3 Pesta Yang Membosankan

    Hari sudah hampir siang ketika pelayan yang sama dengan yang datang pagi tadi kembali mengetuk pintu kamar. Dia datang untuk mengingatkan El bahwa acara pernikahan ayahnya akan segera dimulai.Dengan hati yang berat, El bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan diri. Dia berjalan menuju cermin dan melihat bayangan dirinya yang penuh keraguan. Hatinya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana dia harus bersikap nanti? Apakah dia akan mampu bersikap biasa seperti tidak mengetahui apa-apa?El menghela napas panjang dan menenangkan pikirannya. Dia tahu bahwa ini adalah momen penting dalam hidupnya yang harus dihadapi. El meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju aula pesta yang berada di lantai bawah.Dekorasi yang mewah dan megah memenuhi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang memikat dan mempesona. Alunan musik yang indah, dipentaskan oleh para artis ternama di negeri ini, menambah kesan kemewahan acara ini.Tamu undangan VIP yang hadir dari ka

    Last Updated : 2023-09-30
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 4 Sebuah Ide

    "Ah, akhirnya pesta yang membosankan ini berakhir."El menghela napas lega, beranjak dari tempat duduknya dan berencana untuk kembali ke kamarnya. Ruangan yang semula penuh dengan tamu kini hanya menyisakan para pelayan yang sibuk membersihkan ruangan tersebut."El, aku ingin bicara denganmu," suara lembut Olivia mengubah raut wajah El. Ia berhenti berjalan dan menoleh ke arah Olivia yang berdiri di sampingnya."Aku sedang tidak enak badan," jawab El dengan nada tegas, mencoba untuk menghindar dan melanjutkan langkahnya.Olivia menatap El dengan tatapan heran. Ia tidak pernah melihat El seperti ini sebelumnya. Sejak mereka berkenalan dan berpacaran, El selalu memanjakan wanita itu. Meski El terkesan playboy, tetapi dia selalu memprioritaskan Olivia, dan tidak pernah menolaknya tanpa alasan yang jelas.Namun hari ini, Olivia merasa diabaikan. Mulai dari pagi tadi ketika Olivia menginjakkan kakinya di rumah ini, sampai sekarang, El tidak pernah mengambil inisiatif untuk berbicara dengan

    Last Updated : 2023-10-21
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 5 Pak Tua wisman

    Sawyer mengendarai mobil BMW 3 series hitam milik El dengan santai, sesuai dengan arahan tuan mudanya, menuju ke Vettel Kasino, sebuah tempat perjudian kecil yang berada di distrik kecil di selatan kota Emberport.Kota Emberport adalah ibu kota Novaria, yang terkenal dengan kepadatan penduduknya. Kota ini memiliki letak yang sangat strategis karena berada di antara dua sungai besar yang mengalir langsung ke laut yang berhadapan dengan jalur pelayaran internasional, menjadikan kota ini sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan yang sangat sibuk.Namun, meskipun mendapatkan semua keuntungan itu, kota Emberport tidak bisa dikatakan maju. Kepadatan penduduk, kesenjangan ekonomi, sosial dan politik membuat angka kriminalitas di kota ini sangat tinggi. Hal ini juga yang membuat negara ini masih menjadi negara berkembang pada tahun 2020 di kehidupan El sebelumnya.“Mungkin ini kesempatanku untuk mengambil manfaatnya,” gumam El di dalam hati, sambil memandang keluar jendela dengan tatapan koson

    Last Updated : 2023-11-19
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 6 The Shadow's

    El tersenyum lebar ketika ia melihat Sawyer keluar dari kasino, bersama dengan Pak Tua Wisman yang berjalan dengan pincang. Berbeda dengan Sawyer yang tidak memiliki hubungan secara langsung, El lebih senang, bisa melihat mantan mentornya itu lagi.Pak Tua Wisman adalah sosok yang memberi El harapan di kehidupan lamanya, dan dia juga berharap untuk kehidupan barunya ini. Pasalnya, di kehidupan sebelumnya, Pak Tua Wisman adalah orang yang paling banyak menolongnya saat ia mengalami kesulitan.Pak Tua Wisman dulunya adalah seorang anggota militer angkatan laut, yang mengundurkan diri saat berusia 28 tahun karena alasan tertentu. Hanya dua bulan kemudian, ia direkrut oleh putra tertua keluarga Laine, keluarga terkaya di Novaria 20 tahun silam.Ketika tuan besar Laine menyerahkan tahtanya kepada putra sulungnya, Pak Tua Wisman dipromosikan menjadi kepala pelayan saat ia berusia 34 tahun, karena kecerdasan dan kekuatan yang ia miliki. Namun, tak lama setelah itu, tuan besar Laine meninggal

    Last Updated : 2023-11-21
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 7 Rencana

    Mobil BMW hitam milik El kembali membelah jalan. El memerintahkan Sawyer untuk pergi ke sebuah mal terlebih dahulu, guna membeli beberapa pakaian dan aksesoris yang layak untuk Pak Tua Wisman dan Sawyer. El memodifikasi penampilan mereka agar menambah citra pada kelompok barunya.Setelah selesai dengan urusan penampilan, mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk membahas rencana mereka lebih lanjut. Mereka tiba di Ristorante Bellissima, sebuah restoran bintang lima yang terkenal dengan hidangan khas Italia di pusat kota Emberport. Mereka langsung memasuki restoran tersebut dan El langsung memesan kamar VVIP demi kenyamanan mereka.Walaupun restoran itu harus memiliki kartu keanggotaan untuk memesan sebuah kamar, tapi itu tidak masalah untuk seorang El yang memiliki identitas yang tidak biasa. El juga memesan makanan yang paling mewah untuk menyenangkan kedua bawahannya tersebut. Dengan bimbingan seorang pelayan, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan."Maaf, Boss. Sejujurnya, aku

    Last Updated : 2023-11-21

Latest chapter

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 7 Rencana

    Mobil BMW hitam milik El kembali membelah jalan. El memerintahkan Sawyer untuk pergi ke sebuah mal terlebih dahulu, guna membeli beberapa pakaian dan aksesoris yang layak untuk Pak Tua Wisman dan Sawyer. El memodifikasi penampilan mereka agar menambah citra pada kelompok barunya.Setelah selesai dengan urusan penampilan, mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk membahas rencana mereka lebih lanjut. Mereka tiba di Ristorante Bellissima, sebuah restoran bintang lima yang terkenal dengan hidangan khas Italia di pusat kota Emberport. Mereka langsung memasuki restoran tersebut dan El langsung memesan kamar VVIP demi kenyamanan mereka.Walaupun restoran itu harus memiliki kartu keanggotaan untuk memesan sebuah kamar, tapi itu tidak masalah untuk seorang El yang memiliki identitas yang tidak biasa. El juga memesan makanan yang paling mewah untuk menyenangkan kedua bawahannya tersebut. Dengan bimbingan seorang pelayan, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan."Maaf, Boss. Sejujurnya, aku

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 6 The Shadow's

    El tersenyum lebar ketika ia melihat Sawyer keluar dari kasino, bersama dengan Pak Tua Wisman yang berjalan dengan pincang. Berbeda dengan Sawyer yang tidak memiliki hubungan secara langsung, El lebih senang, bisa melihat mantan mentornya itu lagi.Pak Tua Wisman adalah sosok yang memberi El harapan di kehidupan lamanya, dan dia juga berharap untuk kehidupan barunya ini. Pasalnya, di kehidupan sebelumnya, Pak Tua Wisman adalah orang yang paling banyak menolongnya saat ia mengalami kesulitan.Pak Tua Wisman dulunya adalah seorang anggota militer angkatan laut, yang mengundurkan diri saat berusia 28 tahun karena alasan tertentu. Hanya dua bulan kemudian, ia direkrut oleh putra tertua keluarga Laine, keluarga terkaya di Novaria 20 tahun silam.Ketika tuan besar Laine menyerahkan tahtanya kepada putra sulungnya, Pak Tua Wisman dipromosikan menjadi kepala pelayan saat ia berusia 34 tahun, karena kecerdasan dan kekuatan yang ia miliki. Namun, tak lama setelah itu, tuan besar Laine meninggal

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 5 Pak Tua wisman

    Sawyer mengendarai mobil BMW 3 series hitam milik El dengan santai, sesuai dengan arahan tuan mudanya, menuju ke Vettel Kasino, sebuah tempat perjudian kecil yang berada di distrik kecil di selatan kota Emberport.Kota Emberport adalah ibu kota Novaria, yang terkenal dengan kepadatan penduduknya. Kota ini memiliki letak yang sangat strategis karena berada di antara dua sungai besar yang mengalir langsung ke laut yang berhadapan dengan jalur pelayaran internasional, menjadikan kota ini sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan yang sangat sibuk.Namun, meskipun mendapatkan semua keuntungan itu, kota Emberport tidak bisa dikatakan maju. Kepadatan penduduk, kesenjangan ekonomi, sosial dan politik membuat angka kriminalitas di kota ini sangat tinggi. Hal ini juga yang membuat negara ini masih menjadi negara berkembang pada tahun 2020 di kehidupan El sebelumnya.“Mungkin ini kesempatanku untuk mengambil manfaatnya,” gumam El di dalam hati, sambil memandang keluar jendela dengan tatapan koson

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 4 Sebuah Ide

    "Ah, akhirnya pesta yang membosankan ini berakhir."El menghela napas lega, beranjak dari tempat duduknya dan berencana untuk kembali ke kamarnya. Ruangan yang semula penuh dengan tamu kini hanya menyisakan para pelayan yang sibuk membersihkan ruangan tersebut."El, aku ingin bicara denganmu," suara lembut Olivia mengubah raut wajah El. Ia berhenti berjalan dan menoleh ke arah Olivia yang berdiri di sampingnya."Aku sedang tidak enak badan," jawab El dengan nada tegas, mencoba untuk menghindar dan melanjutkan langkahnya.Olivia menatap El dengan tatapan heran. Ia tidak pernah melihat El seperti ini sebelumnya. Sejak mereka berkenalan dan berpacaran, El selalu memanjakan wanita itu. Meski El terkesan playboy, tetapi dia selalu memprioritaskan Olivia, dan tidak pernah menolaknya tanpa alasan yang jelas.Namun hari ini, Olivia merasa diabaikan. Mulai dari pagi tadi ketika Olivia menginjakkan kakinya di rumah ini, sampai sekarang, El tidak pernah mengambil inisiatif untuk berbicara dengan

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 3 Pesta Yang Membosankan

    Hari sudah hampir siang ketika pelayan yang sama dengan yang datang pagi tadi kembali mengetuk pintu kamar. Dia datang untuk mengingatkan El bahwa acara pernikahan ayahnya akan segera dimulai.Dengan hati yang berat, El bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan diri. Dia berjalan menuju cermin dan melihat bayangan dirinya yang penuh keraguan. Hatinya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana dia harus bersikap nanti? Apakah dia akan mampu bersikap biasa seperti tidak mengetahui apa-apa?El menghela napas panjang dan menenangkan pikirannya. Dia tahu bahwa ini adalah momen penting dalam hidupnya yang harus dihadapi. El meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju aula pesta yang berada di lantai bawah.Dekorasi yang mewah dan megah memenuhi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang memikat dan mempesona. Alunan musik yang indah, dipentaskan oleh para artis ternama di negeri ini, menambah kesan kemewahan acara ini.Tamu undangan VIP yang hadir dari ka

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 2 Benjamin dan Isabella Delaney

    "Tahun 2000?" El kembali terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia kembali lagi ke depan cermin."Ini... Tidak mungkin kan...! Ini seperti 20 tahun yang lalu!" El kembali menampar wajahnya beberapa kali. El masih belum bisa menelaah semua ini. Wajahnya yang terlihat masih sangat muda, suasana kamar ini, dan kalender yang menunjukkan angka 2000."Apakah aku kembali ke masa lalu? Jika kalender itu benar, maka aku telah kembali ke umur dua puluh dua tahun," El bergumam dengan penuh harap.Dia tidak ingin mempercayai keajaiban ini. Tapi dia sangat berharap bahwa ini benar. Itu artinya dia memiliki kesempatan kedua, kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di masa lalu, dan membalas dendam kepada Benjamin dan Isabella. Dia memiliki kesempatan untuk melindungi orang-orang yang dia hargai dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti sebelumnya.Meskipun ada kebingungan dan ketidakpastian, El merasa senang dan bersyukur atas kesempatan baru yang diberikan padanya.El me

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 1: Kematian dan Kesempatan Baru

    Dalam kegelapan ruang bawah tanah, Rafael Grayson, seorang pria paruh baya yang lebih akrab disapa El, tampak terkulai lemah. Wajahnya pucat dan dipenuhi bercak darah, sementara matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Dia menatap saudara tirinya yang sedang berjalan mendekati seorang pria tua yang berada di sudut ruangan."Kau tidak bisa menyentuhnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa pun," ucap El dengan suara serak, berusaha melindungi pria tua itu."Menurutmu, jika orang tua ini mati, siapa yang harus disalahkan? Hmm?" Benjamin bertanya dengan nada misterius, seolah menyiratkan sesuatu."Kau tidak akan melakukannya," El menjawab dengan penuh keyakinan. Dia berpikir bahwa Benjamin tidak akan berani melukai pria tua itu, karena dia tahu Benjamin membutuhkannya untuk mengancam dirinya."Dorrrr!" Suara tembakan menggema di seluruh ruangan bawah tanah. Peluru panas mendarat tepat di dahinya Pak Tua Wisman. Tubuhnya roboh ke lantai, dengan mata terbuka lebar, menatap ke arah El."

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status