Share

Bab 73

Penulis: M-studio
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hades menganggukkan kepala, untuk menyahuti laporan Zake dengan saksama. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan santai. “Bawa aku ke sana. Aku ingin melihat kelima anjing yang kau beli itu!”

Zake mengangguk dengan penuh semangat. Dia berkata dengan tergesa-gesa. “Aku akan mengantar Anda ke sana, Tuan. Mari!”

Dia berjalan memimpin Hades dan Weston ke taman belakang. Dia menjadikan kesempatan Ini sebagai lampu hijau menuju pengampunan Hades.

Sesampainya di taman belakang manor. Hades melihat beberapa orang pria bertubuh kekar dengan masing-masing tangan yang memegang rantai. Rantai-rantai itu adalah tali yang digunakan untuk mengikat lima anjing petarung yang Zake beli. Mereka adalah bawahan dari pemilik anjing petarung itu.

Hades juga melihat seorang pria yang sedang memarahi lima anjing petarung tersebut.

Menyadari kedatangan Hades dan yang lainnya. Si pemilik anjing itu sedikit membungkukkan tubuhnya ke arah Hades dan yang lainnya. Senyum lebar menghiasi wajah pria itu.

Namun,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 74

    “Ada apa denganmu, West?” Quest bertanya dengan penuh kecurigaan. Dia mengamati setiap gerakan Weston dengan tatapannya. Weston terdiam sejenak, menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia menenangkan dirinya sesaat, sebelum menceritakan semuanya pada Quest. Suasana di antara keduanya terasa menegangkan dengan seiringnya waktu yang berjalan. “Kita harus berbagi tugas. Aku akan kembali ke ruang bawah tanah untuk membawa semua orang dari Sakte King ke taman belakang!” Quest berkata dengan raut wajah serius setelah mendengarkan cerita Weston. “Baiklah! Aku akan mengurus sisanya!” Weston berkata sambil menganggukkan kepalanya. Keduanya tidak berbicara lebih banyak lagi. Setelah menyepakati tugas masing-masing. Mereka berdua kembali berpisah. Weston pergi ke halaman depan manor menemui bawahannya, memberikan perintah pada mereka semua. Untuk membawa mayat-mayat itu ke taman belakang. Lalu kembali masuk dan pergi ke lantai dua, mencari Azzura, Berry, dan yang

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 75

    Julian yang menjadi pemimpin di tim melirik semua anggotanya. Dia memberikan isyarat kepada mereka semua lewat tatapannya. Menyuruh semua orang untuk bersiap melawan Hades dan pasukannya. Jika, keadaan menjadi tidak menguntungkan bagi mereka semua. Namun, tidak ada satupun bawahannya yang merespon kode yang Julian berikan. Mereka semua sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap Julian. Bagaimanapun semua orang berakhir seperti ini karena saran dari Julian. Yang memimpin mereka semua menyerah sejak awal pertempuran. Mereka semua sudah tidak memiliki apapun untuk diperjuangkan kali ini. Mereka telah membocorkan semua informasi tentang Sakte King pada anak buah Hades. Yang membuat mereka tidak memiliki keberanian untuk kembali ke dalam Sakte. Bagaimanapun saat ini hanya sebuah hukuman yang menanti mereka semua. Jika, mereka meninggalkan tempat ini. Dan yang lebih parahnya lagi. Anggota tubuh mereka diikat kuat dengan tali yang membuat mereka semua tidak bisa melakukan apapun. Selain it

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 76

    Dia tidak ingin mengalami penyiksaan yang begitu menyakitkan di akhir hidupnya. Meskipun dia sudah tidak memiliki semangat hidup. Namun, penyiksaan Hades terhadap mereka sangat menakutkan. Semua memikirkan hal yang sama. Mereka memohon kepada Hades agar bersedia membebaskan mereka semua. Hanya Julian yang tidak mengatakan sepatah katapun sampai saat ini. Dia menundukkan kepalanya. Seolah-olah menunjukkan bahwa dia sudah pasrah menerima semua nasib buruk yang menimpanya. Meskipun saat ini semua orang sedang memohon pengampunan padanya. Namun, Hades mengabaikan mereka semua. Dia bersikap acuh tak acuh tatkala melihat wajah menyedihkan orang-orang dari Sakte King. “Tuan aku mohon. Jika, Anda tidak bersedia membebaskan kami semua. Setidaknya biarkan kami mati dengan mudah. Kami tidak akan sanggup menanggung semua siksaan itu, Tuan!” ucap orang lain dari Sakte King dengan wajah penuh permohonan, yang di angguki oleh semua orang. Namun, permintaannya itu tidak mendapat respon apapun dar

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 77

    “Dan harta itu sudah diturunkan oleh nenek moyangku sejak puluhan generasi. Aku … aku memiliki gelang pusaka yang terbuat dari kayu tersambar petir. Gelang itu adalah salah harta langka dan memiliki nilai tinggi di pasaran. Aku ingin menukarnya dengan nyawa semua bawahanku, Tuan Baker.” Julian berkata dengan nada berat. Dia sebenarnya tidak ingin melepaskan harta berharga itu. Bagaimanapun benda itu adalah warisan turun temurun dari keluarganya. Yang telah lama di wariskan. Namun, dia terpaksa menukar barang itu demi menyelamatkan nyawa semua orang. Dia melirik sekilas ke arah Hades. Takut pemuda itu tidak akan menerima permohonannya. Dan jika semuanya gagal. Maka, nasib semua orang termasuk dirinya akan benar-benar berakhir dengan sangat menyediakan. Meskipun dia tidak memiliki keyakinan yang penuh bahwa Hades akan menerima usulannya. Namun, yang bisa dilakukannya saat ini hanya berharap. Dia berharap Hades akan menerimanya dan membebaskan semua teman-temannya dari tempat ini. Di

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 78

    “Quest. Ajak beberapa orang bersamamu ke ruang bawah tanah. Cari gelang itu sampai ketemu!” Hades memberikan perintah pada Quest tepat setelah Julian mengatakan dimana gelang tersebut berada.Pandangannya tidak pernah lepas dari wajah Julian. Hades mengamati setiap ekspresi yang Julian tunjukkan saat memberitahu dimana gelang tersebut disimpan. Setelah mengamatinya beberapa saat, Hades yakin Julian tidak sedang membohonginya. Bagaimanapun Julian pasti menyadari konsekuensi yang akan mereka terima. Jika, berani membohonginya sekarang. “Baik, Tuan! Aku akan segera mencarinya.” Quest menjawab dengan ekspresi serius di wajahnya.Dia sedikit membungkukkan tubuhnya ke arah Hades. Lalu memberikan kode ke beberapa orang untuk mengikutinya ke ruang bawah tanah, mencari gelang yang dimaksud. Namun, sebelum pergi mencari gelang itu. Quest mengorek beberapa informasi tentang gelang tersebut pada Julian. Dia menanyakan tentang bentuk dan ciri dari gelang itu. Agar tidak salah mencari gelang. Ak

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 79

    Orang-orang itu mulai berbondong-bondong melarikan diri dari taman belakang manor. Mereka lari secepat yang mereka bisa. Agar tidak menjadi santapan para anjing itu. Meskipun mereka semua tidak memiliki stamina yang cukup untuk melarikan diri. Namun, kecepatan lari mereka tidak kurang sedikitpun.Tidak ada rasa lelah sedikitpun saat mereka meninggalkan taman belakang manor. Setelah merasa jarak antara mereka dan tempat terkutuk itu cukup jauh. Mereka semua beristirahat sejenak sambil tertawa bahagia. “Hahaha! Kita bebas!!!” Orang-orang itu bersuka citra merayakan kebebasan mereka. ***Saat semua orang sedang tertawa bahagia. Dia tempat lain. Tepatnya di taman belakang manor. Tempat yang sebelumnya meninggalkan ketakutan yang luar biasa di hati anggota Sakte King. Terlihat seorang pria sedang meratapi nasibnya. Dia adalah Julian, pemimpin tim anggota Sakte King yang menyerang manor kali ini. Ekspresi di wajahnya sangat rumit. Kesedihan, kekecewaan, dan kepahitan terukir jelas di

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 80

    Hades menganggukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sebagai tanggapan. Ada senyum tipis di wajahnya saat menatap Julian yang di penuhi keterkejutan “Terima kasih, Tuan! Terima kasih karena telah memberiku kesempatan. Aku bersumpah mulai sekarang hanya Anda yang akan menjadi tuanku.” Julian berkata sambil menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Hades. Nada yang keluar dari mulutnya dipenuhi dengan sungguh-sungguh. Dia mengucapkan sumpah setia kepada Hades dengan tulus. Tidak ada sedikitpun keraguan di wajahnya. Dia tidak menyembunyikan niat buruk apapun sekarang. Bagaimanapun Hades telah menyelamatkan nyawanya. Ini adalah berkah terbesar dalam hidupnya. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat ini. Senyum penuh syukur terukir di wajahnya. Namun, kebahagiaannya itu tidak bertahan lama. Dia tiba-tiba merasakan kegugupan di hatinya. Karena merasa ada sesuatu yang janggal di sini. Dia mengangkat kepalanya, lalu menatap serius ke arah Hades. “Tuan! Anda benar-benar

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 81

    Para pria itu adalah orang-orang dari Sakte King, yang semalaman berlari ke sembarang arah mencari tempat aman dan jauh dari Hades. Setelah Quest dan yang lainnya membebaskan ikatan tali yang mengikat tubuh mereka semua. Orang-orang itu berlari secepat yang mereka bisa, sejauh mungkin meninggalkan manor. Agar tidak kembali tertangkap oleh anak buah Hades. Hingga tidak terasa tubuh mereka yang lemah dan tidak memiliki tenaga tersisa, membuat sebagian dari mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak tempat ini. Meskipun mereka semua sadar akan bahaya yang bisa datang kapan saja. Namun, tubuh lemah mereka tidak bisa kembali melanjutkan perjalanan yang melelahkan itu. Mereka benar-benar disiksa oleh Hades dan anak buahnya. Di tengah-tengah rasa takut dan lelah yang mereka rasakan. Mereka beristirahat di tempat itu dengan penuh kewaspadaan. Namun, tanpa mereka sadari rasa lelah bercampur dinginnya angin malam, membuat rasa kantuk menghampiri mereka semua. Salah satu dari mereka menguap.

Bab terbaru

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 91

    Julian menghindari serangan itu dengan sedikit memiringkan tubuhnya ke samping. Dia mengerahkan semua kekuatan yang ada di dalam tubuh, mengumpulkannya di tangan kanan yang sudah mengepal kencang. Dia menyerang Gribson menggunakan semua kekuatan yang telah terkumpul. Hingga membuat pria itu terpental beberapa meter ke depan. Tubuh Gribson melayang di udara untuk beberapa waktu sebelum menabrak dinding diiringi suara gedebuk kencang. Adegan tersebut membuat semua orang yang ada di sana tercengan. Mereka semua diam membatu dengan mulut yang terbuka lebar, untuk beberapa saat. Sebelum salah satu dari mereka berteriak panik setelah kembali sadar ke akal sehatnya. “Tuan!”“Tuan Gribson!”Semua orang lekas menghampiri Gribson yang memuntahkan seteguk darah segar. Raut wajah mereka semua terlihat sangat panik. Ada sebuah ketakutan di sorot mata orang-orang itu. Mereka takut Gribson terluka parah karena serangan barusan.“Tuan … apa kau baik-baik saja?” tanya salah satu anak buah Gribson d

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 90

    Julian menunjukkan seringai dingin di wajah tatkala menatap tajam ke arah pria yang menendangnya itu. Dia bangkit dari tempatnya tergeletak. Lalu menyerang para pria itu. Dia mengerahkan semua kekuatannya. Berniat melumpuhkan salah satu lawan dengan sekali serangan. “Mati-lah kau sialan!” Orang yang dikunci tidak sempat menghindari serangan Julian. Bagaimanapun Julian menyerang pria itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pergerakan Julian benar-benar sangat lincah dan cepat serangannya juga sangat kuat. Hingga menyebabkan pria itu terpental beberapa meter ke belakang. Tubuh pria itu berhenti mundur setelah menabrak tembok yang ada di luar kamar. Pria itu ambruk ke lantai lalu memuntahkan seteguk darah segar. Sesaat dia menatap ngeri ke arah Julian sebelum kehilangan kesadarannya.Adegan tersebut mengejutkan semua orang yang ada di sana. Mereka sedikit merasa takut sekarang. Namun, ketakutan itu hanya terjadi beberapa saat. Salah satu dar

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 89

    Namun, siapa sangka rencana indahnya harus tertunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Dia sudah menyetujui bergabung dengan Hades. Dia tidak tahu Hades akan membiarkannya pensiun kapan dan dia juga tidak tahu berapa besar uang yang akan diterimanya nanti.Saat ini di dalam rumah, Julian sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Dia hanya memasukan beberapa pakaian yang diperlukan saja. Tidak lupa dia juga memasukan senjata yang miliknya ke dalam tas. Dia sudah selesai memgemas barang-barangnya dan bersiap pergi meninggalkan rumah ini secepat mungkin. Dia sudah merasakan kejanggalan di tempat ini. Oleh karena itu dia yakin bahaya akan menyimpanya, jika terlalu lama tinggal di tempat ini. Namun, ketika dia akan melangkahkan kakinya. Sudut matanya secara tidak sengaja melihat sebuah foto seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun bersama seorang anak kecil berusia tiga tahun. Foto itu terlihat sangat kusam, seolah-olah foto itu diambil sudah sejak lama.

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 88

    Di belahan bumi lain. Terlihat sebuah rumah sederhana nan nyaman dengan halaman depan yang lumayan cukup luas. Sekiranya muat untuk di tepati dua mobil. Tidak jauh dari sana sebuah kendara beroda empat melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mobil itu secara tiba-tiba berhenti melaju tepat di halaman depan rumah sederhana itu diiringi dengan suara decitan ban yang menggema di sana. Tidak berselang lama. Seorang pria berusia dua puluh sembilan tahun dengan wajah yang lumayan cukup tampan dan pakaian yang rapi turun dari mobil tersebut. Pria muda itu tidak lain adalah Julian. Penampilannya saat ini sangat jauh berbeda. Berbanding terbalik saat dia berada di Manor Baker. Julian terlihat bagaikan seorang ceo muda yang sangat sukses. Dia terlihat sangat keren dan tampan. Dia mendapatkan mobil mewah dan baju mahal itu tadi saat meninggalkan Manor Baker. Di perjalanan dia secara tidak sengaja melihat beberapa tuan muda yang sedang menindas seora

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 87

    Setelah beberapa saat berjalan ketiganya melihat sebuah kedai sederhana. Kedai itu terbilang cukup sepi pengunjung, hanya ada sekitar sepuluh orang yang sedang menikmati makanan di sana. Menilai dari pakaian yang dikenakan oleh para pengunjung itu. Ben dan kedua orang lainnya dapat menilai bahwa orang-orang yang sedang makan itu adalah warga sekitar.Ketiga berjalan masuk ke dalam kedai lalu memesan enam belas porsi makanan bungkus dan tiga porsi untuk mereka santap di sana. Tidak butuh waktu lama makanan yang Ben pesan di sajikan di depan meja. Lalu ketiganya menyantap makanan itu dengan sangat lahap. Beberapa saat kemudian ketiga orang itu telah selesai memakan makanan mereka. Lalu mereka bangkit dan membayar semua makanan yang mereka pesan. Mereka bertiga tidak tinggal di sana lebih lama lagi. Mereka kembali melanjutkan perjalan dengan tergesa-gesa. Bagaimanapun teman-teman mereka sedang menunggu kedatangan makanan itu. Perjalanan yang Ben dan dua tem

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 86

    Sekitar tiga puluh menit kemudian, ketiganya mulai kelemahan. Mereka berjalan cukup jauh dari tempat sebelumnya. Namun, mereka masih belum menemukan satupun kedai makan di sekitar sana. Hal itu membuat ketiganya merasa kesal dan putus asa. Saat mereka akan memutuskan untuk kembali ke tempat. Salah satu dari ketiganya melihat sekelompok orang yang sedang berbincang tidak jauh dari sana. “Ben, coba lihat kesana!” ucap orang itu sambil menunjuk ke arah orang-orang yang sedang berkumpul itu.Ben dan satu orang lagi melihat ke arah yang di maksud. Pandangan keduanya mengikuti kemana arah jari teman mereka. Seketika mereka berdua menjadi bersemangat. Mereka terlihat seperti seseorang yang berjalan di padang pasir dengan suhu panas delapan puluh derajat dan melihat sungai yang airnya sangat jernih. “Sebaiknya kita tanyakan pada mereka di mana kedai makan terdekat.” Ben berkata sambil tersenyum bahagia.“Itu yang kumaksud!” ucap orang per

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 85

    Dia sama sekali tidak khawatir Julian akan melarikan diri dari genggamannya. Dia yakin pria itu akan kembali ke manor secepat mungkin. Bagaimanapun sebelumnya dia sudah membuat pengaturan untuk menjadikan Julian dan teman-temannya yang lain sebagai buronan Sakte King. Hades yakin setelah informasi dagang Sakte King dibocorkan ke dunia luar dan Zake melakukan semuanya sesuai dengan apa yang dia perintahkan. Saat itu juga Sakte King akan bergerak cepat memburu semua orang yang mengungkapkan informasi tersebut. Bagaimanapun di sana terdapat salah satu informasi yang sangat sensitif bagi Sakte King. Informasi tersebut yaitu tentang keluarga-keluarga yang menjadi target Sakte King berikutnya. Hades percaya dengan bocor informasi tersebut ke publik. Sakte King akan membersihkan para penghianat itu. Mereka akan memburu Julian dan yang lainnya.Dan setelah Julian mendengar tentang semua informasi tersebut. Julian pasti akan merespon dengan cepat. Dia a

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 84

    Hades menyadari kecanggungan yang Julian rasakan saat ini. Dia berjalan santai ke arah pria itu lalu menepuk pelan pundaknya. “Percayalah bergabung denganku bukanlah pilihan buruk!” Dia berkata dengan santai untuk memecahkan kecanggungan saat ini. Julian hanya mengangguk-anggukkan kepala tanpa mengatakan sepatah katapun. “Ikutlah denganku. Aku akan mengajakmu menyaksikan betapa kuatnya pasukan yang kumiliki. Meskipun sekarang mereka tidak dapat dibandingkan dengan Sakte King. Akan tetapi, cepat atau lambat. Mereka akan mengungguli sakte itu.” Hades berkata dengan penuh keyakinan. Dia berjalan ke tempat di mana anak buahnya sedang berlatih. Dengan Julian yang mengikutinya dari arah belakang. Sejauh ini Julian tidak berkomentar apapun. Dia hanya mengikuti Hades sambil memperhatikan sekeliling. Dia memperhatikan dekorasi mewah pada bangunan ini. Meskipun manor itu tidak semewah dan semegah Sakte King. Akan tetapi, manor i

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 83

    Zake sangat bersemangat sekarang. Dia yakin dapat mengalahkan Sakte King dengan memanfaatkan informasi ini. Bagaimanapun informasi tersebut sangat lengkap. Berkas itu tidak hanya memberikan informasi tentang struktur Sakte King. Akan tetapi, keluarga dan kekuatan keluarga yang mendukung dan menjadi musuh Sakte King juga tercatat dalam berkas tersebut. Zake siap menerima perintah Hades untuk mengumpulkan semua keluarga yang menjadi musuh Sakte King. Dan membujuk keluarga-keluarga itu untuk bergabung dengan Hades. Menjatuhkan sakte itu dari puncak kejayaannya di kota ini. “Aku siap melakukan apapun yang Anda perintahkan, Tuan. Aku memiliki hubungan yang baik dengan tuan muda dari keluarga-keluarga yang menjadi musuh Sakte King.” Zake berkata dengan raut wajah berseri-seri.Hades hanya menunjukkan senyum tipis tatkala mendengar perkataan Zake yang penuh semangat. Dia hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun, untuk beberapa waktu. Namun, tersirat sebuah kekecewaan dari sorot matanya

DMCA.com Protection Status