Share

BAB 4 Sebuah Ide

Author: Wein caxx
last update Last Updated: 2023-10-21 23:17:20

"Ah, akhirnya pesta yang membosankan ini berakhir."

El menghela napas lega, beranjak dari tempat duduknya dan berencana untuk kembali ke kamarnya. Ruangan yang semula penuh dengan tamu kini hanya menyisakan para pelayan yang sibuk membersihkan ruangan tersebut.

"El, aku ingin bicara denganmu," suara lembut Olivia mengubah raut wajah El. Ia berhenti berjalan dan menoleh ke arah Olivia yang berdiri di sampingnya.

"Aku sedang tidak enak badan," jawab El dengan nada tegas, mencoba untuk menghindar dan melanjutkan langkahnya.

Olivia menatap El dengan tatapan heran. Ia tidak pernah melihat El seperti ini sebelumnya. Sejak mereka berkenalan dan berpacaran, El selalu memanjakan wanita itu. Meski El terkesan playboy, tetapi dia selalu memprioritaskan Olivia, dan tidak pernah menolaknya tanpa alasan yang jelas.

Namun hari ini, Olivia merasa diabaikan. Mulai dari pagi tadi ketika Olivia menginjakkan kakinya di rumah ini, sampai sekarang, El tidak pernah mengambil inisiatif untuk berbicara dengannya. Bahkan ketika Olivia yang memulai percakapan, El hanya memberikan tanggapan dingin dan jawaban yang acuh tak acuh. Olivia merasa ada yang tidak beres dengan El, dia tidak tahu apa yang salah, tapi El mengabaikannya hari ini dan terkesan menghindarinya.

"El, kenapa kau mengabaikan ku? Apa salahku?" tanya Olivia, suaranya sedikit meninggi.

"Aku lelah, bisakah kau meninggalkan aku sendiri?" El tetap melanjutkan langkahnya tanpa memperhatikan Olivia. El bingung, dia sendiri tidak tahu apa yang harus dia katakan, karena memang saat ini dia tidak menemukan kesalahan apapun pada Olivia.

Olivia merasa dipermainkan. Dia diabaikan tanpa tahu apa kesalahannya. Perubahan sikap El yang begitu kontras membuat Olivia sangat tidak senang. Dia sudah kehabisan akal untuk membujuk El dan akhirnya berlari mengejar El sambil berteriak.

"Aku hanya ingin bicara denganmu, kenapa kau mengabaikan ku?"

"Apakah kau tidak dengar? Pergilah! Tinggalkan aku sendiri!" El berteriak, membentak Olivia dengan ekspresi tegas.

Beberapa pelayan yang menyaksikan adegan itu terkejut dan perlahan menjauh, takut menjadi sasaran kemarahan El.

El beruntung, arah kamarnya berbeda dengan arah kamar utama dan kamar kedua saudara-saudarinya yang baru, sehingga selain pelayan, tidak ada anggota keluarga lainnya yang menyaksikan pertengkaran itu.

Olivia terdiam, terperangah setelah dibentak oleh El. Matanya yang biru tampak berembun. Namun, El tetap tak peduli dan segera melangkah masuk ke dalam kamarnya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

El sangat paham tentang sikap Olivia. Dia tahu bahwa gadis itu tidak mencintainya dengan tulus. Bagi Olivia, El hanyalah mesin ATM berjalan yang akan memenuhi semua keinginannya dan memperkuat posisinya di dalam keluarga Sinclair.

Namun, El juga tahu bahwa Olivia bukanlah gadis yang bodoh. Dia selalu memberikan segalanya untuk El dan tidak akan pernah melakukan hal yang akan membuat El kecewa. Setidaknya, belum untuk saat ini.

Olivia berasal dari keluarga Sinclair, keluarga pebisnis kaya raya yang menduduki peringkat ketujuh dalam daftar keluarga terkaya di Novaria. Meski bukan pewaris utama keluarga Sinclair, Olivia memiliki kecantikan yang digadang-gadang menjadi salah satu yang teratas di Emberport, ibu kota Novaria. Itulah yang membuat El menyukainya.

Berkat kecantikannya, Olivia cukup populer di kalangan para pemuda kelas atas di kota Emberport. Namun, biasanya orang-orang kaya itu, sangat ketat dalam memilih pasangan untuk anak-anak mereka. Mereka mengharapkan anak mereka untuk menikah dengan seseorang yang setara atau lebih tinggi daripada mereka. Mereka lebih mementingkan keuntungan daripada kebahagiaan anak-anak mereka sendiri.

Biasanya, orang-orang kaya sangat ketat dalam memilih pasangan untuk anak-anak mereka. Mereka mengharapkan anak mereka untuk menikah dengan seseorang yang setara atau lebih tinggi daripada mereka. Mereka lebih mementingkan keuntungan daripada kebahagiaan anak-anak mereka sendiri.

Namun, El berbeda. Ayahnya tidak bisa meremehkan keluarga Sinclair, mengingat dia sendiri menikah dengan anggota keluarga Delaney yang jauh lebih rendah dari keluarga Sinclair.

Itulah sebabnya Olivia sangat berusaha untuk menyenangkan El. Di satu sisi, dia diterima di salah satu dari tiga keluarga teratas, dan di sisi lain, dia diakui oleh kakeknya, kepala keluarga Sinclair. Hal ini membuat posisi Olivia dan ayahnya menjadi lebih baik dalam keluarga Sinclair.

Dari ingatannya di kehidupan sebelumnya, El mengetahui bahwa Olivia mengkhianatinya karena posisinya sebagai pewaris utama keluarga Grayson terancam setelah Benjamin mulai mendominasi keluarga Grayson.

*****

El duduk di kamarnya, tenggelam dalam renungan. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai rencana dan langkah yang harus dia ambil selanjutnya. Dia memutuskan untuk tidak membiarkan masalah Olivia mengganggu pikirannya untuk saat ini. “Wanita itu akan jenuh dengan sendirinya nanti,” pikirnya.

Sebuah ide muncul dalam pikirannya. El berencana untuk mendirikan sebuah kelompok mafia yang akan dia kendalikan dari belakang layar. Dia memiliki modal yang cukup untuk mewujudkan rencananya itu.

Warisan dari mendiang ibunya berupa tabungan dan perhiasan mewah senilai kurang lebih 300 juta dolar Nova, ditambah dengan uang saku sebesar lima juta dolar Nova dari ayahnya, menjadi modal awal yang kuat. Ditambah lagi, dia memiliki beberapa barang mewah yang tidak lagi digunakannya. Barang-barang itu dia rencanakan untuk dijual sebagai tambahan modal.

Mengingat saat ini masih tahun 2000, jumlah uang tersebut sudah lebih dari cukup untuk memulai sebuah geng mafia tingkat menengah. Dengan ingatan dari masa lalunya sebagai modal, El yakin bahwa dia akan berhasil mengembangkan kelompoknya di masa depan.

El telah membulatkan tekadnya. Dia juga berencana untuk merekrut orang-orang yang memberikan bantuan saat dia menghadapi kesulitan di masa lalu.

"Aku harus mulai dengan Sawyer dan Pak Tua itu," gumam El.

"Oh, bagaimana aku bisa meyakinkan mereka?" El kembali merenung. Ini adalah pertemuan pertamanya dengan kedua orang itu. Walaupun saat ini Sawyer sudah dua tahun bekerja di rumahnya, El tidak pernah menganggapnya. Dia akan dianggap gila jika dia mengatakan yang sebenarnya.

"Ahh... aku tidak bisa membuang-buang waktuku lagi. Perkara bagaimana aku meyakinkan mereka nantinya, itu masalah nanti," pikir El, yang masih belum memikirkan cara merekrut mereka berdua.

Malam telah tiba ketika El bangkit dari ranjangnya. Dia berencana untuk keluar dan pergi ke sebuah kasino untuk menemui Pak Tua Wisman. Dari cerita Pak Tua itu, El yakin bahwa dia pasti sedang berada dalam masalah saat ini.

Ketika El membuka pintu kamarnya, dia terkejut melihat seorang pelayan wanita berdiri tepat di depan pintunya. Pelayan itu tampak sama terkejutnya, dengan tangan yang masih tergantung, seolah-olah akan mengetuk pintu. Wajah cantik pelayan itu memerah dan tampak gugup.

“Ada apa?” El memulai pembicaraan dengan tersenyum ramah.

“Eee… Anu… Tuan Besar ingin Anda ikut makan malam bersamanya,” kata pelayan itu dengan terbata-bata.

“Oh, katakan padanya, aku akan makan di luar,” jawab El sambil memulai langkahnya.

“Tapi, Nona Olivia…”

“Katakan, kalau aku ada urusan mendadak,” potong El, dia tidak ingin memikirkan Olivia saat ini.

"Baik, Tuan Muda," jawab pelayan itu dengan masih gugup.

"Oh, satu lagi, kalau aku tidak salah, Sawyer adalah pacarmu kan?" El tiba-tiba berbalik dan bertanya.

Pelayan itu mengangguk, wajahnya semakin memerah.

"Katakan padanya, aku akan menunggunya di mobilku," kata El dan melanjutkan langkahnya.

"Baik, Tuan Muda," balas pelayan itu.

Sawyer adalah seorang pemuda berusia 28 tahun yang menjadi salah satu pengawal tingkat menengah di rumah ini. El ingin merekrut Sawyer terlebih dahulu karena, meskipun tidak terlalu pintar, kemampuan bela dirinya tidak bisa diremehkan. Dia juga memiliki hati yang baik, terbukti saat dia menyelamatkan El dari kejaran antek-antek Benjamin di masa lalu.

Saat itu, Sawyer yang ikut dalam pengejaran, melihat El bersembunyi. Dia adalah orang pertama dan satu-satunya yang menemukan tempat persembunyian El. El yang menyadari bahwa dia telah ditemukan pun pasrah, tetapi Sawyer tidak mengatakan apa pun kepada rekan-rekannya dan membiarkan El tetap bersembunyi sampai para antek Benjamin pergi tanpa menemukan apa pun.

Hal itu tidak hanya terjadi sekali. Beberapa kali El menyadari bahwa Sawyer mencoba menghalang-halangi Benjamin untuk menemukannya. Itulah alasan kenapa El mencoba menyelamatkannya di kehidupan sebelumnya meskipun gagal. El sangat berterima kasih atas bantuan Sawyer.

Dengan rasa penasaran, Sawyer mendekati mobil El. Dia tidak mengetahui mengapa dia tiba-tiba dipanggil. Pacarnya yang memberitahunya juga tidak mengetahui alasannya.

El yang sudah menunggu cukup lama, akhirnya tersenyum dan berkata ketika melihat Sawyer mendekat.

"Masuklah." El, yang sudah duduk di kursi penumpang, langsung menyuruh Sawyer masuk sambil menunjuk kursi pengemudi.

Sawyer langsung masuk dan menghidupkan mesin mobil. Dia ingin bertanya, tapi ketika dia hendak membuka mulutnya, El sudah lebih dulu memerintah.

"Ayo, kita ke Vettel Kasino."

"Baik, Tuan Muda," jawab Sawyer dengan sedikit gugup. Tanpa banyak basa-basi, Sawyer menancap gas dan langsung pergi.

Related chapters

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 5 Pak Tua wisman

    Sawyer mengendarai mobil BMW 3 series hitam milik El dengan santai, sesuai dengan arahan tuan mudanya, menuju ke Vettel Kasino, sebuah tempat perjudian kecil yang berada di distrik kecil di selatan kota Emberport.Kota Emberport adalah ibu kota Novaria, yang terkenal dengan kepadatan penduduknya. Kota ini memiliki letak yang sangat strategis karena berada di antara dua sungai besar yang mengalir langsung ke laut yang berhadapan dengan jalur pelayaran internasional, menjadikan kota ini sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan yang sangat sibuk.Namun, meskipun mendapatkan semua keuntungan itu, kota Emberport tidak bisa dikatakan maju. Kepadatan penduduk, kesenjangan ekonomi, sosial dan politik membuat angka kriminalitas di kota ini sangat tinggi. Hal ini juga yang membuat negara ini masih menjadi negara berkembang pada tahun 2020 di kehidupan El sebelumnya.“Mungkin ini kesempatanku untuk mengambil manfaatnya,” gumam El di dalam hati, sambil memandang keluar jendela dengan tatapan koson

    Last Updated : 2023-11-19
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 6 The Shadow's

    El tersenyum lebar ketika ia melihat Sawyer keluar dari kasino, bersama dengan Pak Tua Wisman yang berjalan dengan pincang. Berbeda dengan Sawyer yang tidak memiliki hubungan secara langsung, El lebih senang, bisa melihat mantan mentornya itu lagi.Pak Tua Wisman adalah sosok yang memberi El harapan di kehidupan lamanya, dan dia juga berharap untuk kehidupan barunya ini. Pasalnya, di kehidupan sebelumnya, Pak Tua Wisman adalah orang yang paling banyak menolongnya saat ia mengalami kesulitan.Pak Tua Wisman dulunya adalah seorang anggota militer angkatan laut, yang mengundurkan diri saat berusia 28 tahun karena alasan tertentu. Hanya dua bulan kemudian, ia direkrut oleh putra tertua keluarga Laine, keluarga terkaya di Novaria 20 tahun silam.Ketika tuan besar Laine menyerahkan tahtanya kepada putra sulungnya, Pak Tua Wisman dipromosikan menjadi kepala pelayan saat ia berusia 34 tahun, karena kecerdasan dan kekuatan yang ia miliki. Namun, tak lama setelah itu, tuan besar Laine meninggal

    Last Updated : 2023-11-21
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 7 Rencana

    Mobil BMW hitam milik El kembali membelah jalan. El memerintahkan Sawyer untuk pergi ke sebuah mal terlebih dahulu, guna membeli beberapa pakaian dan aksesoris yang layak untuk Pak Tua Wisman dan Sawyer. El memodifikasi penampilan mereka agar menambah citra pada kelompok barunya.Setelah selesai dengan urusan penampilan, mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk membahas rencana mereka lebih lanjut. Mereka tiba di Ristorante Bellissima, sebuah restoran bintang lima yang terkenal dengan hidangan khas Italia di pusat kota Emberport. Mereka langsung memasuki restoran tersebut dan El langsung memesan kamar VVIP demi kenyamanan mereka.Walaupun restoran itu harus memiliki kartu keanggotaan untuk memesan sebuah kamar, tapi itu tidak masalah untuk seorang El yang memiliki identitas yang tidak biasa. El juga memesan makanan yang paling mewah untuk menyenangkan kedua bawahannya tersebut. Dengan bimbingan seorang pelayan, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan."Maaf, Boss. Sejujurnya, aku

    Last Updated : 2023-11-21
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 1: Kematian dan Kesempatan Baru

    Dalam kegelapan ruang bawah tanah, Rafael Grayson, seorang pria paruh baya yang lebih akrab disapa El, tampak terkulai lemah. Wajahnya pucat dan dipenuhi bercak darah, sementara matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Dia menatap saudara tirinya yang sedang berjalan mendekati seorang pria tua yang berada di sudut ruangan."Kau tidak bisa menyentuhnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa pun," ucap El dengan suara serak, berusaha melindungi pria tua itu."Menurutmu, jika orang tua ini mati, siapa yang harus disalahkan? Hmm?" Benjamin bertanya dengan nada misterius, seolah menyiratkan sesuatu."Kau tidak akan melakukannya," El menjawab dengan penuh keyakinan. Dia berpikir bahwa Benjamin tidak akan berani melukai pria tua itu, karena dia tahu Benjamin membutuhkannya untuk mengancam dirinya."Dorrrr!" Suara tembakan menggema di seluruh ruangan bawah tanah. Peluru panas mendarat tepat di dahinya Pak Tua Wisman. Tubuhnya roboh ke lantai, dengan mata terbuka lebar, menatap ke arah El."

    Last Updated : 2023-09-27
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 2 Benjamin dan Isabella Delaney

    "Tahun 2000?" El kembali terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia kembali lagi ke depan cermin."Ini... Tidak mungkin kan...! Ini seperti 20 tahun yang lalu!" El kembali menampar wajahnya beberapa kali. El masih belum bisa menelaah semua ini. Wajahnya yang terlihat masih sangat muda, suasana kamar ini, dan kalender yang menunjukkan angka 2000."Apakah aku kembali ke masa lalu? Jika kalender itu benar, maka aku telah kembali ke umur dua puluh dua tahun," El bergumam dengan penuh harap.Dia tidak ingin mempercayai keajaiban ini. Tapi dia sangat berharap bahwa ini benar. Itu artinya dia memiliki kesempatan kedua, kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di masa lalu, dan membalas dendam kepada Benjamin dan Isabella. Dia memiliki kesempatan untuk melindungi orang-orang yang dia hargai dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti sebelumnya.Meskipun ada kebingungan dan ketidakpastian, El merasa senang dan bersyukur atas kesempatan baru yang diberikan padanya.El me

    Last Updated : 2023-09-30
  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 3 Pesta Yang Membosankan

    Hari sudah hampir siang ketika pelayan yang sama dengan yang datang pagi tadi kembali mengetuk pintu kamar. Dia datang untuk mengingatkan El bahwa acara pernikahan ayahnya akan segera dimulai.Dengan hati yang berat, El bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan diri. Dia berjalan menuju cermin dan melihat bayangan dirinya yang penuh keraguan. Hatinya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana dia harus bersikap nanti? Apakah dia akan mampu bersikap biasa seperti tidak mengetahui apa-apa?El menghela napas panjang dan menenangkan pikirannya. Dia tahu bahwa ini adalah momen penting dalam hidupnya yang harus dihadapi. El meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju aula pesta yang berada di lantai bawah.Dekorasi yang mewah dan megah memenuhi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang memikat dan mempesona. Alunan musik yang indah, dipentaskan oleh para artis ternama di negeri ini, menambah kesan kemewahan acara ini.Tamu undangan VIP yang hadir dari ka

    Last Updated : 2023-09-30

Latest chapter

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 7 Rencana

    Mobil BMW hitam milik El kembali membelah jalan. El memerintahkan Sawyer untuk pergi ke sebuah mal terlebih dahulu, guna membeli beberapa pakaian dan aksesoris yang layak untuk Pak Tua Wisman dan Sawyer. El memodifikasi penampilan mereka agar menambah citra pada kelompok barunya.Setelah selesai dengan urusan penampilan, mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk membahas rencana mereka lebih lanjut. Mereka tiba di Ristorante Bellissima, sebuah restoran bintang lima yang terkenal dengan hidangan khas Italia di pusat kota Emberport. Mereka langsung memasuki restoran tersebut dan El langsung memesan kamar VVIP demi kenyamanan mereka.Walaupun restoran itu harus memiliki kartu keanggotaan untuk memesan sebuah kamar, tapi itu tidak masalah untuk seorang El yang memiliki identitas yang tidak biasa. El juga memesan makanan yang paling mewah untuk menyenangkan kedua bawahannya tersebut. Dengan bimbingan seorang pelayan, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan."Maaf, Boss. Sejujurnya, aku

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 6 The Shadow's

    El tersenyum lebar ketika ia melihat Sawyer keluar dari kasino, bersama dengan Pak Tua Wisman yang berjalan dengan pincang. Berbeda dengan Sawyer yang tidak memiliki hubungan secara langsung, El lebih senang, bisa melihat mantan mentornya itu lagi.Pak Tua Wisman adalah sosok yang memberi El harapan di kehidupan lamanya, dan dia juga berharap untuk kehidupan barunya ini. Pasalnya, di kehidupan sebelumnya, Pak Tua Wisman adalah orang yang paling banyak menolongnya saat ia mengalami kesulitan.Pak Tua Wisman dulunya adalah seorang anggota militer angkatan laut, yang mengundurkan diri saat berusia 28 tahun karena alasan tertentu. Hanya dua bulan kemudian, ia direkrut oleh putra tertua keluarga Laine, keluarga terkaya di Novaria 20 tahun silam.Ketika tuan besar Laine menyerahkan tahtanya kepada putra sulungnya, Pak Tua Wisman dipromosikan menjadi kepala pelayan saat ia berusia 34 tahun, karena kecerdasan dan kekuatan yang ia miliki. Namun, tak lama setelah itu, tuan besar Laine meninggal

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 5 Pak Tua wisman

    Sawyer mengendarai mobil BMW 3 series hitam milik El dengan santai, sesuai dengan arahan tuan mudanya, menuju ke Vettel Kasino, sebuah tempat perjudian kecil yang berada di distrik kecil di selatan kota Emberport.Kota Emberport adalah ibu kota Novaria, yang terkenal dengan kepadatan penduduknya. Kota ini memiliki letak yang sangat strategis karena berada di antara dua sungai besar yang mengalir langsung ke laut yang berhadapan dengan jalur pelayaran internasional, menjadikan kota ini sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan yang sangat sibuk.Namun, meskipun mendapatkan semua keuntungan itu, kota Emberport tidak bisa dikatakan maju. Kepadatan penduduk, kesenjangan ekonomi, sosial dan politik membuat angka kriminalitas di kota ini sangat tinggi. Hal ini juga yang membuat negara ini masih menjadi negara berkembang pada tahun 2020 di kehidupan El sebelumnya.“Mungkin ini kesempatanku untuk mengambil manfaatnya,” gumam El di dalam hati, sambil memandang keluar jendela dengan tatapan koson

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 4 Sebuah Ide

    "Ah, akhirnya pesta yang membosankan ini berakhir."El menghela napas lega, beranjak dari tempat duduknya dan berencana untuk kembali ke kamarnya. Ruangan yang semula penuh dengan tamu kini hanya menyisakan para pelayan yang sibuk membersihkan ruangan tersebut."El, aku ingin bicara denganmu," suara lembut Olivia mengubah raut wajah El. Ia berhenti berjalan dan menoleh ke arah Olivia yang berdiri di sampingnya."Aku sedang tidak enak badan," jawab El dengan nada tegas, mencoba untuk menghindar dan melanjutkan langkahnya.Olivia menatap El dengan tatapan heran. Ia tidak pernah melihat El seperti ini sebelumnya. Sejak mereka berkenalan dan berpacaran, El selalu memanjakan wanita itu. Meski El terkesan playboy, tetapi dia selalu memprioritaskan Olivia, dan tidak pernah menolaknya tanpa alasan yang jelas.Namun hari ini, Olivia merasa diabaikan. Mulai dari pagi tadi ketika Olivia menginjakkan kakinya di rumah ini, sampai sekarang, El tidak pernah mengambil inisiatif untuk berbicara dengan

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 3 Pesta Yang Membosankan

    Hari sudah hampir siang ketika pelayan yang sama dengan yang datang pagi tadi kembali mengetuk pintu kamar. Dia datang untuk mengingatkan El bahwa acara pernikahan ayahnya akan segera dimulai.Dengan hati yang berat, El bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan diri. Dia berjalan menuju cermin dan melihat bayangan dirinya yang penuh keraguan. Hatinya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana dia harus bersikap nanti? Apakah dia akan mampu bersikap biasa seperti tidak mengetahui apa-apa?El menghela napas panjang dan menenangkan pikirannya. Dia tahu bahwa ini adalah momen penting dalam hidupnya yang harus dihadapi. El meninggalkan kamarnya dan melangkah menuju aula pesta yang berada di lantai bawah.Dekorasi yang mewah dan megah memenuhi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang memikat dan mempesona. Alunan musik yang indah, dipentaskan oleh para artis ternama di negeri ini, menambah kesan kemewahan acara ini.Tamu undangan VIP yang hadir dari ka

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    BAB 2 Benjamin dan Isabella Delaney

    "Tahun 2000?" El kembali terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia kembali lagi ke depan cermin."Ini... Tidak mungkin kan...! Ini seperti 20 tahun yang lalu!" El kembali menampar wajahnya beberapa kali. El masih belum bisa menelaah semua ini. Wajahnya yang terlihat masih sangat muda, suasana kamar ini, dan kalender yang menunjukkan angka 2000."Apakah aku kembali ke masa lalu? Jika kalender itu benar, maka aku telah kembali ke umur dua puluh dua tahun," El bergumam dengan penuh harap.Dia tidak ingin mempercayai keajaiban ini. Tapi dia sangat berharap bahwa ini benar. Itu artinya dia memiliki kesempatan kedua, kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya di masa lalu, dan membalas dendam kepada Benjamin dan Isabella. Dia memiliki kesempatan untuk melindungi orang-orang yang dia hargai dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti sebelumnya.Meskipun ada kebingungan dan ketidakpastian, El merasa senang dan bersyukur atas kesempatan baru yang diberikan padanya.El me

  • KEMBALI DARI KEMATIAN: EL DAN REKONSILIASI MASA LALU    Bab 1: Kematian dan Kesempatan Baru

    Dalam kegelapan ruang bawah tanah, Rafael Grayson, seorang pria paruh baya yang lebih akrab disapa El, tampak terkulai lemah. Wajahnya pucat dan dipenuhi bercak darah, sementara matanya memancarkan kebencian yang mendalam. Dia menatap saudara tirinya yang sedang berjalan mendekati seorang pria tua yang berada di sudut ruangan."Kau tidak bisa menyentuhnya, atau kau tidak akan mendapatkan apa pun," ucap El dengan suara serak, berusaha melindungi pria tua itu."Menurutmu, jika orang tua ini mati, siapa yang harus disalahkan? Hmm?" Benjamin bertanya dengan nada misterius, seolah menyiratkan sesuatu."Kau tidak akan melakukannya," El menjawab dengan penuh keyakinan. Dia berpikir bahwa Benjamin tidak akan berani melukai pria tua itu, karena dia tahu Benjamin membutuhkannya untuk mengancam dirinya."Dorrrr!" Suara tembakan menggema di seluruh ruangan bawah tanah. Peluru panas mendarat tepat di dahinya Pak Tua Wisman. Tubuhnya roboh ke lantai, dengan mata terbuka lebar, menatap ke arah El."

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status