Share

SUSPICIOUS HOSPITAL LETTER

Apartement David Lim terlihat sangat rapi. Hampir tidak ada jejak kalau apartement itu pernah ditempati oleh seseorang bahkan untuk setahun yang lalu. Jika tidak ada barang-barang mewah yang terpajang di dalam sana mungkin Jenny akan mengira kalau apartement itu sudah tak berpenghuni.

“Di mana kira-kira seorang pria akan menyimpan benda pribadinya?” Jenny berusaha berpikir cepat sambil matanya menyapu setiap sudut ruangan.

Tangannya dengan cekatan mulai membuka laci-laci di ruang utama apartement David Lim. Sesuai dugaan, lemari dan meja di ruangan itu hanyalah pajangan–kosong–tidak ada isinya sama sekali. Sebuah telepon analog klasik menarik perhatian Jenny. Deretan angka yang seperti rangkaian nomor tertulis rapi pada selembar kertas di dekatnya.

“Kalau aku tebak, ini bukanlah nomor telepon Hong Kong. David menelpon siapa?” Jenny mengambil kertas itu dan menyimpannya pada tote bag yang sejak tadi dibawanya.

Matanya ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status