“Ada apa denganmu, West?” Quest bertanya dengan penuh kecurigaan. Dia mengamati setiap gerakan Weston dengan tatapannya. Weston terdiam sejenak, menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia menenangkan dirinya sesaat, sebelum menceritakan semuanya pada Quest. Suasana di antara keduanya terasa menegangkan dengan seiringnya waktu yang berjalan. “Kita harus berbagi tugas. Aku akan kembali ke ruang bawah tanah untuk membawa semua orang dari Sakte King ke taman belakang!” Quest berkata dengan raut wajah serius setelah mendengarkan cerita Weston. “Baiklah! Aku akan mengurus sisanya!” Weston berkata sambil menganggukkan kepalanya. Keduanya tidak berbicara lebih banyak lagi. Setelah menyepakati tugas masing-masing. Mereka berdua kembali berpisah. Weston pergi ke halaman depan manor menemui bawahannya, memberikan perintah pada mereka semua. Untuk membawa mayat-mayat itu ke taman belakang. Lalu kembali masuk dan pergi ke lantai dua, mencari Azzura, Berry, dan yang
Julian yang menjadi pemimpin di tim melirik semua anggotanya. Dia memberikan isyarat kepada mereka semua lewat tatapannya. Menyuruh semua orang untuk bersiap melawan Hades dan pasukannya. Jika, keadaan menjadi tidak menguntungkan bagi mereka semua. Namun, tidak ada satupun bawahannya yang merespon kode yang Julian berikan. Mereka semua sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap Julian. Bagaimanapun semua orang berakhir seperti ini karena saran dari Julian. Yang memimpin mereka semua menyerah sejak awal pertempuran. Mereka semua sudah tidak memiliki apapun untuk diperjuangkan kali ini. Mereka telah membocorkan semua informasi tentang Sakte King pada anak buah Hades. Yang membuat mereka tidak memiliki keberanian untuk kembali ke dalam Sakte. Bagaimanapun saat ini hanya sebuah hukuman yang menanti mereka semua. Jika, mereka meninggalkan tempat ini. Dan yang lebih parahnya lagi. Anggota tubuh mereka diikat kuat dengan tali yang membuat mereka semua tidak bisa melakukan apapun. Selain it
Dia tidak ingin mengalami penyiksaan yang begitu menyakitkan di akhir hidupnya. Meskipun dia sudah tidak memiliki semangat hidup. Namun, penyiksaan Hades terhadap mereka sangat menakutkan. Semua memikirkan hal yang sama. Mereka memohon kepada Hades agar bersedia membebaskan mereka semua. Hanya Julian yang tidak mengatakan sepatah katapun sampai saat ini. Dia menundukkan kepalanya. Seolah-olah menunjukkan bahwa dia sudah pasrah menerima semua nasib buruk yang menimpanya. Meskipun saat ini semua orang sedang memohon pengampunan padanya. Namun, Hades mengabaikan mereka semua. Dia bersikap acuh tak acuh tatkala melihat wajah menyedihkan orang-orang dari Sakte King. “Tuan aku mohon. Jika, Anda tidak bersedia membebaskan kami semua. Setidaknya biarkan kami mati dengan mudah. Kami tidak akan sanggup menanggung semua siksaan itu, Tuan!” ucap orang lain dari Sakte King dengan wajah penuh permohonan, yang di angguki oleh semua orang. Namun, permintaannya itu tidak mendapat respon apapun dar
“Dan harta itu sudah diturunkan oleh nenek moyangku sejak puluhan generasi. Aku … aku memiliki gelang pusaka yang terbuat dari kayu tersambar petir. Gelang itu adalah salah harta langka dan memiliki nilai tinggi di pasaran. Aku ingin menukarnya dengan nyawa semua bawahanku, Tuan Baker.” Julian berkata dengan nada berat. Dia sebenarnya tidak ingin melepaskan harta berharga itu. Bagaimanapun benda itu adalah warisan turun temurun dari keluarganya. Yang telah lama di wariskan. Namun, dia terpaksa menukar barang itu demi menyelamatkan nyawa semua orang. Dia melirik sekilas ke arah Hades. Takut pemuda itu tidak akan menerima permohonannya. Dan jika semuanya gagal. Maka, nasib semua orang termasuk dirinya akan benar-benar berakhir dengan sangat menyediakan. Meskipun dia tidak memiliki keyakinan yang penuh bahwa Hades akan menerima usulannya. Namun, yang bisa dilakukannya saat ini hanya berharap. Dia berharap Hades akan menerimanya dan membebaskan semua teman-temannya dari tempat ini. Di
“Quest. Ajak beberapa orang bersamamu ke ruang bawah tanah. Cari gelang itu sampai ketemu!” Hades memberikan perintah pada Quest tepat setelah Julian mengatakan dimana gelang tersebut berada.Pandangannya tidak pernah lepas dari wajah Julian. Hades mengamati setiap ekspresi yang Julian tunjukkan saat memberitahu dimana gelang tersebut disimpan. Setelah mengamatinya beberapa saat, Hades yakin Julian tidak sedang membohonginya. Bagaimanapun Julian pasti menyadari konsekuensi yang akan mereka terima. Jika, berani membohonginya sekarang. “Baik, Tuan! Aku akan segera mencarinya.” Quest menjawab dengan ekspresi serius di wajahnya.Dia sedikit membungkukkan tubuhnya ke arah Hades. Lalu memberikan kode ke beberapa orang untuk mengikutinya ke ruang bawah tanah, mencari gelang yang dimaksud. Namun, sebelum pergi mencari gelang itu. Quest mengorek beberapa informasi tentang gelang tersebut pada Julian. Dia menanyakan tentang bentuk dan ciri dari gelang itu. Agar tidak salah mencari gelang. Ak
Orang-orang itu mulai berbondong-bondong melarikan diri dari taman belakang manor. Mereka lari secepat yang mereka bisa. Agar tidak menjadi santapan para anjing itu. Meskipun mereka semua tidak memiliki stamina yang cukup untuk melarikan diri. Namun, kecepatan lari mereka tidak kurang sedikitpun.Tidak ada rasa lelah sedikitpun saat mereka meninggalkan taman belakang manor. Setelah merasa jarak antara mereka dan tempat terkutuk itu cukup jauh. Mereka semua beristirahat sejenak sambil tertawa bahagia. “Hahaha! Kita bebas!!!” Orang-orang itu bersuka citra merayakan kebebasan mereka. ***Saat semua orang sedang tertawa bahagia. Dia tempat lain. Tepatnya di taman belakang manor. Tempat yang sebelumnya meninggalkan ketakutan yang luar biasa di hati anggota Sakte King. Terlihat seorang pria sedang meratapi nasibnya. Dia adalah Julian, pemimpin tim anggota Sakte King yang menyerang manor kali ini. Ekspresi di wajahnya sangat rumit. Kesedihan, kekecewaan, dan kepahitan terukir jelas di
Hades menganggukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sebagai tanggapan. Ada senyum tipis di wajahnya saat menatap Julian yang di penuhi keterkejutan “Terima kasih, Tuan! Terima kasih karena telah memberiku kesempatan. Aku bersumpah mulai sekarang hanya Anda yang akan menjadi tuanku.” Julian berkata sambil menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Hades. Nada yang keluar dari mulutnya dipenuhi dengan sungguh-sungguh. Dia mengucapkan sumpah setia kepada Hades dengan tulus. Tidak ada sedikitpun keraguan di wajahnya. Dia tidak menyembunyikan niat buruk apapun sekarang. Bagaimanapun Hades telah menyelamatkan nyawanya. Ini adalah berkah terbesar dalam hidupnya. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat ini. Senyum penuh syukur terukir di wajahnya. Namun, kebahagiaannya itu tidak bertahan lama. Dia tiba-tiba merasakan kegugupan di hatinya. Karena merasa ada sesuatu yang janggal di sini. Dia mengangkat kepalanya, lalu menatap serius ke arah Hades. “Tuan! Anda benar-benar
Para pria itu adalah orang-orang dari Sakte King, yang semalaman berlari ke sembarang arah mencari tempat aman dan jauh dari Hades. Setelah Quest dan yang lainnya membebaskan ikatan tali yang mengikat tubuh mereka semua. Orang-orang itu berlari secepat yang mereka bisa, sejauh mungkin meninggalkan manor. Agar tidak kembali tertangkap oleh anak buah Hades. Hingga tidak terasa tubuh mereka yang lemah dan tidak memiliki tenaga tersisa, membuat sebagian dari mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak tempat ini. Meskipun mereka semua sadar akan bahaya yang bisa datang kapan saja. Namun, tubuh lemah mereka tidak bisa kembali melanjutkan perjalanan yang melelahkan itu. Mereka benar-benar disiksa oleh Hades dan anak buahnya. Di tengah-tengah rasa takut dan lelah yang mereka rasakan. Mereka beristirahat di tempat itu dengan penuh kewaspadaan. Namun, tanpa mereka sadari rasa lelah bercampur dinginnya angin malam, membuat rasa kantuk menghampiri mereka semua. Salah satu dari mereka menguap.